John masuk ke kota dengan harimau bersayap.Kejadian ini langsung menarik perhatian orang-orang. Tak kurang dari setengah jam, semua orang sudah tahu kedatangan John. Mereka menyaksikan John yang mengendarai harimau bersayap dengan sorot mata iri. Sudah pasti kejadian ini tercatat sebagai bagian dari sejarah Kota Longyun. John juga tercatat dalam sejarah karena belum pernah ada seorang pun di Kota Longyun yang berhasil menaklukkan hewan buas bintang tujuh. Dia adalah kebanggaan Kota Longyun.Di kediaman walikota, Jevan cemas karena John mendobrak dua perbatasan. Memang John sudah membantu reputasi Jevan semakin bagus. Namun putranya itu pergi ke lingkar dalam. Jevan juga mendengar kemunculan harimau bersayap. Semua orang tahu betapa kuatnya harimau bersayap itu. Sebagai hewan buas bintang tujuh, John yang memiliki kemampuan cahaya empat tidak akan bisa bertahan hidup. Bagi Jevan, nasib John sudah pasti berakhir. Tidak hanya dia bakal kehilangan putranya, tapi dia juga akan kehil
Sosok guru!Nino meragukan hal itu. Dia sudah bertahun-tahun mencari guru yang hebat tapi tidak kunjung dapat. Sedangkan John, dia tidak terlihat berupaya mencari guru, malah dapat guru yang bisa menaklukkan hewan buas bintang tujuh. Kenapa dunia ini tidak adil?Kemudian, seorang pelayan buru-buru mendatanginya, "Tuan, Tuan Muda, nona sudah kembali.""Kembali!"Mereka pun segera datang ke pintu masuk. Michael memanggul Emilia di bahunya. Saat Nino mendekati Michael, dia berkata dengan nada kesal, "Michael, apa yang sudah kamu lakukan? Lepaskan adikku. Dasar pecundang."Michael menatap Nino dan menjawab, "Dia pingsan. Jika aku tidak membawanya pulang, sudah pasti dia akan menjadi santapan hewan buas di Gunung Longyan."Nino tidak bisa berkata-kata lagi. Apa yang diucapkan Michael itu ada benarnya. "Lepaskan dia. Kalau tidak, aku akan bersikap kasar," ancam Nino.Michael tersenyum. Nino berusaha menantang dirinya tapi dia hanya jagoan cahaya dua. Darimana asal kepercayaan di
Michael sedang beristirahat di kamar saat Emilia datang dengan kondisi marah. Michael sudah menduga Emilia akan datang. Informasi mengenai John yang menaklukkan hewan buas bintang tujuh pasti sudah terdengar oleh Emilia. Michael rasa tidak ada gunanya dia berbohong pada Emilia. "Jangan tanya aku. Aku tidak tahu apa-apa," kata Michael sebelum Emilia bertanya. Emilia menatap Michael dengan sorot mata penuh kemarahan. Instingnya mengatakan bahwa Michael tidak pingsan saat kejadian John menaklukkan hewan buas bintang tujuh itu. "Michael, kamu itu tinggal di kediaman Keluarga Chen. Kamu juga makan dari masakan koki Keluarga Chen. Hidupmu bergantung dari belas kasihan Keluarga Chen. Jika aku tidak membawamu ke sini, kamu sudah pasti mati di jalan. Jadi kamu punya utang yang banyak pada Keluarga Chen," ujar Emilia panjang lebar."Bukannya kamu membawaku karena ingin memanfaatkanku?" tembak Michael."Tapi aku sudah menyelamatkan nyawamu. Kamu mau mengelak dari kenyataan itu?" balas Emi
Meskipun John tidak banyak berbuat apa-apa saat menaklukkan harimau bersayap, dia begitu bangga sudah dibantu gurunya. Makannya John menjawab pertanyaan ayahnya dengan jujur. Jevan tidak akan membuat John rendah diri karena putranya cukup beruntung sudah memiliki seorang guru yang hebat. "Gurumu ini, berapa level dunianya? Dia pasti sakti karena bisa menaklukkan hewan buas tingkat tujuh," tanya Jevan dengan penasaran. John mengingat kembali saat proses penaklukkan pada saat itu. Dia masih mengingatnya dengan jelas. Apalagi saat ular piton mata merah itu menunjukkan wujud aslinya. Ular piton mata merah adalah sosok legendaris hewan buas bintang sembilan! "Ayah, aku tahu kamu sangat penasaran tapi aku tidak bisa memberitahumu karena ini sifatnya sangat rahasia," bisik John.Jevan mengangguk. Dia tidak asing dengan informasi rahasia. Gurunya John ini bersikap hati-hati dengan menyembunyikan identitasnya. Pasti ada alasan kuat yang membuat guru John melakukan hal itu. Mungkin sa
"Tuan, Tuan Muda, ada Keluarga Chen datang."Di kediaman walikota, si pelayan menghadap Jevan dan John dengan terburu-buru. Jevan memelototi pelayannya. Tidak ada yang perlu dicemaskan. Dia sudah mengusir Keluarga Wang. Jadi dia bisa mengusir lagi Keluarga Chen. "Usir mereka," perintah Jevan dengan kesal. "Tuan, tidak hanya ada William, tapi juga Emilia," ujar si pelayan. Jevan terkejut. Akhirnya dia mengerti kenapa pelayannya terlihat panik. John mencintai Emilia selama bertahun-tahun. Semua orang di Longyun tahu hal ini. Namun, selama ini, Emilia hanya menolak John dengan kata-kata. Emilia belum pernah datang sendiri ke rumah. Kali ini, Emilia datang mengunjungi rumah mereka. Berarti ada sesuatu penting yang akan terjadi. Jevan menatap putranya dan tertawa, "Putraku, akhirnya wanita itu membalas perhatianmu. Dia datang ke rumah kita. Mungkin saja dia mau serius denganmu."Dulu, mungkin saat menghadapi situasi ini, John akan berlutut saking harunya. Demi wanita ini,
John ingin bertanya di mana Michael sekarang tapi dia tidak boleh menimbulkan kecurigaan orang-orang mengenai hubungannya dengan Michael. Jika dia bertanya, tentu orang-orang akan bertanya-tanya, jadi dia mengurangi rasa ingin tahunya. "Emilia, Emilia, kamu kira aku mau menikah denganmu?" tanya John."Kamu mencintaiku, kan? Ini kesempatan bagus buatmu. Memangnya kamu akan melewatkan kesempatan ini?" tanya Emilia dengan sikap penuh percaya diri. Dulu cinta John ditolak oleh Emilia. Sekarang John sudah berhak untuk masuk kerajaan. Bagaimana John tidak bisa melihat maksud tersembunyi Emilia? Lagipula wanita ini sudah mengusir gurunya dari rumah. Bagaimana bisa, John menerima Emilia di rumahnya? "Kamu sombong sekali. Dulu aku masih mencintaimu tapi sekarang kamu tidak pantas menerima cintaku," jawab John dengan nada dingin. Tidak pantas!Ucapan John seketika membuat raut wajah Emilia menjadi pucat. Dia tidak menyangka John tega mengucapkan kalimat seperti itu. Kepercayaan diri
Dulu, John merasa dia akan bahagia jika dia sukses dan orang-orang mengagumi kesuksesannya. Namun, setelah hal itu terjadi, dia sama sekali tidak merasakan hal itu. Bahkan kedatangan Emilia ke rumahnya saja tidak membuat John senang. John malah kecewa. Kalau saja Emilia bisa memperlakukan Michael dengan baik, reputasi Keluarga Chen akan aman. "Ayah, kenapa ya, setelah aku sukses, aku tidak merasakan kesenangan sama sekali," ujar John."Hahahahaha." Jevan tertawa, "Itu karena kamu sudah dewasa sehingga kamu tidak perlu pendapat orang-orang ini. Dengan kata lain, kamu sudah tidak peduli dengan pendapat orang lain."John mengangguk. Mungkin yang diucapkan ayahnya benar. Pihak kerajaan saja ingin mendekatinya jadi buat apa John peduli akan pandangan orang-orang di Longyun? "Ayah, jika pihak kerajaan benar-benar datang, apa yang harus aku lakukan?" tanya John. Ini adalah sesuatu yang dia cemaskan karena sekarang level John sudah cukup tinggi. Apalagi dia berhasil menaklukkan hewan b
Nino tersenyum puas melihat Michael menjadi perbincangan buruk orang-orang dan dipermalukan di depan publik. Dia bangga rencana mengusir Michael berjalan dengan baik. Reaksi publik pun sesuai dengan yang dia harapkan. Nino telah lama ingin mengusir Michael layaknya anjing yang terlantar dan mengumumkan pada seluruh orang di Kota Longyun bagaimana Michael ditendang dari Keluarga Chen.Nino berharap berita pengusiran Michael dari rumah Keluarga Chen sampai ke telinga penghuni rumah walikota. Dia menginginkan John mengetahui tidak ada hubungan apa pun antara Emilia dan pria sampah ini.Sejujurnya, Nino tidak ingin Emilia merendahkan diri di depan John. Namun di dalam hatinya, mengapa tidak memanfaatkan pernikahan Emilia dengan putra walikota saat ini?Dia mungkin bisa mengetahui rahasia John bisa mencapai cahaya empat dan menjinakkan hewan buas seandainya Emilia benar-benar bisa menikahi John.Nino berharap harapannya terwujud. Dia ingin sekali dikenalkan pada guru yang telah membawa
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua