๊ณต์œ 

Bab 16

์ž‘๊ฐ€: Jane Lestari
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2023-01-30 19:30:51

Dona sampai di rumah sakit. Ditemuinya sahabat-sahabat Rakha. Ade, Desta dan Beny. โ€œBagaimana kondisi Rakha?โ€ tanya Dona.

โ€œMasih di ICU, Kak.โ€

โ€œKenapa Rakha bisa kecelakaan seperti ini?โ€

โ€œDia mabuk, Kak.โ€

Dona menghela napas. Dia kehabisan kata, mewakili kesedihannya mendengar kondisi Rakha. Pria yang dikenalnya, hampir tak pernah bahagia.

โ€œKeluarga Rakha belum dikabari?โ€

โ€œBelum, Kak,โ€ sahut Desta. โ€œKenapa?โ€ tanya Dona. Ke tiga pria itu tampak saling berpandangan. Dona pun paham dengan respons itu.

โ€œKenapa semua tampak panik?โ€ tanya Dona, mendapati beberapa perawat keluar masuk ruangan Rakha dirawat.

โ€œRakha butuh donor Kak. Stok darah yang sesuai kebutuhan Rakha, belum ditemukan Kak.โ€

โ€œGolongan darah Rakha?โ€

โ€œA-, Kak.โ€

Dona terdiam. Dia tampak berpikir. โ€œSyifa, golongan darahnya sama,โ€ sebutnya. โ€œSyifa? Siapa Kak?โ€

โ€œPutriku.โ€

โ€œApakah memungkinkan bisa jadi pendonor untuk

์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

๊ด€๋ จ ์ฑ•ํ„ฐ

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 17

    Aditya kembali ke rumah sakit. Suasana penuh haru masih saja belum beranjak. โ€œMbak Indah?โ€ Aditya terkejut, mendapati Indah sendiri di ruang tunggu. Indah tersenyum. โ€œSendiri?โ€ โ€œIya, Pak. Dona izin balik, mengantarkan putrinya ke sekolah. Agak siang baru kembali ke sini.โ€ Aditya terpaku. Wajahnya kembali diliputi keharuan. Bagaimana bisa, wanita yang paling disakiti olehnya, justru yang masih setia menemaninya? โ€œBiar saya saja yang menjaga Rakha. Mbak Indah balik dulu, istirahat.โ€ โ€œGak apa-apa Pak. Saya juga masih cuti, jadi gak ada kegiatan.โ€ Bagaimana dia bisa sesantai ini? โ€œAda perkembangan tentang kondisi Rakha?โ€ โ€œLagi menunggu pak Rakha dipindahkan ke ruang perawatan, Pak.โ€ โ€œSiapa yang ngurus administrasinya?โ€ โ€œSudah saya urus, Pak,โ€ jawab Indah, bersama senyumannya. Aditya kembali menghela napas. Dia justru merasa sangat tertekan dengan kehadiran Indah. Ent

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-01-31
  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 18

    โ€œKak Rizal sebelumnya sudah pernah dekat dengan seseorang?โ€ Rizal kaget mendengar pertanyaan Indah. Pertanyaan yang tidak disangkanya, akan terucap dari Indah, di awal pertemuan mereka. Rizal tampak malu. โ€œEhm, kalau untuk serius, belum pernah.โ€ Giliran Indah yang terkesiap. โ€œMaksudnya, Kak?โ€ โ€œKalau untuk sekadar dekat, jalan bareng, sudah sering sih. Tetapi kalau untuk serius, baru kali ini.โ€ Indah terdiam. Dia berusaha menjaga respons wajahnya. โ€œTetapi, kali ini, saya betul-betul serius ingin menuju pernikahan. Bukan main-main lagi,โ€ sambung Rizal. Bayangan yang sejak lama dihapusnya dari ingatan, seketika kembali mengucap selamat datang. โ€œIndah?โ€ Rizal mencoba menyadarkan Indah dari lamunannya. โ€œIndah, kamu baik-baik saja?โ€ โ€œIya, Kak,โ€ sahut Indah, akhirnya terjaga. โ€œAku senang sekali bisa bertemu kamu lagi,โ€ sambung Rizal. Indah kembali terpaku. โ€œKamu apa

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-01
  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 19

    Setelah percakapan yang cukup serius, Rizal meninggalkan Liebe Box. Tampak Dona mendekat, menemui Indah. โ€œSiapa pria itu? Apakah aku pernah bertemu dengan dia?โ€ Dona mulai penasaran dengan sosok yang ditemui Indah beberapa saat sebelumnya. Indah masih terpaku. โ€œIndah?โ€ Dona mencoba membangunkan Indah dari lamunan. โ€œIya, Don.โ€ โ€œKamu kenapa? Siapa dia?โ€ desak Dona. Indah menghela napas panjang. Begitu berat baginya, kembali mundur bersama duka yang sudah sempat dia lewati. โ€œKak Rizal.โ€ Dona membelalak. โ€œPria yang berengsek itu?!โ€ Indah tiba-tiba tersenyum, aneh. Semakin membuat Dona bingung. โ€œLho kamu kenapa malah ketawa? Ada yang lucu?โ€ tanya Dona. โ€œAku baru kali ini, mendengar kamu mengucapkan kata itu, Don. Biasanya kan, aku yang lebih emosional. Lho kenapa kamu malah yang lebih emosional sekarang?โ€ โ€œIndah, aku serius! Aku benar-benar akan sangat marah, jika kamu melakukan ini!โ€

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-02
  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 20

    Suasana berlanjut hening setelah kepergian Tyas. Asti masih menunggu penjelasan Aditya, atas apa yang baru saja terjadi. โ€œKamu yakin, akan memenuhi undangan mbak Tyas?โ€ Aditya bangkit dari kebisuannya. โ€œSebenarnya saya masih bingung, Mas. Sedari tadi semuanya berjalan seperti adegan yang sangat asing di benak saya. Mas Aditya juga belum pernah bercerita sedikit pun tentang mbak Tyas dan orangtua Mas Aditya. Mas kenalkan saya sebagai calon istri, sedangkan saya sama sekali tidak mengenal keluarga Mas Aditya. โ€œKemudian, saya baru tahu juga, Mas Aditya tidak tinggal bersama orangtua. Terlalu banyak cerita yang sangat asing untuk saya, Mas. Apakah Mas Aditya berkenan memberikan saya kebenarannya?โ€ pinta Asti. โ€œAku mohon maaf. Aku baru sadar, aku bersikap sangat egosi selama ini. Kamu selalu terbuka tentang keluarga kamu, sedangkan aku sebaliknya,โ€ ujar Aditya. โ€œOke berarti waktunya sudah tiba. Apakah saya bisa mendengarkan semua ceritanya?โ€ sambung Asti.

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-03
  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 21

    Suasana sejenak hening. Indah seperti kehabisan kalimat atas ucapan Intan. Ingin rasanya jujur, menolak. Namun lagi, Indah tetap bersama penghormatannya. โ€œDua tahun terasa begitu panjang ya, Dik. Kamu tidak berubah,โ€ sambung Intan. โ€œBagaimana kabar ibu, Mbak?โ€ sahut Indah. Argh, kenapa aku malah bertanya tentang ibunya? sesalnya. โ€œAlhamdulillah beliau cukup sehat. Walaupun setahun ini, beliau sering bolak-balik rumah sakit,โ€ ucap Intan. โ€œSakit apa, Mbak?โ€ โ€œBeliau menjalani cuci darah, Dik.โ€ โ€œAstagfirullah. Saya turut berduka Mbak. Semoga penyembuhan ibu dimudahkan.โ€ โ€œAmin.โ€ Kembali, hening. Indah memesan kembali segelas americano. Obrolan yang panjang, membuatnya membutuhkan lebih dari segelas kopi siang ini. โ€œKamu peminum kopi, ya?โ€ โ€œIya Mbak.โ€ โ€œSejak kapan?โ€ โ€œSejak sibuk di perusahaan, saya jadi kecanduan kopi. Kalau gak minum kopi, saya sulit fokus.โ€ โ€œ

