Share

Arogansi

Penulis: XianLie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-13 11:07:31

Tanpa menjauh dari sang Ibunda, Falisha menyapu sisa air matanya asal agar bisa fokus menatap ayahnya.

Falisha sama sekali tidak menyangka jika setelah sekian tahun seorang Teddy Tirta masih sama seperti yang ada di ingatannya. Baik dulu maupun sekarang sang Ayah tetap sama, Teddy yang tegas dan dingin, yang hanya mementingkan nama baik keluarga di atas segala-galanya.

Falisha bukannya ingin dibilang anak durhaka atau pribadi yang egois tapi ia benar-benar merasakan bagaimana kejamnya Teddy delapan tahun lalu. Membuang putri kecilnya hanya untuk menjaga nama baik keluarga, bukan merangkul sang Anak atas kesalahan yang sebenarnya tidak ia perbuat dengan sengaja.

Tapi, ini pemikiran dari sudut pandang Falisha, yang tidak pernah menerima penjelasan langsung dari Teddy atau Miranda atas pengusiran dan pemutusan hubungan kala itu.

Segenap keberanian yang tersisa dalam dirinya Falisha himpun, biar bagaimanapun ia ingin menyatakan pendapatnya agar imbas dari semua yang terjadi saat ini tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Si Gendut Penakluk Bos    Sisi Matteo Yang Berbeda

    Entah sudah berapa kali Falisha memandang ke arah balkon kamar hotel dengan perasaan gundah yang berlarut kecemasan, wanita itu seakan tidak merasa bosan melakukannya.Sebenarnya bukan tanpa alasan tapi karena keberadaan Matteo yang tengah melangsungkan panggilan telepon.Usai ultimatum yang diberikan oleh sang Ayah, Falisha dan yang lainnya menuruti keinginan Matteo untuk beristirahat di salah satu kamar president suite hotel West ini.Tidak ada yang berani menyinggung peristiwa yang baru saja terjadi, baik Falisha dan kedua kawannya memilih topik di luar penyerangan untuk menjadi bahan perbincangan mereka. Selepas menyantap makanan yang disajikan oleh pihak hotel, Lina juga Riana pun pulang dan meninggalkan calon pasangan yang akan menikah dalam waktu beberapa minggu kedepan itu.Ketika itulah, sepeninggal keduanya dan hanya menyisakan mereka, ponsel Matteo berdering dan pria itu tidak hentinya menerima beberapa panggilan di area balkon sejak lebih dari lima belas menit yang lalu.T

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16
  • Si Gendut Penakluk Bos    Deep Talk

    "No need!" putus Matteo langsung, "Kamu nggak perlu minta maaf, Sha! Ini semua bukan salahmu!"Tercekat di ujung lidah kalimat Falisha selanjutnya karena kata-kata Matteo yang diikuti dengan tatapan mata tajam pria itu. Akan tetapi, rasa bersalah yang ada dalam diri Falisha membuatnya melawan ketegasan yang tengah ditampilkan Matteo.Namun, baru Falisha akan membuka mulutnya guna meluncurkan bantahan, tangan Matteo sudah lebih dulu terangkat dan mengacungkan jari telunjuk mengkodenya untuk diam."Bentar Micin! Kamu diam sebentar, dengerin Aku dulu," ujar Matteo cepat meminta kesempatan tanpa melunturkan ekspresi tegasnya dan dia baru menurunkan jari setelah menerima anggukan kepala Falisha.Senyum tipis nan hangat Matteo ulas karena Falisha yang penurut serta memberikannya kesempatan."Yang pertama dan yang paling penting, Kamu nggak perlu merasa bersalah dan minta maaf! Karena apa? Karena semua ini jelas ada sangkut pautnya dengan Aku juga. Asalnya bukan dari Kamu tapi dari Aku. Disi

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Si Gendut Penakluk Bos    Deep Talk (2)

    Terkesiap ringan Falisha detik itu juga dengan jantung yang mendadak berdebar kencang. Tidak hanya ini saja, pikiran Falisha pun ikut kosong sebagai respon tubuhnya.Apalagi alasannya jika bukan karena pelukan Matteo yang tiba-tiba tersebut.Perubahan ini terasa sangat cepat bagi Falisha. Padahal baru beberapa detik lalu mereka berdua masih berbicara dengan begitu seriusnya tapi sekarang telah ada dekapan yang menyusup di tengah-tengah. Falisha tidak habis pikir apa yang mendasari tindakan Matteo ini.Terlebih, Falisha sedikit risih bersentuhan dengan Matteo seperti ini.Di detik-detik saat Falisha masih berkutat dan bingung akan pikirannya sendiri, Matteo pun buka suara.“Makasih Micin! You are the best! Kamu nggak perlu ngelakuin apa-apa, Kamu duduk diam dan tetap di sampingku aja itu sudah sangat membantu. Keberadaan Kamu ini sudah merupakan support sistem untuk Aku!”Tertegun Falisha akan kata-kata tidak terduga Matteo dan entah mengapa hatinya langsung menghangat. Kesan kalau dir

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Si Gendut Penakluk Bos    Roda Kehidupan

    Di saat Falisha masih berada di kamar Hotel West bersama Matteo dan melakukan percakapan serius, hal yang berbeda justru terjadi pada Bramantyo.Di ruang tamu berdebu rumah satu-satunya milik Bramantyo ini, pria itu duduk setengah termenung menatap seorang pria asing yang datang sekitar setengah jam lalu tersebut.Tamu pria yang mengenakan kemeja marun lengan pendek tengah berkutat dengan berkas-berkasnya di hadapan Bramantyo yang tengah melamun. Tidak ada percakapan yang terjadi di lima menit terakhir, hanya suara gesekan kertas yang terdengar mendominasi.Di halaman rumah, tempat mobil putih kebanggaan Bramantyo diparkirkan, terdapat dua orang pria lainnya yang berputar-putar mengelilingi kendaraan tersebut. Jelas sekali terlihat dari gestur tubuh mereka jika keduanya tengah memeriksa fisik kendaraan."Baik, Pak Bramantyo …," tegur pria berkemeja marun itu memecah keheningan, "berkas dan suratnya lengkap, tidak ada masalah lain kecuali pembayaran yang tertunda. Jadi, sesuai dengan k

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • Si Gendut Penakluk Bos    Masalah Yang Lainnya

    Sudah lebih dari satu jam Bramantyo duduk termenung di teras rumahnya. Posisi dan pandangan mata pria itu masih sama seperti awal ia duduk di tempat tersebut.Tidak ada satupun orang yang mengusik Bramantyo sehingga pria itu semakin larut dengan pikirannya. Teguran tetangga yang lewat, tatapan-tatapan mata heran yang melayang melalui pintu pagar yang terbuka lebar sama sekali tidak Bramantyo gubris karena dia sibuk dengan pikirannya sendiri.Mungkin Bramantyo akan bertahan di teras depan beberapa jam lagi andai tidak ada yang mengganggunya. Tapi, pria itu tidak bisa lagi tenggelam dalam prestasinya lebih lama karena kedatangan orang yang jelas-jelas akan membawakannya masalah yang lain.Di saat Bramantyo masih larut dengan lamunannya, di bagian luar rumahnya telah berhenti sebuah mobil berwarna hitam dan dengan tergesa-gesa sang Adik, Candrawati atau yang akrab dipanggil dengan nama Wati."Kak Bram!" panggil Wati keras dengan setengah berlari memasuki gerbang rumah cepat dan seruannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • Si Gendut Penakluk Bos    Main Api

    Bramantyo mengerutkan alisnya dalam diam tapi wajahnya jelas mengarah ke arah Wati yang tengah menyetir cukup ngebut itu.Terus terang saja Bramantyo juga sama penasarannya tapi lebih memilih menutup mulut dan membiarkan Reni saja yang memulai percakapan.Nyatanya, Wati tidak langsung menjawab pertanyaan dari ibu kandungnya itu. Dia malah memilih diam dengan pandangan mata terpaku pada kepadatan jalan raya.Wati bukan hanya berkonsentrasi mengemudi tapi dia juga bingung harus memulai dari mana pembicaraan yang sangat penting ini."Ck!" decak Reni tidak sabaran karena sang Anak yang hanya membisu, "kalau Kamu nggak mau ngomong sekarang lebih baik Kamu antar Mama pulang! Mama ini sibuk, mau siap-siap masak buat lauk untuk jenguk Papamu besok!" sergah Reni menyambung kalimatnya diiringi dengan dengusan dingin.Kalimat terakhir tadi juga sengaja Reni tekankan sebagai kode secara tidak langsung kepada anak-anaknya. Selama ini baik Bramantyo maupun Wati jarang sekali mengunjungi Benny di pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Si Gendut Penakluk Bos    TKP (Tempat Kejadian Perselingkuhan)

    Insting seorang istri tentang suaminya biasanya selalu tepat, ini pepatah lama yang selalu dikatakan oleh orang-orang di luar sana. Dulu, Wati merasa kalimat itu biasa saja tapi kini ia justru merasa ada benarnya.Wati merasakan sendiri jika Bayu-nya berubah. Berubah dalam artian cenderung ke arah negatif. Hal ini bukan sekedar pemikiran sepihak saja tapi sungguh Wati rasakan.Bukan Wati tidak setuju dengan kata-kata Reni tapi ia bahkan telah memikirkannya selama beberapa hari belakangan dan menemukan beberapa bukti konkret mengenai kecurigaannya ini."Ini bukan cuma dugaan, Ma! Wati juga nggak asal nuduh … Mas Bayu beneran selingkuh, Ma … Aku tahu, Aku bisa rasa …," ucap Wati mendebat sang Ibunda dengan terbata dan mata yang mulai memanas. Wati juga mencengkeram lebih erat setir mobil sebagai pelampiasan rasa.Bramantyo yang tadinya hanya ingin diam saja tanpa banyak bicara atau melakukan apapun hingga sampai ke tempat tujuan akhirnya membatalkan niatnya itu.Sederhana saja alasan Br

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • Si Gendut Penakluk Bos    Karma?

    Kalimat demi kalimat yang keluar dari bibir Wati mampu membuat ketegangan menggantung di dalam mobil selama beberapa puluh detik.Rini yang biasanya cerewet dan tadinya membela Bayu tidak mampu berkata apapun karena sibuk mencerna kata-kata Wati. Rini juga tidak mampu menampik jika ada keyakinan yang sangat kuat pada diri sang Anak yang kini tengah menangis itu.Oleh Bramantyo, pria ini juga sama diamnya seperti Reni. Sirna sudah keraguan yang sempat ada dalam diri Bramantyo, sekarang ia yakin akan kebenaran insting Wati.Sebagai mantan pelaku yang pernah bermain api di belakang istri sah, Bramantyo langsung yakin jika kecurigaan kecurigaan Wati benar adanya.Bramantyo kini seribu persen yakin jika Bayu benar-benar menghianati Wati sebab kebohongan-kebohongan dan cara bermain klise sudah ia lakukan setahun belakangan bersama Hera.Seperti halnya yang dilakukan oleh Bayu, sudah tidak terhitung lagi berapa banyak kebohongan yang dilakukan oleh Bramantyo terhadap Falisha hanya demi memul

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08

Bab terbaru

  • Si Gendut Penakluk Bos    Akad Nikah

    “Bagaimana para saksi? Sah?”Pertanyaan sederhana tapi sarat makna ini terdengar sedikit keras dari seorang pria berkacamata di ruangan yang terisikan kurang lebih sekitar dua puluhan orang tersebut.Gema kata sah yang mengiyakan balik pertanyaan itu pun segera menggaung memenuhi ruangan berdekorasi putih, semua orang yang ada di sana sepakat seiya sekata dengan si Pria berkacamata yang berprofesi sebagai seorang penghulu ini dan puji-pujian terhadap Tuhan yang Maha Esa pun terlantun kemudian.Benar, apa yang tengah berlangsung adalah pernikahan antara Falisha dan Matteo. Disaksikan langsung oleh keluarga inti masing-masing dan kerabat dekat saja, akad nikah keduanya berlangsung lancar tanpa kendala apapun.Oleh Falisha, ada selaput bening yang menyelimuti netranya. Yang mana, setengah mati Falisha tahan agar tidak jatuh bersama gelombang gejolak rasa. Falisha sama sekali tidak pernah menyangka jika ia akan menikah sampai dua kali bahkan suaminya seorang Matteo Saguna Taslim, teman ma

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy (2)

    Sungguh, sekian tahun malang melintang di dunia bisnis, Matteo hampir tidak pernah kehilangan ketenangannya seperti sekarang ini.Bukannya sombong, akan tetapi di bawah tempaan langsung sang Kakek yang merupakan raja bisnis, Matteo memang sepiawai itu. Matteo sedari kecil selalu bisa mengendalikan diri, terutama emosi dan raut wajah hingga tidak bisa terbaca lawan bicaranya.Namun, sekarang semua jerih payahnya menmbentangkan pengendalian terasa sia-sia sebab segalanya dengan mudah digoyahkan oleh Teddy.Memang, keterkejutan yang dialami Matteo hanya sepersekian detik sebelum kemudian pria itu mampu mengontrol kembali emosinya tapi tetap saja dia merasa kecolongan.Kembali, Matteo menelan lagi salivanya demi mengusir gersang yang melanda tenggorokannya walau tak seberapa berguna dan dengan satu tarikan napas panjang tidak kentara diiringi dengan turunnya tangan Teddy yang menunjuknya ia pun berkata.“Apapun yang Saya rencanakan dengan Sasha, kesepakatan apapun yang terjadi antara kami

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy

    “Jadi … apa yang ingin Kamu bicarakan? Sampai-sampai mengganggu waktu istirahat Saya seperti ini!”Kalimat langsung yang begitu to the point dan tanpa basa-basi sedikitpun dari Teddy itu membuat Matteo merasa punggungnya kian berkeringat meski berada di ruangan berpendingin ini. Setelah kedatangannya diterima keduanya bertemu dan duduk bersama berhadapan, tapi di lima menit pertama mereka hanya duduk diam saling memandang satu dengan yang lainnya.Keterdiaman yang ada nyata sangat bisa menyebabkan suasana menjadi tegang hingga Matteo tidak berani buka suara terlebih dahulu untuk memulai percakapan.Tersentak Matteo tidak kentara ditegur demikian oleh Teddy, dia sangat jelas jika ayah dari Falisha itu pasti memiliki penilaian tertentu mengenai kehadirannya.“Begini Om …,” ujar Matteo menjawab pelan setelah sebelumnya terlebih dahulu menelan Saliva guna menentramkan ketegangan diri. Sungguh, Matteo rasanya membutuhkan sedikit ruang untuk meredam rasa dan terbersit setitik penyesalan men

  • Si Gendut Penakluk Bos    Jalur Keinginan Matteo

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 116 Jalur Keinginan Matteo“Kamu tahu, Mat … sudah Aku putuskan, percepat saja pernikahan kita. Biar semuanya jadi lebih terkendali aja. Aku nggak apa kok, nggak perlu resepsi atau akad atau apapun yang mewah-mewah, tinggal tanda tangan tanpa apapun juga Aku bersedia. Beneran, Aku bersedia dan Papa juga telah merestui ini!”Tidak bisa Matteo tidak tertegun dengan apa yang baru saja ia dengar, terutama kalimat terakhir yang terlontar dari bibir wanita yang ia pilih sebagai istri itu nantinya.Memang, pernikahan yang ingin dilakukan itu hanyalah pernikahan sebatas di atas kertas pun berjangka waktu tertentu meski belum ada pembicaraan mendetail dengan Falisha mengenai hal ini. Akan tetapi, bukan berarti Matteo ingin melangsungkannya dengan cara yang salah sebab dasar untuk menikah itu sendiri saja sudah tidak benar.Matteo ingin melalui jalur yang baik meski melewatkan momen lamaran dan sekelumit cinta yang seharusnya ada. Walau, ada banyak faktor yang harus

  • Si Gendut Penakluk Bos    Percepatan

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 115 Percepatan“Kamu nangis? Matamu bengkak gini! Katakan, siapa yang bikin Kamu nangis?”Sungguh, beberapa tahun terakhir ini Falisha jarang sekali menerima perhatian dari orang yang ada disekelilingnya termasuk dari suaminya sekalipun. Koreksi, mantan suami si Bramantyo Satya. Selalunya, Falisha yang menjadi pemberi bukan penerima. Kasus ini tentu dikecualikan untuk putri semata wayangnya Ameera.Kalau pun mendapatkan perhatian kecil, selalu ada embel-embel entah apapun itu juga penghinaan yang mengikuti di belakang. Contoh kecil, saat itu Falisha dalam keadaan sakit. Falisha dikira sengaja berpura-pura sakit karena malas atau manja serta tidak ingin membereskan pekerjaan rumah, tuduhan ini selalu disematkan kepada setiap kali wanita itu menderita flu atau demam. Ujung-ujungnya Falisha tidak dibawa ke dokter dan cuma diberikan obat murah yang beredar di pasaran.Oleh karena itu, apa yang baru saja dilakukan Matteo pada Falisha tak pelak membuat hati wani

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua (2)

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 114 Restu Orang Tua (2)Teddy membalas pelukan Falisha erat, hatinya jelas menghangat atas perlakuan buah hatinya saat ini. Sungguh, Teddy merindukan saat-saat seperti sekarang, saat Falisha bermanja pada dirinya.“Sudah jadi seorang Ibu dan akan menjadi seorang istri lagi … Sasha harus lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab lagi ya.”Kalimat yang baru saja digaungkan Teddy disertai dengan usapan lembut di bagian punggung sukses membuat mata Falisha kian memanas.Falisha tidak mampu menjawab Teddy, sebagai gantinya ia menganggukkan kepala dan bening pun tumpah tanpa bisa dicegah.“Papa nggak tahu ada apa sebenarnya antara Kamu dan Matteo, Nak … tapi, Papa sangat berharap jika pernikahan ini akan menjadi pernikahan terakhir untukmu …,” ujar Teddy lagi tanpa menjeda usapannya dan kembali pria paruh baya itu menghela napas berat.Kalimat yang terlontar dari mulut Teddy

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 113 Restu Orang TuaDalam diamnya Falisha menilai ekspresi kedua orang tuanya. Mudah saja membaca raut wajah Miranda karena keterkejutan nyata tergurat serta tidak ada kemarahan atau keengganan sedikitpun di sana. Akan tetapi, tidak sedemikian mudah menilai ekspresi Teddy.Berbekal pengalaman Teddy di dunia bisnis selama puluhan tahun, pria paruh baya itu mampu mengontrol garis wajahnya sedatar mungkin, dia juga bisa mengendalikan emosi di balik topeng tanpa ekspresinya.Tidak ada yang bisa Falisha nilai pada Teddy kecuali wajah kaku seperti papan dan aura dingin kentara yang kian menciutkan nyalinya.Hanya Teddy sendiri dan Tuhan saja yang tahu keputusan apa yang telah diambil oleh Ayah kandung Falisha itu.Sampai pada akhirnya, Falisha tidak tahan lagi dan memecah kesunyian dengan berkata “Papa … Mama … maukah merestui pernikahan Sasha dengan Mamat?”Sungguh, menunggu jawaban seperti s

  • Si Gendut Penakluk Bos    Meminta Restu

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 112 Meminta RestuBerbeda dari rasa yang dialami di awal memasuki ruangan ini, Falisha sedikit menemukan keyakinan di dalam nada bicaranya meski tetap diselimuti oleh keragu-raguan.Kalimat telah terlanjur menggaung, keinginan Falisha juga semakin meneguh sehingga ia memantapkan hati untuk tetap memberitahukan keputusannya kepada Miranda dan Teddy.Dengan mata memerah dan wajah yang masih dirubung haru, Teddy memandang Falisha penuh arti. Begitu pula dengan Miranda yang langsung memberikan perhatiannya untuk Falisha. Pasangan suami istri ini mengkode jika mereka siap mendengarkan sang Anak.Falisha menelan salivanya kasar, berusaha dia sekuat tenaga menekan kegugupan yang melanda lalu angkat bicara di detik berikutnya.“Sasha ingin minta restu Papa dan Mama untuk menikah dengan Mamat.”Lancar jaya sebaris kalimat itu meluncur dari bibir Falisha, seakan apa yang baru saja ia sampaikan adalah hal yang remeh.Terdiam Teddy tanpa ada sepatah katapun yang teruc

  • Si Gendut Penakluk Bos    Permintaan Maaf (2)

    Si Gendut - Bab 111 Permintaan Maaf (2)Tertegun Teddy dan Miranda saat mendengarkan apa yang baru saja diucapkan oleh putri kesayangan mereka.Sungguh, tidak terlintas di kepala mereka jika Falisha akan melayangkan permintaan maaf juga sedikit menyinggung masa lalu di situasi seperti sekarang ini.Bukan pasangan paruh baya ini tidak mengerti dengan maksud Falisha, tapi bukankah jika mereka telah bertemu kembali setelah sekian lama itu artinya semua sudah dianggap berlalu.Oleh Falisha, wanita yang telah berstatus janda dengan satu anak itu hanya mampu menundukkan kepala dengan air mata yang terus menitik jatuh. Tidak berani sedikit pun ia mengangkat wajah karena dirundung penyesalan dan rasa bersalah yang begitu kental sebab karena kesalahan yang diperbuatnya berujung pada rentetan masalah berbuntut panjang yang hampir saja mengoyak segala kerja keras orang tuanya.“Sasha … minta maaf … Ma, Pa ….”Bergetar bahu Falisha saat mengucapkan kembali sebaris kalimat tersebut. Ketakutan mulai

DMCA.com Protection Status