“Tahu tentangmu? Jangan bercanda, Deltha!” Tanpa sadar, vampire -female itu mengungkap jati diri Lunar. Dan hal itu membuat tubuh dua she-wolf itu menegang.
“Tak banyak yang mengetahui aku sebagai Deltha, Vampire! Secara tak langsung kau menunjukkan bahwa kau tahu banyak tentangku,” ujar Lunar. Ia tak salah untuk menuduh. Aroma dan jubah yang familiar, juga pengungkapan statusnya, membuat Lunar sangat yakin jika vampire itu bukan vampire sembarangan yang asal bicara. Jika tak salah duga, mungkin sudah lama vampire itu mengikuti atau mencari informasi tentang Lunar.
“Ups! Ternyata aku salah bicara, ya.” Vampire itu tertawa dan setelah itu berkata, “jangan khawatir, Adik Kecil. Aku bukan pihak yang bisa menjahatimu. Kau akan mengetahui aku jika saatnya tiba.”
Lunar semakin tak mengerti saja. Jika begini, bukankah semua menjadi tambah jelas? Namun, tak ada hal yang bisa ia korek informasinya dari vampire-female itu ka
bagi gems, yuks. gems kalian berharga untuk cerita ini, loh.
“Sebenarnya, dia adalah vampire yang beberapa kali kurasakan kehadirannya saat bertemu Davian di perbatasan. Hawa kehadirannya tak asing dan aku yakin ia menyembunyikan sesuatu yang penting. Tak hanya itu, aku dipaksa menemuinya di hutan saat Davian mengamuk di pack. Kau tahu, terlalu banyak kejanggalan yang vampire itu buat untukku. Sialnya dia sama sekali tak mau memberitahukan apa pun padaku,” tutur Lunar.Konan mungkin bisa mengerti. Terlalu banyak kebetulan amat tak baik karena bisa saja hal itu adalah sebuah kesengajaan dan bukan lagi kebetulan. Jika ada yang orang yang bertemu secara kebetulan secara berurutan, maka bersiaplah akan kekecewaan.“Aku mengerti maksudmu. Tapi memohon seperti tadi bukanlah penyelesaian yang bagus,” ujar Konan.“Lalu?”“Coba pikir, kau baru beberapa kali dengannya secara langsung dan meminta sebuah penjelasan atas semua yang terjadi. Menurutku, akan terlihat konyol jika dia langs
Begitu jemputan mereka datang, ada kecanggungan di antara keduanya. Lunar masih tetap diam karena Konan yang banyak memojokkannya di perjalanan. Ia tak terima. Andai saja ia dapat membungkam mulut berisik Konan, sudah pasti ia lakukan. Sayangnya hal itu masih belum bisa ia lakukan. Perlu strategi yang lebih matang untuk menghadapi she-wolf arogan itu. Mungkin, saat belum dilahirkan dua jiwa mereka tertukar satu sama lain. Maksudnya antara Konan dan Davian. Davian bersikap lebih lembut dalam memperlakukannya.Tentu saja hal itu karena Davian mate dari Lunar. Memang apa lagi yang memengaruhi watah werewolf macam mereka?konan yang menyadari kecanggungan di antara mereka tak bisa lagi mencairkan suasana. Ia tahu, Lunar pasti tersinggung atas ucapannya. Namun, ia juga tak bisa untuk tidak meremehkan deltha itu. Tanpa sadar, Konan telah merasa tersaingi karena kehadiran Lunar. Perjalanan mereka ke tempat yang menjadi tujuan awal hanya berisi Lunar yang menunjukkan jalan. Ko
Lunar merasa ada yang tak beres di atmosfer sekelilingnya. Sesuatu yang begitu familiar ia rasakan, tetapi lupa apa itu. Dan begitu ia keluar dari cafe, ia menyadarinya. Ada aroma dari Sean yang terendus dan mulai pudar. Itu berarti, baru saja Sean melewati jalan ini.Lunar berlari secepat yang ia bisa. Ia harus menemukan Sean apa pun caranya karena ada hal yang harus ia bicarakan dengan he-wolf itu. Dengan gesit, ia menghindari tabrakan dengan manusia yang berjalan kaki sambil terus mengendus aroma yang Sean tinggalkan. Semakin dekat, semakin kuat. Ia yakin pasti Sean tidak sedang berlari.“Sean, ini aku, Lunar,” ucapnya. Memang tak terlalu keras, tapi untuk pendengaran serigala, itu cukup untuk jarak dua puluh meter.Sampai di persimpangan dan ada gang kecil, Lunar tertarik untuk memasukinya karena aroma Sean yang semakin menguat dari arah sana. Ia sudah tak berlari lagi dan hanya berjalan sambil menajamkan inderanya untuk berjaga-jaga, siapa tahu
“Aku mencarimu ke mana-mana. Dari mana saja kau!” bentak Konan. Lunar hanya mengernyitkan dahi saat tangan kirinya tiba-tiba ditarik. Ia yang semula tengah melamun karena memikirkan sikap Sean yang sedikit janggal kini kesal. Bukankah tadi Konan sudah ia minta untuk pergi dan she-wolf itu menyanggupinya?“Bukankah kau sudah pamit pergi? Aku sudah memintamu untuk tak mengikutiku lagi dan kau menyanggupinya. Apa kau membuntutiku?”Ups! Dituduh begitu, Konan tak bisa berkutik. Ia akui jika ia salah dan mengikuti Lunar secara diam-diam. Sayangnya ia kehilangan jejak Lunar di tengah jalan dan begitu ketemu, dia langsung lupa dengan apa yang seharusnya ia lakukan. Sekarang, tak ada gunanya ia minum ramuan itu jika pada akhirnya akan ketahuan seperti ini. Ah, sudah jatuh, tertimpa tangga, pula.“E-eh. Kumohon kali ini izinkan aku menginap di tempatmu, ya. Aku janji untuk mnjaga sikap, mulut, dan berkelakuan baik. Kau bisa memegang ucapanku
“Sudahlah! Kalian masih ingin berdebat hal yang tak penting itu di sini? Tidakkah kalian malu karena menjadi tontonan gratis!?” bentak Lunar. Seketika dua orang itu terdiam dan menatap Lunar dengan pandangan berbeda. Konan yang menatapnya dengan pandangan heran, dan wanita itu dengan pandangan meremehkan. Tapi, apa peduli Lunar? Ia sama sekali tak mau tahu tentang pemikiran mereka. Yang penting belanjaan selesai, dan mereka pulang. Persetan dengan manusia sok peduli yang hanya bisa iri itu.“Lu-Lunar, dia duluan yang memulai.” Lunar menatap Konan yang sepertinya juga menyadari pandangan sekitar pada mereka. Memalukan! Bagaimana bisa ia yang pewaris dari ayahnya yang mengesankan berakhir menjadi bahan cibiran dan tontonan gratis seperti ini? Oleh manusia biasa, pula.“Ayo pulang!” ajak Lunar. Semua kantong belanja sudah ia pegang dan bersiap untuk keluar minimarket dengan sesegera mungkin.“Tapi aku belum membayar belanja
“Sudah, lupakan!” ucap Lunar. Keduanya memang tengah diliputi amarah karena hal sepele. Namun, ia sama sekali tak ingin semuanya berlanjut dan berakhir dengan buruk. Konan sudah diliputi amarah, dan ia harus meredamnya sekarang atau hubungannya dengan she-wolf itu akan menggila. Meskipun ia tak menyukai Konan, bukan berarti ia mau hubungan mereka berakhir buruk.“Jangan sebut-sebut lagi jika aku lebih baik dari Davian. Dia telah mati!”Sabar! Hal itulah yang dibutuhkan Lunar untuk saat ini. Di benaknya, Nathaline sudah berontak dan menyuruh Lunar untuk menerjang Konan untuk membuktikan kekuatannya atas gamma itu. “Cih! Gamma rendahan! Dia sama sekali tak berhak berbicara tentang Davian dengan nada seperti itu!” tukas Nathaline.“Sudahlah, Nath! Biarkan saja. Aku tak ingin menambah masalah.”“Tapi, Lun. Dia menghina mate kita. Secara tidak langsung, dia menyumpahi jika kematian mate kita lebih baik untu
“Lun, bagaimana setelah ini?” tanya Nathaline. Ia merasa sedih saat melihat tuannya tengah bersedih. Meski dari luar Lunar terlihat biasa dan seolah tak memiliki kesedihan apa pun, nyatanya di dalam hati ia terpuruk. Hanya Nathaline sebagai bagian jiwa lain yang mengetahui bagaimana sedihnya ia. Dan kini, serigala itu tengah mengkhawatirkan kondisi psikis tubuh yang ia diami. Bukan tanpa alasan. Nathaline tak ingin Lunar kehilangan kendali dan berubah menjadi sebagian jiwanya yang lain menguasai dan membuat masalah yang lebih besar. Secara tak langsung, mereka ada untuk saling menopang satu sama lain. Jika Lunar tengah goyah, Nathaline berusaha menjadi penyeimbang dan peredam amarah. Jika keduanya sudah tak bisa, maka sisi amarah yang menguasai akan membangunkan sisi gelap dan merengut semua kesadaran yang mereka miliki. Untuk itulah, Nathaline harus bisa membuat Lunar menenang. “Aku selalu merindukan Davian, Nath. Dia yang ada di setiap hembusan napas dan detik yang
“Nar, hati-hati.” Nathaline memeringati Lunar yang tengah mengintai. Ia bisa mengandalkan dan menggabungkan semua indera yang ia miliki untuk membuntuti dan mengambil jarak aman untuk mangsa yang ia hadapi. Penglihatannya menangkap sesuatu, dan indera penghidunya tak akan mengkhianati dengan memberi aroma yang pernah ia kenali.Aroma yang sekilas tercium seperti milik Davian. Begitu kuat dan membuatnya kepayang, tetapi ada hal berbeda dari aroma yang dikeluarkan oleh pedang Enma. Tak salah lagi, aroma ini adalah aroma yang pernah ia rasakan saat di gerbang sekolah waktu itu.“Nath, tidakkah kau merasakan sesuatu yang lain?” tanya Lunar. Ia merasa semuanya begitu janggal dan tidak semudah ini.“Entah. Kita hanya bisa mengikutinya dan harus mengetahui apa yang akan terjadi. Jika tidak begitu, kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi.”“Kau benar. Aku telah siap menghadapi apa pun. Bahkan jika hal itu adalah kemati
Air mata Lunar tak bisa terbendung lagi saat ia berhadapan dengan wanita yang memiliki paras rupawan, kulit pucat khas vampire, dan rambut merah panjang lurus yang digerai dan menambah kesan menawan. Sebelum ini, ia telah diberitahu bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya, sosok yang telah melahitkan ia ke dunia dan melewati banyak hal hingga kini. “Mm-Mom?” lirih Lunar. Ia ingin memastikan bahwa siapa yang ada dihadapannya adalah sang ibu. “Tentu saja bukan. Dia ibuku, Sepupu! Jadi, jangan mengaku bahwa ibuku adalah ibumu.” Karin datang dan menghalangi pandangan unar pada sosok yang awalnya ia akui pandang sebagai ibunya. “Ced!” Lunar membentak Cedrick karena merasa dipermainkan. Tadi, pria vampire yang menjadi pasangannya itu sudah mengatakan bahwa ibunya memiliki rambut merah panjang yang indah dan kulit pucat khas vampire. Lalu, apa ini? Mengapa saat ia menemukan wanita dengan ciri itu, Karin malah mengakuinya sebagai ibu. Ia malu. Sangat malu karena telah
“Kau benar, Sean. Lunar masih memiliki anggota keluarga lain. Ia memiliki bibi dengan keluarga yang utuh dan semua keluarganya adalah vampire.” Sean melupakan satu hal, bahwa tuannya itu memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang lain. Tentu Cedrick akan dengan mudah membaca apa yang ia pikirkan. Akan tetapi, ia tergelitik dengan informasi yang Cedrick bawakan untuknya. Keluarga Lunar dari pihak ibu adalah vampire? “Master. Setahuku, Lunar tidak memiliki aroma vampire sama sekali. Aku sudah dekat dengannya selama bertahun-tahun dan sama sekali tak bisa menemukan kejanggalan itu. Jika ibu Lunar manusia, aku sudah tahu. Aroma manusia tercium samar dari tubuh Lunar.” Sean mengeluarkan apa yang ia pikirkan dan kini enggan hanya memendamnya dalam hati. Untuk apa dipendam? Bukankah tuannya bisa membaca pikiran? Ia pendam pun pasti Cedrick akan mengetahuinya dengan mudah. Untuk kalangan musuh, kemampuan itu terlihat sangat berbahaya. Namun, kau akan aman jika be
Perjanjian darah mereka lakukan untuk menegaskan hubungan mereka sebagai tuan dan bawahan. Sean adalah watcher, yang berarti saat ia ditugaskan di luar pack, semua kenangan yang ia miliki akan terhapus. Hal itu memang sudah seharusnya dilakukan agar saat mereka bertugas, para watcher tak akan memikirkan keluarga.Watcher adalah milik pack sepenuhnya. Berbeda dengan warrior yang mempertahankan ingatan dan kesadaran mereka, watcher harus mejadi alat yang sempurna untuk kepentingan pack. Jadi, mereka diharuskan untuk kehilangan jati diri dan menjadi pribadi yang lain.Kematian Sean adalah hal terencana dan menjadi sebuah rekayasa yang bagus dari Cedrick untuk mengelabuhi pack. Cedrick melakukan banyak hal untuk membuat tanda yang menunjukkan bahwa Sean dan kawanannya telah habis tak tersisa oleh penyerangan rogue dan membawa sisa dari mereka untuk dijadikan bawahan.Alhasil, tiga dari kelompok watcher yang mencakup Sean di dalamnya kini berada di bawah perlindungan
“Kau sudah melakukan tugasmu, Sean?” tanya Cedrick pada Sean yang mndatanginya di kamar yang biasa ia gunakan untuk menginap di kediaman itu.Waktu sudah berlalu, dan Lunar masih belum sadar dari pingsannya.Sean mngangguk pelan dan berucap, “Aku yakin Lunar akan baik-baik saja, Master. Lunar delta yang kuat dan aku yakin dia tak akan mengingat apa pun dari pertempurannya dengan Arthur.”“Lalu kau? Apakah kau sudah mengingat banyak hal?” tanya Cedrick. Ia tak memalingkan pandangannya sama sekali dari Lunar yang masih tak sadarkan diri dan terbaring di ranjang. Baginya, tak ada hal yang penting selain Lunar.“Kurasa, hampir sepenuhnya ingat, Master. Hanya beberapa memori penting di masa kecil yang sulit untuk kuingat kembali.”“Lalu tentang Lunar?”“Sudah semua, Master.”“Bagus. Kau bisa beristirahat dan lakukan apa hal yang ingin kau lakukan, Sean. Tugasmu s
“Argh!”Arthur memekik hingga pekikannya membuat binatang yang berada dekat dengannya terkejut. Tak menyangka bahwa serigala Nathaline akan mematahkan tangannya dan sekali tarikan dengan gigitannya. Jika gigitan Nathaline tadi masih berupa luka, kini lengan Arthur sudah putus hingga sendi lengannya.Darah yang mengucur tak bisa lagi terelakkan, dan untuk pertama kalinya sejak Arthur bisa bertransformasi dan menemukan statusnya, ia menangis. Air matanya keluar tanpa mampu ia cegah saat menyadari Nathaline dengan buas memakan tangan yang ia dapatkan.Jika sudah seperti ini, akan sulit untuk Arthur bisa bertarung dengan baik karena jika berubah ke bentuk serigala, Arthur tak bisa lagi menggunakan empat kaki untuk berlari. Kehilangan satu kaki berarti tak bisa berlari kencang dan bertarung dengan kedua cakar depan, karena saat were kehilangan salah satu anggota gerak, maka tubuh serigalanya juga memiliki kekurangan.Mau bagaimana lagi, perubahan s