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-04
  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 22

    Saat yang dinanti tiba. Makan malam Asti bersama orangtua Aditya, akhirnya terwujud. Pertemuan yang tak sepenuhnya berjalan mulus. Hubungan Aditya dan orangtuanya yang belum membaik, juga turut memengaruhi suasana makan malam yang berlalu tanpa banyak obrolan berarti. Suasana berkendara terasa dingin. Asti diam. Sorot matanya tidak menggambarkan sedikit pun bahagia, meninggalkan kediaman orangtua Aditya. โ€œKamu gak apa-apa?โ€ Aditya memecah keheningan. โ€œAku baik, Mas.โ€ โ€œAku mohon maaf, atas sikap dingin orangtuaku. Kondisi hubungan kami sudah seperti itu sejak dahulu. Apa saja yang menjadi pilihanku, selalu direspons seperti itu oleh mereka.โ€ Aditya mencoba meluruskan suasana makan malam tadi yang jauh dari harapannya. Asti menghela napas. โ€œAku merasa, akan lebih baik, jika Mas Aditya mencoba memahami keinginan orangtua, Mas.โ€ โ€œMaksud kamu?โ€ โ€œMereka jelas menginginkan Mas bersama orang lain. Bagaimana bisa aku tidak merasa se

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-05
  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 23

    Pagi tiba, Rakha tampak lebih bugar. Dokter sudah mengizinkannya meninggalkan rumah sakit. โ€œAlexa, Aditya?โ€ Rakha tersentak dengan kehadiran ke dua sahabatnya itu. Entah mengapa perasaan Rakha seketika sendu, saat matanya melihat kehadiran Alexa. Teringat semua sikap kasarnya selama ini pada wanita itu. Wanita yang selalu setia ada untuknya, selalu hadir di segala kondisinya. โ€œKamu udah baikan?โ€ tanya Alexa. Rakha terjaga. โ€œIya, udah lebih baik.โ€ Aditya menarik kursi dan memberikan pada Alexa. โ€œKalian janjian ke sini?โ€ sambung Rakha. โ€œIya,โ€ jawab Aditya, singkat. Rakha terpaku pada sebuah kertas tebal yang ada di tangan Alexa. โ€œKok, kalian malah diam? Ada apa?โ€ tanya Rakha, mendapati ke dua orang di hadapannya justru mencipta hening. Alexa tertunduk. Menunggu beberapa detik, tampak bulir-bulir air menetes pelan di pipinya. โ€œKamu baik-baik saja, Lexa?โ€ tanya Rakha, pelan. โ€œAku mau mengantarkan ini, Kha. Aku berhara

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-06
  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 24

    Rapat Direksi terlihat lebih serius. Sebuah berita di koran hari ini, kembali menarik perhatian seluruh pimpinan Departemen di Big Land. Namun, ekspresi Indah tampak kebingungan. Dia merasa asing dengan topik pembicaraan yang sedang dibahas oleh Direksi. โ€œAngkasa Group?โ€ ucapnya, tampak berpikir. โ€œSalah satu ahli waris dari korban kebakaran tiga puluh tahun, menggugat Big Land,โ€ ujar salah satu aggota Direksi. โ€œSaat itu Big Land tergabung dalam konsersium bersama Angkasa Group. Salah satu mega proyek yang dikerjakan bersama adalah pembangunan Dream Mega Mall,โ€ sambung anggota lainnya. Kebakaran? pikir Indah. Salah satu anggota Direksi menatap sikap Indah yang tidak seperti biasa. โ€œIbu Indah belum mendengar masalah ini sebelumnya?โ€ tanya salah satu anggota Direksi. โ€œIya, Pak. Saya merasa asing dengan pembahasan ini,โ€ jelas Indah. โ€œDi tahun 1991, sebuah musibah besar melanda perkampungan bawah. Big Land serta Angkasa Group di

