Share

Sandiwara

Penulis: Kanietha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-02 17:42:55

Wajah Gemi benar-benar pusat pasi kali ini. Menatap pria yang sudah sah menjadi suaminya dengan perasaan kacau dan terombang ambing.

“I-itu … A-aku dije—”

“Gemini Kamaniya!” bentak Lee memotong ucapan Gemi yang terbata was-was, penuh dengan kekhawatiran. “Kamu tidur dengan mantan pacarmu, kan?” desak Lee yang sudah berpikiran pasti, kalau istrinya saat ini tengah hamil.

Dengan kepala yang masih berdenyut nyeri, Gemi menyingkap cepat selimutnya dan hendak menghampiri Lee.

Pria itu pun reflek memudurkan langkah untuk menjaga jarak. Tatapan Lee pun berubah, seolah benar-benar meremehkan Gemi, memandang jijik. Kecewa dengan sebuah fakta yang didapatkan di malam pertama pernikahan mereka. Dan mengapa harus malam ini, Lee mengetahui semuanya. Kenapa bukan kemarin-kemarin hingga ia bisa membatalkan pernikahan mereka.

Gemi menghentikan langkahnya ketika menyadari Lee tidak ingin berdekatan dengannya. “

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Suzy.1 Satu
malang nya nasib mu gem
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
ikut nyesek sih....
goodnovel comment avatar
Bundy Mutia
kasian gemi kan....tpi lki2 kn emng egois
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sexiest Journalist   Jaga Jarak

    Malam itu, adalah malam kedua Gemi menjadi istri Lee, dan akan menjadi malam pertama, keduanya akan tinggal dalam satu atap.Pagi tadi, Lee membatalkan janji temu dengan Lyra di klinik wanita itu. Meskipun mendapat privilege di hari libur dan langsung ditangani oleh Lyra. Namun, Lee memiliki berbagai alasan agar tidak berada bersama dalam pemeriksaan kandungan Gemi.Lee hanya tidak mau mendengar langsung, kalau Gemi ternyata benar-benar hamil. Meskipun, di benak Lee hal itu sudah pasti terjadi, karena melihat dari tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Gemi.Tidak hanya membatalkan pemeriksaan di dokter kandungan. Lee juga membatalkan perjalan bulan madu mereka ke Pulau Derawan. Menurutnya, hal tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Menikah dan berbulan madu dengan istri yang sudah mengkhianatinya, sungguh hanya membuang-buang waktu saja. Lebih baik, ia kembali bekerja dan meneruskan hidup seperti biasa hingga saat perceraian itu tiba.“Setelah Chandie

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Sexiest Journalist   Jangan Pernah

    Gemi merebahkan diri di atas ranjang unit apartemennya. Menghela panjang seraya menatap sudut langit-langit dengan hampa. Menggenggam erat dua buah tespek yang menunjukkan dua buah garis merah yang ketara.Positif!Hasil yang didapatkan Gemi setelah melakukan tes mandiri, ternyata benar-benar seperti yang dibayangkan. Sekarang, Gemi benar-benar tengah mengandung, dan bisa dipastikan itu adalah anak Aries.Gemi terkekeh miris seorang diri, lalu meringkuk sambil mengusap perutnya yang masih rata. Tergugu dan terisak pilu meratapi nasib diri. Memejamkan mata, meskipun derai bulir bening itu, terus melesak dan tumpah melalui sudut mata.Kehamilan, harusnya menjadi kabar bahagia, bagi seorang wanita yang sudah memiliki suami. Namun, tidak untuk Gemi. Wanita itu justru tidak mengerti, bagaimana bentuk perasaannya saat ini. Sampai akhirnya, Gemi lagi-lagi tertidur dalam tangis, dengan seluruh sesak yang menggeroti perasaannya.--Gemi tidak t

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • Sexiest Journalist   Mengambil Keputusan

