Baik Graham maupun Aurora, keduanya sangat mengharapkan obat ajaib dari Charlie. Itu adalah peruntungan terbesar mereka. Dengan obat ajaib itu, mereka dapat menyembuhkan anggota keluarga yang hampir mati dan hal itu sangat berarti bagi keluarga kaya dan berpengaruh seperti mereka.Meskipun begitu, mereka tidak pernah menyangka Charlie akan sangat bermurah hati dengan memberi mereka dua buah obat sekaligus.Aurora menatap linglung, seolah kata-kata Charlie adalah sambaran kilat yang menyambar titik buntunya. Ia menatap Charlie dengan bingung, sementara matanya diselimuti kabut dan air mata sebesar biji kacang yang meluncur di pipi putihnya yang lembut. Ia terisak sambil berkata, “Tuan Wade… Anda… apakah serius?”Charlie tertawa, “Kenapa? Apa kamu pikir, aku berbohong?”“Oh, tidak! Bukan begitu!” Aurora menggelengkan kepalanya dengan cepat, air matanya melayang, membuat pemandangan yang lucu dan menggemaskan.Ia mengusap air matanya dan berkata dengan suara yang bercampur isak tangis dan
Hatinya masih berdetak kencang, Aurora kembali ke rumah dengan perasaan senang dan gairah yang meluap.Sementara itu, di vila keluarga Quinton, Graham menantinya penuh cemas.Ia menerka-nerka, apakah Charlie akan mengabulkan permintaannya untuk obat ajaib.Lagi pula, status keluarga Quinton sedikit lebih tinggi dibandingkan keluarga Zeke White dalam lingkup sosial, tapi mereka masih jauh jika dibandingkan dengan keluarga Jasmine Moore. Ia khawatir, Charlie akan meremehkan keluarganya meskipun ia bersumpah menjadi pengikut setianya.Bahkan, jika keluarga Moore ingin menjilat Charlie, akankah ada kesempatan baginya untuk memamerkan diri pada keluarga Moore?Saat ia sedang berjalan mondar-mandir karena khawatir, Aurora telah kembali. Ia pun segera berlari ketika Aurora memarkirkan mobilnya di halaman Vila.“Aurora, bagaimana hasilnya? Apakah Tuan Wade setuju dengan permintaan kita?”Air mata kembali menggenangi matanya saat ia mengangguk berulang kali.“Iya, Ayah! Dia setuju dengan permin
Kabar tentang Charlie yang sedang meracik obat ajaib menyebar bagaikan kebakaran di kalangan keluarga kelas atas di Aurous Hill.Zeke White dari keluarga White, Finn Baxendale dari Perhimpunan Barang Berharga, dan Don Albert Rhodes dari restoran Heaven Springs sudah mendengar kabar tersebut. Mereka menginginkan Charlie untuk memberikan obat tersebut, tapi Zeke adalah satu-satunya orang yang berani menyampaikan keinginan tersebut.Zeke merasa percaya diri, karena ia telah menunjukkan ketulusannya pada Charlie dan bahkan telah memberikannya vila di Vila Elit Thompson yang bernilai ratusan juta dolar.Ia datang ke rumah Charlie di sore hari, dan meminta obat ajaib seperti yang dilakukan oleh Aurora.Tentu saja, Charlie tidak menolak permintaannya, karena ia merasa nyaman memberi perintah kepadanya. Anak dan keponakan laki-lakinya memang agak bodoh dan punya sikap yang buruk, akan tetapi ia telah mengajarkan mereka beberapa pengetahuan dan karena Zeke telah memperlakukannya dengan penuh ho
Charlie tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mencuri pandang ke arah Jasmine yang benar-benar menawan malam itu.Jika ia membandingkan Jasmine dengan Claire, bentuk tubuh keduanya hampir sama, tapi dalam hal temperamen, Claire beberapa tingkat di bawah Jasmine.Lagipula, Jasmine adalah anak dari keluarga Moore yang terkemuka. Temperamennya sudah pasti lebih berkelas dari perempuan biasa.Sementara itu, Aurora berjalan menghampiri Charlie dan membungkuk dengan wajahnya yang tersipu.Tidak seperti Jasmine yang dewasa dan sentimentil, perpaduan unik penampilan Aurora yang heroik dengan aura pemalunya merupakan perpaduan yang spesial.Aurora memakai riasan ringan, aura heroik yang terpancar dari tubuhnya menegaskan karakteristiknya seperti teratai salju di gunung es, yang sangat dingin dan memikat. Namun, setelah ia mengakui perasaannya pada Charlie, ia mekar bagaikan bunga di bawah sinar mentari musim semi yang menambahkan aura kelembutan.Ia menatap Charlie dengan rona merah muda yang
Don Albert tidak berani berbicara lantang seperti para tokoh penting di kota yang sedang berkumpul bersama. Walaupun mereka berada di restorannya, ia menyingkir ke belakang orang-orang dan tetap diam, berharap Charlie akan meliriknya. Saat memperhatikan dekorasi dan taburan sajian yang mewah, Charlie tersenyum pada Don Albert dan berkata, “Kerja bagus, Albert. Terima kasih atas acara ini.”Albert tersenyum seperti anak kecil yang menerima permen dan berkata, “Sebuah kebanggaan bisa melayani Anda. Silakan duduk.”Charlie mengangguk dan duduk di kursi utama.Albert membungkuk dengan ramah pada Charlie dan berujar, “Silakan panggil saya, kalau Anda membutuhkan bantuan. Saya akan berjaga di pintu.”Kemudian, ia keluar dari ruangan dengan pelan dan berdiri di pintu layaknya seorang pelayan.Albert Rhodes adalah seorang raja di dunia hitam Aurous Hill, tapi saat ini, ia bukanlah siapa-siapa melainkan hanya seorang preman. Ia tidak pantas untuk duduk bersama Charlie di meja yang sama beserta
Ini karena keahlian medis Charlie yang luar biasa, bahkan melampaui kemampuan medis leluhur Anthony. Ia merasa akan sangat bagus, bila Xyla beruntung bisa melayani Charlie nantinya, karena Xyla punya kesempatan untuk belajar obat-obatan lebih banyak darinya.Itu juga yang menjadi salah satu alasan, kenapa ia membawa Xyla ikut serta di makan malam ini.Tentu saja, alasan lainnya adalah ia ingin mendapat perawatan dari Charlie.Ia sudah tersiksa oleh luka dalam selama lebih dari setengah hidupnya, dan akhirnya ia punya kesempatan untuk sembuh sekarang.Saat ia memikirkan hal ini, Anthony menatap lama ke Xyla, sebagai kode agar ia mencari kesempatan untuk bisa dekat dengan Charlie.Xyla segera memahami maksud kakeknya dan pipinya menjadi merah padam saking malunya.Ia menundukkan kepala, merasakan getaran hebat di hatinya. Sepanjang waktu, ia sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat Charlie sambil meremas kedua tangannya.Charlie adalah dokter paling berbakat dan mumpuni yang per
Pil yang Charlie pegang hanyalah obat yang ia buat dari resep yang ada di Buku Apokaliptik. Namun, obat itu berhasil membuat semua orang begitu tertarik.Semuanya menanti dengan sabar sambil memandangi pil sebening kristal di kotak itu, dan mereka dapat merasakan napas yang mulai menggebu.Di antara orang-orang ini, Anthony adalah yang tertua, dan ia yang paling bersemangat. Ini karena dirinya mengetahui bahwa Charlie memiliki bakat yang tidak biasa yang bahkan tidak dapat ia pahami sama sekali.Ia telah menderita luka dalam serius yang tidak bisa sepenuhnya sembuh, dan luka dalam ini telah menyebabkannya tersiksa dengan rasa sakit dan kesehatan yang buruk selama lebih dari separuh hidupnya.Terakhir kali ia mencoba pil buatan Charlie, gejalanya telah jauh membaik, meskipun ia belum sepenuhnya sembuh.Ketika ia mendengar bahwa efek obat baru ini sepuluh kali lebih efektif dari obat yang ia coba sebelumnya, Anthony tidak dapat menahan ketertarikannya lebih lama lagi. Akhirnya, ia d
Charlie segera menghentikannya dan berkata, “Tuan Simmons, obat ini terlalu kuat untuk Anda. Anda hanya boleh menelan setengahnya saja untuk mengobati luka dan penyakit lama Anda. Anda harus menyimpan sisanya, karena itu akan berguna bagi Anda nantinya.”Anthony terkejut, karena ia sulit percaya jika ia bisa sembuh hanya dengan setengah pil saja.Ini benar-benar luar biasa!Saat memikirkannya, Anthony mengambil sebilah belati yang ia simpan di sakunya dan memotong pil tersebut jadi dua. Setelah itu, ia segera menelan separuhnya.Semua orang memandanginya lekat-lekat menanti keajaiban yang akan terjadi.Beberapa detik setelah Anthony menelan pil tersebut, rona wajahnya langsung kembali dan corak kulitnya berubah agak merah muda dalam sekejap. Keringatnya mulai bercucuran.Anthony dapat merasakan kehangatan dan keajaiban mengaliri seluruh tubuhnya.Ia merasa bahwa tubuhnya dulu mirip seperti tanah yang kotor dan penuh retakan, sedangkan kehangatan serta aliran keajaiban ini sepert