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-07

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 40

    Tatapan enam orang itu terbuka lebar. Pria-pria itu menelan ludah, serentak. Kalimat Indah seperti menghentikan detak jam dinding Liebe Box. Terasa tidak ada kehidupan. Semuanya berubah kaku. Pria-pria itu lanjut menatap serius Rakha. Mereka tampak menunggu jawaban pria itu. Dona terus tersenyum. Dia pun tidak menyangka, Indah akan menjadi wanita penuh percaya diri hari ini. Belum lagi, Indah dan Rakha punya masa lalu yang tidak baik. โ€œTidak usah dijawab sekarang!โ€ jelas Indah. โ€œAduh!โ€ Sikap rekan-rekannya serentak kecewa. Mereka ingin mendengarkan langsung jawaban Rakha, namun kalimat Indah membuyarkan harapan mereka. Giliran Yusuf yang menatap serius Dona. Dona yang mendapati tatapan yang begitu dalam, mulai berpikir maksud tatapan itu. Dona akhirnya mengerti. Dia tersenyum lagi. โ€œAda yang cemburu, ya?โ€ ucapnya, sambil tersenyum. Yusuf tidak merespons. Dia masih menatap Dona, menunggu jawaban atas tata

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 39

    Pukul delapan malam, Aditya ditemani Asti sudah terlihat di apartemen Indah. Berselang tak begitu lama, Rakha pun tampak sudah hadir. โ€œTerima kasih atas kehadirannya semua, malam ini. Perlu aku perjelas, ini dokumen-dokumen yang harus diselesaikan dalam dua hari ini,โ€ ungkap Indah menunjuk tumpukan proposal proyek yang sedari pagi membebani pikirannya. Rakha menoleh ke Aditya. โ€œApakah kamu siap, Bung?โ€ tanyanya. โ€œPasti!โ€ sahut Aditya, penuh semangat. โ€œTunggu, tunggu,โ€ sela Asti. โ€œBapak-bapak perlu tahu dulu, informasi apa yang kami butuhkan. Agar hasilnya bisa dipahami lebih mudah dan keputusan yang diambil bisa adil untuk semua.โ€ โ€œSerius banget sih, Sayang,โ€ goda Aditya, menarik Asti dalam pelukannya. Rakha dan Indah yang mendapati sikap Aditya, hanya bisa tersenyum, geli. โ€œEhm, gak kenal tempat ya,โ€ singgung Rakha. โ€œHanya depan kalian berdua. Makanya, segera punya pasangan,โ€ ujar Aditya. Lagi, menggoda Rakha dan Indah.

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 38

    Asti berdiri terpaku, setelah mendapati sosok di depan pintu. Aditya menyusul istrinya. โ€œMama,โ€ ujar Aditya, terkejut. Asti tak kalah kaget. Bertemu dengan ibu suaminya selalu menghadirkan ketegangan, yang membuat lidahnya kaku. Tidak tahu menempatkan diri. Aditya yang paham, langsung menggandeng tangan istrinya. โ€œMasuk, Ma,โ€ pinta Aditya, bersikap santun. Dewi melangkah masuk ke dalam apartemen anaknya. Sorot matanya tak seperti biasa. Dia terlihat lelah, wajahnya tidak sesempurna biasanya. Hening. Asti menuju dapur menyiapkan minuman. โ€œMama, apa kabar?โ€ Aditya memecah sunyi. โ€œMama, baik. Sehat. Kamu dan Asti apa kabar?โ€ sambung Dewi. โ€œBaik, Ma,โ€ jawab Aditya. Tak berselang lama, Asti sudah kembali dengan secangkir teh hangat. Dihidangkannya dan duduk di samping suaminya. โ€œMama ke siniโ€ฆ.โ€ Dewi menghentikan kalimatnya. Terdengar berat setiap kata yang diucapkannya. โ€œSering-seringlah main ke rum

