Share

Tita Kembali

Author: Si Nicegirl
last update Last Updated: 2025-04-06 08:30:58

Halwa tergelak saat Edzhar mengejarnya dan memekik pelan saat pria itu berhasil menangkapnya, "Mau lari ke mana, Aşkım?" tanya Edzhar dengan senyum penuh kemenangan, lalu menciumi pipi hingga turun ke leher Halwa.

"Ed! Jangan di sini!" protes Halwa dengan nafas terrngah.

Edzhar langsung membopong Halwa, "Di kamar kalau begitu!" serunya sambil melangkah mantap ke dalam rumah, tanpa menyadari ada seseorang yang tengah duduk di ruang tamu mereka.

"Ed ... " sapa orang itu, membuat punggung Edzhar menjadi kaku seketika.

Perlahan Edzhar balik badan ke arah suara itu, kini bukan hanya Edzhar yang matanya membesar saat melihat orang itu Halwa juga, ia langsung menangkup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Tita!" pekik Edzhar dan Halwa secara bersamaan.

Wanita itu terlihat kacau, dengan perutnya yang membuncit, serta air matanya yang mengalir keluar dari kedua matanya itu.

"Ed ... " isaknya sambil sesengukan karena tangisannya, j
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
KKK
sakit jgk d posisi halwa .. 80% tebakan ku mengatakan halwa akan menghilang,, seperti novel2 yg biasa aku baca
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Love and Trust

    "Bahkan mereka telah membuatmu hamil seperti ini!" geramnya."Milikmu ... " desah Tita lirih."Apa maksudmu?""Yang tengah aku kandung ini adalah anakmu, Ed," ungkap Tita.Edzhar mundur beberapa langkah ke belakang, matanya menatap Tita dengan tatapan tidak percaya. Pun demikian dengan Halwa, ia menangkup mulutnya untuk menahan pekikannya. Pengakuan Tita itu seperti menaburkan garam di atas luka hatinya."Ba ... Bagaimana bisa?" tanya Edzhar tergagap, ia melirik Halwa yang tengah menatap mereka dengan sorot mata terluka, lalu segera menghampirinya, dan meremas kedua tangan Halwa yang ia satukan di atas pangkuannya,"Aşkım, aku ... ""Apa kamu lupa kita melakukan itu satu hari sebelum kamu kembali ke Turki? Tiga minggu sebelum hari ulang tahunmu!" potong Tita tajam, perhatian Edzhar kini kembali lagi padanya."Sebenarnya kedatanganku ke Turki selain ingin merayakan ulang tahunmu, juga untuk memberitahumu mengenai

    Last Updated : 2025-04-07
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Tentang Malam Itu

    "Di mana istri saya?" tanya Edzhar saat melihat asisten rumah tangganya yang membawakan minuman alih-alih Halwa."Nyonya tadi mengeluh pusing, dan mau istirahat di kamar dulu katanya, Tuan."'Halwa sakit?'Merasa khawatir, Edzhar berdiri dari pinggir tempat tidur yang tengah ia duduki tadi, baru saja kakinya melangkah ketika Tita kembali berkata,"Mama dan Papa mengusirku!" lirihnya, seketika Edzhar menghentikan langkahnya, ia kemmbali balik badan menghadap Tita,"Apa maksudmu?""Tidak lama setelah aku terbebas aku menghubungi mereka, aku menceritakan semua kesialan yang menimpaku, alih-alih bersimpati padaku mereka malah mengusirku."Tangis Tita kembali pecah, ia menangis tersedu-sedu hinga air matanya kembali membasahi bantalnya."Tidak mungkin! Aku tahu betapa khawatirnya mereka padamu, mereka yang hingga kini tidak pernah putus asa mencarimu. Dan setelah mereka mengetahui kamu masih hidup, rasanya mustahil m

    Last Updated : 2025-04-07
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   NIPT

