Tubuh Li Lin dalam kendali sang roh pedang kayu, berlari cepat dengan gerakan kilat mengejar anak lelaki itu. Dalam sekejap, Li Lin berhasil menyusul dan menghadangnya. Kehadiran Li Lin yang tiba-tiba, membuat anak lelaki itu tersentak dan segera menghentikan langkahnya."Serahkan batu spiritual itu!" Li Lin mengayunkan pedang kayunya menebas anak lelaki itu. Matanya menyala biru menandakan dia masih berada dalam kendali Suluh.Anak itu melompat mundur untuk menghindar. Namun, pedang kayu berhasil menggores dadanya hingga mengeluarkan tetesan darah. Ketika Suluh menggerakkan tangan Li Lin dan berniat membunuh si anak laki-laki dengan mengarahkan mata pedang ke arahnya, kesadaran Li Lin berhasil menahan gerakan roh pedang kayu itu ."Cukup! Kita tidak harus membunuhnya, kan? Biarkan aku yang memintanya secara baik-baik," ucap Li Lin."Heh! Kau tidak tahu bahwa batu spiritual itu sangat berharga baginya. Cara tercepat untuk mendapatkannya adalah dengan membunuh anak itu!" timpal sang roh
"Tapak penghancur!"Si kakek tua, Zhou Li menahan serangan tersebut dengan ujung jari telunjuk. Jarinya mengeluarkan energi angin yang sangat dahsyat. Energi angin itu berputar-putar mengelilingi ujung jari hingga ke lengan."Telunjuk tornado angin!"Whuuuuuuuuush!Lesatan angin yang kuat, menerobos tapak penghancur hingga menghempaskan orang yang menyerang tadi, beserta orang-orang yang berada di belakangnya."Ckck. Mereka mencari masalah dengan orang yang salah," ucap Yang Li. "Kakek bukanlah orang yang mudah dihadapi.Orang-orang itu menggertakkan gigi kepada Zhou Li. Mereka terdiri dari lima orang. Setelah melihat mereka dengan seksama, Zhou Li menyadari bahwa mereka adalah orang-orang suruhan dari Kerajaan Ye yang telah di tugaskan untuk menguntitnya."Ternyata kalian orang-orang suruhan Pangeran Zhan Ye!""Sesuai dengan informasi yang kami dapatkan dari Pangeran. Kau memang tak terkalahkan, Kakek Zhou Li. Dan kau adalah penghalang utama yang harus disingkirkan agar Kaisar Ye bis
Remang-remang, mulai tampak apa yang berada di hadapan Li Lin. Seorang pria berwarna biru dan segala sesuatu yang ia lihat tampak berwarna biru."Pohon pun berwarna biru? Ada apa ini?" tanya Li Lin mengernyitkan dahi."Inilah mataku, inilah penglihatanku. Penglihatan para roh pedang sangat berbeda dengan manusia. Kami hanya bisa melihat satu warna. Tergantung esensial yang dibentuk oleh sang pembangkit roh," ujar sang roh pedang kayu.Roh pedang, terbentuk oleh esensial dari kekuatan spiritual sang pembangkit yang membentuk suatu gumpalan. Seperti halnya pembentukan roh hewan spiritual. Akan tetapi roh hewan spiritual tidak memiliki wadah atau raga, sedangkan roh pedang memiliki wadah berbentuk pedang. Sehingga, apabila orang yang membangkitkan roh pedang itu mati, sang roh pedang masih bisa terus hidup karena dia memiliki wadah. Kecuali jika seseorang melenyapkannya.Li Lin menghela napas. Meskipun terdapat kekurangan pada penglihatannya saat ini, dia sangat terbantu. Setidaknya, kini
