"Sudah berapa lama kamu di sini? Apa kamu pernah ke bagian lain selain area B?" tanya Michael. Perempuan itu tidak menjawab. Sepertinya perempuan ini tidak mudah memberikan informasi. Michael bertanya lagi, "Aku tidak akan membahayakanmu."Lalu perempuan itu mulai melepas bajunya. Michael bersikap tenang. Dia tidak tertarik dengan perempuan lain selain Bella. Bahkan dia merasa bersalah. "Kalau kamu memberitahuku, aku bisa membantumu keluar dari sini," kata Michael. Perempuan itu lalu berdiri, dan membuka mulutnya. Dia menggelengkan kepala. Michael mengernyitkan dahi. Apa dia tidak bisa bicara?"Kamu tidak bisa bicara?" tanya Michael. Saat perempuan itu mengangguk, Michael tersenyum. Sepertinya pihak penjara sengaja membuat perempuan ini kehilangan suara. "Istirahatlah. Mungkin besok kamu bisa keluar," kata Michael. Dia berbaring di lantai.Perempuan itu terlihat terkejur. Kenapa Michael menolaknya?"Aku sudah punya istri dan aku sangat mencintainya," kata Michael.
Sejak kejadian di arena tinju Naga Biru, arena tinju Spence menjadi kembali ramai di Yuncheng.Penonton kembali ramai menonton pertarungan tinju di sana. Spence mengatur menu latihan khusus buat para petinjunya. Bahkan dia langsung turun tangan. Saat Mark datang, Spence menyuruh Zach untuk melatih para petinju. "Bos Mark, tumben datang. Ada apa?" tanya Spence. "Hari ini aku mengantar Bella pergi periksa ke rumah sakit. Sudah enam bulan lebih. Michael tidak tahu istrinya hamil," kata Mark.Spence mendengarkan dengan seksama. "Aku pikir jika dia tahu informasi ini, mungkin dia akan termotivasi untuk meninggalkan penjara bumi lebih cepat. Bagaimana menurutmu?" tanya Mark.Spence paham dengan niat Mark. Jika Michael tahu Bella hamil, dia akan segera keluar dari penjara itu. Namun mengantarkan pesan itu ke dalam penjara tidak gampang. "Tidak ada cara lain, kita harus mengirim orang ke sana," kata Spence."Sekalian saja, orang ini membantu Michael keluar dari penjara," kat
Di villa lereng gunung, Bella tidak bisa melakukan semua hal sendiri. Bukannya dia tidak mau, tapi Berta tidak akan membiarkannya.Berta yang mengurusi semua keperluan Bella. Bahkan dia mengikuti Bella sampai ke kamar mandi.Michael tidak ada di samping Bella, dan Robert suka pergi keluar bersama teman-temannya. Jadi Berta yang mengurus Bella. Dia takut ada yang terjadi pada Bella. Michael sudah membuat nasib Berta berubah. Tanpa Michael, hidup Berta tidak akan senyaman sekarang. Karena itu, di dalam hatinya, dia berutang banyak pada Michael. Saat Bella hendak berdiri dari sofa, Berta bertanya, "Apa yang kamu inginkan? Biar aku yang mengambilkan.""Berta, dokter bilang aku tidak boleh duduk seharian. Aku perlu menggerakkan tubuhku," ujar Bella sambil tersenyum."Baiklah, tapi jika kamu memerlukan sesuatu, aku bisa mengambilkan untukmu," kata Berta. "Aku tidak perlu apa-apa," kata Bella.Berta mengangguk, "Bilang padaku jika kamu memerlukan sesuatu, ""Oke, sepertinya ka
Di suatu ruangan dalam penjara bumi, seorang pria sedang memegang dokumen di tangannya.Dokumen itu berisikan informasi tentang Spence. Semua data tentang Spence ada dalam dokumen itu. Pria itu tidak peduli soal masa lalu Spence. Yang ingin dia ketahui adalah hubungan Spence dan Michael."Akhir-akhir ini aku sedang mencari lawan yang cocok untuknya. Tak disangka ada seseorang yang dengan sukarela mengajukan diri. Aku ingin lihat bagaimana mereka saling bertarung.""Akankah kamu membunuhnya?"Pria itu tersenyum jahat. Dia tidak sabar menyaksikan siapa yang akan membunuh untuk pertama kalinya. "Kirim orang ke Yuncheng dan jemput Spence," kata pria itu.Di Yuncheng.Spence sudah memberitahu Mark bahwa dia sedang menunggu dijemput untuk masuk ke dalam Penjara Bumi. Ketika dia pergi, Mark yang akan menggantikan tugasnya, termasuk mengurus semua hal mengenai ring tinju. Jadi Spence menjelaskan pada Mark secara terperinci. Setelah selesai, Mark berkata, "Kamu tenang saja. Aku a
Spence sama terkejutnya saat berhadapan dengan Michael.Meskipun Michael memakai penutup kepala, Spence tahu itu Michael. Sebelum masuk dalam penjara, Spence bertanya-tanya bagaimana dia bertemu dengan Michael. Bahkan dia mengira bakal memerlukan waktu lama untuk bertemu Michael. Siapa yang bisa menduga bahwa dia akan bertemu dengan Michael di arena pertarungan? "Jika dalam batas waktu tertentu, belum ada yang menang, akan ada hukuman untuk kalian."Suara itu mengumumkan lagi. Michael menggertakkan gigi.Sepertinya pihak penjara sudah menyelidiki mengenai orang-orang di sekeliling Michael. Kemudian mereka menculik salah satu diantaranya, seperti kedatangan Spence ini. Dia tidak bisa bertarung melawan Spence!"Kenapa kamu ke sini?" teriak Michael. Spence berjalan mendekati Michael. Dia sengaja melakukannya supaya tidak ada orang yang tahu. "Istrimu sedang mengandung," kata Spence pelan. Buk!Seketika hati Michael seperti ditonjok oleh tangan yang tidak kelihatan.
