Siang itu Yuni Sahara membesuk suaminya di rutan KPK. Pria yang didakwa oleh pengadilan telah menerima suap pelicin perundang-undangan berbagai mega proyek di ibukota itu duduk di hadapannya dengan wajah kusam tak terurus.Kesan ganteng dan berwibawa dari seorang Raditya Poncobuwono seolah sirna tak berbekas. Beberapa aset yang dia miliki telah diamankan oleh KPK hingga sidang putusan vonis pengadilan dibacakan secara resmi oleh hakim minggu depan."Mas Radit, maaf ya ... bukannya Yuni nggak setia. Cuma kondisinya sudah berbeda dengan dulu ...," ucap Yuni meremas-remas telapak tangan yang berkeringat di pangkuannya. Dia pun melanjutkan pembicaraannya sementara suaminya hanya bisa menatap dengan tatapan seperti mengawang-awang, "Mas, gugatan cerai kita sudah didaftarkan oleh pengacara ayahku di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Keluarga besarku tidak mau berhubungan dengan narapidana kasus korupsi. Kata ayahku itu dosa besar karena Mas Radit tidak amanah sebagai wakil rakyat malah menyal
"Hooeekk ... hooeekkk ...." Suara wanita itu memuntahkan isi lambungnya yang sudah kosong pagi itu. Dia merasa tidak enak badan dan segera menelepon bagian pendaftaran rumah sakit untuk membuat janji dengan dokter umum. "Kali aku masuk angin aja ya? Musim hujan begini memang rawan kena sakit," ujar Yuni kepada dirinya sendiri sambil duduk di tepi ranjang yang kini hanya ia tempati sendiri.Dia pun melenggang ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya yang lemah lunglai. Sepertinya hari ini dia harus izin membolos bekerja di gedung dewan.Mobil Wuling Almaz warna putih itu berhenti di depan lobi Siloam Hospital lalu seorang wanita tinggi semampai turun dari dalam mobil. "Tunggu di parkiran aja, Pak Dadang. Nanti kalau sudah selesai saya hubungi hape-nya!" pesan Yuni lalu menutup pintu tengah mobil putih itu.Dengan langkah kaki jenjangnya wanita itu berjalan santai menuju ke klinik dokter umum. Selama ini dia selalu berhati-hati menjaga kesehatan tubuhnya, jadi Yuni berpikir mual munta
Anita terbangun lebih dahulu pagi itu, dia memandangi wajah teduh suaminya yang masih terlelap. Pria bertubuh kekar berotot yang sedang melilit dirinya tanpa sehelai benang pun itu bernapas ritmis teratur.Terkadang Anita merasa heran saja, setelah berlatih sepak bola dan juga bertanding di lapangan hijau, suaminya masih memiliki stamina yang menyeramkan di atas ranjangnya. Alhasil pasca bertarung dengannya sebelum tidur malam, Agus molor sampai pagi. Dia tertidur pulas seperti bayi di pelukannya.Perlahan bulu mata lentik suaminya bergetar dan sepasang mata itu bertatapan langsung dengan wajah Anita yang sontak merona ter-gap sedang memandangi pria itu. "Pagi, Yang ... sudah bangun duluan ya?" sapa Agus sembari menahan kuapnya karena masih agak mengantuk."Selamat pagi, Mas Ganteng! Iya, Mas bobonya nyenyak banget, nggak enak mau banguninnya," balas Anita tersenyum manis lalu mengecup ujung hidung mancung suaminya.Tangan Agus pagi-pagi bergerilya di balik selimut meremas-remas bulat