    “Papa …”Gadis kecil itu berceletuk manja, di tengah makan malam yang tampak lengang.“Ya, Sayang,” jawab Lee menghentikan sejenak suapannya untuk melihat Chandie.“Aku boleh tidur di kamar Papa malam ini? Tidur bertiga sama Mama?” tanya Chandie dengan tatapan harap.Gemi memelankan kunyahannya, mengarahkan tatapan pada Chandie yang duduk di sebelahnya dengan tersenyum kecil. Tanpa mau menunggu jawaban dari Lee, wanita itu lebih dulu berujar, “Kalau Mama yang temeni Chandie tidur di kamar gimana? Mama temeni sampai pagi, dan janji nggak akan balik ke kamar lagi.”Chandie menggeleng, membuat ujung kepang duanya berayun mengenai wajah mungil itu. Bibir mungil yang berwarna merah muda itu pun mengerucut kecil. “Aku mau tidur sama Mama, sama Papa. Temen-temenku kadang tidur bareng mama papanya juga, kok.”“Boleh, tapi nggak sering-sering, ya,” jawab Lee dengan tatapan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Sexiest Journalist   Sabar Sebentar

    Setelah mengambil piyama tidurnya, Gemi kembali mengunci pintu lemari dan meletakkan kuncinya di atas lemari. Ketika Gemi baru membuka pintu kamar untuk mengganti baju di kamar tamu, sudah ada Chandie yang berdiri dengan memberi senyum lebar kepadanya.Gadis kecil itu memandang heran pada piyama yang dibawa Gemi. “Mama mau ke mana bawa piyama?”“Ah …” Gemi berpikir cepat untuk beralasan, seraya berjongkok di depan gadis kecil itu. “Mau ke kamar Chandie, mau ganti baju di sana sekalian nemeni cantiknya Mama siapin tas buat sekolah besok.”“Udah beres semua!” Chandie maju selangkah untuk memeluk Gemi lalu berbisik. “Gendong,” pinta gadis kecil itu dengan terkikik.Tawa geli Chandie itu pun spontan menular pada Gemi. Wanita itu mengalungkan tangannya pada tubuh Chandie lalu berdiri. Ketika berbalik, tatapan Gemi bersirobok dengan Lee yang baru keluar dari kamar mandi.“Chandie &h

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Sexiest Journalist   Saya Hamil

    Sudah sepuluh menit Gemi duduk tegak dan membisu. Pria yang masih sibuk menandatangani berkas di meja itu pun, masih setia untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sama sekali tidak mengajak Gemi berbicara, meskipun hanya berbasa-basi. Pria itu hanya mempersilahkannya duduk, dan setelah itu tidak lagi berbicara dengannya.Gemi jadi berpikir, bagaimana kehidupan sang istri di rumah, selama menikah dengan pria seperti itu. Tapi sudahlah, untuk apa Gemi memikirkan rumah tangga orang lain, sedangkan, kehidupan pernikahannya saja sudah tidak berbentuk lagi.Akhirnya, pria itu berdehem. Gemi melirik, dan mendapati Pras beranjak dari kursi kebesarannya. Dengan wajah datar nan arogan itu, Pras duduk pada arm chair yang berada di samping Gemi, menatap ke arahnya.“Jadi, apa yang mau kamu sampaikan, Gemini Kamaniya?”Gemi memutar sedikit tubuhnya untuk menatap Pras. “Tawaran Bapak waktu itu, apa masih berlaku? Apa, Pak Pras sudah dapat penggantinya?&rdqu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-06
  • Sexiest Journalist   Masalah Cinta

    “Saya hamil.”Pras kembali mengetuk-ngetuk lengan kursinya untuk beberapa saat. Merangkai beberapa kejadian dan dugaan sementara yang tercipta dalam kepalanya. Gemi hamil, padahal usia pernikahannya baru beberapa hari berjalan. Serta, Gemi tidak ragu untuk pergi jauh ke Surabaya untuk menerima tawaran dari Pras.Itu berarti … Pras tidak ingin memuntahkan praduga tidak bersalahnya. Namun, tebakan kalau Gemi saat ini tengah hamil anak orang lain, sudah tersusun di benak Pras. Kalau tidak, mana mungkin Gemi berani mengambil tawarannya untuk pergi ke Surabaya. Pasti, ada sebuah kesepakatan yang dilakukan oleh Lee dan Gemi.Menarik!“Dan anak itu, bukan anak Lee.”Sungguh, Pras bukan seorang pria yang bisa berbasa basi. Pria itu langsung saja menebaknya di depan Gemi, tanpa mau repot-repot memedulikan perasaan wanita tersebut.Seketika tubuh Gemi menegang pias. Tidak pernah menduga kalau Pras akan menodongnya langsu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-06
  • Sexiest Journalist   Off The Record

    Sejak bangun tidur, gadis kecil itu selalu saja menempel pada Gemi, yang tengah sibuk mereview kembali semua penugasan yang masuk ke e-mailnya. Mulai hari ini, Gemi sudah mulai kembali melakukan rutinitasnya sebagai seorang jurnalis. Masa cuti yang lebih banyak dihabiskannya di apartemen, membuat Gemi lebih bersemangat untuk kembali ke lapangan untuk mengais berita. Wanita itu sangat berharap, kalau kehamilannya saat ini tidak akan menghambat semua kegiatannya di lapangan nanti. Gemi juga berharap, kalau sebulan ini akan dilaluinya dengan cepat, hingga ia bisa segera mengajukan surat pengunduran diri kepada perusahaan. “Mama …” panggil Chandie yang sudah merasa bosan. Gadis kecil itu duduk di samping Gemi sambil meletakkan wajah cantiknya itu di meja makan. “Yes, Chantik?” tanya Gemi sembari menahan mual yang tengah mengaduk-aduk perutnya. Gemi bisa, dirinya pasti bisa melewati semua keluhan, di awal semester kehamilannya pertamanya ini. “Kenapa, Mama

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • Sexiest Journalist   Sampai Waktunya Tiba

    “Beeeh, Nyonya Arkatama akhirnya muncul juga,” sindir Lily yang baru saja mematikan seluruh perangkat komputernya. “Kirain mau memperpanjang cuti, lo, Gem.” “Heem, bulan depan deh, mau cuti selamanya dari Radar, biar, elo puaas!” balas Gemi yang memang tidak akan pernah sungkan jika berbicara dengan sang sekred yang bawel itu. Wanita itu terus saja melangkah menuju meja kerjanya yang ada di sudut ruang. “Ciee, yang mau jadi ibu rumah tangga. Full time mommy buat Chan-chan,” kekeh Lily sudah menyampirkan tasnya dan bersiap untuk pulang. “Belajar masak dulu, Gem,” lanjutnya masih saja terkekeh. “Bisaalaah,” jawab Gemi separuh berteriak, lalu duduk di kursi yang sudah sepuluh hari tidak ia tempati. “Masak aer!” Beberapa orang yang berada di ruang redaksi itu hanya terkekeh pelan, sembari terus memandang layar monitor masing-masing. Arca, pria single berusia 32 tahun, yang sama-sama berstatus redaktur madya dengan Gemi itu pun mendekat. Meraih kur

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08

Bab terbaru

  • Sexiest Journalist   Kebahagiaan yang Sama

    "Haaahhhh …" Gemi langsung merebahkan diri pada karpet bulu yang terhampar di ruang tengah. Meregangkan tubuh lelahnya, kemudian melihat Lee, yang juga ikut merebahkan diri di sampingnya. "Aku capeeek," keluh Gemi lalu memiringkan tubuhnya untuk memeluk Lee. “Pijitin.” Lee lantas terkekeh kecil. Lalu mengangkat satu tangannya agar bisa digunakan Gemi sebagai bantal. “Plus-plus?” Tangan Gemi reflek menepuk dada Lee. “Nanti didenger anak-anak!” desisnya dengan manik yang melotot kesal. “Mereka ke mana semua, sih?” “Bentar juga keluar lagi, lihat aj—“ “Papaaa … nggak boleh deket-deket Mama!” Baru saja dibicarakan, gadis kecil berusia empat tahun itu kini berlari ke arah mereka. Tubuh mungil itu, langsung ikut merebahkan diri di tengah-tengah orang tuanya. Dengan sengaja menggeser tubuh sang mama yang menjadikan tangan papanya sebagai bantal. Lee hanya saling melempar tatapan dengan sang is

  • Sexiest Journalist   Positif

    Lima bulan kemudian …. Chandie berlari secepat kilat, ketika melihat sebuah roda empat yang baru saja terparkir di depan pagar rumahnya. Sedari tadi, gadis kecil itu memang sudah mondar mandir di teras rumah dengan tidak sabar. “Mama … bunda Geeta sudah datang!” seru Chandie dengan kaki yang masih melompat-lompat kecil. “Kak—“ Ucapan Gemi terputus dengan helaan. Putrinya yang aktif itu langsung berbalik cepat, dan kembali berlari ke luar rumah. Sementara Lee, hanya menggeleng dan menyudahi sarapannya. “Barangnya anak-anak di mana?” tanyanya sembari berdiri dan mengusap kepala Arya yang tengah tengah duduk di high chair. “Tasnya Arya masih di kamar, Mas,” kata Gemi sambil masih menyuapi Arya. “Kalau punya Chandie sudah dibawa ke teras dari tadi pagi sama dia. Udah nggak sabar mau ke Batu.” Lee kembali menggeleng sambil berjalan ke kamar mereka, yang kini sudah pindah ke lantai dua. Dari kemarin, yang dibahas Chandie selalu

