Karin benar-benar melakukan apa yang telah ia ucapkan. Setelah pembicaraan mereka pagi itu, ia mengajak Lunar untuk membeli sedikit keperluan, seperti ranjang single dan sebuah lemari. Mereka akan berbagi kamar dan flat. Untuk urusan keperluan, Karin telah menyarankan untuk berhenti bekerja di cafe. Lalu untuk pertarungan dunia bawah, Lunar masih belum mengatakannya pada Karin. Ia berencana untuk mengatakan pada Karin di pertarungan selanjutnya dan menjadikannya pertarungan terakhir.
“Tidak bisakah aku berbicara pada ibuku? Dengan melalui media sosial pun tak apa. Aku benar-benar ingin tahu seperti apa beliau,” lirih Lunar. Ia kini tengah berada di cafe yang dekat dengan toko furniture. Begitu mereka selesai belanja, toko akan mengantarkan barang mereka ke flat di jam yang disepakati.
Karin menyesap secangkir americano dengan uap yang masih mengepul itu dengan senyuman tipis. Sudah ia duga jika Lunar pasti akan meminta untuk bertemu dengan bibinya. Namun, s
“Aku tidak bercanda, Sepupu! Kau pikir harus bagaimana nasibku? Akan mudah jika ayahku yang manusia, ibu bisa melahirhan lebih dari satu anak untuk jangka waktu lima puluh tahun. Jika yang manusia adalah wanita, maka setelah melahirkan ia akan mati. Hanya menjadi vampire lah satu-satunya cara agar ibuku tetap ada. Dengan menyerahkan dirinya pada keabadian, maka ibuku harus rela jika rahimnya rusak karena racun vampire dan tidak bisa memproduksi sel telur lagi,” jelas Karin.Lunar mungkin masih belum mengerti tentang logika ini. Vampire memang memiliki racun di dalam tubuhnya, dan hal itulah yang membuat keturunan mereka menjalani takdir yang rumit. Ia ingin sekali tahu lebih banyak hal. Namun, situasinya masih belum mendukung karena mereka masih berada di tempat umum. Tak apa, ia bisa lebih sabar untuk menunggu. Lagi pula, ia tinggal bersama vampire sekarang.Tak akan lagi yang membatasi geraknya karena kini ia menjadi pasangan dari salah satu keluarga vamp
Ah, Karin dengan segala mulut embernya memang patut untuk disekolahkan agar menjadi lebih baik. Belum cukup membuatnya malu karena pekikannya, ia sudah dibuat geram dengan ejekan pada ponselnya. Kheh! Karin yang sejak kecil hidup enak, tahu apa tentang hal ini?“Tidak! Akulah yang akan membelikannya sebagai hadiah untuk klaim kita.” Sebuah suara berat nan dalam membuat bulu kuduk Karin dan Lunar berdiri. Tanpa mereka sadari, Cedrick telah datang dan berdiri di belakang Lunar. Yang mereka berdua herankan, mengapa kedatangan Cedrick sama sekali tak terdeteksi?“Kau!” Lunar berdiri dan membalik badannya hingga menghadap Cedrick. Ia menatap nyalang wajah menyebalkan yang tanpa ia mau datang ke dalam mimpinya setelah klaim mereka. Jujur saja, Cedrick memiliki garis wajah tegas yang tak dimiliki Davian. Dengan rambut hitam cepak dan mata senada dengan itu. Tunggu! Bukankah malam itu bisa melihat mata Cedrick berwarna merah?“Aku merinduka
“Aku ... tak mau!” Lunar menolak bukan tanpa alasan. Ia sangat membenci ketenaran di mana pun ia berada. Mungkin jika yang Cedrick tawari atau menjadi pasangannya adalah Konan, shewolf itu akan dengan senang hati menerimanya.“Aku tidak butuh persetujuanmu untuk itu.”Ah, sial!Baru bertemu saja sudah menunjukkan sikap dominan yang tak terkendali seperti ini. Apakah ini memang sifat aslinya, atau vampire itu sengaja menekan Lunar agar untuk ke depannya, ia tak akan berbuat macam-macam?“Sial sekali aku bertemu dan memiliki pasangan macam dirimu, Tuan!”“Ah, aku akan lebih senang jika kau memanggilku dengan sebutan Honey, Sayang, atau Kekasih. Bukan Tuan seperti yang barusan kau ucapkan.”Lunar memalingkan muka dan menahan geram. Sudah berapa kali ia mengumpat dalam hati, tetapi tak mampu ia ucapkan secara gamblang. Jika boleh jujur, aura vampire yang ia rasakan dari Cedrick begitu kuat dan memb