    Sesuai dengan dugaannya, keesokan paginya Halwa terbangun dengan lengan Edzhar yang tengah memeluknya. Entah jam berapa suaminya itu kembali ke kamar ini, Halwa tidur terlalu lelap hingga tidak menyadarinya.Leher belakang Halwa terasa hangat karena napas lembut Edzhar, yang berarti suaminya itu masih tertidur. Untuk sesaat Halwa membiarkan posisi forward bear ini lebih lama lagi, ia selalu menikmati saat-saat seperti ini. karena dengan posisi seperti itu ia merasa istimewa, ia merasa terlindungi dan dicintai. Rutinitas harian mereka ini sudah berlangsung selama tiga bulan sekarang, meski posisi forward bear ini sebenarnya adalah posisi tidur yang paling disukai Edzhar, karena pria itu dapat dengan bebas menyentuh seluruh tubuh Halwa.Dan saat mengingat kembali kehadiran sahabatnya itu di rumah ini, membuat Halwa menghela napas panjang. Berapa lama mereka berduaan saja di dalam kamar itu? Apa mereka melepas kerinduan? Apa Edzhar masih mencintai wanita itu

    Last Updated : 2025-04-07
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Drama Queen

    "Kamu tidak perlu menamparku, Wa. Cukup bicarakan baik-baik saja padaku," lanjutnya membuat kerutan di kening Halwa semakin dalam,"Aku ti ... ""Ed!" jerit Tita sambil berlari melewati Halwa, membuat Halwa langsung balik badan dan melihat Tita yang tengah memeluk Edzhar.Kini ia mengerti, kenapa Tita tiba-tiba berubah menjadi lembut seperti itu, ternyata wanita itu telah menyadari kehadiran Edzhar."Halwa menamparku, Ed! Padahal aku cuma ingin menyiapkan sarapan pagi kesukaanmu itu," isak Tita sambil terus memeluk Edzhar, Halwa benar-benar muak melihat aktingnya itu."Benarkah itu, Wa?" tanya Edzhar.Alih-alih menjawab Halwa malah melipat kedua lengannya di depan dadanya,"Aku tidak mau menjawabnya, kamu bisa melihatnya sendiri ada tidaknya memar pada permukaan kulitnya, serta bengkak pada jaringan dibawah kulitnya, atau dislokasi pada sendi rahangnya akibat dari tamparanku!" seru Halwa sebelum melangkah meninggalkan me

    Last Updated : 2025-04-08
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   I Will Revenge You!

    Sementara Halwa dan Edzhar tengah menikmati babymoon dadakan mereka, Tita tengah berjalan mondar-mandir di kamarnya, sejak siang tadi ia menunggu Edzhar dan Halwa yang belum juga kembali, entah sedang berada di mana mereka sekarang.Tita kembali menghubungi nomor ponsel Edzhar yang ia dapat dari salah satu pengawalnya yang berhasil ia ancam tadi, tapi tidak aktif. Begitu juga dengan ponsel Halwa, keduanya sama-sama tidak mengaktifkan ponsel mereka, dan itu membuat Tita semakin dipenuhi dengan amarah."Sial kau Ed! Beraninya kau mengabaikanku demi Halwa!" geramnya sambil menjatuhkan semua yang berada di atas meja nakas di samping tempat tidurnya, termasuk juga lampu tidurnya."Dan kamu, Wa! Jangan harap kamu bisa menang dariku lagi!"Tita semakin membenci sahabatnya itu, atau ia yang berpura-pura menjadi sahabat Halwa. Wanita itu selalu saja lebih unggul segalanya dari Tita. Dari mulai orang tuanya yang perhatian padanya, maupun dari nilai akademis

    Last Updated : 2025-04-08
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Nama Untuk Anak Kita

    "Kurang dari dua bulan lagi kamu akan melahirkan, apa kamu sudah menyiapkan nama untuk putra dan putri kita ini, Aşkım?" tanya Edzhar sambil mengelus lembut perut Halwa. Wanita itu tengah berbaring di sofa panjang di balkon kamar mereka yang menghadap langsung ke laut hitam, dengan paha Edzhar sebagai bantalan kepalanya, sambil menatap taburan bintang-bintang yang menghiasi langit malam itu. Semilir angin yang menghembus lembut, seolah menina bobokan Halwa, membuatnya setengah mengantuk di tengah percakapan mereka. "Belum, kamu?" Halwa balik nanya. "Apa kita tetap menunggu orang tua kita yang memberikan nama untuk anak-anak kita ini?" "Terserah kamu, Ed." "Kalau terserahku, aku mau putra kita bernama Edson untuk nama tengahnya, terserah untuk nama depannya." "Edson?' "Ya Edson, kependekan dari Edzhar son." "Aaah, aku mengerti, lalu apa nama tengah u

    Last Updated : 2025-04-08
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Dasar Pelakor!

