Share

Penyerangan (2)

Penulis: XianLie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-16 11:44:32

Ada kelegaan yang merebak dalam hati Falisha meskipun ketakutan masih bercokol kuat, tapi rasa itu memudar sedikit dengan kalimat-kalimat yang baru saja Matteo ucapkan kepadanya.

Rasa percaya Falisha terhadap Matteo memberikan wanita itu keberanian lebih juga mempertebal keyakinan bahwa calon suaminya ini akan menepati kata-katanya.

Tidak membuang waktu lebih banyak lagi, begitu panggilan telepon mereka terputus, Falisha sudah bertekad bulat melaksanakan apa yang dikatakan Matteo.

Falisha tidak ingin munafik, dia jelas mengkhawatirkan kondisi Mang Eko tapi tentu keselamatan diri sendiri terlebih Ameera merupakan prioritas di atas prioritas.

Falisha melirik sekilas keberadaan Mang Eko dari tempatnya berdiri sekarang, aksi saling dorong telah berlalu dan berubah jadi aksi pengeroyokan, yang mana membuat ia tegang seketika.

Apa yang tengah terjadi bukan hanya menarik perhatian Falisha tapi juga beberapa orang pengunjung juga pengguna jalan yang tengah melintasi area tersebut. Namun, tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Si Gendut Penakluk Bos    Diincar

    Efek langsung dari tabrakan yang jelas-jelas disengaja itu adalah tubuh keempat penumpang mobil nyaris terjungkal ke depan jika saja tidak ada seatbelt yang membelit.Teriakan kaget merupakan refleks pertama yang keluar dari mulut keempat perempuan tersebut, Riana yang berada di posisi kemudi juga kontan menginjak rem sedalam-dalamnya agar mobil tidak melaju dan membahayakan pengguna jalan lainnya.Tidak hanya Falisha, Ameera, Lina dan Riana yang diliputi oleh ketegangan dan keterkejutan tapi juga dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka.Para pemilik kendaraan yang tengah melintas, pejalan kaki yang berada di lokasi area juga atau pengunjung kafe dan toko yang ada di tempat itu langsung memusatkan perhatian kepada ‘kecelakaan’ yang tidak terduga ini.Setelah Riana yang mengerem kuat, Falisha lah yang lebih dulu bereaksi keluar dari keterkejutannya daripada yang lain.“Jangan ada yang keluar! Rin, kunci pintunya!” seru Falisha memerintahkan dengan penuh ketegasan. Lantas, dia men

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • Si Gendut Penakluk Bos    Aksi Riana

    Riana yang berada dibalik kemudi langsung berniat menginjak pedal gas tanpa banyak berpikir lagi begitu mendengar perkataan Lina.Walau ada keraguan, Riana tidak ingin lagi ambil pusing. Keselamatan adalah yang utama sekarang, ini yang terpenting.Akan tetapi, niat Riana untuk menabrak jatuh orang-orang yang tengah mengepung mobilnya itu tidak pernah terealisasikan sebab pergerakan dari lawan telah menciutkan nyalinya lebih dulu.Bug!Satu pukulan keras mendarat di jendela bagian pengemudi tepat di saat kaki Riana akan berpindah posisi menginjak pedal gas. Akibat dari pukulan itu, bukan hanya menggagalkan niat Riana tapi juga menyebabkan keretakan di bagian kaca.“Kyaa!!” pekik refleks Riana yang hampir berbarengan dengan dua temannya yang lain.“Buka!”“Heh, Gendut! Turun!” “Keluar Kau sekarang!”“Jangan cari mati disini, Kau!”Bening menggenang tidak terbendung lagi di rongga mata Falisha, dia semakin takut juga gugup dengan apa yang terjadi. Kedua sahabatnya dan Ameera meringkuk k

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24
  • Si Gendut Penakluk Bos    Selamat

    Mengebut menjadi satu-satunya pilihan jika ingin menyelamatkan diri. Jadi, inilah yang tengah dilakukan Riana.Riana tidak pernah melajukan mobilnya melebihi batas seperti sekarang ini. Adrenalin dan rasa takut lah mendorongnya bertindak hingga menekan pedal gas dalam-dalam.“Sha, Kita mau kemana ini?” tanya Riana setengah berteriak, yang tanpa dia sendiri sadari jika suaranya terlontar lebih besar.Belum Falisha merespon pertanyaan sahabatnya itu, dering ponsel sudah lebih dulu menyela mereka.Tanpa Falisha melihat nama yang muncul di layar ponselnya, di dalam pikiran wanita itu sudah muncul satu nama dan terbukti kalau dugaannya benar. Matteo menelpon balik karena tidak kunjung menerima panggilan berkala dari Falisha sesuai janji mereka pada panggilan yang lalu.Alih-alih menjawab pertanyaan sang Sahabat yang tetap mengebut karena masih dalam pengejaran musuh, Falisha lebih memilih menerima panggilan telepon dari calon suaminya itu."Ya, Mat?" sapa Falisha dengan sebelah tangan mele

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Si Gendut Penakluk Bos    Reuni

    Si Gendut - Bab 94 ReuniSenyum tipis Falisha pasang di wajah sebagai bentuk kelegaan yang teramat dalam di hatinya. Berangsur-angsur dalam tempo singkat, panik beserta ketakutan yang sebelumnya sempat merongrong kini pudar sudah. Semua karena keberadaan Matteo yang lagi-lagi menjadi penyelamat mereka."Aku nggak apa … kami semua nggak apa kok," jawab Falisha sejujurnya tanpa melunturkan senyum, dibiarkannya Ameera berada di gendongan pria itu.Falisha kemudian ikut turun dari mobil di susul dengan Lina dan Riana dari sisi yang berbeda.Bukan hanya karena keberadaan Matteo saja Falisha merasa aman tapi juga karena lingkungannya sekarang.Hotel West tempat mereka berdiri sekarang adalah properti milik keluarga Tirta. Di tempat ini jugalah Falisha berjanji temu via panggilan telepon tadi dengan sang Ibunda.Dengan sebelah tangannya yang masih menggendong Ameera, tidak menghalangi Matteo untuk maju dan memeluk Falisha sekilas. Hal yang sejak awal ingin ia lakukan tapi terhalang karena Am

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • Si Gendut Penakluk Bos    Ultimatum

    Bergetar tubuh Falisha diterjang kerinduan menggebu, akhirnya dia bisa melihat lagi sosok kedua orang tua kandungnya. Dalam nyata, bukan mimpi apalagi delusi. Mereka ada dihadapannya sekarang, setelah sekian lama terpisah jarak dan waktu.Falisha mengerjapkan kelopak beberapa kali untuk menghalau bening agar memperjelas penglihatan, tapi tetap saja cairan itu kembali dan kembali berkumpul di rongga matanya.Dalam haru yang mengumpul tanpa bisa dicegah, Falisha bisa melihat jelas kelembutan yang ditampilkan Miranda dan ketegasan Teddy.“Ma … Pa …,” panggil Falisha sekali lagi karena Miranda dan Teddy yang tetap bergeming di tempatnya.Entah kenapa Falisha yakin, kedua orang tuanya bukan sengaja melakukan hal ini. Tapi, lebih karena keterkejutan sebab Falisha sangat menyadari perubahan bentuk tubuhnya. Walau wajah tidak terlalu banyak berubah, tapi bobot tubuh jelas tidak bisa menutupi kenyataan yang ada.Falisha maju selangkah dengan ragu-ragu, bayang-bayang penolakan yang ada di masa

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Si Gendut Penakluk Bos    Arogansi

    Tanpa menjauh dari sang Ibunda, Falisha menyapu sisa air matanya asal agar bisa fokus menatap ayahnya.Falisha sama sekali tidak menyangka jika setelah sekian tahun seorang Teddy Tirta masih sama seperti yang ada di ingatannya. Baik dulu maupun sekarang sang Ayah tetap sama, Teddy yang tegas dan dingin, yang hanya mementingkan nama baik keluarga di atas segala-galanya.Falisha bukannya ingin dibilang anak durhaka atau pribadi yang egois tapi ia benar-benar merasakan bagaimana kejamnya Teddy delapan tahun lalu. Membuang putri kecilnya hanya untuk menjaga nama baik keluarga, bukan merangkul sang Anak atas kesalahan yang sebenarnya tidak ia perbuat dengan sengaja.Tapi, ini pemikiran dari sudut pandang Falisha, yang tidak pernah menerima penjelasan langsung dari Teddy atau Miranda atas pengusiran dan pemutusan hubungan kala itu.Segenap keberanian yang tersisa dalam dirinya Falisha himpun, biar bagaimanapun ia ingin menyatakan pendapatnya agar imbas dari semua yang terjadi saat ini tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Si Gendut Penakluk Bos    Sisi Matteo Yang Berbeda

