Beranda / Romansa / Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! / Chapter 45 Mama, Tolong Jawab Aku

Share

Chapter 45 Mama, Tolong Jawab Aku

Penulis: Tya Prajana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-24 15:09:59

Samuel menghela nafas menghadapi situasi ini "Sepertinya dia berusaha untuk menghilangkan jejak." itulah kesimpulan yang dapat ditarik oleh Samuel dalam hal ini.

"Asisten Jung, aku pikir ada pengkhianat di kelompokmu. Evaluasi semuanya!"

"Ya, CEO Ren. Saya akan melakukannya."

"Tugaskan orang terpercaya untuk menjaga wanita ini, jika dia akhirnya sadar, segera pindahkan dia dalam pengawasan siapa tahu orang yang menyuruhnya kembali menghubunginya."

Asisten Jung mengangguk.

Samuel kembali melanjutkan perintahnya, "Lalu kau kembalilah ke hotel dan jaga putraku yang sedang tidur di sana. Aku ingin kau sendiri yang mengambil tangung jawab dalam pengawasan ini."

"Tuan, anda benar-benar membuat saya tidak bisa tidur."

"Kalau begitu minta orangmu yang dapat dipercaya untuk menjaga putraku. Namun, jika ada sesuatu yang terjadi maka nyawamu yang akan jadi taruhannya," ancam Samuel.

Asisten Jung hanya bisa mengangguk. Meskipun Asisten Jung memiliki orang-orang yang siap untuk membunuh ora
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 46 Bagaimana Aku Bisa Menghiburmu

    "Stelio,kenapa kau ada di sini?" Samuel terkejut melihat putra yang masuk ke ruang kerjanya. "Apa Asisten Jung yang mengajakmu ke sini?""Papa, tolong berikan kunci ruangan itu." Samuel menghela nafas. "Stelio, kita sudah membicarakan tentang ini, kan? Kau harus bersikap tegas. Jika kau ingin hubunganmu dan Maya menjadi lebih baik, kau harus stelio, kenapa kau datang ke sini? Apa kau harus membiarkan hukuman ini. "Papa, aku tahu itu, tapi ada sesuatu yang buruk mungkin terjadi. Aku mencoba memanggilnya, tapi tidak ada suara di ruangan itu. Papa, bukankah di sana dingin dan kondisi mama baru saja pulih. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi lagi.""Stelio, kau terlalu banyak berpikir. Kembali ke rumah sekarang. Bukankah kau ada kelas dengan tutormu untuk belajar melukis?""Aku tidak ingin ikut kelas apapun. Jika papa tidak mau membuka pintu. Aku akan berada di depan pintu tidak peduli seberapa lamapun itu, aku juga tidak akan makan dan minum."Samuel memijat keningnya. "Stelio, a

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 47 Pindahkan Anak Ini ke Kamar

    "Tidak. Jika mama menyebutkan apa yang mama katakan saat di hotel untuk cara penghiburan, aku tidak mau!" Stelio menolak dengan tegas. "Aku akan selalu berada di sisi mama. Aku akan cari cara lain untuk menghibur mama.""Stelio, kenapa kau begitu peduli denganku? Aku bahkan tidak peduli walau kau senang ataupun sedih.""Karena mama adalah mamaku. Jika mama tidak peduli padaku sekarang, tidak apa-apa. Aku mungkin harus berusaha agar mama bangga padaku lalu peduli padaku." Anak laki-laki itu tersenyum tulus. "Bagaimana jika salama beberapa tahun itu tidak berhasil? Apa kau akan menyerah?" tanya Maya memastikan ."Tidak. Aku tidak akan menyerahkan jika itu hal yang berhubungan dengan mama." Maya tidak sanggup melihat matanya yang tulus ini. "Aku tidak boleh tertipu. Saat masih kecil, Mathilda juga terlihat tulus, tapi akhirnya dia menjadi sumber kehancurannya. Anak ini juga sama," ucap Maya dalam hati membuatnya menjadi keras lagi pada anak ini. Melihat mamanya yang hanya diam membuat

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 48 Dia Tidak Menginginkanmu

    "Maafkan saya, Tuan Muda. Saya telah lancang untuk--""Ssst! Jangan bicara terlalu keras. Apa kau ingin menganggu tidur nyenyak putraku?" Samuel memberikan peringatan pada pelayan itu, lalu bertanya padanya, "Sekarang katakan padaku apa yang terjadi? Kenapa kau membawa Stelio keluar?""Sebenarnya, ini adalah perintah dari Nyonya Muda untuk membawa Tuan Kecil keluar. Sepertinya Nyonya mengkhawatirkan Tuan Kecil yang tidak nyaman tidur di lantai. Tuan Muda, mungkin saja Nyonya Muda sebenarnya menyayangi Tuan Muda,"ucap Pelayan itu. Samuel hanya menunjukkan ekspresi datar seperti biasa. Pelayan itu merasa heran. Bukankah ini yang diinginkan oleh Tuan Muda, tetepi kenapa tidak ada kebahagiaan di wajahnya?""Berikan Stelio padaku, aku yang akan membawanya ke kamarnya.""Tuan Muda, apa saya akan dihukum?" Pelayan itu berbicara dengan takut-takut. "Sebenarnya, Nyonya bilang bahwa Nyonya yang akan menggantikan hukuman jika saya di hukum karena membawa Tuan Kecil keluar.""Maya yang mengataka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 49 Aku akan Bertindak Sebagai Pahlawan

    "Aku tidak menyembunyikan sesuatu darimu, karena kau juga akan tahu nanti dan kau sendiri yang akan membebaskanku." Maya berbicara dengan penuh percaya diri. Samuel menatapnya tajam. "Apa ini seperti sebuah tebakan? Kau hanya menebak secara acak, bukan? Maya, kau begitu percaya diri dan tenang bahkan saat mengungkapkan kebohongan." Maya tidak mengatakan apapun .Baginya berdebat dengan pria itu tidak ada gunanya. Maya hanya perlu berpegang teguh pada harapan yang dia buat ini. "Aku yakin perkiraan ini akan benar dan itu harus benar untuk mengeluarkan aku dari penjara yang mengerikan ini," ucap Maya dalam hati. Maya terlalu larut dalam pikirannya, dia bahkan tidak tahu apa yang dikatakan oleh Samuel setelah mengomelinya. Tiba-tiba saja ada banyak pelayan yang masuk ke dalam. "Ada apa ini?" Tidak ada yang menjawab pertanyaan Maya. Seorang pelayan hanya memberi Maya masker. "Kenapa aku harus memakainya?" *** "Akhirnya, ini saatnya bagiku bertindak selayaknya pahlawan. Aku akan men

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 50 Kau Pasti Ingin Membunuhnya

    "Ternyata Samuel, benar-benar mengirimkan mu ke tempat ini. Pantas saja semua berubah."Stelio menunjukkan raut wajah sedih memandangi ruangan yang menjadi asing ini. Baru tadi pagi dia terkurung di tempat dengan cahaya remang-remang, seharusnya malam ini ruangannya gelap gulita, tapi sekarang berbeda. "Jika seperti ini, aku gagal menjadi pahlawan untuk mama." Stelio menghela nafas kecewa. "Hei, nak. Apa kau akan tetap diam di sana?" Maya memanggilnya dengan acuh tak acuh. Kaki kecil Stelio berjalan ke arah Maya yang duduk di pinggir tempat tidur yang nyaman itu. Stelio mengamati tempat tidur itu lalu mengingat-ingat keadaan saat dia di kurung. Sebelumnya hanya ada tempat tidur kusam dan rapuh, tapi sekarang ada dua tempat tidur berukuran kecil, bahkan ada bantal dan juga selimut. "Semua yang aku siapkan jadi sia-sia," ucap Stelio dalam hati dengan perasaan kesal. Stelio duduk di samping Maya. "Mama, apa mama senang dengan semua ini?" "Ya, ini nyaman.""Baguslah." "Apa kau yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 51 Singkirkan Semuanya