Gelar Scudetto itu bukan sekadar kaleng-kaleng, AS Roma memaksa Barça bertanding dengan extra kerja keras. Kedudukan 2-2 di pertengahan babak kedua perempat final Liga Champions siang ini.Diego Martinez, pemain muda baru yang didatangkan dari Argentina mencoba merebut bola dari kaki Valentino Montela. Dia mengoper bola itu ke tengah lapangan kepada Angelico Santos yang segera menggiring kembali bola ke arah gawang AS Roma. Sorak sorai para pendukung pasukan Blaugrana membahana memberikan dukungan semangat bagi perjuangan tim andalan mereka.Bola bergulir ke Kurt Davis yang berada di sisi kanan lapangan lalu dioper ke depan. Agus menerimanya dan mencoba melihat situasi Hubert De Gea dalam posisi kosong di dekat gawang jadi dia memberikan umpan ke striker FC Barcelona itu. Keputusannya tepat karena Pedro dikawal ketat oleh dua pemain belakang AS Roma."GOOOOOLLLLL!"Sebuah gol spekulasi dari Hubert De Gea dari sisi kiri gawang berhasil membobol gawang kiper AS Roma itu untuk ketiga ka
Sore itu pukul 14.00 waktu Barcelona, Anita dan Agus naik pesawat Ryanair dari Bandara Internasional Barcelona. Mereka akan turun di Bandara London Stansted lalu naik MRT ke London selama 55 menit.Sungguh menyenangkan karena biaya perjalanan itu tidaklah mahal tidak lebih dari sejuta rupiah per orang bila dihitung kurs. "Makasih ya, Mas, sudah mau nemenin aku nonton konsernya Justin Bieber. Terakhir kali si Justin konser di Jakarta, aku malah takut mau nonton soalnya model konser festival ... takut keinjak-injak aja kalau ramai-ramai begitu. Nah ini nonton konsernya duduk, aku makanya mau!" ujar Anita dengan bersemangat.Agus yang duduk di bangku penumpang pesawat di sebelahnya menanggapi dengan tertawa pelan. "Jangan sampai kecapekan ya, Mbak. Lagi hamil soalnya," pesan suami Anita itu."Oya jadinya mau nginapnya dimana Mas pulang konser nanti?" tanya Anita penasaran, semua akomodasi perjalanan ke London ini seluruhnya diurus oleh Agus. Pria itu meraih tangan Anita seraya mengecup
"Picture perfect, you don't need no filter. Gorgeous, make 'em drop dead, you're a killer. Shower you with all my attention ..." Suara merdu yang khas itu terdengar dari tengah panggung megah di Royal Albert Hall disambut oleh jeritan histeris para fans fanatik penyanyi solo pria yang terkenal itu.Justin Bieber melambaikan tangannya dengan santai dan menggoyangkan badannya mengikuti irama musik yang mengiringinya. Lagu 'Intention' itu juga merupakan salah satu lagu yang disukai oleh Anita karena irama lagunya mengasikkan dan liriknya yang gombal abis.Dari kursi sebelahnya, Agus menatap raut wajah istrinya yang berseri-seri. Dia ikut bahagia kalau Anita menikmati konser malam ini. Badannya sebenarnya agak lelah karena memang setiap hari Agus harus berlari-lari di lapangan hijau yang luas baik itu untuk latihan maupun pertandingan sepak bola. Namun, tidak rugi rasanya bila istrinya merasa senang."Terima kasih untuk sambutan hangat hadirin sekalian malam ini. Untuk lagu selanjutnya ..