    Entah sudah berapa kali Falisha memandang ke arah balkon kamar hotel dengan perasaan gundah yang berlarut kecemasan, wanita itu seakan tidak merasa bosan melakukannya.Sebenarnya bukan tanpa alasan tapi karena keberadaan Matteo yang tengah melangsungkan panggilan telepon.Usai ultimatum yang diberikan oleh sang Ayah, Falisha dan yang lainnya menuruti keinginan Matteo untuk beristirahat di salah satu kamar president suite hotel West ini.Tidak ada yang berani menyinggung peristiwa yang baru saja terjadi, baik Falisha dan kedua kawannya memilih topik di luar penyerangan untuk menjadi bahan perbincangan mereka. Selepas menyantap makanan yang disajikan oleh pihak hotel, Lina juga Riana pun pulang dan meninggalkan calon pasangan yang akan menikah dalam waktu beberapa minggu kedepan itu.Ketika itulah, sepeninggal keduanya dan hanya menyisakan mereka, ponsel Matteo berdering dan pria itu tidak hentinya menerima beberapa panggilan di area balkon sejak lebih dari lima belas menit yang lalu.T

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16
  • Si Gendut Penakluk Bos    Deep Talk

    "No need!" putus Matteo langsung, "Kamu nggak perlu minta maaf, Sha! Ini semua bukan salahmu!"Tercekat di ujung lidah kalimat Falisha selanjutnya karena kata-kata Matteo yang diikuti dengan tatapan mata tajam pria itu. Akan tetapi, rasa bersalah yang ada dalam diri Falisha membuatnya melawan ketegasan yang tengah ditampilkan Matteo.Namun, baru Falisha akan membuka mulutnya guna meluncurkan bantahan, tangan Matteo sudah lebih dulu terangkat dan mengacungkan jari telunjuk mengkodenya untuk diam."Bentar Micin! Kamu diam sebentar, dengerin Aku dulu," ujar Matteo cepat meminta kesempatan tanpa melunturkan ekspresi tegasnya dan dia baru menurunkan jari setelah menerima anggukan kepala Falisha.Senyum tipis nan hangat Matteo ulas karena Falisha yang penurut serta memberikannya kesempatan."Yang pertama dan yang paling penting, Kamu nggak perlu merasa bersalah dan minta maaf! Karena apa? Karena semua ini jelas ada sangkut pautnya dengan Aku juga. Asalnya bukan dari Kamu tapi dari Aku. Disi

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22

Bab terbaru

  • Si Gendut Penakluk Bos    Akad Nikah

    “Bagaimana para saksi? Sah?”Pertanyaan sederhana tapi sarat makna ini terdengar sedikit keras dari seorang pria berkacamata di ruangan yang terisikan kurang lebih sekitar dua puluhan orang tersebut.Gema kata sah yang mengiyakan balik pertanyaan itu pun segera menggaung memenuhi ruangan berdekorasi putih, semua orang yang ada di sana sepakat seiya sekata dengan si Pria berkacamata yang berprofesi sebagai seorang penghulu ini dan puji-pujian terhadap Tuhan yang Maha Esa pun terlantun kemudian.Benar, apa yang tengah berlangsung adalah pernikahan antara Falisha dan Matteo. Disaksikan langsung oleh keluarga inti masing-masing dan kerabat dekat saja, akad nikah keduanya berlangsung lancar tanpa kendala apapun.Oleh Falisha, ada selaput bening yang menyelimuti netranya. Yang mana, setengah mati Falisha tahan agar tidak jatuh bersama gelombang gejolak rasa. Falisha sama sekali tidak pernah menyangka jika ia akan menikah sampai dua kali bahkan suaminya seorang Matteo Saguna Taslim, teman ma

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy (2)

    Sungguh, sekian tahun malang melintang di dunia bisnis, Matteo hampir tidak pernah kehilangan ketenangannya seperti sekarang ini.Bukannya sombong, akan tetapi di bawah tempaan langsung sang Kakek yang merupakan raja bisnis, Matteo memang sepiawai itu. Matteo sedari kecil selalu bisa mengendalikan diri, terutama emosi dan raut wajah hingga tidak bisa terbaca lawan bicaranya.Namun, sekarang semua jerih payahnya menmbentangkan pengendalian terasa sia-sia sebab segalanya dengan mudah digoyahkan oleh Teddy.Memang, keterkejutan yang dialami Matteo hanya sepersekian detik sebelum kemudian pria itu mampu mengontrol kembali emosinya tapi tetap saja dia merasa kecolongan.Kembali, Matteo menelan lagi salivanya demi mengusir gersang yang melanda tenggorokannya walau tak seberapa berguna dan dengan satu tarikan napas panjang tidak kentara diiringi dengan turunnya tangan Teddy yang menunjuknya ia pun berkata.“Apapun yang Saya rencanakan dengan Sasha, kesepakatan apapun yang terjadi antara kami

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy

    “Jadi … apa yang ingin Kamu bicarakan? Sampai-sampai mengganggu waktu istirahat Saya seperti ini!”Kalimat langsung yang begitu to the point dan tanpa basa-basi sedikitpun dari Teddy itu membuat Matteo merasa punggungnya kian berkeringat meski berada di ruangan berpendingin ini. Setelah kedatangannya diterima keduanya bertemu dan duduk bersama berhadapan, tapi di lima menit pertama mereka hanya duduk diam saling memandang satu dengan yang lainnya.Keterdiaman yang ada nyata sangat bisa menyebabkan suasana menjadi tegang hingga Matteo tidak berani buka suara terlebih dahulu untuk memulai percakapan.Tersentak Matteo tidak kentara ditegur demikian oleh Teddy, dia sangat jelas jika ayah dari Falisha itu pasti memiliki penilaian tertentu mengenai kehadirannya.“Begini Om …,” ujar Matteo menjawab pelan setelah sebelumnya terlebih dahulu menelan Saliva guna menentramkan ketegangan diri. Sungguh, Matteo rasanya membutuhkan sedikit ruang untuk meredam rasa dan terbersit setitik penyesalan men

  • Si Gendut Penakluk Bos    Jalur Keinginan Matteo

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 116 Jalur Keinginan Matteo“Kamu tahu, Mat … sudah Aku putuskan, percepat saja pernikahan kita. Biar semuanya jadi lebih terkendali aja. Aku nggak apa kok, nggak perlu resepsi atau akad atau apapun yang mewah-mewah, tinggal tanda tangan tanpa apapun juga Aku bersedia. Beneran, Aku bersedia dan Papa juga telah merestui ini!”Tidak bisa Matteo tidak tertegun dengan apa yang baru saja ia dengar, terutama kalimat terakhir yang terlontar dari bibir wanita yang ia pilih sebagai istri itu nantinya.Memang, pernikahan yang ingin dilakukan itu hanyalah pernikahan sebatas di atas kertas pun berjangka waktu tertentu meski belum ada pembicaraan mendetail dengan Falisha mengenai hal ini. Akan tetapi, bukan berarti Matteo ingin melangsungkannya dengan cara yang salah sebab dasar untuk menikah itu sendiri saja sudah tidak benar.Matteo ingin melalui jalur yang baik meski melewatkan momen lamaran dan sekelumit cinta yang seharusnya ada. Walau, ada banyak faktor yang harus

  • Si Gendut Penakluk Bos    Percepatan

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 115 Percepatan“Kamu nangis? Matamu bengkak gini! Katakan, siapa yang bikin Kamu nangis?”Sungguh, beberapa tahun terakhir ini Falisha jarang sekali menerima perhatian dari orang yang ada disekelilingnya termasuk dari suaminya sekalipun. Koreksi, mantan suami si Bramantyo Satya. Selalunya, Falisha yang menjadi pemberi bukan penerima. Kasus ini tentu dikecualikan untuk putri semata wayangnya Ameera.Kalau pun mendapatkan perhatian kecil, selalu ada embel-embel entah apapun itu juga penghinaan yang mengikuti di belakang. Contoh kecil, saat itu Falisha dalam keadaan sakit. Falisha dikira sengaja berpura-pura sakit karena malas atau manja serta tidak ingin membereskan pekerjaan rumah, tuduhan ini selalu disematkan kepada setiap kali wanita itu menderita flu atau demam. Ujung-ujungnya Falisha tidak dibawa ke dokter dan cuma diberikan obat murah yang beredar di pasaran.Oleh karena itu, apa yang baru saja dilakukan Matteo pada Falisha tak pelak membuat hati wani

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua (2)

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 114 Restu Orang Tua (2)Teddy membalas pelukan Falisha erat, hatinya jelas menghangat atas perlakuan buah hatinya saat ini. Sungguh, Teddy merindukan saat-saat seperti sekarang, saat Falisha bermanja pada dirinya.“Sudah jadi seorang Ibu dan akan menjadi seorang istri lagi … Sasha harus lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab lagi ya.”Kalimat yang baru saja digaungkan Teddy disertai dengan usapan lembut di bagian punggung sukses membuat mata Falisha kian memanas.Falisha tidak mampu menjawab Teddy, sebagai gantinya ia menganggukkan kepala dan bening pun tumpah tanpa bisa dicegah.“Papa nggak tahu ada apa sebenarnya antara Kamu dan Matteo, Nak … tapi, Papa sangat berharap jika pernikahan ini akan menjadi pernikahan terakhir untukmu …,” ujar Teddy lagi tanpa menjeda usapannya dan kembali pria paruh baya itu menghela napas berat.Kalimat yang terlontar dari mulut Teddy

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 113 Restu Orang TuaDalam diamnya Falisha menilai ekspresi kedua orang tuanya. Mudah saja membaca raut wajah Miranda karena keterkejutan nyata tergurat serta tidak ada kemarahan atau keengganan sedikitpun di sana. Akan tetapi, tidak sedemikian mudah menilai ekspresi Teddy.Berbekal pengalaman Teddy di dunia bisnis selama puluhan tahun, pria paruh baya itu mampu mengontrol garis wajahnya sedatar mungkin, dia juga bisa mengendalikan emosi di balik topeng tanpa ekspresinya.Tidak ada yang bisa Falisha nilai pada Teddy kecuali wajah kaku seperti papan dan aura dingin kentara yang kian menciutkan nyalinya.Hanya Teddy sendiri dan Tuhan saja yang tahu keputusan apa yang telah diambil oleh Ayah kandung Falisha itu.Sampai pada akhirnya, Falisha tidak tahan lagi dan memecah kesunyian dengan berkata “Papa … Mama … maukah merestui pernikahan Sasha dengan Mamat?”Sungguh, menunggu jawaban seperti s

  • Si Gendut Penakluk Bos    Meminta Restu

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 112 Meminta RestuBerbeda dari rasa yang dialami di awal memasuki ruangan ini, Falisha sedikit menemukan keyakinan di dalam nada bicaranya meski tetap diselimuti oleh keragu-raguan.Kalimat telah terlanjur menggaung, keinginan Falisha juga semakin meneguh sehingga ia memantapkan hati untuk tetap memberitahukan keputusannya kepada Miranda dan Teddy.Dengan mata memerah dan wajah yang masih dirubung haru, Teddy memandang Falisha penuh arti. Begitu pula dengan Miranda yang langsung memberikan perhatiannya untuk Falisha. Pasangan suami istri ini mengkode jika mereka siap mendengarkan sang Anak.Falisha menelan salivanya kasar, berusaha dia sekuat tenaga menekan kegugupan yang melanda lalu angkat bicara di detik berikutnya.“Sasha ingin minta restu Papa dan Mama untuk menikah dengan Mamat.”Lancar jaya sebaris kalimat itu meluncur dari bibir Falisha, seakan apa yang baru saja ia sampaikan adalah hal yang remeh.Terdiam Teddy tanpa ada sepatah katapun yang teruc

  • Si Gendut Penakluk Bos    Permintaan Maaf (2)

    Si Gendut - Bab 111 Permintaan Maaf (2)Tertegun Teddy dan Miranda saat mendengarkan apa yang baru saja diucapkan oleh putri kesayangan mereka.Sungguh, tidak terlintas di kepala mereka jika Falisha akan melayangkan permintaan maaf juga sedikit menyinggung masa lalu di situasi seperti sekarang ini.Bukan pasangan paruh baya ini tidak mengerti dengan maksud Falisha, tapi bukankah jika mereka telah bertemu kembali setelah sekian lama itu artinya semua sudah dianggap berlalu.Oleh Falisha, wanita yang telah berstatus janda dengan satu anak itu hanya mampu menundukkan kepala dengan air mata yang terus menitik jatuh. Tidak berani sedikit pun ia mengangkat wajah karena dirundung penyesalan dan rasa bersalah yang begitu kental sebab karena kesalahan yang diperbuatnya berujung pada rentetan masalah berbuntut panjang yang hampir saja mengoyak segala kerja keras orang tuanya.“Sasha … minta maaf … Ma, Pa ….”Bergetar bahu Falisha saat mengucapkan kembali sebaris kalimat tersebut. Ketakutan mulai

DMCA.com Protection Status