    Samuel menatap Maya Lin. "Apa ini yang kau katakan padaku? Suatu hal yang akan membantumu untuk keluar dari sini?" "Oh, apa itu akhirnya tiba? Ternyata ini jauh lebih cepat dari yang aku perkirakan." Maya tersenyum senang. "Jadi, kau akan melakukannya bukan?" "Aku masih belum membuat keputusan. " Samuel menunjukkan ekspresi tegas."um...papa, apa papa sudah datang?" Suara polos itu membuat perhatian Samuel teralihkan. Wajahnya kembali berubah menjadi lebih lembut. "Stelio, kau sudah bangun. Apa tidurmu nyenyak?""Ya, aku tidur sangat nyenyak, ini berkat mama yang menjagaku." Samuel melirik ke arah Maya yang masih tidak menunjukkan reaksi yang seharusnya. Saat melihat kaleng yang dibawa olehnya, Samuel mengajukan pertanyaan secara spontan. "Stelio, apa kau yang membawa minuman itu?" Stelio menoleh ke arah minuman kaleng yang ditunjukkan oleh Samuel. "Ya, papa. Aku yang membawanya.""Apa Maya yang memintamu untuk melakukannya?" Samuel Bertanya para Stelio, tetapi dia juga melirik

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 52 Keputusanku adalah Keputusannya

    "Papa, apa yang papa ingin lakukan pada pelayan itu?" Stelio tiba-tiba saja datang. Dia mendengar Samuel yang sedang memarahi pelayan. "Stelio, aku harus menghukum pelayan itu karena tindakan cerobohnya itu--Kenapa masih tidak muncul?" "Tuan Muda, pelayan Mariya mengambil cuti. Dia pergi saat dini hari tadi." Kepala Pelayan kini yang maju untuk menjelaskan. "Minta dia kembali. Dia harus menghadap padaku!""Papa, tidak perlu melakukannya. Jika papa menghukum pelayan hanya karena membantuku maka tidak adalagi pelayan yang mau membantu.""Stelio, ini bukan masalah itu. Namun, kecerobohannya yang membiarkanmu mengambil bir itu harus diberi peringatan tegas." Samuel masih bersikeras."Papa, ini semua salahku. Aku sudah jelaskan bahwa aku sendiri yang mengambilnya. Bisakah kita melupakan masalah ini? Jika papa menghukum pelayan hanya karena masalah kecil seperti ini, mereka akan merasa terbebani kerja di rumah ini apalagi jika mau membantuku, mereka akan takut papa menghukumnya. Aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 53 Apa yang Dapat Kau Berikan Padaku?

    "Tidak ada yang seperti itu. Manager Chen." Samuel membantah. "Tunggu di sini, aku akan memanggil Maya. " "Kenapa anda tidak membiarkan pelayan saja yang memanggilnya dan membawanya?" "Manager Chen, kau itu siapa? Apa kau berhak mengaturku? Aku bisa saja mengusirmu. Tidak hanya kau tidak akan dapat bertemu dengan Maya, tapi aku akan membuatmu tidak bisa kembali ke kota S.""Maaf atas kekasaran saya, Tuan Ren." Manager Chen akhirnya meminta maaf. Saat pria itu pergi, dia akhirnya bisa menghela nafas. Berhadapan dengan aura dingin Samuel begitu pengap dan menyiksa. Dia bisa membayangkan, Maya pasti tidak akan nyaman berada di tempat ini. Manager Chen telah berpikir untuk menyelamatkan Maya dari pria ini. ***Samuel membuka ruangan di mana dia mengurung wanita itu. Maya sedang duduk dengan membaca buku, dia tidak menyadari keberadaan seseorang. "Maya Lin!" panggilan itu membuat Maya mengalihkan pandangan lalu menatap ke arah Samuel. "Apa yang kau inginkan?" Maya menanggapi dengan w