Untuk pertama kalinya dalam musim ini pertandingan FC Barcelona harus diakhiri dengan adu penalti. Final Liga Champions malam itu tim Blaugrana melawan Manchester City dengan skor seri hingga akhir babak tambahan 3-3.Senhor Jose Mourinho sama sekali tidak menyalahkan anak didiknya dengan hasil yang sedikit mengecewakan itu. Perjuangan Agus Sampurna bersama rekan setimnya sudah maksimal. Pelatih asal Portugal itu memberikan briefing sebelum adu penalti kedua tim kesebelasan itu dimulai."Kalian harus fokus untuk mengeksekusi tendangan penalti saja, jangan pikirkan kalah atau menang. 1 pemain 1 gol! Usahakan kalian membuat tendangan yang sulit diprediksi oleh kiper. Semangat!" seru Jose Mourinho sebelum melepas 5 orang pemain terbaiknya untuk adu penalti dengan Manchester City.Agus Sampurna ditaruh di urutan terakhir adu penalti itu. Diawali oleh Pedro Van Bergen, dilanjutkan oleh Hubert De Gea, Kurt Davis, dan Jorge Barroceli. Sesuatu yang tidak diprediksi oleh kedua pelatih kesebel
"Setelah mempertimbangkan bukti dan saksi persidangan maka majelis hakim memutuskan bahwa Raditya Poncobuwono dinyatakan tidak bersalah dalam kasus dugaan suap PT. DPU seperti yang telah dituduhkan terhadap tersangka," ucap Hakim Ketua lalu mengetok palu sidang sebanyak 3 kali.Beberapa penyidik otoritas pembasmi korupsi pejabat sontak melongo seakan tak percaya dengan keputusan yang baru saja mereka dengar dari hakim. Yance Komaladi yang memimpin OTT di Hotel Pullman Thamrin beberapa bulan lalu juga terhenyak dengan kekecewaan yang mendalam di sanubarinya. Apa keadilan di negeri tercinta ini telah tergadaikan? Senyum sumringah terbit di wajah Radit, tidak sia-sia kebungkamannya selama dua bulan saat ia mendekam di rutan komisi pemberantasan korupsi itu. Dia yakin pengacara terbaik dan mahal yang dia pilih tidak akan mengecewakan. Dibalik itu semua, ada banyak pihak kerah putih yang tidak ingin turut disangkut pautkan seandainya Radit terjerat kasus suap yang melibatkan mereka. Semu
Gustav Gonzales berdiri menatap piala Copa Del Rey yang berdiri tegak di rak kaca pajang di kantornya. Di dinding hall of fame ruangan itu terpajang momen-momen selebrasi kemenangan tak terlupakan yang telah dijalani oleh sang kapten Agus Sampurna.Sepuluh tahun sudah pemuda asal sebuah kampung di Indonesia membela timnya. Pria itu membawa kejayaan bagi FC Barcelona dalam setiap tetes peluh perjuangannya. Kini tiba saatnya untuk mengucap sebuah kata perpisahan dengannya."TOK TOK TOK.""Masuk!" sahut Gustav dari dalam ruang kantornya. Dia sudah menunggu kedatangan pria yang dia kasihinya selama 10 tahun belakangan, yang menjadi kesayangan Barcelonistas juga."Selamat siang, Señor Gustav," sapa Agus dengan tatapan sendu dibarengi hati yang tegar. Baginya saat ini sungguh berat, separuh jiwanya telah ada bersama Barça selama satu dasawarsa.Pria berdarah Spanyol itu bergegas mendekati Agus dan memberikan pelukan eratnya. Dia menepuk-nepuk punggung Agus dengan mata basah. Rasanya terlalu
Sebuah kejutan yang terjadi di Final Match Copa Del Rey (Piala Raja Spanyol) musim kali ini, klub FC Levante berhasil naik kelas dengan bertemu juara bertahan FC Barcelona di babak puncak perjuangan itu.Mantan kapten FC Barcelona yaitu William Aufbahn rupanya membuktikan performa terbaiknya bersama tim barunya, FC Levante. Pria asal Perancis itu bermain dengan sangat mengesankan, membuat gol-gol jitunya bersama rekan-rekannya dalam setiap pertandingan.Kekecewaannya terhadap Barça dalam hal ini mantan bosnya yang melecut semangatnya untuk bangkit. Bahkan, William Aufbahn masih belum bisa move on dengan perasaan cintanya kepada Paula Simona Gonzales, adik perempuan bos Barça yang justru menikahi striker baru asal Argentina itu yang kini merumput bersama tim Blaugrana di Barcelona.William Aufbahn sekali lagi berhadapan dengan Agus Sampurna memperebutkan bola tendangan pertama di garis tengah lapangan hijau setelah peluit wasit berbunyi."Priiittt!"Bola bergulir ke kaki Jorge Barrocel
