“Sudah, lupakan!” ucap Lunar. Keduanya memang tengah diliputi amarah karena hal sepele. Namun, ia sama sekali tak ingin semuanya berlanjut dan berakhir dengan buruk. Konan sudah diliputi amarah, dan ia harus meredamnya sekarang atau hubungannya dengan she-wolf itu akan menggila. Meskipun ia tak menyukai Konan, bukan berarti ia mau hubungan mereka berakhir buruk.
“Jangan sebut-sebut lagi jika aku lebih baik dari Davian. Dia telah mati!”
Sabar! Hal itulah yang dibutuhkan Lunar untuk saat ini. Di benaknya, Nathaline sudah berontak dan menyuruh Lunar untuk menerjang Konan untuk membuktikan kekuatannya atas gamma itu. “Cih! Gamma rendahan! Dia sama sekali tak berhak berbicara tentang Davian dengan nada seperti itu!” tukas Nathaline.
“Sudahlah, Nath! Biarkan saja. Aku tak ingin menambah masalah.”
“Tapi, Lun. Dia menghina mate kita. Secara tidak langsung, dia menyumpahi jika kematian mate kita lebih baik untu
“Lun, bagaimana setelah ini?” tanya Nathaline. Ia merasa sedih saat melihat tuannya tengah bersedih. Meski dari luar Lunar terlihat biasa dan seolah tak memiliki kesedihan apa pun, nyatanya di dalam hati ia terpuruk. Hanya Nathaline sebagai bagian jiwa lain yang mengetahui bagaimana sedihnya ia. Dan kini, serigala itu tengah mengkhawatirkan kondisi psikis tubuh yang ia diami. Bukan tanpa alasan. Nathaline tak ingin Lunar kehilangan kendali dan berubah menjadi sebagian jiwanya yang lain menguasai dan membuat masalah yang lebih besar. Secara tak langsung, mereka ada untuk saling menopang satu sama lain. Jika Lunar tengah goyah, Nathaline berusaha menjadi penyeimbang dan peredam amarah. Jika keduanya sudah tak bisa, maka sisi amarah yang menguasai akan membangunkan sisi gelap dan merengut semua kesadaran yang mereka miliki. Untuk itulah, Nathaline harus bisa membuat Lunar menenang. “Aku selalu merindukan Davian, Nath. Dia yang ada di setiap hembusan napas dan detik yang
“Nar, hati-hati.” Nathaline memeringati Lunar yang tengah mengintai. Ia bisa mengandalkan dan menggabungkan semua indera yang ia miliki untuk membuntuti dan mengambil jarak aman untuk mangsa yang ia hadapi. Penglihatannya menangkap sesuatu, dan indera penghidunya tak akan mengkhianati dengan memberi aroma yang pernah ia kenali.Aroma yang sekilas tercium seperti milik Davian. Begitu kuat dan membuatnya kepayang, tetapi ada hal berbeda dari aroma yang dikeluarkan oleh pedang Enma. Tak salah lagi, aroma ini adalah aroma yang pernah ia rasakan saat di gerbang sekolah waktu itu.“Nath, tidakkah kau merasakan sesuatu yang lain?” tanya Lunar. Ia merasa semuanya begitu janggal dan tidak semudah ini.“Entah. Kita hanya bisa mengikutinya dan harus mengetahui apa yang akan terjadi. Jika tidak begitu, kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi.”“Kau benar. Aku telah siap menghadapi apa pun. Bahkan jika hal itu adalah kemati
Ah, sial! Jangan katakan jika mereka berhubungan dan tak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Jika begini, Lunar bisa apa? Tak mungkin ia bisa memutus hubungan yang teradi karena sebuah kesengajaan, atau sebenarnya tidak ....Ia berada di lingkaran itu. Ada pria vampire serta Davian berada di dalamnya. Jika saja sejak awal ia tahu akan begini, tentu ia tak akan menerima Davian, menolak di awal dan menjadikan semua hal menjadi mudah. Sayangnya, ia tak akan bisa membalikkan waktu.“Bagaimana? Kau sudah sadar apa yang terjadi di antara kita?”Lunar menggeleng begitu ia mendengar bisikan pria vampire yang memeluknya itu. Secara garis besar, ia bisa menebak jika saat ini ia bukan lonely-wolf, melainkan chosen-mate. Chosen-mate adalah mereka yang terpilih menjadi pasangan karena hal yang terjadi secara sengaja atau tidak. Ada pengganti dari mate yang meninggalkan mate-nya. Dalam hal ini, Davian selaku mate yang telah ia terima mati di tangan pria vampire
