Share

Mulai Bergerak

Author: Si Nicegirl
last update Last Updated: 2025-04-13 08:20:24

Edzhar terbangun dengan kepala yang berdenyut nyeri, dan kedua kaki yang menjuntai ke bawah, sementara matanya menyusuri tiap sudut kamar itu, kamarnya.

Dengan jari telunjuk dan ibu jarinya, ia menekan-nekan keningnya untuk meredakan rasa nyeri di kepalanya itu, sambil mengingat-ingat kenapa ia bisa berada di dalam kamarnya, alih-alih di rumah sakit.

Edzhar ingat ia terlalu banyak minum saat tengah menemani Tita di rumah sakit. Raganya memang di sana tapi jiwanya seperti tertinggal di rumah, tepatnya di dalam kamarnya.

Saat itu ia begitu merindukan istrinya, rindu pada tawa dan candanya, tapi ia harus menjauhinya untuk sementara waktu, dan ternyata ia tidak bisa, karena wajah Halwa tidak mau pergi dari benaknya, ia seperti melihat wanita itu dimanapun ia berada.

Ia terus minum hingga mabuk hanya untuk menghilangkan bayangan istrinya itu, tapi ternyata Tita yang mengira ia sudah sepenuhnya mabuk berusaha untuk menggodanya.

Wanita itu dudu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Aku Tidak Bisa Hidup Tanpamu

    "Apa kau sudah membawa Halwa pulang?" tanya Edzhar pada Omer, supir pribadi yang ia tugaskan untuk mengantar dan menjemput Halwa. "Nyonya belum mau pulang, Tuan," jawab Omer. "Di mana kalian?" "Di Kafe favorit Nyonya, Tuan." "Ya sudah, biarkan dia menenangkan diri di sana, saya akan mengirim beberapa pengawal ke sana!" "Baik, Tuan." Edzhar mematikan sambungan teleponnya, bersamaan dengan masuknya Tita ke dalam mobil. "Aku akan menempatkanmu di salah satu Apartmentku!" seru Edzhar setelah Tita duduk di sebelahnya. "Aku tidak mau, Ed. Aku takut sendirian. Kecuali kalau kamu juga tinggal di sana menemani aku." "Jangan mimpi, Ta. Aku sudah memiliki istri sekarang!" "Kalau begitu biarkan aku tinggal di rumahmu, Ed. Aku janji sebisa mungkin aku tidak bersitatap dengan Halwa." "Aku tidak segila itu hingga menempatkan kalian da

    Last Updated : 2025-04-13
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Sebelum Terlambat

    "Untuk sementara waktu Tita akan tinggal di rumah ini," ujar Edzhar saat makan malam bersama Halwa dan Anne Neya."Apa kamu sudah gila, Ed? Apa kamu tidak memikirkan perasaan Halwa?" tanya Anne Neya."Hanya sementara waktu, anne. Sampai Tita pulih dari traumanya," jawab Edzhar lalu beralih menatap Halwa,"Kamu tidak keberatan kan, Wa?" tanyanya."Hmmm.""Jawab, Wa. Aku butuh jawabanmu bukan cuma dehamanmu," desak Edzhar.Halwa meletakkan sendoknya, ia menatap intens suaminya, menatap lekat kedua matanya, ia ingin suaminya itu mengingat perkataannya ini di sepanjang hidupnya,"Aku tidak punya hak suara lagi semenjak kamu tidak mempercayaiku, Ed. Lakukan apa yang kamu mau, ini rumahmu juga hidupmu," jawabnya sengaja menekan tiap katanya.Sambil terus menguatkan dirinya di depan pria itu, Halwa meraih serbet dan membersihkan mulutnya sebelum beralih menatap Anne Neya,"Aku permisi dulu, Anne. Sampai jumpa

    Last Updated : 2025-04-13
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Siapa Yang Akan Dia Pilih?

    Halwa memejamkan matanya ketika pintu kamar terbuka, langkah kaki Edzhar terdengar saat pria itu melangkah mondar-mandir mendekati Halwa, lalu menjauh lagi, begitu seterusnya hingga terdengar helaan nafas panjang sebelum pria itu duduk di sisi tempat tidur."Aku tahu kamu hanya berpura-pura tidur saja, Wa. Bangunlah, ada yang ingin aku bicarakan denganmu!" serunya."Katakan saja, aku mendengarnya. Yang aku tutup hanya mataku bukan telingaku," sahut Halwa tanpa membuka kedua matanya."Aku tahu kamu kecewa karena aku membawa kembali Tita ke rumah ini, tapi aku tidak punya pilihan, Wa. Karena dia masih takut sendirian, dan traumanya belum hilang."Detik berlalu menjadi menit, tapi Halwa masih juga terdiam, kedua matanya tetap terpejam, hanya dadanya saja yang terlihat bergerak naik turun dengan cepat saat ia menarik dan membuang nafasnya, wanita itu tengah menahan dirinya untuk tidak meluapkan kekecewaannya.Merasa Halwa tidak akan merespon

    Last Updated : 2025-04-14
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Sebelum Aku Pergi

    "A ... Aku tidak berbohong, aku memiliki bukti!" sangkal pria itu sambil merogoh saku celananya, lalu menyerahkan dua lembar foto pada Edzhar.Mata Edzhar membulat saat melihat pria itu yang mengenakan pakaian sipir tengah menggagahi Halwa, mata tajamnya beralih menatap Halwa,"Jadi perkataanmu saat di rumah sakit dulu benar, Wa? Kamu berc1nta dengan sipir ini hanya demi makanan?" tanyanya, suaranya sedingin wajahnya.Halwa tahu ini semua hanyalah sebuah rekayasa yang terstruktur dan sistematis, untuk memisahkan dirinya dan Edzhar. Seharusnya ia menyangkalnya, ya kan?Tapi tidak. Setelah sahabatnya itu kembali ia telah ditimpa oleh fitnahan demi fitnahan, dan suaminya itu lebih mempercayai wanita itu daripada istrinya sendiri.Dan sekarang saatnya ... Saatnya Halwa untuk memutuskan masa depannya. Mungkin inilah cara Tuhan untuk membuatnya terbebas dari Edzhar, suami yang tidak mempercayai istrinya sendiri. Tapi sebelum

    Last Updated : 2025-04-14
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Kabut Kesedihan

    "Sebaiknya anda melihat ini, Tuan!" seru Max sambil mengulurkan ponsel ke arah Victor."Nanti saja, Max. Aku harus segera menyelesaikan ini untuk rapat besok dengan The Group!" balas Victor tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar laptopnya."Ini tentang Nona Aira, Tuan."Tidak sampai satu detik kemudian ponsel sudah beralih ke tangan Victor. Sambil melihat foto di ponselnya pria itu dengan cepat berdiri dari tempat duduknya,"Aya!" pekiknya.Victor terus melihat satu-persatu foto Halwa yang berdarah-darah, hingga ke bagian pesan singkat dari pengirim foto itu,'Untuk sekarang, wanita ini masih hidup, tapi tidak lagi kalau sampai malam nanti anda belum datang menemuinya di rumah sakit X. Ini peringatan untuk anda! Dalam waktu satu minggu bawa pergi wanita ini dari Turki, atau dia tidak akan seberuntung hari ini!'"Max! Tunda kegiatan saya selama satu bulan kedepan! Dan segera siapkan jet pribadi, kita ke Istanbul sekara

    Last Updated : 2025-04-14
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Raga Tanpa Jiwa

    "Apakah Tita yang menyuruhmu melakukan itu?" tanya Halwa pada pria yang mengaku sipir tadi setelah mereka keluar dari pagar tinggi rumah Edzhar. Alih-alih menjawab, pria itu langsung menarik Halwa dan mendorongnya masuk ke dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari rumah Edzhar. Sudah ada tiga orang pria asing di dalam mobil itu, dua di depan dan satu dikursi tengah, yang langsung menggeser posisi duduknya saat Halwa masuk, sementara pria yang mengaku sipir tadi duduk di sisi satunya lagi, mengapit Halwa di antara mereka. "Mau apalagi kalian? Bilang Tita aku sudah melepaskan Edzhar untuknya, apalagi yang dia inginkan dariku sekarang?" tanya Halwa. "Nyawamu!" jawab pria yang duduk di sampingnya itu. Pria itu memalingkan wajahnya ke arah Halwa, senyum sinis terukir di wajah pria itu yang terlihat tampan dengan rahang yang tegas khas pria Italia, bukan ketampanan sempurna bak para dewa di Yunani.

    Last Updated : 2025-04-15
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Vanessa

    Victor menatap nanar ke bayi perempuan yang sudah tidak bernyawa itu, bayi dengan warna kulit yang sama dengan bayi laki-laki yang berada di kamar Halwa tadi. Ia menyentuh pipi mungil bayi itu yang mulai terasa sedingin es. Kaku, pipi bayi ini tidak kenyal seperti halnhya pipi bayi laki-laki tadi.Vanessa ...Nama yang cantik, tapi hidupnya tidak secantik namanya, bayi malang ini hanya dapat melihat dunia ini kurang dari satu jam saja."Bayi ini memiliki berat badan yang rendah, juga daya tahan tubuhnya yang lemah. Mungkinkah ibunya mengalami banyak tekanan selama mengandung anak ini, Tuan?" tanya dokter itu.Victor tidak mau menjawab pertanyaan dokter itu. Ia memilih diam sambil terus menatap Vanessa. Yah, bayi ini telah menjadi korban dari sikap keras kepala sahabatnya, Edzhar. Seandainya saja pria itu lebih percaya pada Halwa alih-alih Tita, mungkin bayi mungil ini masih hidup saat ini."Saya akan mengubur bayi ini di Spanyol

    Last Updated : 2025-04-15
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Dukungan Keluarga

    "Mengatasi trauma akibat kehilangan seseorang apalagi kehilangan anaknya sendiri itu butuh proses, yang membutuhkan waktu tidak sebentar, tergantung individunya masing-masing. Saat ini Nona Halwa sedang berada dalam tahap penolakan, ia tengah berusaha untuk bertahan dari rasa sakit emosional, dengan cara menolak menerima kenyataan bahwa putrinya telah tiada," jelas psikolog yang menangani Halwa.Tiga hari sudah berlalu sejak Victor berhasil memindahkan Halwa dan bayinya ke rumah sakit ini, bukan hal yang mudah tapi berkat orang yang tepat, mereka berhasil sampai di Spanyol tanpa menemui hambatan. Kedua orang tua Halwa pun sudah sampai ke negara ini, dan Victor langsung meminta hapus track record penerbangan mereka, supaya Edzhar atau siapapun tidak dapat melacaknya.Karena menurut info dari orang suruhan Max, saat ini Edzhar tengah berusaha menemukan Halwa, bahkan sampai menyuruh asisten pribadinya ke Jakarta untuk menjemput orang tua Halwa, yang untungn

    Last Updated : 2025-04-15

Latest chapter

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Adakah Kesempatan Ketiga?

    Sinar matahari sudah mulai memasuki kamar saat Edzhar bangun dan menepuk sisi kosong di sebelahnya tempat biasanya Halwa tidur. Sudah satu tahun lebih mereka berpisah, dan rasa rindunya pada mantan istrinya itu tidak sedikitpun memudar. bahkan semakin lama malah semakin merindukannya, dan hanya bisa mengobati kerinduannya itu dengan menatap putrinya, Vanessa. Dengan malas Edzhar turun dari tempat tidurnya, matanya langsung tertuju pada ukiran rumit di kaki sofa yang terdapat bercak darah. Ia jadi ragu kalau itu adalah darah Tita, mengingat tak terhitung banyaknya wanita itu berbohong. Tapi kalau itu bukan darah Tita, lalu darah siapa? Edzhar segera meraih ponselnya yang ia letakkan di atas nakas untuk menghubungi Yas, "Ke kamar saya sekarang juga!" perintahnya. Ia tahu sepagi ini Yas pasti sudah berada di dalam rumahnya. Dan benar saja, tidak lama kemudian terdengar password pintu ditekan, yang berarti Yas ak

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Kamu Janji?

