Share

9. Aku bukan suamimu!

Author: Amie_C.T
last update Last Updated: 2021-12-10 06:11:59

"S-siapa?" Tanya Andira dengan suara yang gemetar karena ketakutan.

"Dira, ini kakak." 

Seketika, ada perasaan lega yang menyelimuti hati Andira saat mendengar suara yang sangat ia kenali. Dia bergegas melangkah ke arah pintu, lalu kamudian memutar gagang kunci untuk membuka pintu rumahya.

Wuussh...

Angin berhembus kencang bersamaan dengan terbukanya pintu rumah, menerjang tubuh Andira yang berdiri di ambang pintu. Dedaunan yang mengeringpun ikut terbawa angin, masuk hingga ke teras rumah. Andira mengedarkan pandangannya, mencari pemilik suara yang ia kira kenali namun hasilnya nihil.

"Kak? Kak Ema di mana? Ini tidak lucu loh Kak." Hawa dingin mulai menerpa kulit Andira, menusuk hingga ke tulang dan membuat bulu kuduknya merinding.Tiba-tiba, sekelebat bayangan hitam melesat cepat di taman samping rumahnya.

"S-siapa itu? K-kak Ema, apa itu dirimu?" Andira memberanikan diri untuk memeriksanya, pelan-pelan ia melangkah

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ar_key
ada yang merasuki tubuh Bagas, apakah harimau jadi"an??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   10. Maaf

    Entah kemana perginya jiwa Bagas yang sesungguhnya dan siapa yang tengah bersemayam dalam jasadnya saat ini. Yang pasti, malam ini tubuh Bagas benar-benar brutal dan tidak bisa di kendalikan. Wanita yang sangat berarti dalam hidupnyapun kini terisak di bawah kungkungannya karena perlakuan buruknya. "Tidak sayang, jangan lakukan itu." Seru Andira di tengah-tengah isak tangisnya. Tubuhnya yang lemah tidak bisa menandingi kekuatan tubuh Bagas. Dia hanya bisa menangis dan mencoba untuk menyadarkan sang suami. "Aaaargh..." Andira berteriak saat tubuh Bagas kembali mengambil ancang-ancang untuk melukai dirinya. Bruugh. Tubuh Bagas terjungkal saat mendapat tendangan dari seseorang. Plakk, satu tamparan keras berhasil mendarat di pipi kiri Bagas. "Bagas! Apa yang kamu lakukakan? Dia itu istri kamu!" Hardik Deni, sang kakar ipar. "Kakak?" Ya, Ema serta Deni sang suami yang baru saja datang, langsung berlari saat mendengar teriakan Andira dari dalam. Berunt

    Last Updated : 2021-12-10
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   11. "Mereka" datang!

    Andira berlari dengan tangisnya yang sudah kembali pecah. Sesekali tangannya mengusap bulir-bulir bening yang mengalir membasahi kedua pipinya. Entah apa yang ada di dalam pikiran suaminya kali ini, Andira sama sekali tidak bisa memahaminya. "Dira sayang, kamu kenapa?" Leni yang baru saja turun dari mushollah bersama Deni dan juga Ema, terkejut saat berpapasan dengan Andira yang tengah berlari sambil menangis. "Aaaaarrrrgghh.." Tiba-tiba erangan panjang seseorang mengalihkan perhatian mereka. "Bagas." Leni memekik dan berlari ke arah sumber suara yang diikuti oleh Ema, Deni dan Andira di belakangnya. "Bagas, buka pintunya. Kamu kenapa?" Teriak Leni saat mendapati pintu kamarnya terkunci dari dalam. "Tidak, bawa Andira pergi dari sini Bu. Aku tidak ingin menyakitinya lagi. Aaarrrgh." Seru Bagas dari dalam kamar. "Apa maksudmu? Cepat buka pintunya." Leni yang tak mengerti, tetap berusaha membuka pintu kamar itu. "Mereka datang Bu, mereka

    Last Updated : 2021-12-11
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   12. Siluman Macan Putih

    Suara berat itu terdengar menggema di dalam kamar Bagas dan membuat Leni, sang ibu terkejut. "Hah? K-kenapa suara Bagas terdengar berbeda?" "Itu bukan Nak Bagas Bu, itu suara mereka yang bersembunyi di dalam tubuhnya." Imbuh Ustadz Syafi. Deg, seketika rasa tak tenang menghantui hati Leni. "M-mereka? A-apa firasatku itu benar?" Leni berharap jika apa yang ada di pikirannya tidak benar-benar terjadi, namun harapannya sirna begitu saja kala sang Ustadz mengangukkan kepala tanda mengiyakan. "KALIAN PARA MANUSIA, SERAKAH! TIDAK PERNAH BERSYUKUR DENGAN APA YANG KALIAN MILIKI. ANAK INI MEMILIKI SUATU KEISTIMEWAAN. TAPI SAYANG, KARENA SIKAPNYA YANG SALAH, DIA BAHKAN MENANAMKAN KEDENGKIAN DI HATI SESEORANG, DAN ITU AKAN MENJADI CAMBUK DALAM BIDUK RUMAH TANGGANYA. HAHAHA.." "Tidak. Kami tidak percaya dengan kalian para jin! Terutama kau yang Siluman!" Tunjuk Ustadz Syafi ke arah Bagas. "A-apa, S-siluman?" Terkejut. Ya, tentu saja Andira s

    Last Updated : 2021-12-13
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   13. Sentuhan panas

    Pyaarrr.Semua kaca jendela hancur berkeping-keping bersamaan dengan suara teriakan Bagas, bahkan semua orang histeris saat melihat tubuh bagas yang melayang ke atas. "AAAAAAARRRRRRRRGGGGHHH..." Bagas mengerang panjang, tubuhnya bahkan terlihat mengejang hingga kepalanya tertarik ke belakang. Kedua matanya yang memerah, melotot serta mulutnya pun menganga sangat lebar. Dia berteriak sangat keras, seolah mendorong sesuatu yang sangat besar yang akan keluar dari sana. Buugh, tubuh Bagas terhempas dengan sangat keras ke atas lantai, bersamaan dengan darah segar yang menyembur keluar dari mulutnya. "Sayang, kamu tidak apa-apa?" Andira berhambur memeluk tubuh Bagas yang terkulai lemas. Bahkan rasa paniknya tak terbendung kala melihat darah yang bercucuran dari mulut suaminya. "Buka matamu sayang." *** "Sepertinya ini akan sagat sulit." Seru seorang pria tua yang sedang duduk di sebuah kursi rotan di ruang tamunya. Kepalanya mang

    Last Updated : 2021-12-17
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   14. Selasa Legi

    Kedua mata Tari melebar kala merasakan sentuhan itu kian menjalar ke atas pundaknya, bahkan sentuhan itu terasa semakin panas seolah membakar punggungnya. Namun, karena rasa ingin tahunya yang lebih besar dari rasa takutnya, hingga hatinya terus saja mendorong pikirannya untuk selalu memastikan apa yang membuatnya penasaran. Meski kini jantungnya tengah berdegup sangat cepat, Tari mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk melihat apa yang bergerak di balik punggungnya saat ini. "Aarrgh." Dengan cepat Tari beringsut menjauh menutupi wajahnya dangan kedua tangannya. Dia sangat terkejut saat ekor matanya menangkap sebuah tangangan yang memiliki kuku hitam yang sangat panjang, merayap di balik punggungnya. Tangan tersebut bahkan terlihat mengitam dengan banyak belatung yang menggeliat di balik dagingnya yang mengering. "T-tangan s-siapa itu Mbah?" Tanyanya dengan suara yang bergetar, wajahnya pun kini memucat karena ketakutan. Kedua matanya kembali menelisik seluruh ruang

    Last Updated : 2021-12-18
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   15. Serangan mendadak

    Rasa sakit hati Tari yang sudah mendarah daging, membuatnya bertekat untuk mengahancurkan rumah tangga seseorang meski hal itu akan sangat beresiko dalam hidupnya. "Kalau begitu, tunggu sampai hari Selasa Wegi dan carilah mayat yang baru saja di makamkan pada hari itu." "Untuk apa aku mencari mayat Mbah?" Tanyanya dengan menautkan kedua alisnya. "Ambillah satu tali pocong yang berada di kakinya." "T-tali p-pocong Mbah?" Tari membulatkan kedua matanya, saat pria tua yang sedang bersila di hadapannya ini memberinya tugas untuk mengambil sebuah tali. Namun bukan tali biasa, melainkan tali dari pocong. *** Satu minggu berlalu dan Bagas pun tidak mengalami hal serupa lagi. Meski begitu, Leni tetap tidak mengijinkan mereka untuk kembali tinggal berdua saja di rumah mereka untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan kembali terjadi. Hari ini adalah hari di mana Andira dan Bagas kembali ke aktifitasnya

    Last Updated : 2021-12-19
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   16. Tali Pocong

    *** "Kalau bukan karena balas dendam. Ogah aku main ke kuburan tengah malam begini." Keluh Tari, kesal. Dengan berbekal pencahayaan yang berasal dari ponselnya, kedua kakinya melangkah pelan menerobos semak belukar yang mengarah ke suatu tempat. Sesekali tangannya terlihat mengibas, mengusir para nyamuk yang akan hinggap di kulit tubuhnya. "Lagian, kakek tua itu kenapa harus tahu segala sih, kalau waktu itu aku mengubur buntalan kain itu bersama temanku!" Rutuknya lagi. "INGAT! KAMU HARUS MENGAMBILNYA DENGAN KEDUA TANGANMU SENDIRI DAN TIDAK ADA YANG BOLEH TAHU TENTANG HAL INI, APA LAGI JIKA KAMU SAMPAI MINTA BANTUAN PADA ORANG LAIN." Perkataan mbah Kaji itu, terus saja mengiang-ngiang di kepala Tari. Pletak. "Aaarrgh." Ocehan Tari terhenti saat tiba-tiba ia merasa ada yg menimpuk kepalanya. "Siap-pa i-tu?" Dengan cepat Tari segera mengecilkan volume suaranya, saat ia tersadar jika saat ini dia tengah berada di tenga-tengah semak belukar.

    Last Updated : 2021-12-20
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   17. Mahluk kecil bertubuh merah

    Di saat beberapa warga yang tengah berpatroli asik memperbincangkan tentang kisah-kisah mistis yang mereka percaya benar adanya, tiba-tiba sesuatu melesat cepat dan menggelinding melewati mereka. Sish, pluk. "Aaaarrgh.." Para warga berhambur saling menjauhkan diri. Mereka tekejut saat melihat suatu benda yang berbentuk bulat, menggelinding cepat di hadapan mereka. Sepasang warnah merah menyala yang melekat pada benda bulat tersebut, membuat mereka semakin yakin jika benda bulat tersebut adalah sebuah kepala terbang. Seperti gosip-gosip yang tengah beredar di kalangan para emak-emak di Desa Cempaka akhir-akhir ini. "Mereka kenapa?" Gumam Tari yang masih bersembunyi di balim pohon besar. Tari menautkan kedua alisnya, entah apa yang membuat mereka berlari terbirit-birit seperti itu. Yang pasti, Tari sekarang bisa bernafas lega karena dia bisa melanjutkan rencananya seperti semula. Dag, dig, dug.. Baru beberalangkah Tari melangkahkan kedua k

    Last Updated : 2021-12-21

Latest chapter

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   133. Akhir yang indah

    Cahaya merah mendadak muncul di atas mobil Bagas, sesosok ular besar yang berkepala manusia pun mendadak muncul dan membelit mobil mereka.Kretek, kretek.Mobil pun terdengar mulai meretak saat sosok ular besar itu melilitnya dengan sangat kuat. Andira pun semakin ketakutan sambil meremas jok mobilnya."Ashadualla ilahailallah, wa ashadu anna muhammadarrasulullah."Andira langsung menoleh saat mendengar suaminya mengucapkan syahadat. Namun tiba-tiba ia langsung terbelalak, ketika cahaya putih yang memancar dari tubuh Bagas perlahan semakin menebal dan semakin melebar."Aaaargh!" erangan mahluk-mahluk itu tiba-tiba menggema di telinga keduanya. Tubuh mahluk-mahluk itu seketika hancur menjadi asap, saat cahaya putih itu mulai menyentuh mereka.***Klotak,klotak.Mbah Kaji pun langsung menghentikan ritualnya saat suara lemparan batu, terdengar di atap rumahnya."Pak Kaji, keluar! Kami tidak ingin punya warga seorang dukun! Keluar! Kalau tidak, k