Lunar termenung dan masih berusaha memproses apa yang telah terjadi pada dirinya. Kini ia memiliki mate seorang vampire? Tidakkah kali ini takdir benar-benar mempermainkan hidupnya? Setelah memiliki mate omega dan rogue, kini beralih ke bangsa lain. Sungguh! Selama belasan tahun ia hidup sama sekali tak pernah meminta atau berpikir jika kelak ia akan memiliki mate vampire.Bangsa yang terkenal dingin dan kejam. Tak akan segan pada mangsanya dan sanggup membunuh hanya dengan menghisap habis darahnya. Seolah tak puas, mereka bisa saja menyiksa korban atau membuatnya menjadi bagian dari mereka. Dengan racun yang mengalir di pembuluh darahnya, mereka menjadi makhluk berkekuatan tinggi dan hanya bisa dimusnahkan dengan api.“Apa salahku padamu?” tanya Lunar. Tak akan ada yang menjawabnya karena vampire bernama Cedrick itu sudah meninggalkannya di kegelapan hutan. Hanya sinar bulan yang sesekali muncul saat tak tertutupi awan dan membuatnya semakin terpuruk. Di b
“Kau tak mendapat apa pun itu bukan bagian dari kesepakatan kita. Kau ingat! Aku sama sekali tak menjanjikan apa pun. Tak ada kesepakan pasti antara kita saat itu. Dan kau saja yang terburu-buru mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan semuanya. Jadi, jangan salahkan aku!” Karin tak terima. Enak saja dia menjadi sasaran kemarahan yang tak berujung dari Lunar. Sedang selama ini ia tidak membuat kesalahan fatal.“Kau!” Lunar yang tak mampu lagi berkata kini hanya bisa menunduk. Karin benar-benar vampire-female yang tahu bagaimana bernegosiasi. Tak hanya saat ini, bahkan di masa lalu pun ia sendiri yang ceroboh dan mengedepankan emosinya untuk menghadapi Karin. Andai saja ia bisa bersikap sedikit lebih dewsa dan memperhitungkan segalanya, pasti semua tak akan menjadi seperti ini.Lagi-lagi, menyesali masa lalu yang sudah pasti tak akan kembali.“Aku akan mengatakan segala hal yang ingin kau ketahui dan kutahu. Itu janjiku. Untuk saat
Begitu Karin selesai dengan urusan Lunar yang keras kepala, ia membopong tubuh yang sudah tak memiliki kesadaran itu keluar dari lebatnya hutan. Untuk urusan bibinya yang nanti akan menghajar karena telah menyakiti putri satu-satunya itu, ia akan hadapi. Tak perlu mengelak karena ia juga salah karena tak sabar dalam menghadapi Lunar. Yang ia tahu, hanyalah ia harus secepatnya keluar. Tapi, tunggu! Ia bisa keluar dari hutan dan setelah itu ke mana? Bukankah ia sama sekali belum meminta alamat flat Lunar? Bagaimana bisa ia nanti menemukannya? “Pikirkan itu nanti, yang jelas harus keluar dulu dari sini,” ujar Karin. Dengan bermodal nekad, ia harus keluar sebelum vampire lain yang tidak mengetahui status Lunar mengejar mereka. Karena di wilayah vampire ini, bukan hanya keluarga Karin dan Cedrick saja yang mendiaminya, melainkan juga keluarga lain. Keluarga yang belum jelas mau membiarkan mereka atau tidak mengingat Lunar memiliki hal seperti ibunya, hal yang membuat mere
“Sepupu? Mana ada aku memiliki sepupu vampire sepertimu? Lagi pula, kita teramat beda jauh. Kau memiliki warna rambut merah, aku pirang. Aku werewolf, kau vampire. Dan aku lebih cantik darimu.”Tch!Karin mendecih begitu mendengar Lunar yang tengah menyombongkan dirinya. Cih, lebih cantik apanya? Karin yang terlahir dengan darah vampire di tubuhnya pasti lebih menawan. Bukankah selama ini keturunan vampire terkenal dengan parasnya yang mampu memikat pandangan calon mangsanya. Jadi, tidak ada namanya buruk rupa dalam bangsa vampire. Seperti tanaman Kantong Semar yang memikat serangga calon mangsa dengan aroma sedap yang ia keluarkan.“Tunjukkan saja jalan menuju flat-mu. Aku butuh istirahat!” Sebuah perintah mutlak dari Karin untuk Lunar mmbuatnya mendengus sebal. Enak saja menyuruhnya ini itu setelah membuatnya jengkel di waktu yang lama. Lunar pikir, apa Karin sengaja melakukan semua ini? Jika iya, apa alasannya?“Kau ini va
“Kau ini! Begitu saja sudah terlihat seperti orang yang kelelahan,” Lunar saat ia mendapati Karin yang berjalan dengan lesu di belakangnya. Ia yang sejak pagi tidak beristirahat saja belum menampilkan raut selelah itu. Apakah dalam hal ini Karin ingin mendalami perannya sebagai manusia agar tidak dicurigai sebagai bangsa asing? Padahal, Lunar tak tahu saja jika memang Karin benar-benar kelelahan.“Apakah flat-mu masih jauh?”“Tidak, sebentar lagi.”Benar saja, tak lama setelah Karin menyusuri lorong, Lunar mengetuk pintu. Ada sebuah suara yang terdengar dari dalam dan setelahnya pintu terbuka. Dalam hati Karin bertanya-tanya, apakah ini benar flat Lunar? Jika benar, mengapa Lunar harus mengetuk pintu terlebih dahulu dan dibukakan oleh orang lain? Ah, tidak. Maksudnya werewolf lain.“Lunar! Syukurlah kau kembali. Aku hampir mengerahkan banyak bawahan ayahku untuk mencarimu jika sampai fajar kau tak pulang!” p
Air mata Lunar tak bisa terbendung lagi saat ia berhadapan dengan wanita yang memiliki paras rupawan, kulit pucat khas vampire, dan rambut merah panjang lurus yang digerai dan menambah kesan menawan. Sebelum ini, ia telah diberitahu bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya, sosok yang telah melahitkan ia ke dunia dan melewati banyak hal hingga kini. “Mm-Mom?” lirih Lunar. Ia ingin memastikan bahwa siapa yang ada dihadapannya adalah sang ibu. “Tentu saja bukan. Dia ibuku, Sepupu! Jadi, jangan mengaku bahwa ibuku adalah ibumu.” Karin datang dan menghalangi pandangan unar pada sosok yang awalnya ia akui pandang sebagai ibunya. “Ced!” Lunar membentak Cedrick karena merasa dipermainkan. Tadi, pria vampire yang menjadi pasangannya itu sudah mengatakan bahwa ibunya memiliki rambut merah panjang yang indah dan kulit pucat khas vampire. Lalu, apa ini? Mengapa saat ia menemukan wanita dengan ciri itu, Karin malah mengakuinya sebagai ibu. Ia malu. Sangat malu karena telah
“Kau benar, Sean. Lunar masih memiliki anggota keluarga lain. Ia memiliki bibi dengan keluarga yang utuh dan semua keluarganya adalah vampire.” Sean melupakan satu hal, bahwa tuannya itu memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang lain. Tentu Cedrick akan dengan mudah membaca apa yang ia pikirkan. Akan tetapi, ia tergelitik dengan informasi yang Cedrick bawakan untuknya. Keluarga Lunar dari pihak ibu adalah vampire? “Master. Setahuku, Lunar tidak memiliki aroma vampire sama sekali. Aku sudah dekat dengannya selama bertahun-tahun dan sama sekali tak bisa menemukan kejanggalan itu. Jika ibu Lunar manusia, aku sudah tahu. Aroma manusia tercium samar dari tubuh Lunar.” Sean mengeluarkan apa yang ia pikirkan dan kini enggan hanya memendamnya dalam hati. Untuk apa dipendam? Bukankah tuannya bisa membaca pikiran? Ia pendam pun pasti Cedrick akan mengetahuinya dengan mudah. Untuk kalangan musuh, kemampuan itu terlihat sangat berbahaya. Namun, kau akan aman jika be