    Halwa tahu wanita yang Victor maksud adalah dirinya, tapi itu tidak menghentikan Halwa untuk menjodohkannya dengan sahabatnya itu,"Bagaimana kalau bertemu dengannya dulu, satu kali saja ... " pinta Halwa dengan wajah memelas,"Lihat nanti saja ya." hanya itu tanggapan Victor.Halwa baru saja akan merespon ketika Paella yang Victor pesan tadi datang, yang disajikan langsung di atas wajan tradisional yang lebar dan dangkal."Gracias!" ucap Victor pada pelayan yang meletakkan makanan itu di atas meja mereka,"Nah, ini salah satu makanan khas Spanyol," ujarnya setelah pelayan itu pergi."Kalau ini sih aku sudah pernah lihat di Jakarta, Vic. Tapi aku tidak tahu namanya.""Memang sudah banyak dijumpai tapas bar Spanyol di berbagai sudut Jakarta dan juga kota besar lainnya di dunia yang menyajikan Paella ini sebagai salah satu menu andalan mereka, sama halnya dengan Churros. Tapi rasanya jauh lebih enak kalau kamu menikmatinya

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Street Food

    "Kamu yakin mau mentraktir aku makan?" tanya Victor setelah Halwa duduk manis di sebelahnya sambil memasang set beltnya. Halwa mengangguk antusias, "Iya, gajiku sudah keluar, by the way," jawabnya sambil tersenyum lebar. Dokter residen seperti Halwa, dianggap bekerja di RS tempat dia bertugas, jadi ia mendapatkan gaji yang sesuai, layaknya pendapatan seorang dokter pada umumnya. Karena pada faktanya ia memang bekerja di RS tersebut. Bekerja sambil belajar, bebannya jauh lebih berat melebihi beban dokter lainnya yang hanya sekedar bertugas. "Ahh, pantas saja. Jadi mau makan di mana kita?" Halwa mengetuk-ngetuk dagunya, "Umm, bebas. Aku kan yang traktir kamu, jadi terserah kamu mau makan apa saja," "Street food? Kamu suka?" "Ya, suka sekali, jadi lebih banyak menu yang bisa kita pilih!" "Ok." Vic

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Cara Kerja Mafia

    Sesampainya di rumah, Edzhar langsung bergegas ke kamar Vanessa, yang untungnya putrinya itu belum tidur dan tengah bermain breast dengan suster Mia dan juga Anne Neya, hingga Edzhar langsung memeluk dan menggendongnya. "Tinggalkan kami, Mia!" seru Anne Neya pada suster Mia yang langsung mengangguk dan keluar dari kamar Vanessa. Anne Neya tahu, putranya itu pasti butuh waktu berdua saja dengan Vanessa. Sambil tersenyum lembut melihat ayah dan anak itu, anne Neya balik badan tapi Edzhar mencegahnya, "Tetaplah di sini, Anne," pinta Edzhar dengan suara parau dan berba;lik ke arah Annenya itu. "Dugaanmu benar, Anne. Vanes adalah putriku dengan Halwa," desahnya bersamaan dengan bulir air mata yang mengalir keluar dari kedua matanya. "Benarkah?" tanya anne Neya sambil menangkup mulutnya dengan kedua tangannya. "Ya!" jawab Edzhar sambil menc1umi wajah putinya itu. Anne Neya menghampiri

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Cruel Woman

    "Kontraksiku sudah mulai sering, sebentar lagi anak ini akan segera lahir. Cepat suruh orangmu itu ke rumah Edzhar sekarang!" seru Tita pada Marcus.Itulah rencana mereka saat Tita akan melahirkan, mereka akan membuat Edzhar percaya kalau anak yang tengah dikandung Halwa bukanlah anaknya, melainkan anak dari sipir penjara. Marcus bahkan sudah membayar seseorang untuk mengedit foto Halwa dan juga sipir penjara itu, sebagai bukti kuat kalau pria itu benar ayah biologis dari sikembar.Saat Halwa keluar dari rumah Edzhar, Marcus dan anak buahnya akan memukuli Halwa hingga cukup sabagai alasan segera dilakukannya operasi caesar untuk mengeluarkan anak-anaknya, yang akan Tita ambil salah satunya.Rencana yang sudah tersusun rapi melalui pesan singkat Tita dan Marcus."Tenang saja, kami sedang dalam perjalanan ke rumah itu," sahut Marcus."Ingat, setelah kamu menukar bayi kita dengan putri Halwa, segera singkirkan wanita itu dan putran

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Mata Indah Halwa

    Hari-hari berikutnya Edzhar lewati dengan menyibukkan dirinya di kantor. Ia terus bekerja seolah-olah akan mati kelaparan esok harinya kalau ia tidak melakukan itu.Semua semata-mata hanya sebagai pelarian dirinya saja dari masalah hidupnya, juga rasa bersalahnya pada Halwa yang terus saja datang menghantuinya. Dan di atas semua itu, ucapan Halwa yang selalu terngiang di telinganya itulah yang membuatnya semakin terjatuh ke lubang penyesalan yang terdalam.'Seandainya ada reinkarnasi di dunia ini, aku hanya berharap aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi. Beribu kali siklus kehidupan pun berulang, aku akan tetap memanjatkan permohonan yang sama, semoga aku tidak bertemu kamu lagi!"Kata-kata itulah yang selalu terngiang di telinganya, tiap kali Edzhar sedang sendiri seperti saat ini.Edzhar meletakkan penanya, lalu bersandar pada kursi kebesarannya sambil menekan pelipisnya dengan jari telunjuk dan juga ibu jarinya,"Ya, kamu memang

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Awal Kejatuhan Tita

    "Tuan, bangun Tuan!" seru Yas sambil mengguncang bahu Edzhar yang tertidur di sofa panjangnya."Hmmm, ada apa Yas? Apa wanita sialan itu sudah pergi?" tanya Edzhar setengah mengantuk."Belum, Tuan. Tapi di bawah ada pihak berwajib, mereka meminta izin Tuan untuk menangkap Nona Tita." jawab Yas, membuat rasa kantuk Edzhar seketika menghilang."Atas dasar apa?" tanyanya lagi sambil melesat berdiri."Maaf, seharusnya saya memberitahu anda terlebih dahulu sebelum menyampaikan laporan ini pada Anne anda. Saya hanya tidak menyangka kalau Anne anda akan langsung memanggil pihak berwajib.""Katakan saja intinya, Yas. Tuduhan apa yang telah dijatuhkan pada wanita itu? Dan kenapa Anne yang melaporkannya ke pihak berwajib?""Biar pihak berwajib saja yang akan menerangkannya pada anda nanti, Tuan. Saya takut, jika anda tidak muncul juga di bawah, Anne anda akan bersikap kalap pada Nona Tita.""Kenapa rumah ini tidak pernah tenang?"

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Penyesalan Yang Mendalam

    "Karena aku cemburu padanya, Ed! Dia selalu mendapatkan apa yang dia mau! Bahkan termasuk mendapatkanmu!""Hanya karena itu kau berniat jahat padanya?" tanya Edzhar lagi."Halwa telah merebut pria yang aku cintai!" jawab Tita sebelum tangisnya kembali pecah."Lebih baik kau simpan saja air matamu itu, Ta! Aku tidak akan tersentuh dengan air matamu itu! Dan kau tidak mencintaiku, tapi Marcus! Kau telah selingkuh dengannya!""Memangnya kenapa kalau aku selingkuh dengannya? Toh aku hanya jalan saja tanpa melakukan apapun! Kau tahu sendiri siapa yang telah mengambil mahkotaku! Dan jangan sok suci, kaupun selingkuh dengan Halwa, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau kalian berc1uman di pertunjukan laser show!""Kami tidak c1uman, sialan!" geram Edzhar."Mana aku tahu selanjutnya kalian kemana lagi! Aku sudah terlanjur kecewa dengan kalian! Jadi aku langsung pergi saat itu juga."Edzhar nampak menyipitkan kedua matany

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Get Wind Of Something

    "Berita apa yang ingin kau sampaikan tadi, Yas?" tanya edzhar setelah sampai di Apartmentnya sambil melepas dan melempar asal jasnya. Tapi Edzhar yakin, apapun yang ingin disampaikan Yas, pasti sama dengan apa yang menjadi kecurigaan Edzhar saat ini. "Saya sudah berhasil mendapatkan track record dari nomor ponsel Nona Tita yang lama, Tuan. Dan banyak pesan singkat untuk Marcus, dengan kata-kata vul9ar. Yang berarti Nona Tita telah menyelingkuhi anda," jawab Yas. Ya, Edzhar memang sudah menduganya, itu makanya ia tidak terlihat kaget lagi dengan berita yang asisten pribadinya itu sampaikan. Atau memang selama ini tanpa sadar ia percaya dengan apa yang pernah diceritakan Halwa tentang perselingkuhan Tita itu? Hanya saja logikanya yang selalu ia kedepankan. Logika yang telah menyesatkan dan menghancurkan pernikahannya dengan wanita yang paling ia cintai itu. Edzhar menghempaskan dirinya di atas sofa panjanga, la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status