Andai Lunar telah mating, Cedrick harus melewati serangkaian hal untuk menghilangkan tanda itu. Bodohnya ia, yang ketika melakukan klaim pada Lunar tak menyadari ada tanda atau tidak.“Bagus, Lunar Sayang. Kau memberiku pertunjukan yang bagus. Ah, tidak, Nathaline-ku,” lirih Cedrick. Ia begitu mengagumi cara bertarung Lunar yang tak bisa disamakan dengan apa pun yang pernah ia lihat. Lunar dan Arthur jelas memiliki pelatihan gaya bertarung yang sama. Jadi, masih sulit untuk bisa menebak siapa dari mereka yang akna memenangkan pertandingan kali ini.Arthur boleh saja memiliki badan dan kekuatan alpha dan pengalaman yang lebih banyak dari Lunar, tetapi ia memiliki luka di lengan akibat gigitan Lunar dan tubuh yang belum pulih sepenuhnya. Apalagi efek dari rantai perak juga belum sepenuhnya bisa ia netralkan. Jadi, Lunar yang masih awam tentang pertarungan berat dan usia yang belia bisa menjadi lawan yang setara dengannya.Serigala Nathaline memiliki ke
“Grrr!”Geraman itu semakin terdengar menakutkan, dan pergerakan Lunar semakin agresif. Arthur tentu kewalahan untuk menghindar di saat kekuatannya masih belum pulih seutuhnya.“Lihat! Kau baru saja mengataiku pengecut, tetapi kau sendiri tak lebih baik dariku.” Cedrick mencemooh sikap Arthur yang tadi menghinanya, kini berbalik menyerang Arthur sendiri.Sementara Lunar menangani Arthur, Cedrick berusaha mencari celah untuk mengembalikan kesadaran Lunar karena semakin lama, pergerakan Lunar mulai semakin buas. Ia tak segan untuk melukai bahkan menyeruduk lawannya hingga kewalahan. Di saat itu, Cedrik terpikir untuk melakukan satu cara yang menurutnya masih diragukan.Meski ragu, tak akan ada salahnya untuk mencoba, kan? Bukankah hidupnya selama ini tak jauh-jauh dari kata risiko? Maka dari itu, untuk kali ini ia akan mengambilnya lebih banyak untuk peruntungan besar.“Art, pancing Lunar keluar!” perintah Cedrick.
Nathaline menggeram.Jiwa lain dari Lunar itu menyalak bak serigala liar lapar yang tengah bertemu mangsa. Mata yang berkilat marah membuat suasana tambah mencekam untuk ruang pengap yang tak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik itu. Sayangnya, hal itu tak sanggup untuk membuat Cedrick menunjukkan raut wajah ketakutan.Cedrick menghadapi Lunar dengan santai seolah Lunar hanya hewan peliharaan yang butuh dijinakkan kembali, sangat berbeda dngan Arthur yang sesekali tertawa melihat serigala Nathaline dan Cedrick.Saat Nathaline menghampiri Cedrick, Vampire itu langsung menghindar. Begitu seterusnya hingga Arthur bosan melihatnya. Nathaline tangguh dalam mengejar Cedrick, dan Cedrick tak ada tanda-tanda untuk menyerang werigala yang menjadi sisi lain dari pasangannya itu.“Kau membosankan, Vampire! Apa kau tidak ingin memberikan pertunjukan yang bagus untukku? Aku bosan terkurung di ruang pengap ini,” ucap Arthur. Apa yang membelenggunya
Cedrick tak ingin Lunar berubah menjadi serigala biasa. Ia tahu, bahwa perubahan paling rentan mereka yang berjiwa deltha adalah saat mereka mengambil wujud serigalanya. Karena itu, sudah saatnya ia muncul dan menghentikan apa yang terjadi pada Lunar.Lihatlah! Lunar telah hampir mengeluarkan rupa serigalanya. Kukunya memanjang, kulitnya mulai ditumbuhi bulu halus dari serigalanya yang berwarna abu, dan matanya, perlahan berubah warna.“Lun, dia hanya memprovokasimu. Davian tidak mengalami hal seperti itu. Percayalah padaku,” bisik Cedrick tepat di telinga Lunar. Lunar memang tak memberontak dan hanya terkesan diam. Namun, tubuhnya bergetar dengan air mata yang terus menerus mengalir dan gigi yang gemeretuk.“Aku ada di sana, dan seperti yang telah dikatakan vampire itu bahwa aku tak bisa berbohong. Deltha! Apa kau tidak ingin bergabung dengan mate-mu? Ingat bagaimana kenangan kalian terjadi dan lenyap begitu saja.”Arthur masih me