Rasa marah dan cemburu mendera hari Reno. Dia memang salah meminta Richie untuk menggantikannya. Pada saat itu dia masih dalam perasaannya yang tidak bisa tegas pada satu wanita, tapi bukan berarti Richie bisa memegang-megang istrinya bahkan anaknya.
Richie yang sedang dalam keadaan tidak baik juga hanya bisa memendam semuanya sendiri. Kabar yang dari Hans yang memberitahukannya bahwa Selvia gagal mendapatkan cinta Reno kembali membuatnya sangat marah. Dia harus bisa mendapatkan Azura dan anaknya. Reno tidak pantas bersama wanita yang sangat dicintainya.
Suara bell apartemennya berbunyi berkali-kali. Richie menjadi sangat kesal mendengar hal tersebut dengan kasar dia membuka pintu dan heran ada Reno di depannya.
“Ada perlu apa Ren? Aku sedang tidak mood. Kamu pulang saja sana,” usir Richie.
&ldquo
Menerima kenyataan hidup yang kadang tak sesuai dengan ekspektasi tersebut merupakan ujian dari Tuhan untuk membuat kita belajar ikhlas dan sabar dalam menghadapi permasalahan hidup. Walau terkadang menerima kenyataan itu berat tapi lebih baik jujur daripada hidup dengan kebohongan.Itulah yang dilakukan Richie sekarang. Dia berkata dengan sejujur-jujur peristiwa malam itu pada Reno. Walau Reno kecewa pada adik kembarnya tapi dia menghargai kejujuran Richie. Richie dengan berani mengatakan hal yang tersulit dalam hidupnya.“Maafkan aku, Reno telah menyakiti perasaanmu,” ucap Richie memohon maaf pada Reno.Sakit sekali hati Reno dengan semua kenyataan ini, tapi dia berusaha untuk menerimanya dengan kelegaan hati dan berusaha untuk tetap sabar. Richie juga mengatakan tentang semua yang dilakukannya menyuruh dan membayar Selvia untuk
Pagi harinyaReno terbangun dari tidurnya dan menatap istrinya yang masih terlelap dalam dekapannya. Tubuh Azura dengan perut membuncit membuatnya tampak seksi di matanya. Dia jadi bergairah sekarang dan ingin mendapatkan kenikmatan.Secara perlahan dia menarik tubuh Azura mendekati dirinya. Secara pelan-pelan dari belakang dia mengangkat sebelah kaki istrinya lalu memasukkan juniornya ke dalam bagian kewanitaan Azura. Baginya tidak ada yang lebih memuaskan selain milik istrinya. Dia menggerakkan pinggulnya, gesekan-gesekan dinding kewanitaan Azura bagaikan mencengkram juniornya.Azura yang masih tertidur merasakan sesuatu yang berbeda di bagian kewanitaannya. Nikmat yang menjalar keseluruh aliran darah yang membuatnya secara perlahan membuka matanya. Dia tersenyum ternyata Reno sedang melakukan hal yang
Beberapa hari kemudianAkhirnya hari yang dinantikan Reno dan Azura tiba juga, Azura akan melahirkan anak pertama mereka. Reno menemani Azura di ruangan bersalin, tak tega melihat wajah kesakitan istrinya."Abang sakiiit." Azura mengeluh pada Reno."Tarik napas lalu buang sayang, ingat saat kamu senam hamil. Ayo sayang aku ada disini selalu menemanimu," kata Reno memberi semangat pada Azura."Sakiiit Bang.. ini semua gara-gara kamu" teriak Azura."Iya sayang ini semua gara-gara aku, ayoo sayang ambil nafasnya dorong lagi.""Bang sakiit… coba Abang ga bercinta ini ga mungkin sakit.”"Iya Sayang semua salah
Keberadaan Selvia tidak diketahui. Selvia tidak ada di apartemen atau di tempat biasa wanita itu berada. Hal tersebut membuat Richie menjadi semakin yakin kalau Selvia lah yang menculik anaknya.Richie mondar-mandir di dalam kantor dengan gelisah. Dia sangat khawatir dengan keadaan putranya apalagi baru saja beberapa jam dilahirkan di dunia ini seharusnya dia menyuruh orang untuk menjaga Azura dan Gilbert. Dia juga kesal pada Reno, Reno tidak bisa menjaga Azura dengan semestinya.Dering telepon Richie pun berbunyi."Hallo bagaimana?" tanya Richie."Saya masih melakukan pencarian Tuan, alamat yang kamu berikan sudah kosong sejak seminggu yang lalu sepertinya wanita itu sudah merencanakan ini semua dan wanita di cctv itu memang Selvia," ujar Hans.
