Share

Mas Bos 24

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-19 22:34:02

Kairo kira, marahnya Aika hanya sampai mengisenginya saja di bill saat di kafe. Ternyata, marahnya Aika berlanjut dengan mendiamkan Kairo. Apa ya? Lebih tepatnya nyuekin gitu lah. Soalnya kalau bilang mendiamkan, Kairo dan Aika, ‘kan, memang jarang berinteraksi di kantor. Tempat kerja mereka jauh. Aika lantai tiga, sedangkan Kairo lantai lima belas. Jadi, kata mendiamkan nggak efektif untuk menggambarkan kondisi mereka saat ini. Yang paling tepat itu ya nyuekin.

Kenapa Kairo bisa bilang begitu? Karena Aika itu benar-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
y ampun Aika... somplak abis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 25

    “Ngapa muka Lo begitu, Nyet? Asem bener kek keteknya Si Jupri Kang Gorengan depan kantor,” celetuk Bianca. Dilihatnya wajah Aika yang tertekuk berlipat-lipat hari ini. Padahal biasanya, Aika ‘kan suka ngobral senyum, ceria, dan pokoknya murah banget deh. Tapi hari ini, Bianca merasa ada yang beda sama Si Gesrek ini? “Gak papa, kok.” Aika menjawab

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 26

    “Gila aja!” Aika berseru lantang menyuarakan protesnya akan saran yang Bianca kemukakan, untuk dijadikan solusi dari masalahnya saat ini.“Ck, nggak percayaan banget sih Elo mah, cowok ‘kan emang gitu. Nggak bisa jauh-jauh dari yang begituan,” balas Bianca enteng. Aika menggeleng tak percaya.“Ya, tapi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 27

    Gara-gara informasi dari Bianca. Hari Aika jadi kacau. Kerjaannya amburadul, dan nggak bisa fokus pada apapun. Sampai-sampai bikin kopi di pantry pun. Bukannya nuangin kopi dan gula, malah kopi dan .... mending kalau garam mah, nah ini micin! Coba bayangin tuh rasa kopi jadinya. Sialan emang! Semua gara-gara Bianca, nih. Eh-- salah, info dari Bianca maksudnya. Yang itu berarti gara-gara Kairo. Ya! fix Kairo emang biang masalahnya. “Aika! Kamu Becus kerja nggak, sih!

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 28

    Kairo: Mantan? Siapa? Kairo tak serta merta mengakui tuduhan itu. Kairo masih berharap kalau Aika hanya bercanda. Tapi, apa iya becanda setepat ini? Kok rasanya mustahil, ya? Aika: Pura-pura gelo sia teh! Ya jelas mantan Bapak dong. Masa mantan saya? Orang pacaran aja saya mah, gak pernah. Mana bisa punya mantan? Aika pun, menjawab dengan kepolosan seperti biasa. Kairo kadang bingung. Harus bersyukur atau menangis

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 29

    Tadi pagi Bianca bilang, cara cepat merayu pria itu ya, dengan cipok-cipokan atau langsung aja perang di atas ranjang. Stres yang dirasakan kepala pria berpengaruh dengan tegangnya kepala bagian lainnya, yang ada di pangkal kaki bagian atas. Maka dari itu, memuaskan si kepala kecil bagian itu, sangat berpengaruh pada semuanya. Jika si kepala kecil itu selalu bisa muntah dan tidur manja setelahnya, maka otak pria pun tak akan stres dan bisa diajak kompromi dalam segala hal. Termasuk memberikan kata maaf, yang kadang terhalang ego seorang pria. Kalaupun nggak mau sampai kebablasan. ‘Kan masih bisa dengan cara lain menyenangkan si botak kecil itu. Misal, dengan permainan tangan atau mulut. Yan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 30

    “Asalamualaikum Mamah ... Princess Aika yang cantik jelita coming. Yuhu!” seru Aika heboh. Saat memasuki pintu rumahnya. “Waalaikumsalam.” Salam Aika pun langsung disambut Mama Desi, yang tengah menonton sinetron di televisi. Apalagi kalau bukan sinetron kesayangannya, yang selalu tayang di TV Ikan Terbang. Sinetron yang jadi kesayangan ibu-ibu baperan ka Mama Desi. “Eh, anak mama yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 31

    Sebenarnya, Aika malas sekali menuruti permintaan Mama Desi untuk memaksa Kairo turut menginap di rumahnya malam ini. Hanya demi bisa pamer mantu ke tetangga. Hadew ... ada-ada aja sih, permintaan Ibu Ratu ini. Pakai mantu segala pengen dipamerin. Emangnya mantunya barang pajangan yang bisa dipamerin. Jangan-jangan nanti, kalau semisal tuh tetangga ganti mantu. Aika juga bakal disuruh gantiin Kairo juga.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 32

    Keesokan harinya, Mama Desi benar-benar melaksanakan niat mulianya. Yaitu, memamerkan mantu potensialnya, pada seluruh pelosok gang perumahan tempat mereka tinggal. Mulai dari pagi hari, Kairo sudah dibangunkan dan diajak joging mengitari perumahan itu, terus pulangnya, Kairo disuruh nemenin Mama Desi belanja di kang sayur. Lanjut lagi berkebun setelah sarapan pagi. Terus mengunjungi tetangga, bahkan, sampai diajak ke reunian SMA segala. Dengan dalih minta anter dan temenin, karena Papa Heru lagi kumat ambiennya. Luar

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19

Bab terbaru

  • Siap, Mas Bos!   Extra part 2

    Akhirnya, setelah lima jam berlalu. Aika pun sadar dari pengaruh obat biusnya. Semua orang langsung bersuka cita menyambutnya."Alhamdulilah ya Allah .... kamu sudah siuman, Nak," seru Mama Desi dengan gembira, seraya menciumi wajah Aika."Mamah, Mas Bos ....""Saya di sini," sela Kairo cepat, kala tahu Aika sedang mencarinya.Pria itu lalu mengambil tempat dibagian lain tempat tidur, seberangnya Mama Desi yang pastinya tidak ingin digantikan."Hai, honey. How do you feel?" sapa Kairo dengan sayang. Membelai dan mencium kening Aika lembut."Mas Bos, bayi kita ... mana?" lirihnya kemudian, meminta keyakinan pada sang suami tentang kondisi anaknya.Seketika senyum suka cita di ruangan itupun berganti dengan senyum sumir disertai sendu yang membayang. Mereka tidak tega memberitahukan kenyataan sebenarnya pada Aika."Ada. Mereka ada kok. Sedang di ruangan bayi." Kairo berusaha menjawab setegar mungkin.

  • Siap, Mas Bos!   Extra part 1

    *Happy Reading*Kairo menjatuhkan diri dengan sembarang di sebelah Aika, sambil mengusap kasar wajahnya yang penuh dengan peluh."Sudah puas?" tanya Kairo kemudian, melirik Aika yang tersenyum lebar dan langsung mengangguk cepat seraya memperlihatkan salah satu ibu jarinya ke hadapan wajah sang suami. Sementara tangan satunya lagi, memegang plastik bening berisi es sirup yang biasa dijual di pinggir jalan.Wanita satu ini, sejak hamil memang makin doyan jajan di pinggir jalan. Entah itu cilor, cilok, cilung, atau ci-ci yang lain. Pokoknya selama bentukannya jajanan dan adanya di pinggir jalan, pasti langsung dia borong.Kairo bahkan sudah lelah mendakwahi Aika tentang pentingnya gizi seimbang untuk triplet. Tapi, namanya bumil bebal, bisanya cuma manggut-manggut doang kek burung beo. Setelah itu, back to jajanan lagi tanpa merasa berdosa.Ah, Kairo hanya bisa pasrah."Mas Bos memang suami dan calon papa yang keren. Minum dulu Mas

  • Siap, Mas Bos!   Epilog

    Epilog*Happy reading*Kehamilan Aika bukan hanya menjadi kabar bahagia untuk Kairo seorang. Tetapi dua keluarga besar dan para pembaca novel ini yang memang tahu pasti perjuangan dua pasangan ini.Terima kasih sudah setia dengan mereka, ya? Terima kasih juga selalu mendukung dan memberikan suport pada author. Semoga kalian selalu sehat dan berkah berlimpah.Saat awal Kairo memberikan kabar kehamilan pada Mama Desi. Mama Desi pun langsung sujud syukur, setelah itu lari ke depan rumah demi menghentikan pedagang yang lewat dan memborong. Mama Desi mengadakan pengajian dadakan malam itu juga.Sementara Bunda Karina, langsung menyabotase acara Ken yang harusnya spesial untuk Rara seorang, jadi syukuran untuk kehamilan Aika.Tentu saja, Ken sempat merajuk awalnya. Namun, tidak berlangsung lama. Karena Rara akhirnya mau memberi kesempatan pada Dokter Obygn itu, dan bersedia membuka hatinya kembali untuk menerima cinta yang baru.&

  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 134

    Mas Bos 134*Happy Reading*Brak!"Aika?!"Sesampainya di Apartemen. Kairo langsung berseru mencari keberadaan Aika. Bahkan, tanpa sadar membanting pintu tadi."Aika?! Kamu di mana?!" Kairo berseru lagi, saat belum mendapatkan jawaban dari sang istri."Aik--" Seruan Kairo pun seketika terhenti di udara, saat membuka pintu kamar, langsung menemukan Aika sedang duduk bersandar di kepala ranjang sambil membenamkan wajah pada lipatan kakinya.Tidak tahu bagaimana tampang Aika sekarang. Yang jelas, Aika masih memakai baju tidur yang semalam, dan rambutnya pun masih terlihat acak-acakan seperti yang terakhir Kairo lihat saat pagi.Apa itu artinya Aika tidur lagi setelah Kairo pergi dan baru bangun? Sesiang ini? Berarti, wanita ini pasti belum mandi. Tapi kata Al ....Terserah saja. Saat ini, mengetahui kondisi Aika itu lebih penting. Namun, Kairo cukup lega melihat Aika baik-baik saja, tidak terlu

  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 133

    Mas Bos 133*Happy Reading*"Terima kasih untuk waktunya, Pak Kairo. Semoga kerja sama kita berjalan lancar.""Sama-sama, Bu. Itu juga yang menjadi harapan saya." Tanpa rasa curiga, Kairo menyambut uluran tangan rekan bisnisnya, yang baru saja mencapai kata deal untuk proyek baru mereka.Degh!Sedetik kemudian perasaan jengah pun langsung hadir, saat merasakan sebuah kode dari jabatan itu yang dilakukan wanita di depannya saat ini.Perlahan tapi pasti, Kairo segera melerai tautan tangan mereka."Bagaimana kalau setelah ini kita makan malam bersama, untuk merayakan kerja sama kita? Kebetulan jadwal saya sudah kosong dan katanya ada restauran baru buka di hotel dekat ini. Bagaimana? Anda mau kan?" Kode kedua sudah dilancarkan kembali.Kairo hanya tersenyum simpul sebelum berkata, "Terima kasih untuk undangannya. Tapi Maaf, saya tidak bisa menerimanya. Kebetulan setelah ini saya ada janji dengan istri saya." 

  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 132

    Mas Bos 132*Happy Reading*Brak!Kairo dan Alvaro sontak berjengit kaget. Saat tiba-tiba saja pintu ruangan itu di buka kasar dari luar. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Aika, yang kabur dari kejaran Mama Desi akibat bikin konser dadakan di kamarnya.Kenapa sih, pada gak bisa banget liat Aika seneng dikit? Padahal dia kan cuma butuh hiburan saja. Dikata gak mumet apa harus dengerin nyinyiran orang selama ini?"Mas Bos Aika numpang tidur, ya? ucap Aika kemudian, seraya berlalu begitu saja ke arah kamar yang memang ada di sana. Tempat biasa Kairo tidur sejenak jika terlalu lelah.Tak ayal, kening Kairo pun berlipat dalam melihat kelakuan Aika barusan. Sudah datang bikin kaget orang, belum minta maaf udah main nyelonong saja. Ada apa dengan wanita itu?"Pak, haruskah saya batalkan meeting kita siang ini?" Seakan paham dengan situasi sang bos, Alvaro pun memberikan penawaran."Tidak usah. Kamu siapkan saja apa yang dib

  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 131

    Mas Bos 131*Happy Reading*"Eh, itu bukannya anaknya Jeng Desi yang waktu itu Nikah dadakan, ya?""Oh ... yang dulu dikira hamil duluan, makanya dinikahin dadakan. Eh, ternyata malah gak bisa punya anak, ya, katanya!""Eh, masa? Maksudnya mandul, gitu?""Katanya, sih! Buktinya sampai sekarang belum keliatan bawa anak, tuh!""Wah! Kasian, ya? Padahal suaminya ganteng, lho! Bule, kalem, baik lagi. Duh saya tawarin anak gadis saya, mau gak ya?""Tawarin aja, Jeng. Siapa tahu jodoh? Kasian orang ganteng gitu harus putus keturunannya gara-gara anaknya Jeng Desi."Aika mengeram kesal saat baru saja memasuki gerbang rumah ibunya. Tiba-tiba mendengar celetukan ibu-ibu yang sedang beli bakso keliling, yang saat mangkal tak jauh dari rumahnya.Aika pun mengurungkan langkahnya, putar balik dan menghampiri ibu-ibu yang tadi menggosipkannya, kemudian ...."Tuhan mereka. Sedang berghibah. Jaga mereka, lindungi mereka. Ja

  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 130

    Mas Bos 130*Happy Reading*"Jadi ... apa rencana lo setelah ini, Ron?" Kairo bertanya, setelah kembali dari menumbangkan ego dan emosi Damar beberapa jam lalu.Kini, mereka sudah berada di cafe seberang rumah sakit, meninggalkan Aika yang kini tengah beristirahat di ruangan Bunda Karina.Tadi, saat membawa Aika pergi menjauh dari Damar, Aaron memang berpapasan dengan Bunda Karina. Langsung saja, mertua Aika itu menyuruh Aaron membawa sang menantu ke ruangannya. Lalu memanggil psikiater secara pribadi.Aaron tidak bisa menceritakan detail apa yang Dokter Karina dan Dokter psikiater itu lakukan pada adiknya. Karena saat itu dia menunggu di luar ruangan sembari menunggu kabar dari Kairo.Semoga Damar tidak berulah lagi setelah ini.Seusai sesi bersama Dokter Psikiater, ternyata Aika langsung tertidur nyenyak di ruangan mertuanya. Itulah kenapa, para pria ini pun memilih tak mengganggunya dan menjauh sejenak untuk bicar

  • Siap, Mas Bos!   Mas Bos 129

    Mas Bos 129*Happy Reading*"Abang?" Aika menghampiri Aaron, yang saat ini tengah duduk termangu di depan ruang rawat Novia."Kok Abang di luar? Gak di dalam nemenin Novia?" cecarnya lagi, sesampainya dihadapan sang kakak.Bukannya menjawab, Aaron malah melihat Aika dengan gusar sambil beberapa kali melirik arah pintu ruangan Novia, seperti ada yang ditakutkan pria itu.Ada apa, sih?"Abang, ih! Ditanya juga. Bukannya jawab malah main lirik-lirikan. Ada siapa, sih? Perawat semoks, ya?" kelakar Aika tanpa curiga."Bukan. Itu ... itu ... Kamu ... kok ke sini? Gak kerja?" jawab Aaron kemudian. tidak nyambung sama sekali."Dih! Abang lupa atau gimana? Aika kan udah pensiun dini, Bang. Lebih tepatnya dipaksa pensiun sama Mas Bos," cebik Aika masih tanpa curiga, sambil melirik Kairo yang setia berdiri dibelakangnya."Eh, iya ya. Abang lupa." Aaron tertawa dipaksakan.Aneh! Ada apa sih

DMCA.com Protection Status