Seperti terhipnotis, Lunar mau saja diajak Cedrick ke tempat yang belum pernah ia ketahui. Namun, sebelum itu dia dibelikan gawai keluaran terbaru seperti janjinya, dan memindah data yang ia punya adalah apa yang ia lakukan saat ini.“Lama sekali,” ujar Cedrick. Kini mereka ada di dalam mobil dan melaju di jalan yang diapit oleh pepohonan. Jalan asing untuk Lunar, tetapi tidak untuk Cedrick. Ia seperti sudah hapal jalan ini.“Biarkan aku berusaha untuk mengenal lebih jauh ponsel yang kau belikan ini. Terlalu susah, rumit, dan tidak sesimple punyaku.”“Kau mengatakan milikmu simple karena sudah memilikinya sejak lama dan terbiasa. Hanya butuh penyesuaian saja.”Lunar tak menjawab lagi. Ia masih sebal dengan perlakuan Cedrcik yang mengancam akan membakar gawai lamanya jika tak mau ia belikan. Sejak tadi, Lunar masih menunggu Karin yang berkata akan memberinya nomor ponsel sang ibu. Jika saja tak diancam, sudah pasti ia en
Lunar pernah mendengar bahwa Davian ditemukan dengan darah vampire di mulutnya dan tak sadarkan diri. Hanya saja ia tak menyangka jika ada jantung dari vampire lain yang menjadi korban dari mereka.“Bukankah vampire adalah makhluk abadi?” tanya Lunar dengan mencicit. Ia tak tahu lagi harus bagaimana. Satu per satu perkataan Cedrick menjadi hal baru yang terbuka dan menjadi teka-teki lain yang semakin membuat Lunar bingung.“Abadi, jika kau adalah vampire dengan kehidupan tenang dan makanan ada. Kau tak akan menua, sakit, atau melemah. Akan berbeda jika jantungmu tertusuk perak, dibakar, terlalu lama di bawah sinar matahari, atau jantungmu terlepas dari tubuh. Kau yang hanya anak tunggal tahu apa tentang kehilangan saudara?”Bagi Lunar, Cedrick benar tentang kehilangan saudara, karena sampai kapan pun dia tak akan merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang telah tumbuh bersama sejak dimulainya kehidupan.“Maafkan aku, C
Cedrick membawanya menuju pedalaman hutan yang sebelumnya belum pernah Lunar datangi. Satu setengah jam di jalan raya tak lantas membuat Lunar hapal dengan baik jalan yang mereka lalui. Kini, mereka menyusuri jalan bebatuan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Sulitnya medan membuat mereka tak bisa menggunakan kecepatan standar, dan untungnya mobil yang dibawa Cedrcik adalah tipe SUV.“Kita ini bukan manusia yang akan membutuhkan waktu lama untuk berjalan, Ced. Aku mungkin tak bisa berubah mnjadi serigala, tapi lariku juga tak bisa dikatakan lambat. Untuk apa kita membawa kendaraan jika medan yang di tempuh seperti ini?” keluh Lunar. Ia merasa buruk karena terombang-ambing jalanan bebatuan.“Diamlah dan nikmati saja!” perintah Cedrick. Ia berusaha berkonsentrasi agar tidak terperosok ke samping jalan akibat salah mengatur kemudi. Bukan karena takut mobilnya rusak, ia hanya memikirkan bagaimana Lunar jika mereka mengalami kecelakaan.&l