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 37

    Indah berdiri membatu. Wajahnya tak sanggup memandang pria yang terlihat begitu lemah di hadapannya. โ€œMasuk, Indah,โ€ pinta Dimas. Dimas lantas duduk di sofa, diikuti Indah dan Adrian. โ€œAdrian sudah cerita beberapa hari yang lalu, bahwa kamu datang mencari saya. Tapi, seperti yang Adrian sudah sampaikan, saya lagi berduka. Hidup saya kehilangan gairah sejak ibu pergi untuk selama-lamanya,โ€ lanjut Dimas, matanya berkaca-kaca. Ingatan tentang sang istri kembali membawa keharuan yang tak berjeda. Kasih sayangnya yang utuh, tampak dari roman wajah dan matanya yang tak kunjung melahirkan cahaya, seperti yang biasa bersamanya. Indah tak lagi bisa menahan diri. Air matanya kembali mengalir, pelan. Napasnya sesak. Serasa seluruh ruang dalam dadanya tertutup tanpa cela. โ€œP-pak, saya turut berduka citaโ€ฆ.โ€ Perasaan Indah berkecamuk duka. Dia tidak mampu mengangkat wajahnya. Dia terus menunduk, tak berani menatap Dimas. โ€œIya. Inilah keh

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 36

    Tyas masih terpaku di hadapan Asti dan Aditya. Pembicaraan tentang restu orangtuanya pada pernikahan Aditya dan Asti, belum juga menemui titik terang. โ€œAku akan menuruti permintaan mama, Mbak. Beliau mengusirku dari rumah. Dan meminta aku tidak lagi menampakkan wajah di hadapannya. Aku patuh pada itu, Mbak!โ€ jelas Aditya. โ€œTapi, papa kurang sehat, Dit. Dia ingin ketemu kamu dan istri kamu. Cobalah rendahkan gengsimu sedikit. Mbak mohon,โ€ pinta Tyas. Aditya tidak menjawab. Dia mengalihkan pandangannya, mengelus-ngelus kakinya yang perbannya telah dilepas. Menurut dokter hanya butuh beberapa treatment lagi, Aditya sudah bisa keluar dari rumah sakit. โ€œApakah mama pernah mengatakan, dia menyesal atas sikap dan ucapannya tentang Asti?โ€ sambung Aditya, mencari kepastian. Tyas terpaku. Dia tidak bisa memberikan kejelasan, karena semua hanya sekedar dugaannya saat ini. โ€œTuh kan. Mbak pun tidak bisa memastikan penerimaan mama. Aku t

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 35

    Hendra duduk bersama Rizal di ruangannya. Terlihat sangat serius. โ€œApakah semua akan baik-baik saja?โ€ tanyanya. โ€œAku akan mengupayakan, Indah tidak mendengar semua percakapan kita tadi, Pak,โ€ sahut Rizal. โ€œJangan sampai COO beralih darimu. Jika Indah tak jadi bergabung dan dia kembali ke Big Land, semua selesai. Kamu pun kehilangan posisimu!โ€ jelas Hendra. Pria itu berlalu dan meninggalkan Rizal di ruangannya. โ€œHuff. Kenapa dia harus mendengar semuanya!โ€ sesalnya pada dirinya sendiri. Rizal tampak berpikir. โ€œApakah mbak Intan, bisa kembali jadi penolongku sekarang?โ€ gumamnya. --- Liebe Box Dona kembali menatap Indah dari jauh. Kembali, Indah duduk termenung sendiri di pojok ruangan Liebe Box. Menikmati suasana lebih sunyi Liebe Box di sore yang tak biasa. Dona mengambil secangkir kopi hitam dari Romi. Membawanya ke meja Indah. โ€œApakah kamu keberatan jika aku bergabung?โ€ tanya Dona, menunggu jawaban. โ€œDud

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 34

    Rumah Sakit Pagi-pagi sekali, Indah sudah melangkah memasuki lobby rumah sakit. โ€œIndah?โ€ terdengar suara memanggil dari jarak yang tidak begitu jauh. Indah menoleh ke sumber suara. โ€œRakha,โ€ ujarnya, tersenyum menyambut langkah pria itu mendekat. Senyumannya, guman Rakha. โ€œKita ketemu lagi. Ada yang penting banget kayaknya, ya?โ€ sambung Rakha, berjalan di samping Indah. โ€œIya, hari ini saya ada meeting di ET. Tapi sebelumnya, aku pamit ke Asti.โ€ โ€œPamit?โ€ ujar Rakha, tidak mengerti. โ€œAku belum menyampaikan padanya tentang pengunduran diriku dari Big Land. Bagaimanapun, Asti adalah orang yang paling dekat denganku di perusahaan.โ€ Rakha menggangguk, paham. โ€œApakah Big Land, akan baik-baik saja?โ€ tanya Rakha. โ€œBig Land selalu lebih besar dari seluruh karyawannya. Setiap saat, karyawannya akan berganti, tapi Big Land akan selalu menjadi perusahaan besar yang tepercaya,โ€ jawab Indah, mencoba baik-baik saja. Namu

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 33

    Indah berdiri di lobby apartemen Aditya. Dia terus mengecek jam tangannya. Menunggu kedatangan Rakha, mulai dirasanya menjemukan. Sosok pria berkaos oblong hitam, terlihat berlari dari parkiran. โ€œMaaf.โ€ Rakha terengah-engah. โ€œAku pikir kuncinya tadi udah aku serahkan, ternyata masih tersimpan di sakuku,โ€ ucapnya, sambil mengarahkan petugas menuju lantai apartemen Aditya. Indah hanya tersenyum. Akhir-akhir ini, dia memang sedikit bicara. Dia mengikuti langkah Rakha berjalan beriringan dengan dua petugas apartemen yang membantu mengangkut barang-barang Asti. โ€œTerima kasih, Pak,โ€ ucap Rakha, setelah ke dua pria itu meletakkan barang-barang di ruang tamu apartemen Aditya. โ€œMakasih, Pak,โ€ sambung Indah, dengan senyuman hangat. Beberapa detik terpaku. Indah baru menyadari tujuannya ikut ke apartemen Aditya. Aku mau ngapain di sini. Gak mungkin masuk ke kamar Aditya juga, kan? pikirnya. โ€œIndah?โ€

  • Setiap Momen adalah Kamuย ย ย Bab 32

    Beberapa hari setelah meninggalkan Big Land, Indah kembali menghabiskan banyak waktunya di Liebe Box. Dona yang mendapati sahabatnya itu hanya banyak diam, tak bisa banyak bicara. โ€œSemalam, kamu jadi makan malam di rumah Rizal?โ€ ucap Dona, mendekati Indah di balkon. โ€œIya.โ€ โ€œKamu sempat ke rumah Rizal tapi gak ke rumah nengok ibu?!โ€ ketus Dona. Indah tidak merespons. โ€œAku tidak yakin, kamu mau mendengarkan ini. Tapi, sebagai sahabat, aku merasa, kamu bukan lagi Indah yang kukenal.โ€ Indah tersentak. Dia menoleh dengan tatapan serius pada Dona. โ€œAku mengagumi kasih sayangmu pada keluarga. Tapi ternyata, pandanganku, keliru!โ€ Indah bergeming. โ€œIndah. Tidakkah kamu coba melihat dari sudut pandang yang berbeda dan lebih luas. Semua tentang masa lalumu?โ€ Lagi, tidak ada jawaban. โ€œKamu bisa bertahan dan tumbuh baik, sempurna dengan segala pencapaianmu hari ini, karena siapa? Itu kar

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status