"Bukan saatnya untuk membatu, Bodoh!" Roh pedang kayu mengambil alih tubuh Li Lin tanpa persetujuannya.Suluh tidak bisa merasakan aura apapun pada Master King. Kehadirannya yang tiba-tiba, benar-benar membuatnya kaget. Lelaki itu dapat menyembunyikan kekuatannya dengan sempurna."Kau sungguh menarik perhatianku, Roh Pedang Kayu. Tak disangka pedang yang tampak lapuk sepertimu, memiliki kekuatan yang besar melebihi semua roh-roh pedang yang kutemui."Roh pedang kayu terperanjat. Master King bahkan mengetahui, bahwa yang mengendalikan tubuh Li Lin saat ini adalah dirinya. "Kekuatan orang ini sungguh tak terduga. Lari adalah pilihan terbaik untuk menyelamatkan diri," gumamnya."Tuan roh pedang kayu, aku mengandalkanmu," ucap Li Lin dari alam bawah sadarnya."Heh! Panggil roh hewan spiritualmu untuk mengacau! Kita akan cari cara untuk kabur.""Miao Cing!"Namun, ketika Miao Cing menyerang, hanya dengan jenthikan jari ia langsung lenyap."Ckck. Serangan sampah!" ejek Master King. "Lao Hu t
Dua tahun yang lalu, Li Lin pernah mendapat sepasang sepatu bots dari hasil lelang di wilayah kekuasaan Keluarga Kong. Dia memakai sepatu tersebut dan berlari cepat ke gerbang utama. Suara siulan yang begitu tenang, tiba-tiba menerobos masuk ke telinga Li Lin."Tutup telingamu! Jangan dengarkan!" teriak roh pedang kayu menyadarkan Li Lin.Li Lin tampak tidak asing dengan sosok ular itu. "Apakah dia si ratu siluman ular putih kekasih Master King?""Benar. Dia adalah wanita itu."Tidak hanya pengawal penjaga gerbang yang terkena ilusi suara sang ratu ular, bahkan setiap orang yang mendengar siulan tersebut akan terpengaruh. Begitu pula dengan para guru pengajar Perguruan Fu, kecuali Xiao Ran dan Jie An Xing. Hal itu karena keduanya sangat membenci suara berisik seperti siulan, sehingga mereka mengabaikannya."Cih! Ratu siluman ular, beraninya kau mengacau di Perguruanku!" ucap Fu Jin meneriaki ular besar itu.Ular itu mendekati Fu Jin hingga sampai di hadapannya, dia berubah menjadi sos
Dalam keadaan terdesak, Shi Yue akhirnya mematahkan serangan Li Lin dengan juluran lidahnya. Kemudian, wanita itu kembali ke wujud manusia dan Yu Jin yang telah lepas dari jeratannya, jatuh tak sadarkan diri."Pedang es racun dingin!"Tang!Swuuuush swiiig swuuush!Shi Yue membentuk sebuah pedang dari energi racun dingin miliknya. Lalu dia mengakis pedang bayangan Fu Jin. Pedang mereka saling berbenturan mengeluarkan kekuatan masing-masing.Kekuatan pedang bayangan diselimuti oleh energi hitam, sedangkan kekuatan pedang es racun dingin diselimuti oleh asap racun dingin. Shi Yue sedikit demi sedikit mulai terdorong oleh kekuatan Fu Jin karena energi pedang bayangan lebih unggul. Akan tetapi, asap racun dingin yang menyelimuti pedang es milik Shi Yue, berhasil masuk menjelajah ke pori-pori kulit Fu Jin menyebarkan racun dingin.Buagh!Tekanan pedang bayangan yang kuat, pada akhirnya menghempaskan tubuh Shi Yue ke belakang. Dia memuntahkan banyak darah ke tanah menandakan luka yang didap
Dengan mata Suluh, Li Lin melihat ada sosok aneh dalam diri Jie An Xing. Wanita itu tampak tertekan dengan adanya sosok tersebut."Apakah Anda baik-baik saja Senior?" tanya Li Lin kepada Jie An Xing."Aku baik-baik saja. Hanya sedikit pusing.""Dia tidak benar-benar baik-baik saja. Sosok itu, kau melihatnya, kan?" ujar roh pedang kayu kepada Li Lin."Hmm." Li Lin menjawab dengan anggukkan.Suluh menjelaskan bahwa sosok gumpalan yang berada dalam diri Jie An Xing adalah roh pedang yang digenggamnya."Roh pedang itu, saat ini sedang menekan ingatannya. Jie An Xing telah mengikat perjanjian parasitis dengan roh pedang itu. Sayangnya, jiwanya begitu gigih memperkuat kekuatan mentalnya. Sehingga, roh pedang itu tidak bisa mengendalikan tubuhnya sepenuhnya dan hanya menekan ingatannya yang mungkin akan mengancam keberadaan roh pedang itu," kata suluh menjelaskan apa yang dilihatnya."Bagaimana aku harus membantunya?""Saat ini, kau belum cukup kuat untuk berhadapan dengan roh pedang itu. Me
"Hei! Apakah anak manusia itu bisa mendengar ucapan kita?" kata salah satu dari cacing-cacing itu kepada yang lainnya."Mungkin.""Benar. Aku bisa melihat kalian cacing-cacing biru," ujar Li Lin."Biru? Apa kau buta warna? Jelas-jelas kami semua berwarna hitam!""Ah, iya. Astaga, segala sesuatu yang aku lihat, semua berwarna biru. Maafkan aku," ucap Li Lin kepada para cacing itu.Kemudian Li Lin berpikir. Jadi, apakah pada cacing ini yang membuat sekantong tanah ini menjadi spesial?Li Lin merasakan kantong tempat wadah tanah sedikit basah. Dia mengingat beberapa kata yang diucapkan si cacing sesaat yang lalu, bahwa keringat para cacing lah yang menyebabkan tanah menjadi basah. Anak itu menuang tanah dalam kantong, ke tanah pekarangan Perguruan Fu. Lalu membandingkan antara tanah yang dituangnya dan tanah asli pekarangan.Perbedaannya sangat jauh. Tanah yang dibawa anak itu dari puncak Hutan Bukit Awang-awang, berkali-kali lipat lebih subur. Kemudian, Li Lin bertanya kepada para cacin
Saat itu juga, Li Lin datang menarik tangan Ampy Ang agar terhindar dari serangan sang pedang iblis. Namun, asap gelap masih mencekik gadis itu bahkan masuk ke mulutnya hingga ke bagian dalam tubuhnya."Ampy Ang, tubuhmu!" Sorot mata kekhawatiran Li Lin menunjukan rasa takut akan kehilangan gadis itu."Tak apa, aku bisa menahannya. Ugh!" Ampy Ang merintih."Apa yang harus kulakukan untukmu?" "Cepat lakukan penggabungan denganku dan bunuh makhluk itu! Asap gelap ini akan hilang dengan sendirinya ketika inangnya telah lenyap.""Penggabungan?""Ikuti aku! Uhuk!" Ampy Ang memuntahkan darah. "Jangan pedulikan aku, dan fokuslah! Jika kau tidak ingin terjadi sesuatu denganku, setelah penggabungan ini, kau harus cepat membunuhnya. Setelah dia mati, aku akan baik-baik saja."Li Lin tak bisa berbuat apapun kecuali hanya bisa menuruti Ampy Ang. Tidak ada pilihan lain dan tidak ada yang lebih penting selain keselamatannya.Telapak tangan kanan Li Lin bertautan dengan telapak tangan kiri Ampy Ang.
Ampy Ang beradu kekuatan dengan sang pedang kayu menggunakan telunjuk halilintarnya. Saat ia sedang disibukkan dengan sang pedang kayu, pedang karang melesat menembus pertahanannya. Namun, untungnya aksi pedang karang tersebut berhasil dihalau oleh Li Lin tepat waktu."Ha ha ha! Aku akui, kekuatanmu memang berkembang sangat pesat, gadis kecil. Tetapi lelaki di sampingmu, bukankah dia hanya akan menjadi bebanmu? Dia bukanlah siapapun tanpa diriku. Siapa lagi yang kau harapkan? Kakakmu? Meskipun dia sudah membereskan orang-orang di Akademi Jianshu, Master King sudah mengerahkan pasukan siluman ular putih untuk menyerang Kerajaan Wong, apa kau pikir dia akan datang membantumu, atau pergi ke Kerajaan Wong? Hahaha!"Ampy Ang sangat tercengang dengan pernyataan yang dilontarkan oleh sang roh pedang kayu. Begitu pula dengan Li Lin. Anak itu tak bisa berkata-kata."Maafkan aku, Ampy Ang," bisik Li Lin menautkan punggungnya berdempetan dengan punggung gadis itu."Jangan dengarkan ocehannya! Me