    Halwa terbangun saat merasakan hembusan hangat napas Edzhar di pipinya ketika suaminya itu mengecupnya. Halwa yang semula berbaring miring, kini terlentang sambil merenggangkan badannya dan menguap lebar."Maaf membuatmu terbangun, Aşkım. Tidurlah lagi aku tahu kamu masih lelah," ujar Edzhar sambil tersenyum lembut.Dengan kedua matanya yang masih terasa berat untuk membuka, Halwa melirik jam di dinding kamarnya, Semalam setelah mendapatkan telepon dari Yas, Edzhar dan Halwa langsung kembali ke rumah ini, membuat Halwa kurang tidur."Baru jam enam, Ed. Kenapa pagi-pagi sekali kamu ke kantornya?" tanyanya.Edzhar duduk di sisi tempat tidur, lalu meletakkan telapak tangannya di atas perut Halwa, "Seperti yang aku jelaskan semalam, Aşkım. Ada sedikit masalah di perusahaanku. Dan aku memilih untuk memajukan rapat direksinya pagi-pagi sekali, supaya sebelum makan siang aku sudah bisa pulang dan mengajakmu makan siang di luar," jawabnya.

    Last Updated : 2025-04-09
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Sly Woman

    Tidak mau berada terlalu dekat dengan Tita membuat Halwa perlahan-lahan mundur, hingga punggungnya menyentuh dinding kamarnya, dan Tita memanfaatkannya dengan menekan leher Halwa,"Sepertinya aku harus menyingkirkanmu selamanya!" desisnya dengan tatapan keji, tidak mempedulikan lagi Halwa yang sudah mulai kesulitan bernapas itu."Ti ... Ta ... " Halwa mencoba bicara tapi tekanan tangan Tita malah bertambah kencang menekan lehernya, dengan sisa tenaga terakhirnya Halwa menepis tangan Tita, lalu mendorongnya hingga Tita mundur beberapa langkah ke belakangnya.Sambil terus bersandar pada dinding dan terbatuk-batuk, badan Halwa merosot hingga terduduk di lantai, begitu juga dengan Tita, wanita itu langsung terduduk sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, isak tangisnya memenuhi kamar Halwa."Maafkan aku ... Kenapa kita jadi seperti ini, Wa?" tanya Tita di sela isak tangisnya."Kamu tahu kan kalau aku begitu mencintai Edzhar.

    Last Updated : 2025-04-09

Latest chapter

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Adakah Kesempatan Ketiga?

    Sinar matahari sudah mulai memasuki kamar saat Edzhar bangun dan menepuk sisi kosong di sebelahnya tempat biasanya Halwa tidur. Sudah satu tahun lebih mereka berpisah, dan rasa rindunya pada mantan istrinya itu tidak sedikitpun memudar. bahkan semakin lama malah semakin merindukannya, dan hanya bisa mengobati kerinduannya itu dengan menatap putrinya, Vanessa. Dengan malas Edzhar turun dari tempat tidurnya, matanya langsung tertuju pada ukiran rumit di kaki sofa yang terdapat bercak darah. Ia jadi ragu kalau itu adalah darah Tita, mengingat tak terhitung banyaknya wanita itu berbohong. Tapi kalau itu bukan darah Tita, lalu darah siapa? Edzhar segera meraih ponselnya yang ia letakkan di atas nakas untuk menghubungi Yas, "Ke kamar saya sekarang juga!" perintahnya. Ia tahu sepagi ini Yas pasti sudah berada di dalam rumahnya. Dan benar saja, tidak lama kemudian terdengar password pintu ditekan, yang berarti Yas ak

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Kamu Janji?

