Share

bab.4 Balas Budi

Rey memutuskan untuk pergi jalan-jalan selama beberapa hari, ia pergi ke wilayah sekitar kampus, dan memastikan bahwa surat-surat masuk kuliah telah beres. Ia juga pergi ke beberapa tempat untuk mencari kos. Tentu saja ia tidak akan kembali ke kos di kehidupan sebelumnya, tempat itu terlalu tidak nyaman karna terlalu banyak peraturan dan tidak menguntungkan Reynard.

"Ugggh, aku tidak ingin kembali ke kos ibu gendut yang galak itu!! huuh..." Rey tampak sedang berpikir keras sambil merokok.

Kilas balik kenangan mengenai kos itu sangat buruk, Ibu kos sangat pandai menipu. Rey bahkan harus mengganti sejumlah properti yang ia sama sekali tidak merusak bahkan menyentuhnya... dan lagi, tetangganya Bruce... seorang anak laki-laki yang memiliki tubuh bongsor dan juga badan kekar, ia memiliki rambut kuning dan mata biru yang selalu saja mengganggunya.

Rey menjadi musuh bebuyutan Bruce di karenakan , saat itu Reynard tidak sengaja menabrak Bruce saat membawa minuman, dan minuman itu tumpah semua ke bajunya ia menjadi bahan tertawaan orang-orang saat itu. yah walaupun itu sebenarnya bukan 100 % kesalahan Reynard.

Reynard berjalan mengitari area barat kampus, ia teringat bahwa di sana ada kos sederhana, dan ada 1 orang anak bernama Retha. Dia adalah salah seorang yang selalu baik dengan Reynard meskipun di kampus rey sering di bully dan di kucilkan. Meskipun hanya Retha saja yang benar-benar peduli padanya, Rey tetap saja merasa terhina saat itu. Jadi dia selalu dingin terhadap Retha, karna menganggap bantuannya adalah sebuah penghinaan...

kali ini ia ingin membalas Budi Retha dalam kehidupan ini, ia tidak ingin menyakiti hati retha yang telah banyak membantunya di kehidupan yang lalu.

"Aku masih ingat di semester 2, ibu dan ayah Retha meninggal karena terserang penyakit sama seperti ibuku dan ia harus keluar kampus karna tidak memiliki cukup biaya untuk kuliah, maupun mengobati kedua orang tuanya. jadi dia memilih keluar dari kampus dan bekerja di kosan miliknya sambil berjualan ayam goreng.

"Baiklah, kali ini aku akan membantu dan membalas jasa Retha, kalau Retha dulu membantuku sampai seperti itu dan tanpa pamrih, maka aku akan membalas seluruh kebaikannya 100x lipat!"

Reynard memantapkan hatinya dan beranjak menuju ke jalan yang sempit wilayah barat. Ada 2 toko lumayan besar di sana, dan penginapannya ada sedikit ke belakang melalui gang sempit. Lokasi dan kondisi susahnya akses masuk ke penginapan membuat harga kos di sana sangat murah, lalu mereka juga menjual ayam goreng yang kebetulan cukup terjangkau bagi anak-anak kos miskin seperti Reynard, jadi ayam di sini cukup laku.

Lorong ini sungguh nostalgia, memperkerjakan orang untuk mengajak orang-orang masuk ke gang untuk menawari atau mengenalkan toko Retha kepada orang-orang yang berlalu lalang di jalan.

Tampak gadis itu samasekali tidak berubah. rambutnya yang berwarna coklat panjang sampai ke pinggang, ia mengikatnya menjadi kuncir ekor kuda, lalu sepasang kacamata bulat juga menghiasi wajahnya. Ia samasekali tidak berubah bahkan senyum ramahnya pun masih sama.

"Halo selamat datang, apa kakak mau makan ayam goreng? kami menawarkan ayam bumbu keju special hari ini! jika kakak membeli 2 bungkus maka akan mendapat minuman soda 200ml gratis. Ayo kak di beli." tanya Retha yang (yah memang di kehidupan ini kita tidak saling kenal).

"Boleh, aku akan membeli 2 bungkus, bisa kau mengantarku ke tokomu?"

"Tentu saja!! Retha membawa kembali 1 tas besar berisi selebaran pamflet ayam goreng, dan ia dengan semangat mengajak Reynard ke toko ayam goreng yang jauh masuk di dalam gang."

"Apa kamu sudah makan?" tanya Rey dengan sopan.

"Hehe... belum sih, tapi kamu jangan khawatir, karyawan kami punya jam makan sendiri! jadi kamu tidak perlu khawatir padaku!"

"Wah benarkah itu? sayang sekali, padahal aku tidak bisa makan jika tidak ada teman yang duduk makan bersamaku. dan aku tidak suka orang asing, tidak bisakah kamu menemaniku makan?"

"Tapi... ayah ibuku mungkin marah..."

Ya... di kehidupan sebelumnya, retha cukup menderita juga, ia tidak pernah makan enak. hanya makan seadanya. Ayam yang mereka masak semuanya untuk di jual! Retha tidak pernah memakan 1 porsi sendiri, bahkan sisa ayam yang hampir kadaluarsa pun mereka menjualnya ke peternakan hewan untuk di olah di jadikan pakan.

"Jangan khawatir, aku akan bilang sendiri pada boss mu!"

Sampailah Retha dan Rey ke toko ayam goreng keluarga Retha. Tampak ayah dan ibu Retha wajahnya pucat dan sering batuk-batuk.

"Selamat datang... mau pesan apa? menu special kami hari ini ayam bumbu keju!"

"Apa kalian baik-baik saja? sepertinya kalian sedang tidak sehat."

"Tidak apa-apa... kami hanya terkena flu saja. mungkin nanti akan sembuh dengan sendirinya."

"Tolong periksalah ke dokter, aku takut kalau itu sesuatu yang serius."

"Wah, maafkan kami malah membuat pelanggan khawatir, kami akan mengingatnya dan melakukanya saat waktunya tepat."

"Baiklah, aku pesan paket keju Doble, dan juga 2 porsi, juga 2 minuman cola-cola, dan aku tidak terbiasa makan sendiri, jadi biarkan gadis ini makan bersamaku di sana, tidak apa-apa kan?"

"Baik... Baik... tidak apa-apa tentu saja. kenyamanan pelanggan adalah hal yang kami utamakan."

"Terimakasih."

"Lihat, tidak apa-apa kan..."

"Haduh, bagaimana ya, aku tetap saja takut, soalnya aku masih harus bekerja menyebarkan selebaran lagi loh..."

"Lakukan itu setelah perutmu penuh!"

"Baik..."

Mereka lalu duduk dan makan, sambil sesekali mengobrol.

"Apa namamu?" tanya rey yang pura-pura tidak tahu.

"Namaku Retha de Merrick... Kamu?"

"Namaku Reynard de Iospierre, aku berasal dari kota BURNKHAM."

" Kalau kamu belum familiar di kota ini, kamu boleh bertanya padaku, aku lahir dan besar di sini, Cassano barat. Ada kampus cukup dekat di sekitar sini, dan di Cassano timur ada kereta api dan pesawat terbang."

"Terimakasih. aku pasti mengingatnya."

"Ini makannya 2 porsi ayam bumbu keju, dan ini bonus soda'nya kak. "

"Apa benar aku boleh menikmatinya....?"

"Ya tentu saja! ayo makan dengan lahap!"

Mereka lalu makan dengan lahap, Reynard dan retha berteman lebih cepat daripada di kehidupan sebelumnya. Semuanya sesuai dengan ekspektasi Reynard.

Ohh iya, kamu tahu engga dimana aku bisa mendapatkan kos untuk mahasiswa?"

"Ohhh, apakah kamu akan berkuliah di dekat sini?"

"Iya, aku akan kuliah di kampus SIDWELL, aku anak mahasiswa baru di sana, yah setidaknya aku beruntung bisa mendapat beasiswa."

"Wah!! kita sama! mungkin saja kita bisa bertemu di kampus lagi! aku juga akan mendaftar di sana!"

"Jika kamu di terima juga di sana, ayo kita berteman!"

"Boleh saja..." Howie tersenyum.

"Kali ini aku juga akan membantumu berjuang menghadapi setiap kesulitan." Batin Reynard.

Petir menggelegar, dan hujan mulai turun. Ayah dan ibu Retha tampak semakin pucat. Reynard pun juga teringat akan ibunya, mereka memiliki gejala yang sama, namun mengapa kali ini gejalanya timbul lebih cepat...? pasti ada sesuatu yang terjadi.

Apakah ini di karenakan aku yang kembali ke masa lalu?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status