Setelah menunggu cukup lama di kaki gunung dan tidak kunjung mendapatkan suatu tanda apapun dari Renggin Ang, tiba-tiba muncul firasat tidak menyenangkan di hati Li Lin. Timbul rasa cemas dalam dirinya. Dia pun akhirnya pergi untuk mengecek apa yang terjadi dari kejauhan.Pertarungan sengit antara Renggin Ang dan Mu Bai mengguncang daratan Wilayah Lan. Ternyata, Mu Bai adalah pangeran pertama Kerajaan Bai sekaligus putera mahkota. Namun, karena kesetiaannya kepada Master King, yaitu gurunya. Dia memberikan posisi putera mahkota kepada adik ketiganya yang bernama Fan Bai."Di-dia ...!" Badan Li Lin sedikit gemetar. Masa lalunya terbayang-bayang ketika Mu Bai dengan kejamnya menusuk kedua bola matanya tanpa belas kasih. Pria itu sama sekali tidak memiliki rasa iba terhadap siapapun."Aku tidak menyangka bahwa kau cukup sulit dihadapi, Pangeran Pertama Kerajaan Bai!" ucap Renggin Ang kepada Mu Bai.Mu Bai menyeringai menampakkan gigi taringnya. "Ha ha ha. Wilayah yang telah dikuasai ole
Mu Bai segera membentuk pertahanan dengan kedua lengannya untuk menangkis lesatan pedang kayu milik Li Lin. Tubuhnya terdorong kuat menghantam pepohonan yang berada di belakang. Debu debu serta dedaunan kering beterbangan memenuhi tempat itu."Ba Rong, ayo kejar!"Li Lin melompat menunggangi roh hewan spiritualnya dan berlari menghampiri Mu Bai. Kini, pria bengis itu tentu tergeletak tak berdaya. Dia mendarat di sebuah batu besar dengan hantaman yang sangat keras, sampai membuat batu tersebut retak. Sang pedang kayu menancap kokoh di dadanya. Cairan merah segar pun keluar mengalir deras dari tancapan sang pedang hingga menetes ke tanah."Uhuk!"Pria itu terbatuk memuntahkan darah. Matanya remang-remang melihat sosok anak lelaki sedang berlari ke arahnya.Anak itu berhenti dan melangkah mendekatinya seraya berkata, "Saatnya membayar hutang!"Li Lin menggunakan teknik penyatuan dengan roh hewan spiritual pada kedua tangannya. Tangan kecil itu sedikit membesar dan tumbuh kuku pada setiap
Beberapa saat sebelum Ampy Ang terlepas dari ikatan yang mengikatnya. Dia terus menggeliat dan berusaha untuk melepaskan diri. Seberapa pun ia kerahkan energi spiritualnya, tetap sulit untuk terlepas. Tiba-tiba, datang seorang wanita tua menjerit berlari ketakutan."Aaaaargh! Berhenti! Kalian para manusia biadab lepaskan aku!" jeritnya sembari menunjuk-nunjuk tanpa ada sesuatupun yang ia tunjuk.Apakah dia mengalami gangguan mental? Pikir Ampy Ang.Terlintas dalam pikiran Ampy Ang untuk membuka ikatannya dengan kekuatan mental. Gadis itu memejamkan mata dan memusatkan kekuatan pada jiwanya. Ternyata, sesuatu yang mengikatnya itu adalah sebuah dinding pembatas yang tiba-tiba muncul di alam bawah sadarnya.Kemudian, Ampy Ang menghancurkan dinding itu dan dia pun terbebas. Gadis itu menenangkan si wanita tua dan membawanya pergi dari tempat itu."Tenanglah, Bibi. Ikutlah bersamaku! Kita akan pergi dari tempat terkutuk ini," ujar gadis itu.Letak persembunyian yang rumit, dapat dipahami d
Jleb!"Aaaaargh!"Teriakan Li Lin semakin keras. Darah segar mengucur deras dari lubang mata sebelah kirinya."Pejamkan mata kananmu dan tahanlah! Rasa sakit ini tidak akan lama," ucap Renggin Ang.Beberapa detik berlalu. Secara berangsur, tekanan di kepala Li Lin berkurang dan menyusut. Dia merasa lebih baik. Hal ini dikarenakan Renggin Ang membuang gumpalan darah yang menekan kepalanya dengan menusuk mata kirinya.Kemudian, Renggin Ang mengikatkan kain untuk menutupi mata Li Lin dan memberikan beberapa pil tenaga."Istirahatlah selama satu hari. Aku akan membukakan kain penutup ini untukmu," ujar Renggin Ang.Pada keesokan harinya, setelah Li Lin beristirahat selama satu hari penuh, Renggin Ang membuka kain tersebut dan berkata."Buka mata kananmu secara berlahan!"Remang-remang, buram ...Li Lin mengedipkan matanya beberapa kali dan mendapati penglihatannya semakin jernih."Aku ... aku bisa melihat!" ujarnya girang.Meskipun hanya satu mata, tapi itu benar-benar tanpa bantuan kekuat
Pada malam hari sebelum Ampy Ang dan Xue An Qin bertemu. Waktu itu, Xue An Qin telah mendapat petunjuk, bahwa akan ada seorang pria hebat yang membantu Kerajaan Ye untuk memulai peperangan dengan Kerajaan Qin dan Zu. Pria tersebut adalah orang dulu pernah terbayang dalam pikirannya saat gadis itu baru pertama kali bertemu dengan Li Lin."Dia adalah orang yang paling dibenci oleh Kakak Li!" gumam Xue An Qin mengingat kembali bayangan lelaki itu dalam benaknya.Gadis itu sudah mengabarkan apa yang akan terjadi kepada sang ayah dan juga Raja Zu. Hal ini agar mereka selalu siap dan waspada karena peperangan bisa kapan pun terjadi.Tanpa sengaja, Xue An Qin terlelap dalam keheningan malam. Dia pun bermimpi akan kehancuran Kerajaan Qin dan Zu. Mayat-mayat ada dimana-mana, mayat Raja Zu, mayat Yang Zu, mayat Xing Zu, mayat Kakek Li bahkan dia dihadapkan oleh mayatnya sendiri.Tubuhnya gemetar. Dia berjongkok menyentuh mayatnya sendiri sembari menangis. "Kita semua akan mati ... kita semua ak
Ketika Master King hendak menghancurkan dinding es lapisan ke tujuh, Shen Tie Er meminta Mamo agar ia menarik Ai Lang ke bawah.Mamo menggunakan belalainya untuk menyedot Ai Lang, sehingga Ampy Ang, Yang Zu, dan Xue An Qin terjatuh tepat ke punggung gajah besar itu.Untuk mengulur waktu, Shen Tie Er mengurung Master King di dalam sebuah bola es. Meskipun gadis itu tau bahwa bola es itu akan hancur dalam sekejap mata, dia tetap melakukannya berkali-kali.Setelah semua aman berada di daratan padang pasir tanpa sepengetahuan Master King, Shen Tie Er melesatkan seekor burung es yang cukup besar dari balik dinding es lapisan ketujuh ke arah selatan dengan sangat cepat. Whuuuuuuuuush!"Heh! Jangan harap kalian bisa kabur dariku!" ucap Master King.Sesuai prediksi. Trik ini dilakukan untuk mengelabui Master King. Pria itu mengejar burung es ke arah selatan dan Shen Tie Er kembali bersembunyi di hamparan badai padang pasir bersama Ampy Ang, Yang Zu, dan Xue An Qin."Itu trik yang sangat bagu
"Dengan senang hati aku akan melangkahi mayatmu terlebih dahulu, Kakek tua!" Master King melebarkan ujung bibirnya menampakkan gigi seringai. Dia dengan mudah membuyarkan energi angin yang dihempaskan Zhou Li dengan teknik pedang menyilang.Zhou Li sendiri tidak merasa heran. Seorang Master King memang sangat kuat, sehingga mendapat julukan master pedang terkuat di dunia. Bahkan semua roh pedang, akan bertekuk lutut di hadapannya. Kakek tua itu telah menyadari bahwa lawannya saat ini tidaklah mudah dihadapai. Dia harus berjuang sangat keras untuk bisa mengalahkannya.Sementara itu, di belakang Zhou Li, tubuh Xing Zu tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri. Mulutnya sedikit mengeluarkan busa putih, sedangkan di leher dan tangannya terdapat sedikit bercak darah.Kakek tua itu segera berbalik dan mengecek denyut nadi cucunya yang tergeletak. Dia bernapas lega ketika merasakan masih ada suatu detakan di sana. Namun, Zhou Li baru menyadari bahwa dia harus segera berbalik. Dan pada saat dia mem
Di wilayah kekuasaan Keluarga Ang, Xue An Qin dan Yang Zu menceritakan apa yang mereka alami. Gadis itu juga menceritakan perihal mimpinya tentang seorang pria misterius yang mengejarnya beberapa waktu lalu.Mendengar hal tersebut, Meriy Ang memahami situasi mereka. Anak-anaknya pun pernah mengalami situasi pahit semacam ini. Dimana mereka harus berjuang dan menjadi kuat untuk membalas pengorbanan orang tua mereka."Ibu, tidakkah kita memiliki cara untuk membantu An Qin?" celetuk Ampy Ang."Hmm ... mungkin kita bisa pergi ke Kerajaan Wong dan membicarakan ini dengan kakakmu," sahut Shen Tie Er menanggapi."Benar. Ayo pergi ke sana dan bicarakan masalah ini dengan kakakmu!" Meriy Ang memanggil sang elang hitam dan menjadikannya sebagai kendaraan mereka menuju Kerajaan Wong.Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Sina Hun. Lelaki itu pun ikut serta bersama mereka.Sesampainya di Kerajaan Wong, mereka melihat Renggin Ang sedang sibuk mengurusi banyak orang. Xue An Qin dan Yang Zu me
Saat itu juga, Li Lin datang menarik tangan Ampy Ang agar terhindar dari serangan sang pedang iblis. Namun, asap gelap masih mencekik gadis itu bahkan masuk ke mulutnya hingga ke bagian dalam tubuhnya."Ampy Ang, tubuhmu!" Sorot mata kekhawatiran Li Lin menunjukan rasa takut akan kehilangan gadis itu."Tak apa, aku bisa menahannya. Ugh!" Ampy Ang merintih."Apa yang harus kulakukan untukmu?" "Cepat lakukan penggabungan denganku dan bunuh makhluk itu! Asap gelap ini akan hilang dengan sendirinya ketika inangnya telah lenyap.""Penggabungan?""Ikuti aku! Uhuk!" Ampy Ang memuntahkan darah. "Jangan pedulikan aku, dan fokuslah! Jika kau tidak ingin terjadi sesuatu denganku, setelah penggabungan ini, kau harus cepat membunuhnya. Setelah dia mati, aku akan baik-baik saja."Li Lin tak bisa berbuat apapun kecuali hanya bisa menuruti Ampy Ang. Tidak ada pilihan lain dan tidak ada yang lebih penting selain keselamatannya.Telapak tangan kanan Li Lin bertautan dengan telapak tangan kiri Ampy Ang.
Ampy Ang beradu kekuatan dengan sang pedang kayu menggunakan telunjuk halilintarnya. Saat ia sedang disibukkan dengan sang pedang kayu, pedang karang melesat menembus pertahanannya. Namun, untungnya aksi pedang karang tersebut berhasil dihalau oleh Li Lin tepat waktu."Ha ha ha! Aku akui, kekuatanmu memang berkembang sangat pesat, gadis kecil. Tetapi lelaki di sampingmu, bukankah dia hanya akan menjadi bebanmu? Dia bukanlah siapapun tanpa diriku. Siapa lagi yang kau harapkan? Kakakmu? Meskipun dia sudah membereskan orang-orang di Akademi Jianshu, Master King sudah mengerahkan pasukan siluman ular putih untuk menyerang Kerajaan Wong, apa kau pikir dia akan datang membantumu, atau pergi ke Kerajaan Wong? Hahaha!"Ampy Ang sangat tercengang dengan pernyataan yang dilontarkan oleh sang roh pedang kayu. Begitu pula dengan Li Lin. Anak itu tak bisa berkata-kata."Maafkan aku, Ampy Ang," bisik Li Lin menautkan punggungnya berdempetan dengan punggung gadis itu."Jangan dengarkan ocehannya! Me
"Kemarilah, sayang! Dekap aku, manjakan aku!" ajak Yu Jin menarik lengan Li Lin ke sebuah dipan yang penuh hiasan bunga mawar dan melati.Hari menjelang malam, malam yang begitu indah, tiba-tiba dikacaukan oleh suara genteng yang berhasil dijebol.Braak!Baru saja mereka akan memadu kasih, suara itu seketika menghentikan aktivitas mereka dan membuat mereka terperanjat."Siapa ...! Siapa yang berani mengganggu kesenanganku? Grr!!!" seru Yu Jin menggeram.Ampy Ang, muncul dari lubang genteng yang jebol. Dia melihat Li Lin tepat di bawahnya dengan hanya mengenakan celana kolor. Tanpa pikir panjang, Ampy Ang bergelantungan meraih rambut pemuda itu. Setelah mendapatkannya, ia mencengkeram kuat, lalu melemparnya ke atas hingga menembus genteng.Braak!"Oh, ini sangat bagus untuk melampiaskan kekesalanku!" gumam Ampy Ang. Kemudian dia menyusulnya dan melihat, ke mana pemuda itu mendarat.Yu Jin mengikuti gadis itu tak membiarkan kekasihnya dibawa pergi begitu saja. Lagi-lagi, Ampy Ang mencen
Dua tahun yang di lalui Ampy Ang tanpa kabar,di Kerajaan Wong, dia mendapati Kakaknya sedang kalang kabut menghadapi keadaan Tu Lung Dong yang tiba-tiba menjadi sangat kritis. Sepeninggalnya menghadapi perang melawan Kerajaan Ye, Renggin Ang menyerahkan tanggung jawab pertumbuhan dan pemasokan buah avoka kepada Singka Wang.Sedikit kelalaian Singka Wang, berakibat fatal bahkan mengancam nyawa Tu Lung Dong. Dia terlambat satu menit memberi pupuk pohon avoka, sehingga membuat kematangan buah terlambat.Satu detik keterlambatan mengkonsumsi buah avoka, maka racun dingin dalam tubuh Tu Lung Dong akan menyebar satu ruas jari mendekati jantungnya. Sekarang, hanya sisa satu titik bagian jantungnya yang sama sekali belum terkontaminasi oleh racun.Renggin Ang dan ibunya terus menekan racun itu. Namun, racun itu semakin ganas dan tidak kunjung berkurang.Andai saja Tu Lung Dong masih memiliki walau hanya sedikit tenaga, masalah akan terselesaikan. Namun, pria itu sama sekali tak berdaya. Jang
Di dalam akademi, tiba-tiba seorang tetua berkoar-koar mengatakan bahwa seorang murid bernama Meili Fang menghilang. Dia meminta semua muridnya berkumpul di halaman akademi dan memerintahkan mereka untuk mencari Meili Fang dalam keadaan hidup ataupun mati.Pendengaran Li Lin semakin tajam. Jauh di belakang akademi, dia mendengar suara pertarungan. Yaitu pertarungan Ai Lang dan hewan spiritual harimau hutan.Ketika semua murid dibubarkan untuk mencari Meili Fang, anak itu langsung bergegas pergi ke belakang akademi. Sebelah matanya melihat Ampy Ang sedang mematung menghadapi seorang gadis berbaju merah. Tak disangka, semakin lama semakin banyak binatang buas yang mendekati mereka.Li Lin pun datang membantu Ai Lang menyingkirkan binatang-binatang itu. Dia mengetahui bahwa kedua gadis itu sedang beradu kekuatan mental.Tiba-tiba, keduanya tumbang. Li Lin hanya menangkap tubuh Ampy Ang dan membiarkan gadis berbaju merah itu terjatuh ke tanah."Hei! Ampy Ang! Apa yang terjadi denganmu?"Sa
Beberapa waktu yang lalu sebelumnya, di pusat pemerintahan Kerajaan Zuqin yaitu Istana Kerajaan Zu. Li Lin, Ampy Ang, Yang Zu, dan Xue An Qin tidak ikut bersama rombongan mengiringi pemimpin baru, sedangkan Renggin Ang dan ibunya sudah kembali ke Kerajaan Wong usai pesta pernikahan. Ketika makan siang, mereka mengobrol bersama di ruang tengah."Kapan kau akan kembali ke Perguruan Jianshu?" tanya Ampy Ang kepada Li Lin."Secepatnya! Mungkin besok, atau nanti malam," jawabnya."Bukankah itu terlalu cepat, Kakak Lin?" ujar Xue An Qin tampak sedikit resah."Ya. Bagaimanapun juga, aku harus menunggu Senior Xing dan Paman Hun untuk berpamitan," timpal Li Lin. Anak itu pun melihat kegelisahan sepupunya dan bertanya, "Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?""Semalam, saat aku melamun, tiba-tiba aku terbayang, bahwa ada suatu tempat di salah satu wilayah bekas Kerajaan Ye, sedang mengalami kesulitan pangan. Banyak dari mereka mati kelaparan. Tempat yang mereka tinggali sangat tandus dan
"Ayo kita bawa keluar dulu! Di sini terlalu gelap."Ampy Ang mengangguk dan segera menghancurkan rantai yang membelenggu tangan Xing Zu. Kemudian, Meriy Ang membopong gadis yang tak bardaya itu keluar dari ruang bawah tanah dan Ampy Ang pun mengikutinya.Di saat yang sama, Sina Hun sudah hampir mengalahkan Pangeran Zhan Ye. Pangeran itu meringkuk lemas dan gemetar."Paman, Ayo keluar! Ruangan ini akan runtuh!" seru Ampy Ang sembari menjebol bagian atas ruangan itu hingga tampak cahaya permukaan.Mengambil jalan biasa yang mereka lalui saat masuk sangat membuang waktu. Mereka pun segera keluar dari ruang bawah tanah itu, sedangkan Pangeran Zhan Ye mati tertimbun tanah.Saat ini, mereka tampak sedang berada di halaman belakang istana. Meriy Ang kembali memeriksa keadaan Xing Zu. Dia belum bisa memulihkan keadaannya karena pil yang ia berikan masih tersangkut di bagian leher."Bagaimana keadaannya, Kakak?" tanya Sina Hun tampak khawatir."Kita lihat setelah aku mencabut jarum itu!" jawab
"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Master Yu. Dan aku berlepas diri terhadap semua master dari Benua Yu. Tapi, dengan adanya mereka, aku benar-benar diuntungkan. Karena mereka berhasil membunuh Seta Hun. Sebelum ibumu bertemu dengan pria itu, aku lah orang yang lebih dulu jatuh cinta pada ibumu. Jika kau mengizinkanku untuk menikahinya, aku akan dengan senang hati menganggapmu dan adikmu sebagai anak kebanggaanku," ujar Master King."Menikahi ibuku? Ha ha ha! Jangan harap kau bisa menyentuhnya walau hanya sekejap mata!" Salah satu klon Renggin Ang muncul di hadapan pria itu dan mencekik lehernya dengan kuat.Namun, pria itu tampak kokoh. Dia mampu menahan cekikan itu bahkan tanpa suara rintihan. Sorot matanya begitu lekat. Dia memutar bola matanya dari ujung kiri ke kanan.Tiba-tiba ...Syuuut syuuut syuuut!Pedang-pedang berdatangan dari arah yang tak disangka-sangka menembus klon-klon Renggin Ang.Poof! Poof! Poof!Satu per satu dari mereka lenyap. Master King meraih salah s
Di wilayah kekuasaan Keluarga Ang, Xue An Qin dan Yang Zu menceritakan apa yang mereka alami. Gadis itu juga menceritakan perihal mimpinya tentang seorang pria misterius yang mengejarnya beberapa waktu lalu.Mendengar hal tersebut, Meriy Ang memahami situasi mereka. Anak-anaknya pun pernah mengalami situasi pahit semacam ini. Dimana mereka harus berjuang dan menjadi kuat untuk membalas pengorbanan orang tua mereka."Ibu, tidakkah kita memiliki cara untuk membantu An Qin?" celetuk Ampy Ang."Hmm ... mungkin kita bisa pergi ke Kerajaan Wong dan membicarakan ini dengan kakakmu," sahut Shen Tie Er menanggapi."Benar. Ayo pergi ke sana dan bicarakan masalah ini dengan kakakmu!" Meriy Ang memanggil sang elang hitam dan menjadikannya sebagai kendaraan mereka menuju Kerajaan Wong.Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Sina Hun. Lelaki itu pun ikut serta bersama mereka.Sesampainya di Kerajaan Wong, mereka melihat Renggin Ang sedang sibuk mengurusi banyak orang. Xue An Qin dan Yang Zu me