    Halwa tahu wanita yang Victor maksud adalah dirinya, tapi itu tidak menghentikan Halwa untuk menjodohkannya dengan sahabatnya itu,"Bagaimana kalau bertemu dengannya dulu, satu kali saja ... " pinta Halwa dengan wajah memelas,"Lihat nanti saja ya." hanya itu tanggapan Victor.Halwa baru saja akan merespon ketika Paella yang Victor pesan tadi datang, yang disajikan langsung di atas wajan tradisional yang lebar dan dangkal."Gracias!" ucap Victor pada pelayan yang meletakkan makanan itu di atas meja mereka,"Nah, ini salah satu makanan khas Spanyol," ujarnya setelah pelayan itu pergi."Kalau ini sih aku sudah pernah lihat di Jakarta, Vic. Tapi aku tidak tahu namanya.""Memang sudah banyak dijumpai tapas bar Spanyol di berbagai sudut Jakarta dan juga kota besar lainnya di dunia yang menyajikan Paella ini sebagai salah satu menu andalan mereka, sama halnya dengan Churros. Tapi rasanya jauh lebih enak kalau kamu menikmatinya

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Street Food

    "Kamu yakin mau mentraktir aku makan?" tanya Victor setelah Halwa duduk manis di sebelahnya sambil memasang set beltnya. Halwa mengangguk antusias, "Iya, gajiku sudah keluar, by the way," jawabnya sambil tersenyum lebar. Dokter residen seperti Halwa, dianggap bekerja di RS tempat dia bertugas, jadi ia mendapatkan gaji yang sesuai, layaknya pendapatan seorang dokter pada umumnya. Karena pada faktanya ia memang bekerja di RS tersebut. Bekerja sambil belajar, bebannya jauh lebih berat melebihi beban dokter lainnya yang hanya sekedar bertugas. "Ahh, pantas saja. Jadi mau makan di mana kita?" Halwa mengetuk-ngetuk dagunya, "Umm, bebas. Aku kan yang traktir kamu, jadi terserah kamu mau makan apa saja," "Street food? Kamu suka?" "Ya, suka sekali, jadi lebih banyak menu yang bisa kita pilih!" "Ok." Vic

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Cara Kerja Mafia

    Sesampainya di rumah, Edzhar langsung bergegas ke kamar Vanessa, yang untungnya putrinya itu belum tidur dan tengah bermain breast dengan suster Mia dan juga Anne Neya, hingga Edzhar langsung memeluk dan menggendongnya. "Tinggalkan kami, Mia!" seru Anne Neya pada suster Mia yang langsung mengangguk dan keluar dari kamar Vanessa. Anne Neya tahu, putranya itu pasti butuh waktu berdua saja dengan Vanessa. Sambil tersenyum lembut melihat ayah dan anak itu, anne Neya balik badan tapi Edzhar mencegahnya, "Tetaplah di sini, Anne," pinta Edzhar dengan suara parau dan berba;lik ke arah Annenya itu. "Dugaanmu benar, Anne. Vanes adalah putriku dengan Halwa," desahnya bersamaan dengan bulir air mata yang mengalir keluar dari kedua matanya. "Benarkah?" tanya anne Neya sambil menangkup mulutnya dengan kedua tangannya. "Ya!" jawab Edzhar sambil menc1umi wajah putinya itu. Anne Neya menghampiri

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Cruel Woman

    "Kontraksiku sudah mulai sering, sebentar lagi anak ini akan segera lahir. Cepat suruh orangmu itu ke rumah Edzhar sekarang!" seru Tita pada Marcus.Itulah rencana mereka saat Tita akan melahirkan, mereka akan membuat Edzhar percaya kalau anak yang tengah dikandung Halwa bukanlah anaknya, melainkan anak dari sipir penjara. Marcus bahkan sudah membayar seseorang untuk mengedit foto Halwa dan juga sipir penjara itu, sebagai bukti kuat kalau pria itu benar ayah biologis dari sikembar.Saat Halwa keluar dari rumah Edzhar, Marcus dan anak buahnya akan memukuli Halwa hingga cukup sabagai alasan segera dilakukannya operasi caesar untuk mengeluarkan anak-anaknya, yang akan Tita ambil salah satunya.Rencana yang sudah tersusun rapi melalui pesan singkat Tita dan Marcus."Tenang saja, kami sedang dalam perjalanan ke rumah itu," sahut Marcus."Ingat, setelah kamu menukar bayi kita dengan putri Halwa, segera singkirkan wanita itu dan putran

