Sebenarnya Elang ragu untuk memberitahu kabar duka ini pada adiknya, apalagi ketika mengingat jika kondisi Zha saat ini sedang hamil muda. Dia masih rentan dan mudah emosi. Tetapi ini bukanlah suatu hal sepele yang mudah untuk disembunyikan. Seberapapun beratnya Elang, dia harus tetap memberitahu Zha. Sementara di rumah sakit tempat Halilintar di rawat,Dokter Bram mengatakan jika Halilintar sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit hari ini juga. Mengingat jika kondisi Halilintar memang sudah tidak mengkhawatirkan lagi.Aaron segera mengurus segala sesuatunya dan memanggil pelayan untuk membantu mereka membawa Halilintar pulang.Awalnya Emily ingin agar Halilintar pulang ke Rumah besar mereka. Tetapi Halilintar menolak, dan mungkin karena kondisi Halilintar sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi, jadi mereka menyetujui permintaan Halilintar.Akhirnya Halilintar pulang ke Mansion milik istrinya. Setelah mereka tiba disana, dan memastikan jika Halilintar benar-benar telah pulih, Aaron
Elang melangkah masuk menaiki tangga dan kini sudah berdiri di depan pintu kamar milik Zha.Lagi-lagi Jantung Elang berdesir, Apa yang harus ia katakan pada Zha? Elang menarik nafas panjang dan akhirnya mengetuk pintu.Ketika Zha membuka pintu, dia melihat Elang sudah berdiri didepan pintu dengan wajah yang terlihat murung. Hatinya mendadak merasa tidak enak."Elang!""Zha, bagaimana keadaan suamimu? Apa dia sudah membaik?" tanya Elang menatap adiknya itu."Halilintar sudah membaik. Bagaimana keadaan Ayah kita Elang? Ayah baik-baik saja kan?" tanya Zha menangkap kegusaran di raut wajah Elang."Bolehkah aku masuk dulu?""Oh ya, masuklah." jawab Zha menoleh pada suaminya yang sudah melangkah menghampiri mereka.Dengan masih menyimpan banyak kegusaran, Elang pun melangkah masuk."Bagaimana keadaanmu?" tanya Elang pada Halilintar."Aku sudah sembuh. Lalu, bagaimana kabar Tuan Ardogama?" Halilintar bertanya balik pada kakak iparnya itu."Dia baik-baik saja. Tapi, Aku ingin mengajak istrimu
Alexa masih berperan sebagai sopir, sementara Elang duduk disampingnya.Halilintar berada di jok belakang sambil memangku kepala Zha yang masih tak sadarkan diri itu.Baik Elang maupun Halilintar sangat paham dengan keadaan Zha saat ini. Meskipun sebelum ini mereka mengenal jika Zha adalah wanita yang kuat, tetapi kondisi sekarang memang telah berbeda. Zha rapuh, bukan hanya karena kehamilannya saja, tetapi karena beberapa hari ini dia banyak sekali mengalami tragedi besar dalam hidupnya. Seperti kenyataan yang begitu diluar nalar. Contohnya Ardogama, pria paruh baya yang sering Zha maki-maki dan dicurigainya itu ternyata adalah Ayah kandungnya. Elang yang tidak lepas dari pukulan kasar tangannya, perintah seenak jidatnya, dan hanyalah dianggap seorang sahabat sekaligus asisten setianya ternyata adalah kakak kandung dia sendiri.Lalu deretan kejadian yang lalu selama dia hamil, seperti saat ia mengetahui adanya partikel yang tertanam dalam tubuhnya, lalu munculnya Tati jangkar pada
Di ruangan lain,Elang tengah berada di sana duduk di sebuah sofa dan tentunya bersama Alexa yang duduk tidak jauh darinya.Sekilas, Elang menangkap wajah Alexa yang cantik itu namun ia segera menarik pandangannya untuk kembali menatap ke depan ketika tanpa sengaja Alexa menoleh padanya."Apa rencanamu selanjutnya, Tuan Muda?" tanya Alexa memecah keheningan diantara mereka yang terjadi sejak tadi.Elang tidak langsung menjawab, dia terlihat berpikir dahulu."Mungkin pertama yang harus kita selesaikan adalah mengenai Cip induk yang berhasil Halilintar dapatkan dari Tangan Gustavo itu. Setelah kita berhasil memecah kode-kode itu, baru aku akan mengajak Zha berbicara untuk menyusun rencana kedepannya." jawab Elang.Alexa mengangguk, "Kamu benar Tuan Muda. Kalian harus segera memecahkan kode itu agar tuan Ardogama tenang di sana." ucap Alexa.Elang mengangguk kembali. "Lalu kamu sendiri bagaimana? Apa setelah ini, kamu akan pulang ke markas Klan Selatan lagi?" tanya Elang menoleh pada Ale