“Kita tidak bermalam di sini. Hanya beristirahat sejenak karena aku harus melakukan sesuatu dan kau bisa berinstirahat sembari menungguku. Baru setelah ini kita melanjutkan perjalanan,” lanjut Cedrick. Ia keluar tanpa menunggu jawaban dari Lunar dan pergi begitu saja.“Dasar! Kau vampire gila yang tak peka! Seharusnya kau perlakukan aku lebih manis setelah membuat tubuhku terasa remuk karena medannya,” keluh Lunar. Ia tak habis pikir pada kelakuan Cedrick yang pergi dengan seenaknya begitu. Kini, ia keluar dengan rasa jengkel karena di dalam bayangannya, Cedrick akan membukakan pintu dan menuntunnya serta memperlakukannya bak putri raja.Bukankah seharusnya yang dilakukan pasangan memang seperti itu?“Dalam mimpimu, She! Sudah kukatakan untuk tak berpikir macam-macam karena aku bisa membaca pikiranmu. Lagi pula, kau lupa jika aku vampire dan memiliki indera pendengar yang tajam?”Begitu dekat, hingga Lunar tak yakin jik
Lunar berpikir apa yang Cedrick ucapkan memang benar. Seseorang terlalu mendewakan nilai hingga lupa bahwa hidup tak perlu berkutat pada nilai. Andai saja benar dari ucapan Karin yang mengatakan bahwa ibunya orang yang kaya, maka ia tak perlu memikirkan nilai. Ia hanya perlu belajar yang giat untuk mengambil alih apa yang ibunya miliki. Atau minilah, ibunya bagikan padanya.Ah, sungguh licik.Bukankah ibunya sekarang juga seorang vampire? Yang berarti akan memiliki hidup yang lama dan tidak seperti manusia yang butuh pewaris secapat mungkin.“Ah, aku ini memang tidak ada harapan, ya,” lirih Lunar.“Kau terlalu bodoh hingga mau berpikir sampai sana! Aku pasanganmu, kekayaanku tak akan bisa kau habiskan dalam sepuluh tahun begitu saja, dan kau masih memikikan harta ibumu? Yakin sekali kau akan diberi harta olehnya?”“Benar juga, ya?” pikir Lunar. Memang ibunya akan memberikan hartanya?“Kau berpikir te
Air mata Lunar tak bisa terbendung lagi saat ia berhadapan dengan wanita yang memiliki paras rupawan, kulit pucat khas vampire, dan rambut merah panjang lurus yang digerai dan menambah kesan menawan. Sebelum ini, ia telah diberitahu bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya, sosok yang telah melahitkan ia ke dunia dan melewati banyak hal hingga kini. “Mm-Mom?” lirih Lunar. Ia ingin memastikan bahwa siapa yang ada dihadapannya adalah sang ibu. “Tentu saja bukan. Dia ibuku, Sepupu! Jadi, jangan mengaku bahwa ibuku adalah ibumu.” Karin datang dan menghalangi pandangan unar pada sosok yang awalnya ia akui pandang sebagai ibunya. “Ced!” Lunar membentak Cedrick karena merasa dipermainkan. Tadi, pria vampire yang menjadi pasangannya itu sudah mengatakan bahwa ibunya memiliki rambut merah panjang yang indah dan kulit pucat khas vampire. Lalu, apa ini? Mengapa saat ia menemukan wanita dengan ciri itu, Karin malah mengakuinya sebagai ibu. Ia malu. Sangat malu karena telah
“Kau benar, Sean. Lunar masih memiliki anggota keluarga lain. Ia memiliki bibi dengan keluarga yang utuh dan semua keluarganya adalah vampire.” Sean melupakan satu hal, bahwa tuannya itu memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang lain. Tentu Cedrick akan dengan mudah membaca apa yang ia pikirkan. Akan tetapi, ia tergelitik dengan informasi yang Cedrick bawakan untuknya. Keluarga Lunar dari pihak ibu adalah vampire? “Master. Setahuku, Lunar tidak memiliki aroma vampire sama sekali. Aku sudah dekat dengannya selama bertahun-tahun dan sama sekali tak bisa menemukan kejanggalan itu. Jika ibu Lunar manusia, aku sudah tahu. Aroma manusia tercium samar dari tubuh Lunar.” Sean mengeluarkan apa yang ia pikirkan dan kini enggan hanya memendamnya dalam hati. Untuk apa dipendam? Bukankah tuannya bisa membaca pikiran? Ia pendam pun pasti Cedrick akan mengetahuinya dengan mudah. Untuk kalangan musuh, kemampuan itu terlihat sangat berbahaya. Namun, kau akan aman jika be
Perjanjian darah mereka lakukan untuk menegaskan hubungan mereka sebagai tuan dan bawahan. Sean adalah watcher, yang berarti saat ia ditugaskan di luar pack, semua kenangan yang ia miliki akan terhapus. Hal itu memang sudah seharusnya dilakukan agar saat mereka bertugas, para watcher tak akan memikirkan keluarga.Watcher adalah milik pack sepenuhnya. Berbeda dengan warrior yang mempertahankan ingatan dan kesadaran mereka, watcher harus mejadi alat yang sempurna untuk kepentingan pack. Jadi, mereka diharuskan untuk kehilangan jati diri dan menjadi pribadi yang lain.Kematian Sean adalah hal terencana dan menjadi sebuah rekayasa yang bagus dari Cedrick untuk mengelabuhi pack. Cedrick melakukan banyak hal untuk membuat tanda yang menunjukkan bahwa Sean dan kawanannya telah habis tak tersisa oleh penyerangan rogue dan membawa sisa dari mereka untuk dijadikan bawahan.Alhasil, tiga dari kelompok watcher yang mencakup Sean di dalamnya kini berada di bawah perlindungan
“Kau sudah melakukan tugasmu, Sean?” tanya Cedrick pada Sean yang mndatanginya di kamar yang biasa ia gunakan untuk menginap di kediaman itu.Waktu sudah berlalu, dan Lunar masih belum sadar dari pingsannya.Sean mngangguk pelan dan berucap, “Aku yakin Lunar akan baik-baik saja, Master. Lunar delta yang kuat dan aku yakin dia tak akan mengingat apa pun dari pertempurannya dengan Arthur.”“Lalu kau? Apakah kau sudah mengingat banyak hal?” tanya Cedrick. Ia tak memalingkan pandangannya sama sekali dari Lunar yang masih tak sadarkan diri dan terbaring di ranjang. Baginya, tak ada hal yang penting selain Lunar.“Kurasa, hampir sepenuhnya ingat, Master. Hanya beberapa memori penting di masa kecil yang sulit untuk kuingat kembali.”“Lalu tentang Lunar?”“Sudah semua, Master.”“Bagus. Kau bisa beristirahat dan lakukan apa hal yang ingin kau lakukan, Sean. Tugasmu s
“Argh!”Arthur memekik hingga pekikannya membuat binatang yang berada dekat dengannya terkejut. Tak menyangka bahwa serigala Nathaline akan mematahkan tangannya dan sekali tarikan dengan gigitannya. Jika gigitan Nathaline tadi masih berupa luka, kini lengan Arthur sudah putus hingga sendi lengannya.Darah yang mengucur tak bisa lagi terelakkan, dan untuk pertama kalinya sejak Arthur bisa bertransformasi dan menemukan statusnya, ia menangis. Air matanya keluar tanpa mampu ia cegah saat menyadari Nathaline dengan buas memakan tangan yang ia dapatkan.Jika sudah seperti ini, akan sulit untuk Arthur bisa bertarung dengan baik karena jika berubah ke bentuk serigala, Arthur tak bisa lagi menggunakan empat kaki untuk berlari. Kehilangan satu kaki berarti tak bisa berlari kencang dan bertarung dengan kedua cakar depan, karena saat were kehilangan salah satu anggota gerak, maka tubuh serigalanya juga memiliki kekurangan.Mau bagaimana lagi, perubahan s
Andai Lunar telah mating, Cedrick harus melewati serangkaian hal untuk menghilangkan tanda itu. Bodohnya ia, yang ketika melakukan klaim pada Lunar tak menyadari ada tanda atau tidak.“Bagus, Lunar Sayang. Kau memberiku pertunjukan yang bagus. Ah, tidak, Nathaline-ku,” lirih Cedrick. Ia begitu mengagumi cara bertarung Lunar yang tak bisa disamakan dengan apa pun yang pernah ia lihat. Lunar dan Arthur jelas memiliki pelatihan gaya bertarung yang sama. Jadi, masih sulit untuk bisa menebak siapa dari mereka yang akna memenangkan pertandingan kali ini.Arthur boleh saja memiliki badan dan kekuatan alpha dan pengalaman yang lebih banyak dari Lunar, tetapi ia memiliki luka di lengan akibat gigitan Lunar dan tubuh yang belum pulih sepenuhnya. Apalagi efek dari rantai perak juga belum sepenuhnya bisa ia netralkan. Jadi, Lunar yang masih awam tentang pertarungan berat dan usia yang belia bisa menjadi lawan yang setara dengannya.Serigala Nathaline memiliki ke
“Grrr!”Geraman itu semakin terdengar menakutkan, dan pergerakan Lunar semakin agresif. Arthur tentu kewalahan untuk menghindar di saat kekuatannya masih belum pulih seutuhnya.“Lihat! Kau baru saja mengataiku pengecut, tetapi kau sendiri tak lebih baik dariku.” Cedrick mencemooh sikap Arthur yang tadi menghinanya, kini berbalik menyerang Arthur sendiri.Sementara Lunar menangani Arthur, Cedrick berusaha mencari celah untuk mengembalikan kesadaran Lunar karena semakin lama, pergerakan Lunar mulai semakin buas. Ia tak segan untuk melukai bahkan menyeruduk lawannya hingga kewalahan. Di saat itu, Cedrik terpikir untuk melakukan satu cara yang menurutnya masih diragukan.Meski ragu, tak akan ada salahnya untuk mencoba, kan? Bukankah hidupnya selama ini tak jauh-jauh dari kata risiko? Maka dari itu, untuk kali ini ia akan mengambilnya lebih banyak untuk peruntungan besar.“Art, pancing Lunar keluar!” perintah Cedrick.
Nathaline menggeram.Jiwa lain dari Lunar itu menyalak bak serigala liar lapar yang tengah bertemu mangsa. Mata yang berkilat marah membuat suasana tambah mencekam untuk ruang pengap yang tak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik itu. Sayangnya, hal itu tak sanggup untuk membuat Cedrick menunjukkan raut wajah ketakutan.Cedrick menghadapi Lunar dengan santai seolah Lunar hanya hewan peliharaan yang butuh dijinakkan kembali, sangat berbeda dngan Arthur yang sesekali tertawa melihat serigala Nathaline dan Cedrick.Saat Nathaline menghampiri Cedrick, Vampire itu langsung menghindar. Begitu seterusnya hingga Arthur bosan melihatnya. Nathaline tangguh dalam mengejar Cedrick, dan Cedrick tak ada tanda-tanda untuk menyerang werigala yang menjadi sisi lain dari pasangannya itu.“Kau membosankan, Vampire! Apa kau tidak ingin memberikan pertunjukan yang bagus untukku? Aku bosan terkurung di ruang pengap ini,” ucap Arthur. Apa yang membelenggunya
Cedrick tak ingin Lunar berubah menjadi serigala biasa. Ia tahu, bahwa perubahan paling rentan mereka yang berjiwa deltha adalah saat mereka mengambil wujud serigalanya. Karena itu, sudah saatnya ia muncul dan menghentikan apa yang terjadi pada Lunar.Lihatlah! Lunar telah hampir mengeluarkan rupa serigalanya. Kukunya memanjang, kulitnya mulai ditumbuhi bulu halus dari serigalanya yang berwarna abu, dan matanya, perlahan berubah warna.“Lun, dia hanya memprovokasimu. Davian tidak mengalami hal seperti itu. Percayalah padaku,” bisik Cedrick tepat di telinga Lunar. Lunar memang tak memberontak dan hanya terkesan diam. Namun, tubuhnya bergetar dengan air mata yang terus menerus mengalir dan gigi yang gemeretuk.“Aku ada di sana, dan seperti yang telah dikatakan vampire itu bahwa aku tak bisa berbohong. Deltha! Apa kau tidak ingin bergabung dengan mate-mu? Ingat bagaimana kenangan kalian terjadi dan lenyap begitu saja.”Arthur masih me