  • Sexiest Journalist   Segera Terwujud

    “Mama, kenapa dari tadi adek digendong sama tante Geeta?”Gemi yang tengah mengepang rambut Chandie di tepi ranjang, menatap Lee dengan mencebikkan bibir. Menahan tawa, karena melihat Chandie yang begitu gelisah ketika adiknya sedari tadi hanya bersama Geeta.Sejak Chandie bangun tidur, mandi, dan hari pun sudah berubah kelam, gadis kecil itu melihat sang adik selalu berada bersama Geeta. Arya hanya berada bersama Gemi ketika Geeta kembali ke kamarnya untuk mandi. Atau, ketika Arya tengah menangis karena lapar dan Gemi harus mengASIhi bayi mungilnya itu.“Karena tante Geeta sayang sama adek Arya,” jawab Gemi.“Tapi adek nggak dibawa pulang sama tante Geeta, kan?” tanya Chandie lagi.Lee dan Gemi kompak terkekeh bersamaan.“Tante Geeta cuma pinjem adek Arya sebentar,” jawab Gemi.“Terus kapan dibalikinnya?” Chandie tidak berhenti protes sampai semua pertanyaan yang

  • Sexiest Journalist   Rasa Haru

    Geeta tertegun kaku, ketika melihat Gemi keluar dengan menggendong seorang bayi. Menghampirinya lalu duduk tepat di samping Geeta. “Namanya Arya Arkatama, umurnya baru satu bulan,” ujar Gemi lalu menyodorkan sang bayi ke arah Geeta. “Bunda Geeta nggak mau gendong?” Tangan Geeta seketika terlihat tremor. Saling menggenggam dan meremas, untuk menghilangkan rasa takjubnya. Ia masih terdiam dan belum menyambut bayi mungil itu dari tangan Gemi. Melihatnya saja, hati Geeta langsung terenyuh, dengan manik yang mulai mengembun haru. “Arya pengen digendong sama Bunda Geeta,” ungkap Gemi, kembali ingin menyentuh sisi keibuan Geeta lebih dalam lagi. Gemi paham, perbuatannya kali ini akan menimbulkan luka. Namun, hanya dengan luka inilah, mungkin Geeta akan berpikir dua kali untuk kembali rujuk dengan Aries. Bukankah mereka berdua sungguh mendambakan adanya seorang anak. Maka, sekarang adalah saat yang tepat bagi Gemi untuk memojokkan Geeta dengan i

  • Sexiest Journalist   Tujuan

    Sesuai janji, Geeta kini sudah berada di Surabaya. Duduk berhadapan dengan Lee di lounge sebuah hotel berbintang, untuk berbicara sesuatu mengenai masa depan. “Sudah aku bilang, Mas, kasusnya beda.” Geeta menyesap orange punchnya sebentar lalu kembali bersandar sembari bersedekap. “Mas Aries, selingkuh di belakangku, dan …” Geeta sengaja menjeda kalimatnya untuk menghela sejenak. “Apa Mas nggak curiga? Siapa tahu mereka berdua memang melakukannya atas dasar suka sama suka. Just my two cents, no offense.” Terang saja Lee menggeleng tidak setuju. “Jangan mengalihkan isu,” sanggahnya. “Coba pikirkan lagi, Geet. Bertahun-tahun kalian bersama, apa pernah Aries melakukan hal fatal seperti ini? Di mataku, Aries cuma seorang ambisius yang gila kerja.” Geeta terdiam, karena yang diucapkan Lee semua adalah benar. “We all make mistakes, Geet. Aku sekali pun, pernah melakukan kesalahan dengan Anita, juga Gemi. Tapi, mereka masih ngasih aku kesempatan untuk

  • Sexiest Journalist   Permohonan

    “Dia masih nelpon?”Gemi membuang napas panjang dengan menggembungkan pipi, setelah mendengar pertanyaan yang dimuntahkan oleh Lee. Ia lantas mengangguk untuk menjawab pertanyaan itu.“Apa, kita nggak terlalu keras sama dia, Mas?” Gemi bertanya balik tanpa melepaskan tatapannya pada ponsel yang kini bergetar di genggaman.Satu nama itu kembali meneleponnya dan sampai sekarang, Gemi tidak pernah sekali pun mengangkatnya. Namun, Gemi selalu membalas seadanya jika pria itu bertanya mengenai putranya melalui chat.Lee juga ikut menghela ketika mendengar pertanyaan Gemi. Sebenarnya, di lubuk hati Lee yang paling dalam, ia juga tidak tega memperlakukan Aries seperti ini. Namun, di sisi lain, Lee juga merasa khawatir jika ia memberi izin pria itu untuk menemui putranya, karena status Aries yang diambar perceraian. Sebagai seorang suami, wajar jika Lee merasa cemburu dan cemas jika sepasang kekasih itu pada akhirnya kem

  • Sexiest Journalist   Harapan

    “Cobalah dipikirkan dulu,” bujuk Audi tengah membawa Arya yang tertidur dalam gendongannya. Cucu lelakinya itu baru saja menyesap ASI dan kembali terlelap puas setelah perutnya terisi. “Rumah di Jakarta itu besar, sayang kalau nggak ada yang nempatin. Gemi yang tengah tidur bertelentang lelah di karpet itu, belum menjawab. Ia sibuk menghela karena terlalu lelah mengurus Arya. Ternyata, menjadi ibu baru itu tidaklah mudah. Masih untung ada Audi dan asisten rumah tangga yang juga ikut membantunya. Jika tidak, Gemi mungkin akan benar-benar stres menghadapi semuanya. Sejak Abdi dan keluarga Asri kembali ke Jakarta lebih dulu, sang ibu kerap membujuk Gemi agar bisa pindah kembali ke ibukota. Namun, Gemi belum bisa memberi jawaban pasti akan hal tersebut. Banyak pertimbangan dan banyak pula yang harus ia pikirkan. “Sudah dibicarain sama suamimu belum, Gem?” Audi kembali membuka mulutnya ketika melihat sang putri hanya berdiam diri, sembari menatap langit-langit di

  • Sexiest Journalist   Makasih

    Setelah pertemuan yang menegangkan siang tadi dengan Aries, sampai saat ini Gemi masih merasa bersalah kepada pria itu. Gemi bukannya ingin memisahkan Aries dengan putranya, hanya saja, ada sebuah aib masa lalu yang harus ia tutup rapat untuk selamanya. Jika nanti Aries kerap mengunjungi Arya tanpa Geeta, keluarga besar Gemi perlahan akan curiga. Terlebih, jika nantinya wajah Arya ternyata punya kemiripan dengan Aries. Oh, tidak! Gemi saat ini hanya bisa berharap, kalau wajah putranya akan didominasi oleh wajahnya. “Ngapain, Gem?” tanya Lee yang baru saja keluar dari kamar mandi. Setelah pulang dari rumah sakit sehabis persalinan, Lee langsung menginap satu kamar dengan dengan Gemi, untuk menghindari kecurigaan Audi yang sudah berada di rumah terlebih dahulu. Selama itu juga, mereka sudah tidur satu ranjang tapi benar-benar tidak melakukan hal apapun. Hanya saling memberi kecupan selamat tidur, dan tidak berani untuk melangkah lebih jauh l

  • Sexiest Journalist   Minta Maaf

    Aries segera berdiri dari tempatnya, ketika melihat Gemi dan Lee berjalan dengan bergandengan tangan memasuki restoran. Tadinya, ia berharap sangat, kalau Gemi akan membawa buah hati mereka ke restoran. Namun, dengan tidak adanya stroller bersama mereka, pupuslah sudah harapan Aries.“Kenapa jadi seperti ini,” protes Aries pada Lee dengan melayangkan tatapan tajam. Garis bibir yang menipis dan kedua tangan yang mengepal, menunjukkan bahwa Aries tengah kesal sepenuh jiwa. “Aku bahkan nggak dikabari sama sekali kalau anakku sudah lahir. Dan sekarang, kalian dengan seenaknya buat surat perjanjian kalau aku harus tutup mulut?”Lee menarik sebuah kursi untuk Gemi duduki terlebih dahulu. Bersikap tenang dan tidak ingin terbawa emosi. Setelah Gemi dan dirinya telah duduk, barulah Lee membuka suara. Menatap Aries yang masih berdiri dengan rahang mengeras.“Itu karena Geeta sudah mengajukan gugatan cerai dan aku nggak mau ambil resiko, Ar.&r

DMCA.com Protection Status