Selvia sangat kesal terus mendengar suara tangisan anak Azura. Ingin sekali dia membungkam anak tersebut.“Woi diam ga? Kalau ga diam ku bunuh kamu," teriak Selvia.Suara teriakan Selvia terdengar sampai luar rumah yang hanya berdinding kayu tersebut. Richie sudah sangat emosional dia akan keluar mobil tapi ditahan oleh Reno.“Kamu jangan gegabah Richie,” ujar Reno.“Tapi anakku dalam bahaya,” protes Richie.Reno terdiam. Dia menatap Richie yang sangat khawatir pada Gilbert. Rasa jiwa seorang ayah seakan keluar dari di
Setelah pemeriksaan intensif dengan baby Gil oleh tim dokter barulah Luis merasa lega. Baby Gil mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Reno sangat sedih menatap bayi yang baru berusia sehari itu terbaring lemah di inkubator untuk membuat suhu tubuhnya stabil.Jarum infus masuk ke dalam tangan bayi mungil tersebut sampai suara tangisan terdengar tanpa air mata. Baby Gil diberikan air susu ibu pengganti yang sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit untuk memenuhi gizi anak Reno. Keadaan Azura yang masih dipengaruhi oleh obat penenang tidak memungkinkan untuk memberikan ASI untuk anaknya. Mungkin setelah Azura sadar baru dapat memberikan ASI yang semestinya.“Kamu baik-baik saja Ren?” tanya Luis.“Iya Pa, aku baik-baik saja,” ucap Reno.Luis tidak
Tiga bulan kemudianUsia baby Gil sudah 3 bulan. Azura sudah tidak seperti dulu lagi dia banyak tersenyum seakan kebahagiaan selalu menghampirinya. Dalam hatinya berharap kebahagiaan ini jangan sampai berakhir. Sudah dua bulan ini dia membatasi jam praktiknya agar bisa berkumpul bersama keluarga dan bermain bersama putrinya, Gil.Tapi berbeda dengan Richie. Dia mencoba mengerti dengan kebahagiaan Azura dan Reno hanya bisa menatap dari kejauhan kebahagiaan mereka. Dia ingin sekali menghampiri putranya, memeluk putranya, dan mengatakan kalau dia sangat mencintai Gilbert Rexy Geraldo melebihi apapun di dunia ini.Hingga Richie datang menemui Reno di rumah sakit. Dia ingin meminta sekali saja bersama baby Gil lalu dia akan merelakan semuanya.“Ada apa kamu
2 tahun kemudianTanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Pernikahan Azura dan Reno sudah 2 tahun begitu juga dengan usia Gil yang menginjak 2 tahun.“Sayang, kamu kenapa kok pucat sekali wajahmu?” tanya Reno khawatir keadaan Azura.“Ga tau nih Bang sudah 3 hari aku selalu mual dan muntah-muntah kali pagi,” jawab Azura.Reno teringat kejadian di Sydney dulu persis seperti keadaan Azura saat ini. Dia berpikir mungkin saja Azura hamil. Dia akan memastikan keadaan Azura hamil atau tidak agar tidak bimbang.“Kita ke dokter yaa pagi ini sekalian ikut ke rumah sakit,” ujar Reno.“Iya Bang.”