Home / Romansa / Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! / Chapter 26 Aku Tidak Bisa Membuka Untukmu

Share

Chapter 26 Aku Tidak Bisa Membuka Untukmu

Author: Tya Prajana
last update Last Updated: 2023-06-02 02:33:43

"Tuan Kecil, maafkan atas tindakan saya. Saya tahu seharusnya saya tidak memeriksa dengan kasar. Tidak perlu menganggu Tuan Muda dalam masalah ini. " Kepala pelayan akhirnya memilih untuk menyerahkan.

Wajah Stelion masih serius. " Paman Kepala Pelayan, apa gunanya kau meminta maaf padaku? Ini bukan milikku, kau seharusnya datang pada mama, akui tindakanmu lalu meminta maaf padanya!"

"Kenapa? Bukankah sudah sewajarnya bagi orang yang bersalah untuk meminta maaf secara langsung pada orangnya? Itu yang diajarkan padaku. Kepala Pelayan, apa tidak ada yang mengajarkan padamu tentang hal ini? Apa kau bahkan tidak tahu yang anak kecil sepertiku saja tahu." Stelio menyindir dengan cara halus, tetapi tatapannya masih begitu tajam.

Kepala pelayan terdiam dan merasa ketidaknyamanan pada tatapan tajam Stelion. Dia merasa diejek oleh sang tuan kecil yang tampaknya begitu cerdas.

"Baiklah. Saya akan meminta maaf pada Nyonya secara langsung," ucap Kepala Pelayan setelah terdiam untuk merenungka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 27 Malam ini, Aku akan Tidur Dengannya

    "Tuan Muda, sepertinya pengaruh Nyonya terlalu kuat untuk Tuan Kecil. Bagaimana jika Nyonya Muda akan memanfaatkannya? Anda tahukan apa yang dilakukan Nyonya di masa lalu saat--" Samuel langsung memotong ucapannya dengan marah, "Kepala Pelayan, kau terlalu banyak bicara. Apa aku terlalu memanjakan mu, jadi kau bisa bicara sembarangan." "Maafkan saya, Tuan Muda." "CEO Ren, anda lebih baik menyusul putra anda. Anda pasti tahu apa yang dapat dilakukan Tuan Kecil untuk mendapatkan apa yang dia mau. Tentang pekerjaan ini, anda bisa mengerjakannya besok." Asisten Jung berdiri dari tempat duduknyaPria itu kembali memberikan saran lain, "Lebih baik untuk menyelesaikan masalah anda, jika anda bertindak egois, Mungkin saja mereka akan meninggalkan anda! Saya permisi." Asisten Jung dengan segera keluar sebelum Samuel sempat mengungkapkan kemarahannya. Saat dia menuju ke arah pintu keluar, dia melihat Tuan Kecil sedang dihalangi oleh para pelayan."Tuan Kecil, apa yang kau lakukan?" "Paman

    Last Updated : 2023-06-03
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 28 Kenapa Kau Menangis?

    "Kau tidak perlu tahu tentang itu!" Maya berbicara dengan ketus. Dia tidak ingin kehilangan 'sesuatu yang berharganya lagi' karena seseorang mengetahui keberadaan benda itu."Apa mama sih belum percaya padaku? Aku dapat menjaga rahasia dengan baik." Maya tidak menjawab. Wanita itu justru memunggungi Stelio. "Ini sudah larut, selamat malam!" Maya Lin mengakhiri percakapan mereka begitu saja. Stelio menatap punggung dingin mamanya. Hubungannya dan mamanya baru saja dekat, tetapi dia justru membuatnya tidak bahagia. "Mama, apa kau marah? Maafkan aku karena menanyakan hal yang tidak seharusnya aku tanyakan." Tangan kecil itu dengan perlahan memeluk pinggangnya. "Mama, jangan marah padaku. Aku akan melakukannya apapun sebagai hukuman." "Aku tidak marah, tidur!" Maya masih tidak menunjukkan kelembutan. Saat ini, hatinya sedang berkonflik dengan pikirannya yang berusaha untuk rasional. Meskipun tidak suka dipeluk oleh anak ini, tapi Maya membiarkannya kali ini. Memberikan kesempatan bagi

    Last Updated : 2023-06-03
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 29 Kau Membalas dengan Menyakiti Putraku

    Brak Samuel Langsung mendorong pintu dengan keras, membuat gemuruh yang membuat Maya hampir terjungkal dari tempat tidurnya. dia yang sedang proses menuju alam mimpi menjadi terkejut dan bingung. Maya menatap Samuel dengan wajah kesal yang ia miliki, ia merasa terganggu dengan kebisingan yang Samuel buat di malam hari. "Samuel Ren, kenapa kamu membuat kegaduhan di tengah malam saat seseorang tidur?" tanya Maya dengan tatapan dingin. Samuel menatapnya dengan mata gelap yang miliknya . Nada suaranya meninggi, "Kamu masih berpikir untuk tidur tanpa memiliki perasaan bersalah sedikitpun atas apa yang kamu lakukan pada Stelio?" Maya merasakan dinginnya suara Samuel, perkataannya membuat jantungnya berdebar keras. "Kamu benar-benar tidak punya hati nurani sebagai seorang ibu," cetus Samuel dengan dingin. Maya melihat ke arah Samuel dengan tatapan kesal dan pahit, "Samuel, apa kamu berhak untuk menyindirku? Kamu bilang aku tidak punya hati nurani sebagai seorang ibu, huh?" Maya merasakan

    Last Updated : 2023-06-03
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 30 Mendapat Omelan Putranya

    Stelio mengucapkan dengan lantang, "Aku tahu papa memaksa mama untuk minta maaf. Papa bahkan tidak tahu masalah apa yang terjadi, kan?" Samuel memanggil putranya dengan lembut, "Stelio!" Namun Stelio mengabaikannya dan masih melanjutkan omelannya, "Aku sudah bilang aku menangis bukan karena mama. Kenapa papa justru mendesak mama untuk minta maaf?" Samuel hanya diam seribu bahasa tanpa menyela putranya. Maya diam-diam tersenyum melihat wajah kaku Samuel yang sedang mendapatkan teguran dari anaknya sendiri. Samuel melirik ke arah Maya dengan tatapan 'apa kau begitu bahagia?' Namun, Maya berpura-pura tidak melihat arti dari tatapan itu.Stelio menawarkan bantuan kepada Maya. "Mama, jika papa memaksamu lagi, katakan saja padaku. Aku pasti akan selalu berpihak pada mana." Maya menatap putranya dengan perasaan rumit, tapi tidak mengatakan apapun.Maya membuang muka, berpura-pura tidak melihat arti dari tatapan itu. "Mama, jika papa memaksamu lagi, katakan saja padaku. Aku pasti akan se

    Last Updated : 2023-06-04
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 31 Jangan Bicara Padaku!

    "Nyonya Maya Lin, ada apa? Apa ada yang salah dengan lagu yang dipilih oleh putra anda?" tanya Guru yang tadi menyambut Maya. Maya Lin tersadar. "Maaf, menganggu acara ini. Lanjutkan saja!" Maya masih mencoba menunjukkan senyumannya. Stelio memandang ke arah mamanya, tetapi Maya sama sekali tidak melihat ke arah anak laki-laki itu. Stelio melanjutkan permainan pianonya, lalu di tutup dengan tepuk tangan yang meriah. "Hebat sekali anak itu, ini pertama kali aku mendengar suara yang seindah ini!""Lagunya benar-benar menyentuh dan dalam, membuatku ingat pada kenangan bersama anakku.""Orang tuanya pasti bangga!"Maya dapat mendengar suara pujian yang dilontarkan orang-orang. Hanya Maya satu-satunya yang tidak bisa menikmati lagu yang menyentuh ini. Sorot matanya dingin, tangannya mengepal dengan erat. Tidak ada kebahagiaan yang terlihat. " Dia benar-benar ingin memiliki segala yang di miliki oleh putraku!" geram Maya dalam hati. Pengasuh melihat ekspresi yang tidak biasa dari istri

    Last Updated : 2023-06-05
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    chapter 32 Aku Akan Membayar Kerugian

    Ketenangan Maya terusik dengan sebuah suara keras. "Samuel, apa tidak ada orang yang mengajarkan sopan santun padamu?" tegur Maya pada Samuel. "Aku tahu kau pemilik mansion ini, tapi menendang pintu setiap hari adalah hobi yang menyalahi etika. "Kau masih bisa bicara tentang etika setelah apa yang kau menggertak seorang anak?" geram Samuel, berteriak marah pada Maya."Menggertak? Aku tidak menggertaknya. Aku hanya memberi dia teguran karena berani menyanyikan lagu yang tidak seharusnya dia nyanyikan." "Kau memberikan bahu dingin pada anakmu sendiri karena itu?" Samuel berteriak marah, melampiaskan amarahnya pada Maya. "Hanya karena lagu bodoh itu kau menyakiti hatinya?""Kau bilang hanya lagu bodoh?" Maya mulai marah. "Itu adalah lagu yang aku buat sepenuh hati untuk anakku. Kami seharusnya memainkannya bersama jika saja tidak...." Perkataan Maya tidak dilanjutkan. Maya terlalu sakit untuk mengatakannya. Samuel tidak menunjukkan simpati, "Kau tidak akan bisa menyanyikan lagu dengan

    Last Updated : 2023-06-06
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 33 Bayaran yang Setimpal

    Samuel menunjukkan ekspresi datar. "Dia yang mengambilnya kembali." Maya mengerutkan kening dengan jawaban yang singkat dan acuh tak acuh itu. Samuel menunjukkan wajah acuh tak acuh seolah ingin segera pergi."Apa ada yang lain? Aku masih memiliki pekerjaan." "Dia yang kau maksud adalah Mathilda, kan?" tanya Maya memastikan. Samuel membuka mulutnya, belum sampai dia mengeluarkan suara, Maya sudah mengambil kesimpulannya sendiri. "Aku sudah menduga pasti itu dia. Mathilda pasti membuat rekaman dari lagu itu dan mengakui sebagai miliknya." "Pantas saja anak itu mengatakan begitu." Maya menyambungkan pemikirannya dengan apa yang di katakan anak itu tadi. Dia berbicara dengan pasti, "Aku yakin, kau pasti juga tertipu olehnya, itukah alasannya kau mengatakan pada anak haram itu bahwa lagu itu di buat oleh mamanya untuknya. Kau pasti juga tidak mempercayai lagu itu adalah lagu yang kau caci dan hancurkan, kan? Mathilda memang pandai menipu."Samuel tidak mengelak, tapi juga tidak menunj

    Last Updated : 2023-06-07
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 34 Samuel, Ada yang Salah denganmu

    Maya menatap Samuel dengan tidak puas. "Apa aku harus melakukan? Ada banyak orang yang lebih baik.""Ya, tapi itu berbeda jika kau yang melakukannya. Stelio akan merasa senang dengan ini," ucap Samuel tersenyum puas memandangi penampilan istrinya saat ini.Tidak ada yang berbeda dari penampilannya. Dia memiliki rambut panjang kecokelatan yang di gerai dan dress casual warna pastel. Hal yang berbeda adalah celemek yang terikat di pinggangnya. "Bantu Maya membuat makanan kesukaan Stelio!" perintah Tuan Muda Samuel Ren pada seorang wanita berseragam koki. "Tuan, apa tidak sebaiknya saya saja yang mengajari Nyonya Muda?" Kepala Koki menawarkan diri. "Tidak. Aku tidak ingin seorang pria mengajari istriku. Para pria dilarang masuk ke dapur sampai Maya selesai," ucap Samuel dengan tegas. Maya mengerutkan kening. "Samuel, kau terlalu berlebihan. Kenapa kau meminta mereka pergi? Lebih banyak koki lebih bagus. Mereka juga harus menyiapkan untuk makan malam, kan?" "Aku tidak mau mereka melih

    Last Updated : 2023-06-07

Latest chapter

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 133 Penebusan Kesalahan (END)

    "Maya, jika ada hal penting yang terjadi, aku akan meminta izin agar ada yang bisa menggantikan mu," ucap Manager Chen yang melihat kecemasan di wajah Maya. Maya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, ini bukan urusan yang penting."Maya yakin tanpa dirinya ikut campur, Samuel pasti akan menemukan Stelio. Maya mengulurkan ponselnya pada Manager Chen, seperti biasa Managernya yang akan menyimpan ponselnya selama dia syuting. Selama syuting, Maya berusaha untuk tetep ceria dan bergaul dengan anggota reality show yang lain, tapi suasana hatinya sedang tidak baik. Banyak pemikiran di kepalanya. "Apa Samuel sudah menemukannya? Bagaimana keadaan anak itu? Apa alasan dia pergi tiba-tiba? "Kita akan break sebentar, bersiaplah untuk sesi selanjutnya." Maya langsung pergi menemui Managernya. Dia langsung diberitahu, "Maya, ada telepon dari nomer yang tidak di kenal. Dia menelepon berulang kali." "Biarkan aku mengeceknya!" Saat ponsel itu berada di tangannya, Maya langsung mendapatkan telepo

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 132 Apa Papa Memiliki Anak Lain?

    Mulut Stelio terbuka lebar melihat nama yang tertera di batu nisan itu. Marion Lin Ren. "Orang ini memiliki nama tengah yang menjadi surname Mama dan juga Ren. Apa dia ada hubungannya dengan keluarga Ren?" Stelio merasa semua semakin jelas, apalagi pernyataan Maya tadi. Namun, hati kecilnya masih sulit untuk percaya. Ada banyak pertanyaan di pikiran Stelio. Pria kecil itu melihat ke sebuah foto bayi kecil. Foto yang disentuh oleh Maya berulang kali. Tanpa sadar, dirinya merasa iri dengan hal itu. Stelio berbalik lalu pulang ke rumah dengan dipenuhi kerumitan di pikirannya.Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya. Tubuh Stellio tersentak kaget. Dia berbalik dengan ragu karena takut jika itu adalah Mamaya. "Tuan Kecil Stelio, saatnya untuk pulang." Stelio merasa lega karena supir yang mendatanginya. ***"Papa, apa papa memilliki anak yang lain?" Stellio tidak tahan ingin tahu tentang ini. Samuel yang sedang fokus mengetik sesuatu, langsing mengalihkan pandangan pada Stelio. "Tidak ada.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 131 Kenapa Semua Jadi Begini?

    Stelio mendapatkan banyak komentar negatif, bahkan para haters juga mulai berani untuk melakukan tindakan kejam seperti melemparkan telur busuk ke arah Stelio saat anak itu keluar untuk menemui para penggemar yang datang. Maya tidak sempat menghentikan itu. Dia dapat melihat ekspresi tidak menyenangkan yang di miliki oleh Stelio. Namun, senyum profesional masih terukir di bibirnya saat para penggemar mengkhawatirkannya. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku hanya perlu membersihkannya." Namun, semua itu tidak sesederhana itu karena kulit Stelio menjadi memerah. Sepertinya telur itu juga diberikan obat lain yang membuat kulit iritasi. Beruntung bahwa Stelio sudah menyelesaikan semua bagiannya. Maya tidak tahan lagi melihat hal ini. "Stelio, lebih baik kau berhenti saja setelah ini!" ucap Maya dengan keras ketika mereka berada di kamar. "Tidak mama, aku--" "Aku tidak tahan lagi. Kau selalu saja terlibat dalam masalah dan sekarang citramu sudah buruk di mata publik. Selain itu ka

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 130 Tidak Perlu Berpura-pura

    Maya awalnya menjalankan syuting dengan aman, tetapi dalam beberapa hari semua berubah. Saat anak itu tiba-tiba saja datang. "Sutradara, apa ini? Kenapa plot di naskah berubah begitu drastis? Bahkan, kau memasukkan karakter seorang anak?" Maya memprotes apa yang terjadi. Dia sengaja berbicara berdua dengan Sutradara. "Maya, ini bukan perubahan drastis. Penulis hanya menambahkan. Beberapa adegan menunjang. Lagipula, kita juga bisa memanfaatkan kepopuleran kalian berdua untuk drama ini saat tayang." Maya masih mencurigai sesuatu. "Sutradara, apa suamiku menemuimu dan memberikan investasi besar dengan syarat cerita diubah agar ada adegan seorang anak?" "Tidak ada yang seperti itu. Aku sendiri yang memilih untuk memasukkannya. Maya Lin, kau tidak perlu memikirkan tentang ini. Hanya fokuslah untuk berakting. Ini seharusnya mudah bagimu untuk berinteraksi karena dia adalah putramu, kan? Jangan banyak protes dan lakukan saja apa yang telah ditentukan."Maya Pergi dengan perasaan kecewa.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 129 Apa Kau Baru Saja Membunuh Seseorang?

    Samuel memberikan bunga pada Maya dan Stelio. "Selamat telah menyelesaikan syuting drama ini!" "Terima kasih, papa." Stelio tersenyum senang. Para kru dan para artis yang terlibat mulai melakukan perayaan dengan foto besama. "Sebagai perayaan, aku akan mentraktir kalian semua di restoran." Samuel mengucapkan hal yang sangat diidamkan oleh pemain dan juga para kru lainnya. "Ayo, kita langsung ke restoran yang aku pesan sekarang juga."Semua orang mulai bersiap. Samuel mencegah Stelio yang akan mengikuti Maya dan Manager Chen. "Stelio, kau akan berada di mobilku. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu."Stelio menatap Samuel dengan bingung, tetepi dia tetep saja naik ke mobil. Selama perjalan, Samuel langsung memberikan pertanyaan padanya. "Apa kau dekat dengan Mike? Hubungan apa yang kalian berdua miliki?" tanya Samuel. "Papa, bukankah papa ingin aku untuk memisahkan mereka berdua? Aku tidak memiliki hubungan lain dengan orang itu selain hal ini," jawab Stelio dengan tenang. "Ap

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 128 Tuan Kecil Stelio Mengintimidasi Seseorang

    "Jangan mencari alasan. Aku tahu bahwa kau hanya mengatakan omong kosong untuk bisa meninggalkan tempat ini," ucap Samuel tidak berniat untuk melepas Maya. "Samuel, apa kau tidak menggunakan mata dengan baik? Itu sangat jelas, tetepi kau tidak melihatnya. Ayo, kita perlu untuk pergi ke dokter mata!" ucap Maya dengan kesal. Stelio mengamati kedua orang tuanya yang sedang berdebat ini. Dia lalu mengalihkan pandangan ke arah pintu. Keningnya berkerut begitu dalam, seolah sedang memikirkan sesuatu. *** Hari berlalu, tubuh Stelio secara perlahan sudah mulai pulih. Dia dengan mendesak untuk diizinkan syuting. Samuel masih khawatir dengan keadaannya. "Kau yakin sudah merasa lebih baik?""Ya." "Baiklah. Jika itu keinginanmu. Stelio, mulai besok, kau akan memiliki pengawal yang akan menjagamu," ucap Samuel memberitahu kepada putranya. Stelio tidak menyetujui keputusan Samuel, "Kenapa aku membutuhkan pengawal. Bukankah akan lebih aman jika aku bersama dengan Mama? Papa, bisa saja para Pen

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 127 Siapa Di sana?

    "Apa Bos memintamu untuk melakukan ini? Jika sampai sesuatu terjadi padanya, kau akan tahu apa yang dapat kami lakukan. Kau harus tahu jangan pernah menyentuh anak itu sembarangan. " ucap orang di telepon itu. Panggilan telepon berakhir. Mike mulai merasa cemas. Sekarang, dia harus memastikan bahwa anak itu baik-baik saja demi kesehatan hidupnya juga. Mike langsung menghubungi seseorang kenalan yang dia percayai untuk mengatasi hal ini. *** "Apa yang anak itu makan, aku juga memakan menu yang sama. Jika ada sesuatu yang salah, aku pasti juga mengalaminya," ucap Maya. "Tidak. Itu belum tentu. Maya, kau memang selalu tidak cermat untuk hal seperti ini. Pasti ada seseorang yang menyentuh makanan Stelio dan melakukan ini padanya. Siapa orang yang tidak waras itu sehingga berani melukai seorang anak?" Samuel merasa kesal. "Lalu, bagaimana dengan keadaannya sekarang?" "Beruntung bahwa dokter bisa mengatasi ini, tapi Stelio masih belum bangun.""Samuel, lebih baik kau mengubah keputus

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 126 Aku Sudah Menyingkirkan Pengganggu Kecil

    Stelio tidak mengakui bahwa dia sedang demam dan bertindak normal. Manager Chen juga tidak bisa berbuat banyak, tetepi siapa yang mengira sesuatu yang buruk terjadi. "Maya Lin, bagaimana ini bisa terjadi? Kau tidak menjaganya dengan benar!" Samuel marah besar. Hari ini, Stelio dikabarkan pingsan di lokasi syuting. Maya menjadi pihak yang terdalam karena tidak menyadari kesehatan Stelio. Bagaimana Maya bisa tahu hal ini saat jadwal syuting menghasilkan semakin padat?"Kenapa kau menyalahkanku? Apa aku yang membuat anak ini sakit? Samuel, anakmu itu punya tubuh yang lemah dan tidak cocok untuk tetap berada di Industri hiburan. Lebih baik jangan memaksa untuk tetap membuatnya syuting denganku!" "Kau mengatakan ini untuk menyingkirkan, Stelio, kan? Itu tidak mungkin. Termasuk jika tubuhnya lemah, selama dia masih ingin bertahan di Industri hiburan maka tidak ada yang bisa menghentikannya, termasuk itu dirimu!" tegas Samuel. "Aku juga akan mengatur agar proses syuting tidak akan terlalu

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 125 Kau Tidak Perlu Pergi

    Samuel melangkah lalu mencium Maya dengan cara yang sama seperti yang Mike lakukanlah padanya. Kali ini Maya membiarkannya dan membalas ciumannya. "Lalu yang kedua kau harus...." Samuel mengucapkan setelah melepaskan ciumannya. "Kedua? Kau bilang hanya satu, kan?" protes Maya. "Aku yang membuat aturan jadi terserah padaku. Kau juga harus memenuhi ini! Aku ingin kau harus melibatkan Stelio pada setiap drama yang kau mainkan.' "Samuel, apa kau pikir setiap drama membutuhkan pemeran anak-anak? Aku tahu kau melakukan ini agar anakmu itu dapat mengangguku, kan?" Maya sudah berhasil terbebas setelah negosiasi panjang. Sekarang, dia harus terjebak lagi? Tentu saja, dia tidak mau. "Kenapa kau begitu terganggu? Apa karena kau masih ingin bermain banyak drama dengan adegan romantis bersama para aktor muda, dan melupakan statusmu sebagai seorang ibu?""Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Kau saja yang terlalu berlebihan.""Jadi, kau tidak ingin melakukannya walaupun ini Syarat yang aku

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status