Elang masih menatap wajah Alexa yang masih saja tersenyum itu. Elang tidak pernah tahu apa yang dipikiran gadis itu hingga dia bisa tersenyum bahagia seperti demikian.Padahal di benak wanita itu sudah membayangkan tentang pekerjaan apa nantinya yang akan ia pinta jika benar Klan mereka akan di bubarkan dan di bangun sebuah perusahaan untuk kelangsungan hidup klan mereka. Lalu bayangan tentang pernikahan , membuat Alexa semakin tersenyum saja tanpa menyadari jika pria yang duduk disebelahnya itu ikut tersenyum juga. Namun senyum pria itu bukan karena bayangan harta Glendale, tapi karena senyum dari wajah cantik Alexa yang terlihat bahagia dan membawa kenyamanan dalam hatinya.Elang tidak tahan melihat senyuman Alexa yang terus berkembang, dia pada akhirnya bertanya, "Apa yang kamu lamunkan hingga membuatmu begitu bahagia, Alexa?" tanya Elang membuat Alexa tersentak dari lamunan ngawurnya dan menoleh ke arah Elang."Tidak ada, hanya saja, .. Ah, aku hanya sedang berpikir, apakah seora
Elang tertawa kecil ketika melihat wajah milik Alexa memerah karena candaannya. Kini Elang sudah melepaskan Alexa di sofa.Umpatan kasar terus terlepas dari mulut wanita itu sampai melupakan jika pria yang ia umpat itu adalah putra dari ketuanya."Maaf, aku hanya ingin sekali kali bercanda." ucap Elang."Bercandamu sungguh buruk Elang!!""Aku sudah meminta maaf,.. Baiklah , bagaimana jika aku mentraktirmu makan malam sebagai permintaan maafku?" ucap Elang sedikit ingin merayu wanita yang saat ini sedang duduk di hadapannya itu dengan raut wajah yang sangat masam.Mendengar traktiran makan malam, sepertinya Alexa sedikit tergiur. Matanya melirik Elang."Hanya makan malam?""Jika kamu ingin lebih? Kita bisa pergi ke Mall untuk shopping." jawab Elang.Mendengar kata Mall, jiwa wanita Alexa langsung menggelora. Seperti apapun kehidupan dunia mafianya, Alexa tetaplah seorang wanita yang akan luluh jika sudah berkaitan dengan Mall dan shopping. Alexa langsung mengangguk penuh semangat."Das
Ketika pintu lemari itu terbuka, pandangan mereka segera tertuju kepada isi yang ada di dalam lemari baja itu. Mata mereka terbelalak sempurna dengan apa yang mereka lihat.Ini adalah sesuatu yang membuat mereka membeku beberapa saat. Semua isi lemari, mampu membuat nafas mereka tertahan beberapa detik.Bagaimana tidak, isi dari lemari lemari itu dipenuhi dengan uang bermata dollar USA, emas batangan , perhiasan dan bahkan masih banyak lagi benda benda berharga lainnya. Belum lagi aset aset berharga keluarga Glendale dan daftar harta kekayaan keluarga Glendale seperti beberapa perusahaan, club' malam , supermarket dan stasiun televisi lengkap dengan sertifikatnya dan masih banyak lagi yang lainnya.Dan Harta yang begitu melimpah itu semua adalah milik keluarga Glendale. Yang mungkin senilai berlipat lipat ganda dari kekayaan keluarga Albarez yang sudah terkenal kaya raya itu. Harta kekayaan keluarga Glendale itu mungkin tidak akan habis jika dimakan tujuh keturunan dari mereka sekalip
Kebahagiaan semua orang begitu terasa ketika mengetahui jika Zha telah mengandung bayi kembar sekaligus. Halilintar begitu bahagia, baik itu mau terlahir sebagai perempuan semua, laki-laki atau bagaimana pun, dia akan bersyukur.Lalu setelah bermalam satu malam saja di Rumah keluarga Albarez, dan mengingat rencana mereka yang harus pergi menemui Pemimpin perusahaan JP Group, pagi ini Halilintar kembali mengajak Zha untuk pulang ke Mansion milik istrinya, di mana di sana Elang dan Alexa sudah menunggu mereka.Emily dan Aaron telah mengijinkan, tentunya dengan sederet pesan dari Emily.Akhirnya mobil milik Halilintar keluar juga dari pagar besi milik keluarga Samudra setelah melewati berbagai ceramah panjang lebar dari Nyonya Emily tentunya seputar nasehat untuk mereka menjaga calon Cucu keluarga ini.Sepanjang perjalanan , Halilintar tak hentinya tersenyum dan melirik Zha yang hanya memasang wajah biasa saja itu. Entah kenapa Zha pagi ini seperti itu, tidak seperti kemarin dan semala