"Kemarilah, sayang! Dekap aku, manjakan aku!" ajak Yu Jin menarik lengan Li Lin ke sebuah dipan yang penuh hiasan bunga mawar dan melati.Hari menjelang malam, malam yang begitu indah, tiba-tiba dikacaukan oleh suara genteng yang berhasil dijebol.Braak!Baru saja mereka akan memadu kasih, suara itu seketika menghentikan aktivitas mereka dan membuat mereka terperanjat."Siapa ...! Siapa yang berani mengganggu kesenanganku? Grr!!!" seru Yu Jin menggeram.Ampy Ang, muncul dari lubang genteng yang jebol. Dia melihat Li Lin tepat di bawahnya dengan hanya mengenakan celana kolor. Tanpa pikir panjang, Ampy Ang bergelantungan meraih rambut pemuda itu. Setelah mendapatkannya, ia mencengkeram kuat, lalu melemparnya ke atas hingga menembus genteng.Braak!"Oh, ini sangat bagus untuk melampiaskan kekesalanku!" gumam Ampy Ang. Kemudian dia menyusulnya dan melihat, ke mana pemuda itu mendarat.Yu Jin mengikuti gadis itu tak membiarkan kekasihnya dibawa pergi begitu saja. Lagi-lagi, Ampy Ang mencen
Dua tahun yang di lalui Ampy Ang tanpa kabar,di Kerajaan Wong, dia mendapati Kakaknya sedang kalang kabut menghadapi keadaan Tu Lung Dong yang tiba-tiba menjadi sangat kritis. Sepeninggalnya menghadapi perang melawan Kerajaan Ye, Renggin Ang menyerahkan tanggung jawab pertumbuhan dan pemasokan buah avoka kepada Singka Wang.Sedikit kelalaian Singka Wang, berakibat fatal bahkan mengancam nyawa Tu Lung Dong. Dia terlambat satu menit memberi pupuk pohon avoka, sehingga membuat kematangan buah terlambat.Satu detik keterlambatan mengkonsumsi buah avoka, maka racun dingin dalam tubuh Tu Lung Dong akan menyebar satu ruas jari mendekati jantungnya. Sekarang, hanya sisa satu titik bagian jantungnya yang sama sekali belum terkontaminasi oleh racun.Renggin Ang dan ibunya terus menekan racun itu. Namun, racun itu semakin ganas dan tidak kunjung berkurang.Andai saja Tu Lung Dong masih memiliki walau hanya sedikit tenaga, masalah akan terselesaikan. Namun, pria itu sama sekali tak berdaya. Jang
Di dalam akademi, tiba-tiba seorang tetua berkoar-koar mengatakan bahwa seorang murid bernama Meili Fang menghilang. Dia meminta semua muridnya berkumpul di halaman akademi dan memerintahkan mereka untuk mencari Meili Fang dalam keadaan hidup ataupun mati.Pendengaran Li Lin semakin tajam. Jauh di belakang akademi, dia mendengar suara pertarungan. Yaitu pertarungan Ai Lang dan hewan spiritual harimau hutan.Ketika semua murid dibubarkan untuk mencari Meili Fang, anak itu langsung bergegas pergi ke belakang akademi. Sebelah matanya melihat Ampy Ang sedang mematung menghadapi seorang gadis berbaju merah. Tak disangka, semakin lama semakin banyak binatang buas yang mendekati mereka.Li Lin pun datang membantu Ai Lang menyingkirkan binatang-binatang itu. Dia mengetahui bahwa kedua gadis itu sedang beradu kekuatan mental.Tiba-tiba, keduanya tumbang. Li Lin hanya menangkap tubuh Ampy Ang dan membiarkan gadis berbaju merah itu terjatuh ke tanah."Hei! Ampy Ang! Apa yang terjadi denganmu?"Sa
Beberapa waktu yang lalu sebelumnya, di pusat pemerintahan Kerajaan Zuqin yaitu Istana Kerajaan Zu. Li Lin, Ampy Ang, Yang Zu, dan Xue An Qin tidak ikut bersama rombongan mengiringi pemimpin baru, sedangkan Renggin Ang dan ibunya sudah kembali ke Kerajaan Wong usai pesta pernikahan. Ketika makan siang, mereka mengobrol bersama di ruang tengah."Kapan kau akan kembali ke Perguruan Jianshu?" tanya Ampy Ang kepada Li Lin."Secepatnya! Mungkin besok, atau nanti malam," jawabnya."Bukankah itu terlalu cepat, Kakak Lin?" ujar Xue An Qin tampak sedikit resah."Ya. Bagaimanapun juga, aku harus menunggu Senior Xing dan Paman Hun untuk berpamitan," timpal Li Lin. Anak itu pun melihat kegelisahan sepupunya dan bertanya, "Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?""Semalam, saat aku melamun, tiba-tiba aku terbayang, bahwa ada suatu tempat di salah satu wilayah bekas Kerajaan Ye, sedang mengalami kesulitan pangan. Banyak dari mereka mati kelaparan. Tempat yang mereka tinggali sangat tandus dan
