Share

Chapter 33. Rencana Guna-guna

Sampailah hendrik di sebuah gubug tua milik kakangnya, Ki Daweh. Ia berniat meminta bantuan dari dukun teluh itu. Hendrik yang dalam keadaan kesal menerobos masuk melalu pintu kayu bagian samping, tanpa memberi salam.

Ia kemudian duduk bersimpuh, dengan raut wajah cemberut di hadapan kakangnya yang tengah bersemedi. Hendrik melirik kakangnya yang masih memejamkan mata dalam posisi bersila di ruang praktek perdukunannya.

"Kang!" ucapnya mencolek lutut kiri kakangnya, seraya bergelayut layaknya bocah SD.

Ki Daweh masih fokus pada semedinya. Mulutnya tetap komat kamit merapal mantra yang tidak dimengerti oleh Hendrik. Ia tak merespon rengekkan adiknya itu.

Plakkk...

Hendrik dengan sengaja menepuk paha kakangnya itu dengan cukup kasar, membuat Ki Daweh sedikit terjingkat. Ia sedikit membuka kelopak matanya, dan melirik adiknya.

"Ada apa?" ucapnya kembali menutup matanya.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status