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02

Bab terbaru

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 133 Penebusan Kesalahan (END)

    "Maya, jika ada hal penting yang terjadi, aku akan meminta izin agar ada yang bisa menggantikan mu," ucap Manager Chen yang melihat kecemasan di wajah Maya. Maya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, ini bukan urusan yang penting."Maya yakin tanpa dirinya ikut campur, Samuel pasti akan menemukan Stelio. Maya mengulurkan ponselnya pada Manager Chen, seperti biasa Managernya yang akan menyimpan ponselnya selama dia syuting. Selama syuting, Maya berusaha untuk tetep ceria dan bergaul dengan anggota reality show yang lain, tapi suasana hatinya sedang tidak baik. Banyak pemikiran di kepalanya. "Apa Samuel sudah menemukannya? Bagaimana keadaan anak itu? Apa alasan dia pergi tiba-tiba? "Kita akan break sebentar, bersiaplah untuk sesi selanjutnya." Maya langsung pergi menemui Managernya. Dia langsung diberitahu, "Maya, ada telepon dari nomer yang tidak di kenal. Dia menelepon berulang kali." "Biarkan aku mengeceknya!" Saat ponsel itu berada di tangannya, Maya langsung mendapatkan telepo

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 132 Apa Papa Memiliki Anak Lain?

    Mulut Stelio terbuka lebar melihat nama yang tertera di batu nisan itu. Marion Lin Ren. "Orang ini memiliki nama tengah yang menjadi surname Mama dan juga Ren. Apa dia ada hubungannya dengan keluarga Ren?" Stelio merasa semua semakin jelas, apalagi pernyataan Maya tadi. Namun, hati kecilnya masih sulit untuk percaya. Ada banyak pertanyaan di pikiran Stelio. Pria kecil itu melihat ke sebuah foto bayi kecil. Foto yang disentuh oleh Maya berulang kali. Tanpa sadar, dirinya merasa iri dengan hal itu. Stelio berbalik lalu pulang ke rumah dengan dipenuhi kerumitan di pikirannya.Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya. Tubuh Stellio tersentak kaget. Dia berbalik dengan ragu karena takut jika itu adalah Mamaya. "Tuan Kecil Stelio, saatnya untuk pulang." Stelio merasa lega karena supir yang mendatanginya. ***"Papa, apa papa memilliki anak yang lain?" Stellio tidak tahan ingin tahu tentang ini. Samuel yang sedang fokus mengetik sesuatu, langsing mengalihkan pandangan pada Stelio. "Tidak ada.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 131 Kenapa Semua Jadi Begini?

    Stelio mendapatkan banyak komentar negatif, bahkan para haters juga mulai berani untuk melakukan tindakan kejam seperti melemparkan telur busuk ke arah Stelio saat anak itu keluar untuk menemui para penggemar yang datang. Maya tidak sempat menghentikan itu. Dia dapat melihat ekspresi tidak menyenangkan yang di miliki oleh Stelio. Namun, senyum profesional masih terukir di bibirnya saat para penggemar mengkhawatirkannya. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku hanya perlu membersihkannya." Namun, semua itu tidak sesederhana itu karena kulit Stelio menjadi memerah. Sepertinya telur itu juga diberikan obat lain yang membuat kulit iritasi. Beruntung bahwa Stelio sudah menyelesaikan semua bagiannya. Maya tidak tahan lagi melihat hal ini. "Stelio, lebih baik kau berhenti saja setelah ini!" ucap Maya dengan keras ketika mereka berada di kamar. "Tidak mama, aku--" "Aku tidak tahan lagi. Kau selalu saja terlibat dalam masalah dan sekarang citramu sudah buruk di mata publik. Selain itu ka

