Share

96. Life must Go on

Author: R. Angela
last update Last Updated: 2024-07-20 23:33:54

Nasya sudah kembali beraktifitas. Meski hidupnya tidak sama seperti dulu lagi, tapi Nasya tetap mencoba melakukan yang terbaik, semua demi anak-anaknya.

Dia sudah berjanji tidak akan menikah lagi, sisa umurnya didedikasikan hanya untuk anaknya. Baginya membesarkan anak-anak adalah bentuk pengabdian bagi Chris yang diyakini masih melihat mereka dari tempatnya.

"Mbak, itu ada yang marah. Katanya pesanannya keasinan."

Leader yang dipercaya Nasya bertanggung jawab di cafe itu mendatanginya saat dirinya tengah sibuk menghitung omzet mereka satu bulan ini, karena besok sudah awal bulan lagi.

"Cepetan kamu ganti makanannya. Minta maaf, dan sebagai bentuk permintaan maaf, kali ini gak usah bayar."

Leni pergi, meninggalkan Nasya di ruangannya. Tapi hanya beberapa menit, karena Leni kembali mendatanginya.

"Dia mau ketemu sama, Ibu."

Nasya pun mengerutkan kening. Tapi, demi kesopanan dan menjaga suasana tetap kondusif, Nasya pun mengikuti kemauan pelanggan itu.

"Maaf, Pak, ada yang b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   97. Putri Cantik Bernama Kristal

    Tidak hanya ketuban Nasya yang sudah pecah, darah juga keluar dari tubuhnya yang bisa membahayakan nyawa Nasya juga anaknya. Dokter menerangkan kondisi Nasya pada keluarga dan menyarankan tindakan yang harus diambil. "Lakukan saja tindakan yang diperlukan, Dok. Lakukan apa saja asal putriku selamat!" Melahirkan anak keduanya itu, Nasya harus operasi caesar. Dia sudah masuk ruang operasi, tempat terakhir yang bisa diantar oleh keluarga. "Nasya pasti baik-baik saja, Mi. Kita duduk dulu, jangan sampai mami jatuh pingsan sejak tadi menangis." Dirga memapah istrinya yang terlihat lemas untuk duduk di kursi tunggu. "Mami minum dulu," Raka menyodorkan segelas air hangat. Anisa menerima dan menghabiskan isi gelas. Setahu Anisa, hanya butuh kurang dari sejam melakukan operasi, mengapa sudah hampir satu jam tidak ada juga dokter yang mendatangi mereka. Anisa semakin khawatir, memilih bangkit dan mendekat ke pintu masuk. Berharap bisa mendengarkan suara putrinya. Pintu terbuka,

    Last Updated : 2024-07-21
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   98. Siapakah Gerangan Dirinya

    Dia gelas penuh air putih diminum Nasya. Dia masih syok, memegang dadanya. Wajahnya berubah pucat. "Wajah ibu pucat, ibu sakit?" tanya Leni membantu Nasya duduk di sofa di ruang kerjanya. "Gak, Len. Aku baik-baik saja. Itu yang reservasi buat meeting, kamu kenal siapa?" Leni menggeleng. Kafe mereka memang sering dijadikan tempat meeting, tapi biasanya juga yang memesan perwakilan dari perusahaan terkait. "Disini reservasi atas nama Miss Linda," jawab Leni menunjukkan catatan pengunjung kafe. Nasya hanya mengangguk paham, lalu diam memikirkan kejadian barusan. Pertemuan yang hanya beberapa detik mampu membuatnya seperti tersengat. "Apa mungkin ada orang di dunia ini sebegitu mirip?" cicitnya masih tertahan pada pertemuan tadi. Nasya bahkan takut untuk keluar dari ruangannya. Dia merasa tidak siap bertemu kembali dengan orang yang akan membawanya dalam kenangan menyedihkan. Namun, sepertinya alam tidak merestui. Nasya harus keluar dari persembunyiannya karena begitu bany

    Last Updated : 2024-07-22
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   99. Dejavu

    Raka bisa mendengar ucapan pria di seberang sana karena ikut menempelkan telinga di dekat ponsel itu. Tidak senang dengan sikap pria itu yang terdengar sangat arogan, membuat Raka menarik ponsel dan menggantikan Nasya bicara. "Tidak bisakah Anda bicara lebih sopan? Bila Anda menginginkan ponsel ini, jemput sendiri!" Raka menekan tombol merah menghentikan pembicaraan itu. "Abang! Kenapa dimatikan?" "Hah? Kamu masih mau melayani pria sombong itu bicara?" Raka sudah bangkit dan menarik Nasya ikut berdiri. Mereka berjalan ke ruang tengah. "Kamu mandi, istirahat. Jangan pikirkan pria brengsek itu. Dia bukan Chris. Pergilah, lihat anak-anak mu." Nasya menurut. Dia mengangguk setuju kalau itu bukan Chris. Meski Chris juga selalu bersikap jutek pada orang lain, terlebih pada orang asing. Demi menghilangkan pria itu dari pikirannya, Nasya memusatkan perhatian pada Kristal dan Zain. Bermain bersama mereka hingga keduanya mengantuk dan tertidur di sampingnya. Selimut berwarna bi

    Last Updated : 2024-07-23
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   100. Sekedar Mirip

    "Aku rasa tidak, Tuan." Nasya hampir meneteskan air mata. Ya, Tuhan, dia sangat merindukan suaminya. Bertemu dengan orang ini membuat luka lamanya kembali terkuak. Sebaiknya dia segera pergi dari sini. Semakin lama berada di sisi Andrew, energi Nasya akan semakin tersedot hanya untuk memikirkan Chris. "Ponsel Anda sudah saya kembalikan, saya permisi dulu." Nasya memutar tubuh dan menyeret langkahnya. "Tunggu!" Andrew tidak mengerti mengapa perasaan berbeda. Hatinya merasa sakit saat melihat wajah sendu Nasya. Mengapa seakan dia pernah bertemu dengan wanita itu sebenarnya, tapi semakin dia mencoba mengingat, kepalanya semakin sakit. "Mana Jas saya?" Nasya menegakkan wajahnya, melihat Andrew sembari memutar bola mata dan berkata, "Masih di laundry. Nanti kalau sudah siap, akan ku antar!" Nasya mempercepat langkahnya. Dia tidak ingin terus-terusan menyiksa batinnya dengan menatap rindu ke arah Andrew. *** "Nas, itu sirup nya udah tumpah. Gelas kamu udah kepenuhan itu,"

    Last Updated : 2024-07-24
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   101. Rasa yang sulit Dijelaskan

    Airin terpaksa masuk ke dalam dan membiarkan Nasya mengurus masalahnya dengan Andrew meskipun Airin masih ingin di sana. Dia masih tidak percaya kalau pria itu memang sangat mirip dengan Chris. Bahkan kalau Chris masih hidup, dia akan menganggap kalau orang yang menunggu Nasya sejak tadi adalah Chris. "Jas Anda sudah aku antar ke kantor. Dititip sama Mbak sekretaris," jelas Nasya masih berdiri di sisi meja. Mereka tidak lagi berdiri diambang pintu masuk karena menghalangi pengunjung yang datang. "Oh. Kenapa tidak mengabari ku? Kalau tahu begitu, saya tidak pernah perlu datang ke sini!" Nasya merengut. Kenapa Andrew jadi menyalahkan dirinya? Memangnya ini semua salahnya? Keadaan jadi canggung. Nasya ingin menyudahi percakapan itu, tapi terlalu segan untuk mengatakan selamat tinggal. Sementara Andrew juga tidak mengerti mengapa dia masih bertahan di sana. Sesekali pengunjung yang baru datang akan melirik pada mereka yang berdiri di depan kafe, menambah kegugupan Nasya. Harusny

    Last Updated : 2024-07-25
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   102. Membangkitkan Gairah

    Sudah biasa dalam rumah tangga Andrew dan Helen terjadi pertengkaran. Terlalu banyak aturan dan keinginan Helen. Dia menuntut Andrew untuk bisa seperti yang dia inginkan, tapi pada kenyataannya, Andrew selalu bersikap cuek. Andrew bukan bermaksud tidak menganggap Helen sebagai istrinya, hanya saja untuk bermesraan dan memberikan perhatian lebih padanya. Seperti ada tembok diantara mereka. Perasaan tidak bisa dipaksakan. "Katakan padaku, siapa wanita itu? Jangan pikir kau bisa membohongi ku!" bentak Helen setelah mereka tiba di rumah. Sejak tadi dia menahan gemuruh amarah di hatinya karena menjaga nama baik anaknya di depan para guru dan teman-teman Wira. "Berapa kali sudah ku katakan padamu. Dia bukan siapa-siapa, meski hatiku bilang aku seperti pernah mengenalnya!" jawab Andrew santai. Sudah terlalu lama dia diam dan mengabaikan ucapan Helen. Kali ini dorongan untuk menentang omongan wanita itu muncul begitu saja. "Tidak masuk akal! Mana ada orang yang baru kenal bisa bicara

    Last Updated : 2024-07-26
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   103. Datang Padamu

    "Nas, kenapa pria itu bisa begitu mirip, ya? Kalau bukan mengatakan namanya Andrew, aku pasti pikir dia itu Chris!" Airin membuka pembicaraan saat makan siang bersama dengan Nasya di sela-sela membuka pembicaraan saat makan siang bersama dengan Nasya di sela-sela sibuknya di kafe. Pertemuan Airin yang pertama dengan Chris, membuatnya tidak ganti-gantinya membahas tentang kemiripan mereka kepada Radit. Bahkan di ranjang pun, Airin tetap membahas soal Chris, hingga Radit jengkel bercampur penasaran. "Sayang, kita mau bercinta, kenapa malah bahas pria lain? Aku jadi semakin penasaran pada pria itu, semirip apa, sih dia?" Radit jadi batal mencumbu Airin. Pria itu memilih duduk sambil bersandar di headboard ranjang lalu serius mengajak Airin memuaskan hasrat bercerita nya. Dan hari ini, dia kembali ingin memuaskan rasa penasarannya dengan bertanya pada Nasya. "Mana aku tahu, Ai. Dia memang seperti Chris, tapi hanya sekedar mirip, bukan Chris," jawab Nasya menancapkan garpu di a

    Last Updated : 2024-07-28
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   104. Aku Bukan Pelakor

    Setiap berada di dekat Andrew, otak Nasya menjadi beku, tidak bisa berpikir jernih lagi. Meski sedikit gugup dan sempat menolak untuk turun, tapi pada akhirnya, dia ikut juga masuk bersama Andrew ke dalam hotel. "Nasya, apa yang sudah kamu lakukan? Mengapa kamu berada di kamar hotel dengan suami orang?" umpatnya dalam hati. "Masuklah. Jangan takut. Aku hanya ingin kau mengeringkan tubuhmu. Mandilah, aku akan pergi ke bawah membeli pakaian yang bisa kau pakai," tukas Andrew segera meninggalkan Nasya yang masih belum bisa berpikir dengan benar. Dia seharusnya menolak, tapi seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, dia justru menurut. Secepat mungkin, Nasya mandi dengan air hangat, karena tubuhnya sudah sangat menggigil. Kalau dipikir lagi, dia benar-benar seperti kena hipnotis. Gadis mana yang mau check in di hotel dengan pria asing, tidak ada, hanya dia!Jangan sampai kejadian dulu terulang lagi. Kebodohan itu manis, tapi hanya jika dia melakukannya bersama Chris, bukan Andrew!Ken

    Last Updated : 2024-07-30

Latest chapter

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   123 Bahagia itu Kita

    Elena tidak bisa menolak. Bukan hanya sekedar karena Raka akan membantu keluarganya, tapi jauh dari itu, dia juga menyimpan rasa pada Raka. Tidak dibuat-buat, mengalir begitu saja. Elena yakin, kalau Raka mampu membahagiakan dirinya. Pernikahan putra bungsu Dirga digelar di ballroom hotel dengan banyak tamu undangan dari kalangan pebisnis, publik figur, sampai semua karyawan perusahaan diundang. Banyak yang terkejut, tidak menyangka kalau atasan dan bawahan itu akhirnya dipersatukan dalam mahligai rumah tangga. "Kamu terlihat gugup," bisik Raka memandang lembut istrinya. Elena tersipu malu. Kini sudah resmi jadi suami istri, tapi rasa gugup dan deg-degan di dalam hatinya belum juga surut. Ada kalanya Elena mencubit tangannya, demi memastikan kalau dia sedang tidak bermimpi. Raka putra Dirgantara kini sudah jadi suaminya. "Sedikit," jawabnya pelan, hanya sekali mengangkat kepala lalu kembali menunduk tak tahan dengan tatapan mesra Raka. Raka menarik tangan Elena, menyelipkan j

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   122. Menikah Saja

    "Bagaimana permintaan papi?" Dirga sudah muncul dan duduk di samping Raka yang tengah duduk di teras rumah menikmati kesunyian berteman secangkir kopi. Ayahnya kembali mendesak, tidak mungkin terus menghindar. Tapi, kalau dituruti juga dia tidak punya kandidat. Puas pacaran selama kuliah, menjadi sosok badboy, membuat Raka tidak lagi minat pada pernikahan. Ambisinya sudah terikat dengan urusan kantor. Ada kalanya dia menerima tawaran dari beberapa temannya untuk kumpul di sebuah bar, minum dan menikmati dunia malam. "Hei, kau dengar tidak? Diajak ngobrol kok, malah diam?" "Dengar, Pi. Tapi untuk saat ini aku masih belum ada jawaban untuk pertanyaan papi." Lebih baik pembicaraan ini langsung diputus, jangan lagi ada perpanjangan. "Kalau begitu kamu menerima putusan dari papi. Biar papi jodohkan pada anak teman papi aja," sambar Dirga tidak memberi celah. Terlalu lama bersabar dengan putra bungsunya ini, kalau tidak gerak cepat, bisa-bisa, dia tidak jadi menikah. "Jangan