"Pak ... mohon sedekah ... saya belum makan sejak kemarin ...," ucap Radit dengan tangan menengadah di depan kaca jendela mobil yang berhenti di lampu lalu lintas yang menyala merah.Tiba-tiba beberapa pria berseragam Satpol PP ibukota bergegas mendekat ke arah Radit dengan tatapan tak bersahabat."Hey, kamu! Dilarang mengemis di lampu merah, jangan kabur kamu! Ayo ikut ke kantor!" teriak petugas Satpol PP mengacungkan tongkat hitamnya yang keras ke arah Radit yang lari tunggang langgang menghindari kejaran Satpol PP itu.Sayangnya Radit tertangkap dan kedua petugas Satpol PP itu sudah bersiap memukulinya dengan tongkat hitam yang keras. "TIDAAAAKKKKK!!!" jerit Radit kencang yang membangunkan ketiga rekan satu selnya jelang pagi itu.Pak Untung Saripan dan Pak Bintoro Wasesa mendekati ranjang Radit lalu menepuk-nepuk badan Radit agar pria itu terbangun daru mimpi buruknya yang membuatnya sampai mengigau berteriak-teriak."Pak ... Pak ... bangun, Pak Radit!" ujar Pak Bintoro yang beru
"Hey Satria, papa kamu keren banget! Dia idolaku," ucap Jordan Ralleigh, teman sekolah Satria Sampurna di sekolah Taman Kanak-kanak di Barri Gothic."Aku juga ngefans dengan Kapten Agus, tendangannya jitu dan jarang sekali meleset dari gawang!" timpal anak yang lain.Sementara bocah yang ayahnya dipuji oleh teman-temannya itu tersenyum lebar. "Tentu saja, papaku memang keren. Larinya secepat kilat dan badannya seperti Hercules!" sahut Satria dengan bangga.Sesampainya di depan butik mamanya, Satria pun melambaikan tangannya kepada rombongan teman-teman sekolahnya yang berjalan kaki menjauh meneruskan perjalanan pulang ke rumah mereka masing-masing yang terletak tak jauh dari situ."TING." Bel pintu butik penanda ada tamu yang datang berbunyi."Mamaaa ...," panggil Satria manja lalu menubruk tubuh ramping mamanya yang cantik itu di belakang konter meja kasir.Sambil mengusap-usap kepala puteranya, Anita bertanya, "Apa sekolahnya asik, Sayang?"Bocah laki-laki kesayangan Anita itu menja
Yuni Sahara menggendong puterinya yang masih berusia 5 bulan saat menghadiri sidang vonis suaminya atas kasus suap perundangan megaproyek. "Terdakwa Raditya Poncobuwono terbukti bersalah terlibat dalam kasus suap PT. DPU, PT. SKC, PT. UBM, PT. GGA, PT. KPA. Sanksi yang akan diterima adalah sebagai berikut; denda senilai 1 milyar rupiah dan penjara selama 10 tahun. Ada pun barang bukti berupa hasil korupsi akan disita oleh negara. TOK TOK TOK!" Hakim ketua persidangan tipikor mengetuk palu 3 kali untuk mengesahkan putusan vonis untuk kasus yang menjerat Radit.Sang terdakwa yang mengenakan baju oranye pun tertunduk lesu di kursi pesakitan. Dalam benak Radit masa depannya terasa gelap, kebahagiaan yang seharusnya dia nikmati bersama istrinya yang beberapa bulan lalu melahirkan puterinya, Juwita seolah sirna.Petugas kepolisian menggelandang pria berperawakan tegap itu keluar dari ruang persidangan di antara serbuan kilat blitz kamera kuli tinta dan reporter pencari berita utama. Radit
"TING." Bunyi bel penanda ada tamu yang masuk ke butik Bohemian Twilight itu terdengar nyaring.Kepala Anita dan Claudia sontak menoleh ke arah pintu butik mereka. Keduanya pun tersenyum menyambut kedatangan kedua suami mereka masing-masing. Mereka berdua sedang melayani pelanggan yang membayar belanjaan."Terima kasih, Nyonya Anderson!" ucap Anita melepas kepergian klien langganannya.Kedua pemuda tampan berpakaian setelan jas necis itu mendekati pasangan mereka masing-masing di meja konter kasir."Hallo Liefje!" (Halo Sayangku!) sapa Pedro dalam bahasa Belanda lalu memeluk dan mengecup bibir Claudia dengan mesra.Claudia Bijlow pun bertanya, "Apa menang tadi pertandingannya, Bebe?" "Kapten dan Argentine Boy membuat gol. Barça menang lagi, Cloud," jawab Pedro santai lalu dia bertanya, "apa kau suka model rambutku yang baru?""Itu cute, Pedro," jawab Claudia terkikik geli menatap wajah suaminya yang kali ini berganti model rambut spike Harajuku, sedikit funky dan kekanak-kanakan.Sem
La Liga Espanol yang dimainkan sore ini adalah pertandingan tengah musim antara FC Barcelona versus Deportivo La Coruña di Stadion Riazor yang berkapasitas hingga 34.000 penonton. Beberapa pemain yang sudah memiliki anak menggandeng anaknya masuk ke lapangan sebelum pertandingan dimulai sambil menyanyikan lagu mars tim kesebelasan di tengah lapangan. Agus pun tak sabar menantikan Satria, puteranya bisa digandeng masuk ke lapangan hijau sebelum bertanding, pasti sangat membanggakan bila anak itu kelak dewasa dan mengenangnya.Sayangnya bayi itu masih berusia 3 bulan. Sedangkan, rekan satu timnya Pedro Van Bergen juga tengah menantikan kelahiran putera pertamanya bersama Claudia. Pasangan pengantin baru yang fenomenal Paula Simona Gonzales dan Diego Martinez juga kabarnya akan segera memiliki anak setelah menikah beberapa minggu, adik bos Barça itu hamil.Karena performa Diego Martinez yang bagus di setiap pertandingan, Senhor Jose Mourinho memilih untuk menaruh posisi pemuda Argentina
"Ouuhh ... Diego ... sube sube ... akkh!" racau señorita cantik itu meminta pemuda Argentina itu bergerak menaikkan bibirnya dari betis mulus hingga ke pangkal pahanya. (sube=naik)Permainan cinta Paula Simona Gonzales bersama pemain libero Barça itu selalu liar. Malam-malam panas di Barcelona membuat Diego Martinez terperangkap dalam gairah si nona muda adik bosnya.Tubuh kekar Diego bersimbah peluh hingga nampak seperti sehabis mandi. Dia main di atas berjam-jam dengan berbagai posisi dan Simona tak kunjung lelah melayani pemain sepak bola yang tangguh staminanya itu. "Señorita, Espero que disfrutes de nuestro amor!" (Nona, saya harap Anda menikmati percintaan kita!) Diego terengah dengan jantung berpacu memagut bibir ranum wanita binal itu yang kini tengah menindih tubuh Diego."Milikmu keras terus dan aku suka, Argentine Boy! Kupikir lebih baik kita menikah saja, kau membuatku kecanduan tubuh tangguhmu ini, Diego. Uhmm ... akkh!" Simona bergerak menghentakkan tubuhnya dengan liar
Pagi itu pesawat Malaysia Airlines yang membawa Bu Rodiyah dari Jakarta menuju ke Barcelona baru saja mendarat. Wanita desa berusia setengah abad lebih itu berusaha tetap tenang dan mengikuti panduan pramugari hingga berhasil keluar dari gerbang kedatangan penumpang internasional di Bandara International Barcelona El-Prat."Ibuuu!" sambut Anita bergegas mendekati Bu Rodiyah lalu saling bertukar cium peluk dengan ibu suaminya itu."Syukur kalau nggak nyasar, Bu! Hahaha," tukas Agus sembari tertawa berderai. Sebenarnya dia sudah cemas sedari semalam karena ibunya baru sekali pergi keluar negeri sendirian.Bu Rodiyah pun tertawa gembira dan menjawab, "Aslinya Ibu juga grogi, Gus. Di pesawat akeh londo-ne (banyak bule-nya), nggak paham omong apa. Ibu cuma senyum ngangguk-ngangguk aja kalau diajak ngomong.""Kita ke tempat tinggal Agus ya, Bu. Sini tas jinjingnya Agus bawakan saja," ujar puteranya lalu mengangkat tas berisi baju ganti yang berukuran sedang itu.Mereka bertiga berkendara de