Share

| 88 |

Suara burung camar serta ombak yang berdebur-debur itu bagai sebuah ekspektasi yang terealisasi secara konstan di depan mata. Sudah lama Zora tak melihat birunya laut, desiran ombak serta semilir angin yang selalu berhasil merilekskan raga serta pikiran dari hiruk-pikuk suasana ibukota.

Semula, Zora mengira Nevano akan membawanya pergi ke suatu tempat seperti rumahnya atau di mana pun yang membuat Zora sempat merasa gelisah. Namun, ia tak mengira kalau Nevano justru berbelok jauh dari ibukota hanya untuk mengajak Zora kemari.

"Kamu suka laut?" tanya Nevano saat pemuda itu menggandeng Zora meniti bebatuan menanjak yang membawa mereka ke puncak tebing.

Dari atas sini, landscape yang ditampilkan begitu menakjubkan. Zora bisa melihat birunya laut yang membentang berlatar belakang langit biru cerah. Seperti sebuah lukisan di atas kanvas. Cantik sekali.

"Aku suka," jawab Zora. Netra bulatnya masih terus menatap pemandangan cantik di hadapannya.

Laut dan pantai.

Zora memang menyukai kedua h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status