Semua orang berdebar-debar menyaksikan jalannya pertarungan ini. Julius berbeda. Dia merasa cemas dengan nasib sang juara dan Spence. Dia yakin sang juara itu adalah Michael. Michael pasti tidak bisa membunuh Spence, dan Michael pasti akan mendapatkan hukuman dari penjara. Ini bukanlah kejadian yang dibayangkan Julius. "Kamu tidak bisa berbuat apa-apa," kata Paul melihat sikap gelisah Julius. Di dalam arena, para petugas pelan-pelan maju mendekati Michael. Mereka masih menatap Michael dengan waspada. Lama kelamaan, badan Michael terbiasa dengan sengatan listrik itu. Tak lama kemudian, Michael bisa menggerakkan jarinya. Michael masih memikirkan jalan keluar untuk dirinya dan Spence. Di ruangan lain, pria itu tersenyum. Sebentar lagi Michael akan membayar sikapnya yang membangkang itu. Dia ingin membuat Michael menjadi anjing peliharaannya. "Semua penghuni penjara ini, akulah yang memegang nasib mereka. Sekarang kamu akan merasakan pelajaranmu."Pria itu berkata melalui
Yuncheng.Di dalam apartemen.Suzy menumpang hidup di tempat pria misterius. Terlihat jelas perbedaan di antara mereka berdua. Dulu saat dia hidup dengan Keluarga Su, Suzy jarang mengerjakan pekerjaan rumah. Sekarang dia menyapu, mengepel dan mengelap setiap sudut apartemen. Dia mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sebelum ada Michael, Robert yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dia tidak peduli akan semua pekerjaan itu. Lalu datang Michael. Suzy menjadi lebih tenang. Michael yang menggantikan Robert dan tugas memasak Michael yang mengerjakan.Sekarang Suzy mengerjakan pekerjaan yang tidak pernah dia lakukan. Dia takut dengan pria itu. "Tuan muda barusan meneleponku. Jika kamu tidak bisa mendekati Bella, nyawamu akan aku habisi," kata pria itu. Suzy tersentak mendengar ancaman itu. Sejak dia menerima tawaran pria itu, Suzy selalu diancam, karena itulah Suzy menjadi takut. "Aku bisa melakukannya. Jangan cemas. Asalkan kamu memberiku waktu," kata Suzy sambil berlutut.
"Robert, aku mohon, ayo kita menikah lagi. Aku ingin kembali ke rumah Keluarga Su. Aku tahu aku salah. Aku akan merubah sikapku. Kamu mau kan memberiku kesempatan kedua?" bujuk Suzy dengan air mata berlinang. Robert jijik melihat Suzy. Apa Suzy lupa sikapnya selama ini padanya? Robert tidak akan lupa seumur hidupnya. "Huh," Robert mendengus. "Itu cuma ada dalam mimpimu. Tidak mungkin aku mau menikah lagi denganmu."Suzy menghapus air matanya, "Kenapa kamu begitu kejam? Kita pernah menjadi suami istri selama bertahun-tahun. Tidakkah kamu rindu dengan cinta kita?"Robert tidak tertarik mendengar ucapan Suzy. Dia malah jijik mengingat tidur dengan Suzy semalam. "Suzy, kamu kira aku bisa melupakan sikapmu padaku? Kamu salah," Setelah itu Robert memakai bajunya dan bersiap-siap pergi. Suzy memeluk lutut Robert. Sambil menangis, dia berkata, "Robert, tolong jangan pergi. Aku miskin sekarang. Aku mohon berikan aku kesempatan."Dengan kesal, Robert menendang Suzy, "Aku tidak sudi h
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua