“Simon, apa kamu yakin aku masih menyimpan kekuatan sepuluh besar jagoan?” Mario tersenyum segan. Dia mampu membunuh Michael jika dia benar-benar dalam puncak kekuatannya. Perlindungan Simon pada Michael tak akan berguna menahan serangannya.Kekuatan Michael jauh di bawah sepuluh besar jagoan. Kekuatannya sangat tidak sebanding dengan kekuatan sepuluh besar teratas. Salah besar jika sampai Michael dihadapkan dengan para sepuluh besar jagoan.“Apa kamu berusaha menggoyahkan keyakinanku?” Simon berbalik memandang Mario.Tanpa sadar, Mario mundur beberapa langkah dan menjaga jarak dengan Simon. Kemudian dia berkata, “Simon, aku hanya berharap kamu pikirkan kembali jika kemampuan Michael saat ini berhadapan dengan kekuatan puncakku. Perbedaannya terlalu jauh. Aku khawatir kamu akan kehilangan muka jika Michael kalah.”Simon menghempaskan pundaknya. Dia hanya memikirkan kejutan yang akan diberikan Michael di Apocalypse. Dia benar-benar menyepelekan perbedaan kekuatan Mario saat ini dan
Michael melarang Ruby masuk ke rumah. Namun Ruby tahu pada siapa dia harus minta tolong dan berlindung. Selama dia bisa membuat Bella senang, dia tidak menganggap serius ancaman dari Michael.“Tidak ada gunanya ribut denganmu,” ujar Michael.Ruby mengangkat kepalan tangannya sebagai tanda kemenangan sambil berkata, “Kamu tidak akan mungkin menang dariku. Akuilah kekalahanmu.”Michael mengebaskan telapak tangan dan mengambil telepon genggamnya. Dia menelepon Mark.“Kamu carilah tempat untuk kita ngobrol malam ini,” Michael memberitahu Mark waktunya di Yuncheng sudah tidak banyak. Dia ingin memanfaatkan waktu senggangnya hari ini untuk makan malam, minum dan ngobrol santai bersama.“Ok, aku akan segera menyiapkannya. Bagaimana kalau kita makan hot pot? Hot pot sangat cocok di musim dingin seperti ini,” ujar Mark semangat.“Ok. Atur saja. Aku serahkan semua padamu.”Mark segera berangkat meninggalkan Klub Malam Kota Ajaib begitu telepon ditutup.Belakangan ini, restoran hot pot mu
Raut wajah Quin menjadi serius setelah mendengar ucapan Michael, tapi dia tidak mengerti apa maksudnya. Dia belum mengerti apa itu namanya cinta.Michael dan lainnya pergi ke tempat hot pot. Semua pengunjung tempat itu sudah diusir, hanya bos dan sang manajer ada di sana. Sang bos menyuruh para pelayan lain untuk libur. Begitulah sikap sang bos pada orang seperti Michael. Meskipun sang bos sudah membuat persiapan, dia tetap gugup setelah melihat Michael. Dia harus bersikap hati-hati. Kedatangan Michael akan membuat bisnisnya tambah maju. Dia tidak berani meremehkan kesempatan ini. Jadi dia meliburkan pelayannya. "Jangan cemas, aku hanya makan malam," ujar Michael saat melihat sikap sang bos. Sang bos mengangguk, tapi ucapan Michael ini membuatnya tambah gugup. Tangannya tetap gemetar. "Tuan Han, suatu kebanggaan bisa menyediakan makan malam. Jangan cemas, aku sudah menyiapkan makanan terbaik untukmu," ujar sang bos.Michael tersenyum dan melihat Mark, "Makanan saja tidak cu
Saat jam menunjukkan pukul tiga pagi, semua orang mabuk berat kecuali Michael. Michael hanya sedikit mabuk, yang membuatnya sedikit terkejut. Padahal dia sendiri jarang-jarang minum. Sepertinya tubuhnya menjadi lebih kuat. Saat Michael mau membangunkan ketiga temannya, seorang pria tua berjalan masuk ke dalam restoran. "Apa kamu mau minum bersamaku?""Guru, kenapa ada di sini?" tanya Michael. Baginya Victor adalah orang yang dia hormati. Victor sudah membesarkannya sejak kecil. Tanpa bimbingannya, Michael tidak akan bisa seperti sekarang. "Sudah lama kita tidak minum bersama," ujar Victor sambil tersenyum. Michael mengangguk. Gurunya sudah mengerti bahwa dirinya akan pergi dari Yuncheng. "Kalian pergilah," ujar Victor pada sang bos dan sang manajer. Mereka melihat Michael untuk meminta persetujuannya. "Pergilah, aku akan membayar semua tagihannya nanti," ujar Michael."Tuan Han, aku akan berjaga di depan pintu. Panggil aku jika ada apa-apa," ujar sang bos. Dia tidak mengoment
Victor juga menyadari kenyataan ini. Kalau bicara soal Simon, bagaimana dia bisa berbicara santai seperti itu? Karena dia sudah bicara seperti itu, berarti Simon sudah berharap pada Michael. Mungkin alasan keberadaan Apocalypse tidak sesederhana mengurung orang-orang kuat. "Aku percaya kamu bisa menemukan jalanmu nanti," Victor menuangkan anggur ke gelas Michael.Setelah minum dua gelas, Michael berkata, "Guru, aku tidak sehebat itu,"Tapi Victor tampak serius dan tidak berpikir itu adalah lelucon. Dia berkata, "Mungkin kamu berpikir seperti itu, tapi aku percaya suatu hari nanti, kamu bisa melakukannya. Hanya dengan cara ini, kamu bisa melindungi orang-orang di sekitarmu.Melindungi orang-orang di sekitarmu?Ucapan Victor menghangatkan perasaan Michael. Jika dia bisa melindungi orang-orang di sekitarnya, meskipun harus berdarah-darah, dia akan melakukannya. "Guru, kata-katamu akan selalu aku ingat. Tidak peduli bahaya yang aku hadapi, aku akan bertahan," ujar Michael sambil me
"Aku pikir juga begitu. Baiklah, kita pergi besok," ujar Warren. Semakin cepat mereka pergi, semakin cepat juga mereka pulang. Bagi Michael, Yanjing adalah tempat yang memiliki banyak kenangan buruk. Namun dia teringat sesuatu tentang Berta. Suami Berta sudah meninggal bertahun-tahun yang lalu. Setelah suaminya meninggal, Berta pindah ke Yuncheng untuk mencari kerja. Dia belum pernah pulang ke kampung halamannya. Memanfaatkan kesempatan ini, Michael ingin membantu Berta pulang. "Berta, kamu ingin pulang tahun baru ini?" Meskipun Michael sudah ada rencana, dia tetap bertanya pada Berta. Pulang?Raut muka Berta berubah menjadi murung. Dia sudah lama tidak pulang. Sebenarnya dia sangat merindukan kampung halamannya, tapi dia tidak bisa pulang. Orang-orang di sana membuat gosip tentang dirinya yang mengatakan Berta suka merayu suami orang. Gosip ini membuatnya sakit hati. Meskipun Berta sudah meminta pada mereka untuk menghentikan gosip itu, mereka tetap tidak mendengarnya. "Ak
Kampung halaman Berta terletak di sebuah desa kecil di Yuncheng. Perjalanan mereka memerlukan satu jam perjalanan dari pusat Kota Yuncheng. Namun, karena mobil-mobil itu berjalan beriringan, butuh satu setengah jam untuk sampai desa.Tentu saja, iringan mobil itu menarik perhatian orang-orang di sepanjang jalan. Mereka sangat jarang melihat antrian panjang puluhan mobil mewah. Penduduk desa sangat suka berbincang-bincang. Ini merupakan kebiasaan di desa. Selama musim dingin, orang-orang tidak bekerja di ladang. Di saat-saat itu, mereka berkumpul dan membicarakan orang lain. Mereka sudah menganggap hal ini sebagai hiburan mereka. Siapa pun selalu mereka bicarakan, baik laki-laki dan perempuan. Jika ada yang meninggalkan pembicaraan itu, justru orang itulah yang mereka bicarakan. "Ngomong-ngomong, kamu sudah mendengar kabar Berta?""Sudah bertahun-tahun dia tidak pulang. Mungkin dia sudah menikah lagi. Kalau tidak, bagaimana dia bisa membesarkan putrinya?"Jika dia tidak menikah
"Aku dengar kamu sudah melecehkan Berta," ujar Michael dengan nada dingin.Melihat raut muka Michael yang kejam, Jack terkejut. Jelas orang ini datang untuk membalaskan dendam Berta. Saat itu, Jack tidak berhasil melecehkan Berta. Dialah yang menyebarkan gosip tentang Berta. Dia sengaja memberitahu orang-orang bahwa dia datang ke rumah Berta malam-malam. Namun dia tidak menyangka bakal suatu hari nanti ada laki-laki yang datang membalaskan dendam. "Aku … aku memang melakukannya, tapi dia menolakku. Aku tidak melakukan apa-apa," kata Jack."Jadi kamu mengakui kesalahanmu?" tanya Michael. Dia berjalan menuju Jack selangkah demi selangkah.Jack berkeringat dingin. Dia terus mundur, memperlebar jarak antara dirinya dan Michael."Aku melakukannya, tapi tidak terjadi apa-apa. Itu benar. Aku tidak bohong. Jika kamu tidak percayai, kamu bisa bertanya pada Berta," ujar Jack cepat-cepat. "Apa lagi sudah kamu lakukan?" tanya Michael lagi dengan terus memojokkan Jack. Merasa dirinya tid
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua