Para berandalan sudah berkumpul di halaman gedung sejak setengah jam lalu. Mereka terus berdatangan dari gerbang, pagar samping, dan belakang gedung. Suasana tampak ramai, berbanding terbalik dengan gedung lain yang tampak sepi dan angker.Para penyusup yang dikirimkan Dariel, Daisy, dan Deric sudah berada di tengah-tengah para berandalan. Nama Davis, The Street Boss, dan Roxy beberapa kali disebut.Julian dan Julius muncul dari gerbang, mengawasi sekeliling.“Aku tidak menduga para berandalan yang berkumpul sebanyak ini,” ujar Julian.“Aku juga tidak menyangka pengaruh Davis akan sebesar ini. Aku melihat beberapa berandalan dari luar kota ikut berkumpul. Tapi, aku pikir para berandalan ini tidak sepenuhnya ingin menjadi pengikut Davis. Mereka lebih tertarik untuk mengetahui tujuan Davis sebenarnya,” sahut Julius.“Kau benar, Julius. Kita hanya perlu menangkap Davis saat dia lengah. Saat kita berhasil menangkapnya, para berandalan ini akan kehilangan kepercayaan dan respek pada Davis
“Apa kau melihatku sedang bercanda?” Davis tersenyum lebar.“Dasar brengsek!” cibir Don sembari menatap tajam Davis, “Davis membuat kita semua kerepotan di malam yang dingin ini.”Frans tertawa. “Aku semakin rindu dengan masa lalu saat kita masih tergabung dalam pasukan lama kita.”Sammy tersenyum tipis. “Kita akan bertaruh sekarang. Siapa yang paling banyak mengalahkan para berandalan akan mendapatkan enam ratus ribu dolar.”“Dasar bajingan! Dari mana kami mendapatkan uang sebanyak seratus ribu dolar?” Willy mendengkus kesal.“Aku akan meminjamkan kalian uang,” ucap Sammy.“Kau masih saja tidak berubah, Samuel!” Nathan mendengkus. “Baiklah, pinjamkan aku seratus ribu dolar. Aku akan membayar utangku jika aku menang.”Davis maju beberapa langkah. “Apa kalian setuju dengan syarat yang aku ajukan?”“Kami setuju!” Hampir semua berandalan menjawab.“Sebelum aku memberi tahu kalian persyaratannya, aku ingin mengingatkan kalian bahwa aku hanya memberi kalian satu kali kesempatan. Aku tidak
[Sub quest: Mengungkap penyusup dibatalkan oleh sistem karena kesalahan sistem][Host mendapatkan 25 EXP dan $200.000 Money Power sebagai kompensasi][Host tidak kehilangan EXP dan Money Power][Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 8 (496/800)][Health Point: 23/28][Kekuatan: 19 | Pertahanan: 20 | Kecerdasan: 21 | Kelincahan: 19][Money Power: $1.015.350.000]“Sistem membatalkan sub quest secara tiba-tiba.” Davis mengamati para berandalan yang sudah sepenuhnya tumbang. “Aku sepertinya tahu alasannya. Sistem memberitahuku mengenai penyusup yang dikirimkan Dariel, Daisy, dan Deric sehingga sistem tidak mencatat hal itu sebagai sebuah kerberhasilan. Meski sub quest tergolong sulit, tapi aku menyelesaikan quest dengan mudah atas bantuan sistem.”“Alasan lain adalah karena kondisi berbahaya yang bisa saja terjadi padaku sebab para penyusup itu masih berhubungan dengan Dariel, Daisy, dan Deric.”“Aku semakin penasaran dengan sosok yang mengendalikan sistem.”Davis
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Utama][Quest : Membentuk Sebuah Pasukan][Hadiah 400 EXP + $4.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 9 (96/900)][Health Point: 23/29][Kekuatan: 20 | Pertahanan: 21 | Kecerdasan: 22 | Kelincahan: 20][Money Power: $1.019.350.000]“Aku berhasil menyelesaikan quest tepat waktu.”Davis menatap para berandalan kembali. “Kalian boleh pergi sekarang. Aku akan menunggu kalian di tempat ini besok pagi. Kalian harus memastikan jika kalian siap mengikuti semua pelatihan hingga selesai.”Para berandalan mulai membubarkan diri. Mereka menyebar ke sekeliling arah.Davis memberi tanda pada Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula untuk mencari para penyusup yang menyusup di barisan para berandalan.Davis mengawasi sekeliling, berpura-pura kelelahan. Ia yakin jika salah satu penyusup akan mengincarnya setelah Sammy dan yang lain menjauh darinya.Julian dan Julius berge
Julian mengambil pistol dari tangan Julius, menembakkan peluru terakhir pada Davis. Sayangnya, pistol sudah kehabisan peluru.Julian mengambil pistol cadangan, melesatkan tembakan pada Davis.[Peringatan!][Seseorang menembak Anda dari depan]“Ah!” Davis terkena tembakan di bahu karena belum sempat menghindar ketika sistem memberi peringatan.“Aku berhasil mengenai Davis.” Julian tersenyum, lantas berdecak ketika menyadari tindakan bodohnya. “Aku menembak Davis dengan peluru karet.”“Dasar bodoh! Kita sebaiknya pergi sekarang.”Julian dan Julius segera meninggalkan semak-semak, berlari secepat mungkin, menerobos pagar berlubang.Davis berdiri dengan satu tangan menyentuh bahunya. “Aku beruntung karena terkena tembakan peluru karet.”Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula menatap Davis lekat-lekat, lantas beralih pada Sammy yang berlari menuju semak-semak.“Mereka sudah melarikan diri,” ujar Sammy.Davis mengembus napas panjang, mengamati Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan
“Senior kami?”Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula seketika terkejut. Mereka menatap Sebastian lekat-lekat, menoleh satu sama lain.“Tuan Sebastian, apa maksud Anda?” tanya Sammy seraya mengingat kembali siapa sosok kakek tua di depannya.Sebastian tertawa di tengah keheningan ruangan. Ia menekan sebuah tombol hingga barang-barang di ruangan menyingkir ke samping.Sebastian mengembus napas panjang. “Kalian bukan hanya bertambah tua, tetapi kalian juga bertambah menyebalkan.”Sebastian merenggangkan badan, melompat-melompat kecil. “Aku sudah lama tidak menemukan lawan yang sepadan. Selama ini aku hanya berlatih untuk mempertahankan bentuk tubuhku dan berpura-pura menjadi pria tua di depan keluargaku sendiri.”“Siap tidak siap, aku akan melawan kalian.” Sebastian melesat cepat ke arah Nathan yang berada di barisan paling ujung. Ia melompat tinggi, melesatkan tendangan sekuat mungkin.Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula sontak terkejut ketika melihat seoarang
Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula sontak terkejut. Mata mereka membulat lebar bersamaan dengan mulut yang terbuka.“Kalian masih sangat muda ketika kalian bergabung ke dalam pasukan dan menyaksikan kekacauan akibat penyerangan musuh. Kalian mungkin belum pernah bertemu dan berbicara langsung dengan Tuan Damian dan Nyonya Dominique, tapi aku yakin kalian masih mengingat nama mereka dengan sangat jelas.”Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula masih mematung di tempat, belum sepenuhnya lepas dari keterkejutan.Sebastian berjalan menuju sebuah lemari, meletakkan jari di alat pemindai. Ia mengambil sebuah kotak, berjalan ke arah Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula.Sebastian memberikan secarik foto Damian, Dominique, dan Davis pada Sammy.Sammy terkejut, menahan napas selama beberapa saat. Ia melihat dengan jelas wajah Damian dan Dominique serata seorang bayi yang tengah tersenyum ke arah kamera. Ia memberikan foto tersebut pada Don. Foto itu terus
Sebastian memakai kembali baju, duduk di kursi roda, menekan sebuah tombol hingga keadaan ruangan kembali seperti semula. “Rahasiakan pertemuan ini dari siapa pun, terutama Davis. Kalian hanya bisa mengatakan apa yang kalian sudah dengar malam ini jika Davis yang bertanya pada kalian.”“Kami mengerti.” Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula mengangguk.“Ayah!” Drake nyaris terjatuh ketika pintu tiba-tiba terbuka. Ia bergegas memasuki ruangan, mengecek keadaan Sebastian. “Apa kau baik-baik saja, Ayah?”Louise dan Ivan memasuki kamar, mengamati keadaan sekeliling.Drake menatap Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula dengan murka. “Apa yang sudah kalian lakukan pada ayahku? Pergi dari kamar ayahku sekarang!”“Tenanglah, Drake. Kami hanya berbincang,” ujar Sebastian tenang.“Ayah, tindakanmu sangat berbahaya. Kami bertiga sangat takut jika orang-orang asing ini menyakitimu di dalam kamarmu.” Drake mengembus napas lega ketika tidak menemukan luka pada Sebastian.Drake
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat
Rebecca memutar bola mata. “Susan, bisakah kau duduk? Kau terus jalan mondar-mandir sampai membuatku pusing.”Emmely menyahut, “Tenanglah, Susan. Aku yakin Davis akan baik-baik saja. Para pengawalnya akan melindunginya.”“Ya, orang-orang menyeramkan itu tidak akan mungkin membiarkan Davis dalam bahaya.” Rebecca meneguk teh hangat. “Suasana berbagai kota dalam bahaya sekarang. Kita beruntung karena Leaventown masih terkendali. Orang-orang Davis juga menjaga rumah ini. Kita akan aman selama kita berada di dalam rumah.”Susan menjatuhkan diri di sofa, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku tetap mengkhawatirkan Davis. Dia bahkan tidak mengangkat panggilan dan membalas pesanku sejak tadi. Aku sangat takut sekarang.”Rebecca dan Emmely memutar bola mata, mengabaikan Susan. Romeo mendengkus kesal, menggerutu, “Susan sangat menyebalkan karena terus membicarakan Davis.”Gabriel tertawa. “Aku percaya bahwa Davis akan baik-baik saja. Dia memiliki keberuntungan yang sangat banyak.”“Apa