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Mata Indah Halwa

    Hari-hari berikutnya Edzhar lewati dengan menyibukkan dirinya di kantor. Ia terus bekerja seolah-olah akan mati kelaparan esok harinya kalau ia tidak melakukan itu.Semua semata-mata hanya sebagai pelarian dirinya saja dari masalah hidupnya, juga rasa bersalahnya pada Halwa yang terus saja datang menghantuinya. Dan di atas semua itu, ucapan Halwa yang selalu terngiang di telinganya itulah yang membuatnya semakin terjatuh ke lubang penyesalan yang terdalam.'Seandainya ada reinkarnasi di dunia ini, aku hanya berharap aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi. Beribu kali siklus kehidupan pun berulang, aku akan tetap memanjatkan permohonan yang sama, semoga aku tidak bertemu kamu lagi!"Kata-kata itulah yang selalu terngiang di telinganya, tiap kali Edzhar sedang sendiri seperti saat ini.Edzhar meletakkan penanya, lalu bersandar pada kursi kebesarannya sambil menekan pelipisnya dengan jari telunjuk dan juga ibu jarinya,"Ya, kamu memang

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Awal Kejatuhan Tita

    "Tuan, bangun Tuan!" seru Yas sambil mengguncang bahu Edzhar yang tertidur di sofa panjangnya."Hmmm, ada apa Yas? Apa wanita sialan itu sudah pergi?" tanya Edzhar setengah mengantuk."Belum, Tuan. Tapi di bawah ada pihak berwajib, mereka meminta izin Tuan untuk menangkap Nona Tita." jawab Yas, membuat rasa kantuk Edzhar seketika menghilang."Atas dasar apa?" tanyanya lagi sambil melesat berdiri."Maaf, seharusnya saya memberitahu anda terlebih dahulu sebelum menyampaikan laporan ini pada Anne anda. Saya hanya tidak menyangka kalau Anne anda akan langsung memanggil pihak berwajib.""Katakan saja intinya, Yas. Tuduhan apa yang telah dijatuhkan pada wanita itu? Dan kenapa Anne yang melaporkannya ke pihak berwajib?""Biar pihak berwajib saja yang akan menerangkannya pada anda nanti, Tuan. Saya takut, jika anda tidak muncul juga di bawah, Anne anda akan bersikap kalap pada Nona Tita.""Kenapa rumah ini tidak pernah tenang?"

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Penyesalan Yang Mendalam

    "Karena aku cemburu padanya, Ed! Dia selalu mendapatkan apa yang dia mau! Bahkan termasuk mendapatkanmu!""Hanya karena itu kau berniat jahat padanya?" tanya Edzhar lagi."Halwa telah merebut pria yang aku cintai!" jawab Tita sebelum tangisnya kembali pecah."Lebih baik kau simpan saja air matamu itu, Ta! Aku tidak akan tersentuh dengan air matamu itu! Dan kau tidak mencintaiku, tapi Marcus! Kau telah selingkuh dengannya!""Memangnya kenapa kalau aku selingkuh dengannya? Toh aku hanya jalan saja tanpa melakukan apapun! Kau tahu sendiri siapa yang telah mengambil mahkotaku! Dan jangan sok suci, kaupun selingkuh dengan Halwa, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau kalian berc1uman di pertunjukan laser show!""Kami tidak c1uman, sialan!" geram Edzhar."Mana aku tahu selanjutnya kalian kemana lagi! Aku sudah terlanjur kecewa dengan kalian! Jadi aku langsung pergi saat itu juga."Edzhar nampak menyipitkan kedua matany

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Get Wind Of Something

    "Berita apa yang ingin kau sampaikan tadi, Yas?" tanya edzhar setelah sampai di Apartmentnya sambil melepas dan melempar asal jasnya. Tapi Edzhar yakin, apapun yang ingin disampaikan Yas, pasti sama dengan apa yang menjadi kecurigaan Edzhar saat ini. "Saya sudah berhasil mendapatkan track record dari nomor ponsel Nona Tita yang lama, Tuan. Dan banyak pesan singkat untuk Marcus, dengan kata-kata vul9ar. Yang berarti Nona Tita telah menyelingkuhi anda," jawab Yas. Ya, Edzhar memang sudah menduganya, itu makanya ia tidak terlihat kaget lagi dengan berita yang asisten pribadinya itu sampaikan. Atau memang selama ini tanpa sadar ia percaya dengan apa yang pernah diceritakan Halwa tentang perselingkuhan Tita itu? Hanya saja logikanya yang selalu ia kedepankan. Logika yang telah menyesatkan dan menghancurkan pernikahannya dengan wanita yang paling ia cintai itu. Edzhar menghempaskan dirinya di atas sofa panjanga, la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status