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   121. Ingatan Tentangmu

    "Wajah kamu kenapa?" Raka memiringkan kepala, mencoba melihat lebih jelas ke arah pipi Elena yang dia temui pagi ini di lift. "Gak papa, Pak," jawabnya singkat. Rambut panjangnya dibiarkan menutup pipi sebelah kanan, agar memar bekas tampar ibu tirinya tidak terlihat. Kalau bukan karena demi ayahnya, dia pasti sudah kabur lagi dari rumah.Elena mengutuk keberadaan ibu tirinya ada dalam hidup mereka, bukan memberi kebanggaan bagi ayahnya, justru derita. Elena harus menerima kekejaman dan penyiksaan ibu tirinya karena sudah menolak pernikahan dengan Edgar. Mau bagaimana lagi, dia tidak menyukai pria yang sombong dan sok berkuasa itu. Kalau dari hikayat Edgar yang dia dengar dari orang tuanya, harusnya pria yatim piatu itu berbudi pekerti dan bersikap baik, bukan justru sebaliknya. Dia juga tidak merasa perlu dinikahi Edgar karena permintaan terakhir Jason. Bahkan dengan Jason sendiri pun dia belum terlalu yakin, semua ini juga karena keluarganya yang memaksa dia harus menikah deng

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   120. Cinta Hingga Maut Memisahkan

    Rasa penasaran Nasya menggerogoti pikirannya hingga tidak bisa tidur malam itu. Tidak sabar menunggu datangnya pagi agar dia bisa mencari Chris. Jelas kalau suara wanita yang dia dengar tadi milik Helen. Pertanyaan, mengapa malam selarut itu Chris ada bersama Helen? Memikirkan banyak kemungkinan buruk yang akan terjadi, membuat Nasya tak kuasa menahan air matanya. Apakah dia akan kehilangan Chris lagi? Apakah hati pria itu sudah berubah, kembali pada Helen? Segala tanya dia simpan hingga esok. Penantian Nasya berakhir. Langit sudah terang, begitu cerah, tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan cemas di hatinya. "Pagi sekali, mau kemana?" tanya Anisa mendapati Nasya di anak tangga terakhir. Dia sudah bersiap, terlihat cantik meski kantong mata tetap menunjukkan kebenaran kalau dia semalaman tidak tidur. "Mau mencari Chris!" jawabnya tegas. Dia tidak perlu melirik ke arah Dirga yang saat itu juga ada mendengar obrolan mereka, karena dia yakin kalau ayahnya pasti saat ini tengah

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   119. Kebohongan Telah Usai

    Helen tidak tahu bagaimana lagi menyembunyikan wajah malunya. Di tengah semua tatapan menghakimi orang di kafe itu, dia mencoba untuk tetap bisa berdiri. Kalaupun mau mundur lagi, sudah kepalang tanggung. "Bagaimana, Bu, kita tetap melanjutkan tujuan kita kemari?" teguran dari petugas menyadarkan dirinya. Dengan ragu, Helen mengangguk. Dia akan terus berjuang, menggunakan kesempatan terakhirnya. Siang itu, Nasya membuat sedang ada di ruangannya. Kristal ikut bersamanya ke kafe dan sedang mencoba membujuk putrinya itu untuk tidur siang, jadi huru-hara di luar sana tidak sampai ke telinganya. Namun, begitu mendapati pintu ruang kerjanya didobrak, Nasya mengalihkan pandangannya. "Bapak ada kepentingan apa masuk ke mari?" tanya Nasya sewot, pasalnya menidurkan Kristal, dia harus ikut berbaring dan gaunnya sedikit tersingkap menunjukkan paha mulusnya. "Itu orangnya, Pak, tangkap saja!" seru Helen yang ternyata sudah ada di belakang petugas. Secara paksa, petugas menyeret Nas

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   118. Huru Hara

    Acara pernikahan itu pada akhirnya batal. Keluarga Ferdi tetap tidak terima. Mereka menuntut keluarga Nasya dengan tuduhan penjebakan. Namun, Dirga sudah tidak mau mendengar apapun penjelasan keluarga Ferdi, disaat itu juga diminta untuk membatalkan pernikahan itu. Sekarang, setelah semua orang pamit pulang dengan tanda tanya besar dalam hati mereka, kini semua anggota keluarga duduk di saling berhadapan. Rapat keluarga dimulai. Dirga duduk berdampingan dengan Anisa, mengamati Chris dan Nasya yang duduk tepat di depan mereka. Di sisi lainnya ada Raka, dan pasangan suami istri, Radit dan Airin. "Jelaskan!" perintah Dirga, menatap lekat pada wajah Chris. Matanya memicing, tanda tidak suka karena Chris menggenggam tangan Nasya dengan erat. Mengapa putrinya bisa bersama Chris sementara waktu itu, pria yang disebut bernama Andrew ini justru diusir Nasya. "Papi," Nasya mulai angkat bicara. Dia ingin menjadi tameng bagi Chris atas interogasi ayahnya. Tatapan Dirga pada suaminya s

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   117. Jangan Meninggalkan ku lagi

    Nasya tidak perduli kalau air matanya akan menghancurkan hasil karya-karyas pengantin yang sudah lebih 2 jam memoles wajahnya tadi. Meski mencoba untuk menahan air matanya tetap saja turun setelah mendengar semua cerita Chris. "Jangan menangis lagi, aku minta maaf karena sudah membuatmu menderita dan menungguku terlalu lama," bisik Chris sembari terus mengusap punggung Nasya yang menangis dalam pelukannya. Tuhan begitu sayang kepadanya, di saat dia akan terperangkap dalam jebakan Ferdi, keajaiban datang dan membuatnya mengetahui sifat busuk pria itu dan kini kebahagiaan nya disempurnakan lagi oleh berita yang baru dia dengar dari Chris. "Sayang, jangan menangis lagi, aku semakin bersalah," bujuk Chris lembut. Nasya tidak terima, dia memukul dada bidang Chris, kesal, tapi juga sangat bahagia. Kesal karena harus melalui penderitaan yang panjang berpisah dengan pria itu, tapi senang karena mengetahui kalau suaminya belum meninggal dan dia kini bersamanya. "Ini seperti mimpi. Aku t

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   116. Pria Pendusta Hidung Belang

    Lily batal tinggal di rumah orang tua Nasya. Dia menempatkan wanita itu di rumahnya bersama Bi Sumi yang selama ini mengurus rumah mereka yang sudah lama ditinggalkan setelah kepergian Chris. Ingin sekali rasanya menolak, takut merepotkan Nasya dan keluarganya, tapi Nasya tetap bersikeras meminta wanita itu tetap tinggal di rumahnya. Setelah selesai mengamankan Bu Lily, Nasya dan Airin meneruskan rencana mereka ke toko perhiasan, mengambil perhiasan milik Anisa. Sesaat Nasya berangkat mencari Lily, ibundanya menghubungi meminta anaknya singgah ke toko perhiasan. "Tunggu, itu bukannya-" Airin menghentikan ucapannya dan menarik tangan Nasya untuk mundur. Mata Nasya mengikuti telunjuk Airin. Benar, dia mengenal pria yang sedang memeluk pinggang wanita bertubuh sedikit berisi. "Itu mas Ferdi!" desisnya tidak percaya. Pria yang akan berubah status menjadi suaminya besok justru jalan berduaan dengan wanita lain. Jangan bilang wanita itu saudara, sepupu atau kerabat, tidak ada hubungan

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   115. Menemukan Persembunyian Lily

    Kejadian di salon itu menorehkan luka sekaligus trauma yang cukup besar. Kalau bukan Radit datang menjemput mereka, Nasya tidak akan berani keluar dari salon itu. Imbasnya, saat Ferdi menyarankan mempercepat pernikahan mereka, Nasya manut saja. Dia menyerahkan semua urusan pernikahannya yang kali ketiga ini pada Anisa dan ibu Ferdi, sementara dia hanya mengurung diri di kamar menangisi takdirnya. "Nay, kamu mau kemana? Gak baik keluar rumah lagi. Besok kamu menikah, sebaiknya jangan pergi," tegur Anisa yang mendapati putrinya itu sudah rapi dan bersiap pergi. "Sebentar aja, Mi. Cuma mau bertemu seseorang," balas Nasya. Baru saja dia mendapatkan pesan dari Airin. Orang suruhannya berhasil menemukan alamat Lily dan sekarang dia ingin mengunjungi wanita itu hanya sekedar ingin memastikan kalau Lily baik-baik saja. "Gak boleh! Nanti mami dimarahi papi kamu." "Mi, please." Nasya menyatukan telapak tangan di depan dada. Suaranya diusahakan pelan agar Kristal yang sedang tidur siang tid

DMCA.com Protection Status