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 130 Tidak Perlu Berpura-pura

    Maya awalnya menjalankan syuting dengan aman, tetapi dalam beberapa hari semua berubah. Saat anak itu tiba-tiba saja datang. "Sutradara, apa ini? Kenapa plot di naskah berubah begitu drastis? Bahkan, kau memasukkan karakter seorang anak?" Maya memprotes apa yang terjadi. Dia sengaja berbicara berdua dengan Sutradara. "Maya, ini bukan perubahan drastis. Penulis hanya menambahkan. Beberapa adegan menunjang. Lagipula, kita juga bisa memanfaatkan kepopuleran kalian berdua untuk drama ini saat tayang." Maya masih mencurigai sesuatu. "Sutradara, apa suamiku menemuimu dan memberikan investasi besar dengan syarat cerita diubah agar ada adegan seorang anak?" "Tidak ada yang seperti itu. Aku sendiri yang memilih untuk memasukkannya. Maya Lin, kau tidak perlu memikirkan tentang ini. Hanya fokuslah untuk berakting. Ini seharusnya mudah bagimu untuk berinteraksi karena dia adalah putramu, kan? Jangan banyak protes dan lakukan saja apa yang telah ditentukan."Maya Pergi dengan perasaan kecewa.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 129 Apa Kau Baru Saja Membunuh Seseorang?

    Samuel memberikan bunga pada Maya dan Stelio. "Selamat telah menyelesaikan syuting drama ini!" "Terima kasih, papa." Stelio tersenyum senang. Para kru dan para artis yang terlibat mulai melakukan perayaan dengan foto besama. "Sebagai perayaan, aku akan mentraktir kalian semua di restoran." Samuel mengucapkan hal yang sangat diidamkan oleh pemain dan juga para kru lainnya. "Ayo, kita langsung ke restoran yang aku pesan sekarang juga."Semua orang mulai bersiap. Samuel mencegah Stelio yang akan mengikuti Maya dan Manager Chen. "Stelio, kau akan berada di mobilku. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu."Stelio menatap Samuel dengan bingung, tetepi dia tetep saja naik ke mobil. Selama perjalan, Samuel langsung memberikan pertanyaan padanya. "Apa kau dekat dengan Mike? Hubungan apa yang kalian berdua miliki?" tanya Samuel. "Papa, bukankah papa ingin aku untuk memisahkan mereka berdua? Aku tidak memiliki hubungan lain dengan orang itu selain hal ini," jawab Stelio dengan tenang. "Ap

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 128 Tuan Kecil Stelio Mengintimidasi Seseorang

    "Jangan mencari alasan. Aku tahu bahwa kau hanya mengatakan omong kosong untuk bisa meninggalkan tempat ini," ucap Samuel tidak berniat untuk melepas Maya. "Samuel, apa kau tidak menggunakan mata dengan baik? Itu sangat jelas, tetepi kau tidak melihatnya. Ayo, kita perlu untuk pergi ke dokter mata!" ucap Maya dengan kesal. Stelio mengamati kedua orang tuanya yang sedang berdebat ini. Dia lalu mengalihkan pandangan ke arah pintu. Keningnya berkerut begitu dalam, seolah sedang memikirkan sesuatu. *** Hari berlalu, tubuh Stelio secara perlahan sudah mulai pulih. Dia dengan mendesak untuk diizinkan syuting. Samuel masih khawatir dengan keadaannya. "Kau yakin sudah merasa lebih baik?""Ya." "Baiklah. Jika itu keinginanmu. Stelio, mulai besok, kau akan memiliki pengawal yang akan menjagamu," ucap Samuel memberitahu kepada putranya. Stelio tidak menyetujui keputusan Samuel, "Kenapa aku membutuhkan pengawal. Bukankah akan lebih aman jika aku bersama dengan Mama? Papa, bisa saja para Pen

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 127 Siapa Di sana?