"Ayo kita bawa keluar dulu! Di sini terlalu gelap."Ampy Ang mengangguk dan segera menghancurkan rantai yang membelenggu tangan Xing Zu. Kemudian, Meriy Ang membopong gadis yang tak bardaya itu keluar dari ruang bawah tanah dan Ampy Ang pun mengikutinya.Di saat yang sama, Sina Hun sudah hampir mengalahkan Pangeran Zhan Ye. Pangeran itu meringkuk lemas dan gemetar."Paman, Ayo keluar! Ruangan ini akan runtuh!" seru Ampy Ang sembari menjebol bagian atas ruangan itu hingga tampak cahaya permukaan.Mengambil jalan biasa yang mereka lalui saat masuk sangat membuang waktu. Mereka pun segera keluar dari ruang bawah tanah itu, sedangkan Pangeran Zhan Ye mati tertimbun tanah.Saat ini, mereka tampak sedang berada di halaman belakang istana. Meriy Ang kembali memeriksa keadaan Xing Zu. Dia belum bisa memulihkan keadaannya karena pil yang ia berikan masih tersangkut di bagian leher."Bagaimana keadaannya, Kakak?" tanya Sina Hun tampak khawatir."Kita lihat setelah aku mencabut jarum itu!" jawab
"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Master Yu. Dan aku berlepas diri terhadap semua master dari Benua Yu. Tapi, dengan adanya mereka, aku benar-benar diuntungkan. Karena mereka berhasil membunuh Seta Hun. Sebelum ibumu bertemu dengan pria itu, aku lah orang yang lebih dulu jatuh cinta pada ibumu. Jika kau mengizinkanku untuk menikahinya, aku akan dengan senang hati menganggapmu dan adikmu sebagai anak kebanggaanku," ujar Master King."Menikahi ibuku? Ha ha ha! Jangan harap kau bisa menyentuhnya walau hanya sekejap mata!" Salah satu klon Renggin Ang muncul di hadapan pria itu dan mencekik lehernya dengan kuat.Namun, pria itu tampak kokoh. Dia mampu menahan cekikan itu bahkan tanpa suara rintihan. Sorot matanya begitu lekat. Dia memutar bola matanya dari ujung kiri ke kanan.Tiba-tiba ...Syuuut syuuut syuuut!Pedang-pedang berdatangan dari arah yang tak disangka-sangka menembus klon-klon Renggin Ang.Poof! Poof! Poof!Satu per satu dari mereka lenyap. Master King meraih salah s
Di wilayah kekuasaan Keluarga Ang, Xue An Qin dan Yang Zu menceritakan apa yang mereka alami. Gadis itu juga menceritakan perihal mimpinya tentang seorang pria misterius yang mengejarnya beberapa waktu lalu.Mendengar hal tersebut, Meriy Ang memahami situasi mereka. Anak-anaknya pun pernah mengalami situasi pahit semacam ini. Dimana mereka harus berjuang dan menjadi kuat untuk membalas pengorbanan orang tua mereka."Ibu, tidakkah kita memiliki cara untuk membantu An Qin?" celetuk Ampy Ang."Hmm ... mungkin kita bisa pergi ke Kerajaan Wong dan membicarakan ini dengan kakakmu," sahut Shen Tie Er menanggapi."Benar. Ayo pergi ke sana dan bicarakan masalah ini dengan kakakmu!" Meriy Ang memanggil sang elang hitam dan menjadikannya sebagai kendaraan mereka menuju Kerajaan Wong.Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Sina Hun. Lelaki itu pun ikut serta bersama mereka.Sesampainya di Kerajaan Wong, mereka melihat Renggin Ang sedang sibuk mengurusi banyak orang. Xue An Qin dan Yang Zu me