Perjanjian darah mereka lakukan untuk menegaskan hubungan mereka sebagai tuan dan bawahan. Sean adalah watcher, yang berarti saat ia ditugaskan di luar pack, semua kenangan yang ia miliki akan terhapus. Hal itu memang sudah seharusnya dilakukan agar saat mereka bertugas, para watcher tak akan memikirkan keluarga.Watcher adalah milik pack sepenuhnya. Berbeda dengan warrior yang mempertahankan ingatan dan kesadaran mereka, watcher harus mejadi alat yang sempurna untuk kepentingan pack. Jadi, mereka diharuskan untuk kehilangan jati diri dan menjadi pribadi yang lain.Kematian Sean adalah hal terencana dan menjadi sebuah rekayasa yang bagus dari Cedrick untuk mengelabuhi pack. Cedrick melakukan banyak hal untuk membuat tanda yang menunjukkan bahwa Sean dan kawanannya telah habis tak tersisa oleh penyerangan rogue dan membawa sisa dari mereka untuk dijadikan bawahan.Alhasil, tiga dari kelompok watcher yang mencakup Sean di dalamnya kini berada di bawah perlindungan
“Kau sudah melakukan tugasmu, Sean?” tanya Cedrick pada Sean yang mndatanginya di kamar yang biasa ia gunakan untuk menginap di kediaman itu.Waktu sudah berlalu, dan Lunar masih belum sadar dari pingsannya.Sean mngangguk pelan dan berucap, “Aku yakin Lunar akan baik-baik saja, Master. Lunar delta yang kuat dan aku yakin dia tak akan mengingat apa pun dari pertempurannya dengan Arthur.”“Lalu kau? Apakah kau sudah mengingat banyak hal?” tanya Cedrick. Ia tak memalingkan pandangannya sama sekali dari Lunar yang masih tak sadarkan diri dan terbaring di ranjang. Baginya, tak ada hal yang penting selain Lunar.“Kurasa, hampir sepenuhnya ingat, Master. Hanya beberapa memori penting di masa kecil yang sulit untuk kuingat kembali.”“Lalu tentang Lunar?”“Sudah semua, Master.”“Bagus. Kau bisa beristirahat dan lakukan apa hal yang ingin kau lakukan, Sean. Tugasmu s
“Argh!”Arthur memekik hingga pekikannya membuat binatang yang berada dekat dengannya terkejut. Tak menyangka bahwa serigala Nathaline akan mematahkan tangannya dan sekali tarikan dengan gigitannya. Jika gigitan Nathaline tadi masih berupa luka, kini lengan Arthur sudah putus hingga sendi lengannya.Darah yang mengucur tak bisa lagi terelakkan, dan untuk pertama kalinya sejak Arthur bisa bertransformasi dan menemukan statusnya, ia menangis. Air matanya keluar tanpa mampu ia cegah saat menyadari Nathaline dengan buas memakan tangan yang ia dapatkan.Jika sudah seperti ini, akan sulit untuk Arthur bisa bertarung dengan baik karena jika berubah ke bentuk serigala, Arthur tak bisa lagi menggunakan empat kaki untuk berlari. Kehilangan satu kaki berarti tak bisa berlari kencang dan bertarung dengan kedua cakar depan, karena saat were kehilangan salah satu anggota gerak, maka tubuh serigalanya juga memiliki kekurangan.Mau bagaimana lagi, perubahan s
Andai Lunar telah mating, Cedrick harus melewati serangkaian hal untuk menghilangkan tanda itu. Bodohnya ia, yang ketika melakukan klaim pada Lunar tak menyadari ada tanda atau tidak.“Bagus, Lunar Sayang. Kau memberiku pertunjukan yang bagus. Ah, tidak, Nathaline-ku,” lirih Cedrick. Ia begitu mengagumi cara bertarung Lunar yang tak bisa disamakan dengan apa pun yang pernah ia lihat. Lunar dan Arthur jelas memiliki pelatihan gaya bertarung yang sama. Jadi, masih sulit untuk bisa menebak siapa dari mereka yang akna memenangkan pertandingan kali ini.Arthur boleh saja memiliki badan dan kekuatan alpha dan pengalaman yang lebih banyak dari Lunar, tetapi ia memiliki luka di lengan akibat gigitan Lunar dan tubuh yang belum pulih sepenuhnya. Apalagi efek dari rantai perak juga belum sepenuhnya bisa ia netralkan. Jadi, Lunar yang masih awam tentang pertarungan berat dan usia yang belia bisa menjadi lawan yang setara dengannya.Serigala Nathaline memiliki ke
“Grrr!”Geraman itu semakin terdengar menakutkan, dan pergerakan Lunar semakin agresif. Arthur tentu kewalahan untuk menghindar di saat kekuatannya masih belum pulih seutuhnya.“Lihat! Kau baru saja mengataiku pengecut, tetapi kau sendiri tak lebih baik dariku.” Cedrick mencemooh sikap Arthur yang tadi menghinanya, kini berbalik menyerang Arthur sendiri.Sementara Lunar menangani Arthur, Cedrick berusaha mencari celah untuk mengembalikan kesadaran Lunar karena semakin lama, pergerakan Lunar mulai semakin buas. Ia tak segan untuk melukai bahkan menyeruduk lawannya hingga kewalahan. Di saat itu, Cedrik terpikir untuk melakukan satu cara yang menurutnya masih diragukan.Meski ragu, tak akan ada salahnya untuk mencoba, kan? Bukankah hidupnya selama ini tak jauh-jauh dari kata risiko? Maka dari itu, untuk kali ini ia akan mengambilnya lebih banyak untuk peruntungan besar.“Art, pancing Lunar keluar!” perintah Cedrick.
Nathaline menggeram.Jiwa lain dari Lunar itu menyalak bak serigala liar lapar yang tengah bertemu mangsa. Mata yang berkilat marah membuat suasana tambah mencekam untuk ruang pengap yang tak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik itu. Sayangnya, hal itu tak sanggup untuk membuat Cedrick menunjukkan raut wajah ketakutan.Cedrick menghadapi Lunar dengan santai seolah Lunar hanya hewan peliharaan yang butuh dijinakkan kembali, sangat berbeda dngan Arthur yang sesekali tertawa melihat serigala Nathaline dan Cedrick.Saat Nathaline menghampiri Cedrick, Vampire itu langsung menghindar. Begitu seterusnya hingga Arthur bosan melihatnya. Nathaline tangguh dalam mengejar Cedrick, dan Cedrick tak ada tanda-tanda untuk menyerang werigala yang menjadi sisi lain dari pasangannya itu.“Kau membosankan, Vampire! Apa kau tidak ingin memberikan pertunjukan yang bagus untukku? Aku bosan terkurung di ruang pengap ini,” ucap Arthur. Apa yang membelenggunya
Cedrick tak ingin Lunar berubah menjadi serigala biasa. Ia tahu, bahwa perubahan paling rentan mereka yang berjiwa deltha adalah saat mereka mengambil wujud serigalanya. Karena itu, sudah saatnya ia muncul dan menghentikan apa yang terjadi pada Lunar.Lihatlah! Lunar telah hampir mengeluarkan rupa serigalanya. Kukunya memanjang, kulitnya mulai ditumbuhi bulu halus dari serigalanya yang berwarna abu, dan matanya, perlahan berubah warna.“Lun, dia hanya memprovokasimu. Davian tidak mengalami hal seperti itu. Percayalah padaku,” bisik Cedrick tepat di telinga Lunar. Lunar memang tak memberontak dan hanya terkesan diam. Namun, tubuhnya bergetar dengan air mata yang terus menerus mengalir dan gigi yang gemeretuk.“Aku ada di sana, dan seperti yang telah dikatakan vampire itu bahwa aku tak bisa berbohong. Deltha! Apa kau tidak ingin bergabung dengan mate-mu? Ingat bagaimana kenangan kalian terjadi dan lenyap begitu saja.”Arthur masih me