    "Apa Bos memintamu untuk melakukan ini? Jika sampai sesuatu terjadi padanya, kau akan tahu apa yang dapat kami lakukan. Kau harus tahu jangan pernah menyentuh anak itu sembarangan. " ucap orang di telepon itu. Panggilan telepon berakhir. Mike mulai merasa cemas. Sekarang, dia harus memastikan bahwa anak itu baik-baik saja demi kesehatan hidupnya juga. Mike langsung menghubungi seseorang kenalan yang dia percayai untuk mengatasi hal ini. *** "Apa yang anak itu makan, aku juga memakan menu yang sama. Jika ada sesuatu yang salah, aku pasti juga mengalaminya," ucap Maya. "Tidak. Itu belum tentu. Maya, kau memang selalu tidak cermat untuk hal seperti ini. Pasti ada seseorang yang menyentuh makanan Stelio dan melakukan ini padanya. Siapa orang yang tidak waras itu sehingga berani melukai seorang anak?" Samuel merasa kesal. "Lalu, bagaimana dengan keadaannya sekarang?" "Beruntung bahwa dokter bisa mengatasi ini, tapi Stelio masih belum bangun.""Samuel, lebih baik kau mengubah keputus

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 126 Aku Sudah Menyingkirkan Pengganggu Kecil

    Stelio tidak mengakui bahwa dia sedang demam dan bertindak normal. Manager Chen juga tidak bisa berbuat banyak, tetepi siapa yang mengira sesuatu yang buruk terjadi. "Maya Lin, bagaimana ini bisa terjadi? Kau tidak menjaganya dengan benar!" Samuel marah besar. Hari ini, Stelio dikabarkan pingsan di lokasi syuting. Maya menjadi pihak yang terdalam karena tidak menyadari kesehatan Stelio. Bagaimana Maya bisa tahu hal ini saat jadwal syuting menghasilkan semakin padat?"Kenapa kau menyalahkanku? Apa aku yang membuat anak ini sakit? Samuel, anakmu itu punya tubuh yang lemah dan tidak cocok untuk tetap berada di Industri hiburan. Lebih baik jangan memaksa untuk tetap membuatnya syuting denganku!" "Kau mengatakan ini untuk menyingkirkan, Stelio, kan? Itu tidak mungkin. Termasuk jika tubuhnya lemah, selama dia masih ingin bertahan di Industri hiburan maka tidak ada yang bisa menghentikannya, termasuk itu dirimu!" tegas Samuel. "Aku juga akan mengatur agar proses syuting tidak akan terlalu

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 125 Kau Tidak Perlu Pergi

    Samuel melangkah lalu mencium Maya dengan cara yang sama seperti yang Mike lakukanlah padanya. Kali ini Maya membiarkannya dan membalas ciumannya. "Lalu yang kedua kau harus...." Samuel mengucapkan setelah melepaskan ciumannya. "Kedua? Kau bilang hanya satu, kan?" protes Maya. "Aku yang membuat aturan jadi terserah padaku. Kau juga harus memenuhi ini! Aku ingin kau harus melibatkan Stelio pada setiap drama yang kau mainkan.' "Samuel, apa kau pikir setiap drama membutuhkan pemeran anak-anak? Aku tahu kau melakukan ini agar anakmu itu dapat mengangguku, kan?" Maya sudah berhasil terbebas setelah negosiasi panjang. Sekarang, dia harus terjebak lagi? Tentu saja, dia tidak mau. "Kenapa kau begitu terganggu? Apa karena kau masih ingin bermain banyak drama dengan adegan romantis bersama para aktor muda, dan melupakan statusmu sebagai seorang ibu?""Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Kau saja yang terlalu berlebihan.""Jadi, kau tidak ingin melakukannya walaupun ini Syarat yang aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status