"Boleh ya, aku tidak akan merepotkan kamu, bila perlu aku bisa bekerja untuk kamu di sini," kata Quesha memohon. "Kerja?""Benar, aku akan bekerja di perkebunan buah milikmu yang cukup luas itu, apakah kamu mau menerima aku menjadi pegawai?""Iya, kamu bisa bekerja di sini dan tinggal bersamaku, aku akan tempatkan kamu di sebelah, apakah kamu mau?"Nick menawarkan tempat sebelah di mana dirinya tidak akan terkena fitnah tetangga jika tinggal bersama wanita yang bukan istrinya. "Tidak masalah, itu cukup untuk aku, tapi di sebelah tempat siapa?""Di sebelah tempat aku juga, sebenarnya aku ingin menggabungkan rumah itu dengan rumah utama aku ini, tapi belum waktunya. Uangku masih harus diputar untuk modal," balas Nick. "Oh, baiklah. Aku sangat senang bisa diterima di sini," kata Quesha menjadi sangat canggung. Kebaikan Nick membawa Quesha tidak mau naik lagi ke rembulan, entah apa yang dirasakan pada hatinya yang bergetar saat berada di dekat Nick. "Kalau begitu aku akan ambilkan du
Nick melihat ekspresi wajah wanita itu gugup dan ketakutan untuk menjawab pertanyaannya yang menyudutkan dirinya untuk berkata jujur. "Apa dia takut dengan pertanyaan aku tadi? Aku merasa bersalah sekali," katanya dalam hati paling dalam. "Kalau kamu tidak mau jawab, lebih baik kamu langsung bekerja saja, aku rasa kamu bisa membuatnya sendiri nanti, jangan anggap serius pertanyaan aku jika tidak nyaman untuk kamu," kata Nick tidak mau melihat wajahnya yang takut lagi. "Iya, aku langsung bekerja saja," ucap Quesha memang tidak bisa menjawabnya. Quesha merasakan jika dia sedang di perhatikan manusia yang turun membawa keranjang buah-buahan, ternyata memang benar mereka berbisik tentang fisiknya yang sangat gelap. "Sepertinya manusia itu memiliki pikiran yang sama seperti para penyihir, aku harus bagaimana?" Ucapnya pelan. Mereka para pekerja dari Nick yang membantu membawakan buah ke rumah, tetapi tatapan sinis itu tidak membuat Quesha nyaman. "Nick, mereka kenapa melihat aku sep
"Maafkan kali bos, tapi kami melakukan ini hanya untuk menyelamatkan kepentingan bersama, dan kami tidak mau ada korban kelaparan jika wanita itu terus ada di sini," kata mereka tidak menyerah untuk mengusir wanita tersebut. Nick menggelengkan kepalanya, tidak bisa berkata-kata lagi menghadapi mereka yang sudah semakin banyak dan ingin Saharah pergi dari sana. Mereka membuka pintu rumah samping di mana seharusnya sekarang ini Saharah bersembunyi, tetapi tidak ada siapapun di dalam sana. "Wanita sialan itu sudah tidak ada! Di mana dia?"Para pegawai semakin heboh dengan hilangnya wanita kutukan itu, dan Nick tidak percaya jika Saharah menghilang di saat pintu rumahnya terkunci rapat. "Ini tidak mungkin, kenapa dia bisa pergi di saat pintu rumah terkunci, tidak ada pintu belakang juga, bahkan jendela tertutup rapat," ucapnya. Nick segera keluar dan mencari keberadaan Saharah, tetapi tidak ada siapapun di luar sana. Namun, hatinya cukup lega karena Saharah tidak diusir dengan cara k
Para penyihir berdatangan dan menyerang para penyihir matahari termasuk Quesha yang masih menyerang Patih. "Ternyata kamu belum mati juga Quesha!" Patih yang masih berusaha menyerang, tetapi sihirnya kalah kuat dengan Quesha. "Mati!"Patih tergeletak dan hangus menjadi debu begitu sihir itu mengenai dirinya, Quesha tersenyum licik melihat apa yang sudah dilakukannya, Quesha telah membunuh penyihir dari kerajaannya sendiri yang tidak lain orang kepercayaan para penyihir di sana untuk menggantikan dirinya sementara waktu. "Mundur!"Mereka menghilang setelah melihat pemimpin mereka tiada, Quesha tertawa di atas penderitaan kerajaannya sendiri, memenangkan kerajaan lawan yang selalu kalah sebelumnya dari rembulan. "Inilah yang aku inginkan, balas dendam pada mereka yang sudah menyakiti aku! Hahaha, aku berhasil!"Dengan tatapan murka Quesha yang menjadi seperti Sunke membuatnya sangat puas telah mengalahkan mereka, dan kabar ini langsung di dengar oleh para penjuru rembulan tentang si
"Apa maksud kamu?" Tanya Nick pada wanita yang sedang marah di depannya. Dengan cepat Quesha menggenggam kekuatan sihirnya untuk menyerang Nick yang tidak bisa memuaskan keinginan Quesha dalam pikirannya sekarang masih salah paham dengan suaminya. "Singkirkan pertanyaan kamu lagi manusia jahat! Ternyata kamu tidak jauh beda dengan orang lain! Kamu pantas mati di tangan aku yang sudah sangat geram dengan kelakuan manusia!" Quesha murka sejadi-jadinya pada Nick setelah pria itu memang mencoba melawan, sekarang Nick mulai memahami jika tidak semua orang harus ditolong olehnya, tetapi kata-kata wanita itu membuatnya teringat akan Quesha. "Apa dia Quesha?" Nick ingin jawaban langsung dari wanita yang ada di depannya itu. "Tenanglah, kita akhiri semuanya demi kedamaian manusia dengan penyihir, aku tau ini sulit untuk kamu, tapi aku tidak pernah berniat buruk kepada kamu saat pertama kenal, dan sekarang aku mau kamu percaya dengan aku," kata Nick membujuknya. Quesha tidak menjawab per
Masih ada di atas kerajaan matahari, Quesha kembali merenung sendiri sejak kejadian kemarin, sedangkan Nick harus mempertanggungjawabkan kematian orang-orang itu dengan membayarkan denda yang cukup besar pada keluarga masing-masing karena mereka mati di saat sedang bekerja. "Aku ingin melihat Nick, apa dia di sana baik-baik saja?"Quesha pergi melihat Nick dalam air ajaib yang ternyata sekarang Nick sendiri tidak bisa dilihat dari air ajaibnya. "Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu dengannya sehingga air ini tidak bisa melihatnya? Aku harus mencari tau sendiri, tapi kalau aku turun menemuinya, maka aku memutuskan meninggalkan kerajaan ini, dan bersiap untuk wujud ku yang hitam."Nick di bumi merasakan sedih bukan karena harus menanggung semuanya dengan segala biaya yang dia bisa berikan, tetapi dia merasa kehilangan Quesha kembali. "Sayang, kamu ke mana? Aku merindukan kamu di sini dalam kenangan kita yang tidak pernah hilang, aku tidak bisa melupakan kamu walaupun itu hanya satu detik
"Iya, aku rasa bisa bersama denganmu adalah keindahan yang tidak akan pernah aku lupakan, tapi kamu tau tidak, beberapa hari lalu aku bertemu seorang wanita yang mirip denganmu walaupun tubuhnya sangat gelap, dia cantik seperti mu sayang," kata Nick menceritakan kejadian kemarin. Quesha berhenti sejenak, padahal dia ingin melupakan kejadian dirinya menjadi sangat buruk rupa, dan sekarang dia kembali cantik lagi. "Nick, apa kamu jatuh hati padanya?""Hampir, itu juga karena dia mirip denganmu, aku merasakan sesuatu yang beda ketika dekat dengannya persis seperti dekat denganmu, mungkin aku hanya kesepian waktu itu."Quesha kembali termenung akibat jawaban dari Nick. Dengan wujudnya yang jelek sekalipun Nick tetap jatuh cinta kepadanya. "Benarkah? Apa yang dia lakukan?""Dia awalnya meminta makanan, buah, tetapi hari itu dia membunuh para pegawai," jawab Nick jujur pada Quesha."Dia orang jahat?"Nick tidak bisa memastikan jika penyihir itu jahat, dalam relung hatinya mengatakan tida
"Ya, ini adalah keputusan yang tepat untuk kita bisa memulai semua dari awal," jawab Nick. Quesha sangat beruntung memiliki suami seperti Nick yang tidak pernah berhenti memperjuangkan dirinya dan selalu bisa sabar. "Nick, terima kasih," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca. Nick menggenggam tangan istrinya, dia percaya sekarang Quesha sudah mencintai dirinya sedalam yang dia rasakan. "Nick, apa kamu bahagia hidup bersama denganku?""Sama-sama sayang, tentu aku sangat bahagia bisa bersama dengan wanita tercantik seperti kamu, kita akan selalu bisa melewati berbagai rintangan."Nick segera memeluk istrinya itu dengan erat, dan membayangkan jika dirinya dulu tidak bersabar mencintai Quesha, mungkin dia tidak akan pernah mendapatkan istrinya ini. Quesha bisa bersama dengan Nick atas bantuan sang rembulan juga walaupun semua itu salah, tetapi bisa membuatnya jauh lebih damai. Sampai pagi mereka berdua terjaga tidak ada tidur, keduanya ingin menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya