Share

43

Kaluna POV

Senin pagi aku akhirnya mengikuti keinginan Ervin untuk menemaninya ke notaris bersama Jani. Aku harus menghela nafasku dan menyingkirkan kemarahanku pada Ervin selama dua hari ini. Sejak Jani mengajak ke notaris, Ervin terus terusan memaksaku untuk mau menjadi pemilik baru atas rumah almarhumah ibu. Apalagi jika mengingat pembicaraan kami semalam.

"Lun, besok kamu saja yang jadi atas nama buat rumah ini."

"Ini kan rumah ibu yang di kasih ke kamu. Kok malah aku yang jadi atas namanya, Vin?"

"Kamu kan istriku. Harta suami adalah harta istri. Jadi lebih baik diatas namakan kamu saja."

"Nggak Vin. Aku nggak mau. Soalnya ini rumah kamu."

"Lun, semua yang aku punya itu punya kamu. Sampai kapan pun semua aset yang aku miliki dan akan aku beli dengan nama kamu. Bukan nama aku."

"Kenapa gitu?" tanyaku heran, sambil mulai merebahkan diri di ranjang.

"Kalo aku macam-macam di dalam pernikahan kita, kamu sama anak kita besok tetap akan memiliki semuanya yang aku miliki dan aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status