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   132. Pertarungan gaib

    Perlahan Andira mulai membuka kedua matanya ketika Ia baru saja sadar dari pingsannya. ia pun langsung meringis ketika pusing tersa di kepalanya. Beberapa saat kemudian kedua matanya pun langung terbelalak, saat mendapati dirinya dalam keadaan terikat di atas meja dan di kelilingi taburan bunga."Mmm... Mmm..."Andira pun berusaha meronta dan melepas ikatannya. Namun ikatannya sangat kuat, dia juga tidak bisa berteriak karena mulutnya tersumpal. Seketika Andira langsung menangis ketakutan, ketika puluhan mahluk menyeramkan tiba-tiba mengelilingi dirinya. Meski sebelumnya dia sudah terbiasa dengan mereka, entah kenapa kali ini dia merasa berbeda.Tubuhnya pun langsng gemetar ketika salah satu makluk meyeramkan itu tiba-tiba menjilati bagian perutya, seolah tak sabar akan menikmati makanan yang sangat lezat.Brak!Pintu ruangan tiba-tiba terbuka paksa, bersamaan dengan pintu yang terbuka, semua mahluk menyeramkan itu juga mendadak menghilang seketika. Bagas pu

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   131. Kabar menggejutkan

    "Mereka lagi bahas apa sih! lama amat." keluh Dion kesal. Ya, setelah ia memberikn alamat Andira pada Tari, entah kenapa perasaannya mendadak tidak tenang. Dan seharian ini pun, dia terus mengikuti kemana Tari pergi kalau-kalau dia sampai berbuat sesuatu yang nekat pada Andira.Hingga malam hari tiba, Tari pun akhirnya benar-benar menemui Andira. Namun ketika Dion menunggunya di sudut jalan tak jauh dari rumah Andira, Tari malah tak kunjung keluar dari rumah Andira. Dion pun semakin merasa gelisah, ingin rasanya ia langsung masuk ke sana dan langsung membawa Tari pergi dari sana. Namun semua itu tidak mungkin, karena Andira akan merasa curiga padanya.Hingga sekian lama Dion menunggu, mobil Tari tiba-tiba terlihat keluar dari rumah Andira. Ketika mobil itu melaju dan melewati dirinya, seketika itu juga Dion pun langsung tersentak, saat tanpa sengaja kedua matanya melihat Andira tak sadarkan diri di jok belakang mobil Tari.Dion pun langsung bergegas mengikuti mobil

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   130. Rencana Tari

    Pagi harinya, Tari tiba-tiba memanggil Dion ke ruangannya dan Dion pun dengan sangat terpaksa menurutinya. Dengan langkah kaki yang berat, ia mengikuti langkah kaki Tari yang sedang menuju ruang kerja pribadinya."Duduklah." titah Tari."Tidak perlu basa-basi, cepat katakan apa maumu?" Ketus Dion dengan nada kesalnya.Tari langsung menghentikan langkahnya. "Tolong jaga sikapmu! Ini kantor, jadi hargai aku sebagai atasanmu." ucap Tari yang langsung menatap tajam ke arah Dion.Seketika, Dion pun langsung terbungkam. Meski sebenarnya di dalam hatinya ia masih menggerutu kesal pada wanita yang sedang berada di hadapannya saat ini.Tari mengambil nafas dalam, lalu kemudian ia mendudukkan bokongnya di atas kursi kebesaranya. "Aku ingin tahu tempat tingga Andira yang baru." ucapnya kemudian.Seketika, Diaon langsung mendongak lalu ia menatap tajam ke arah Tari. "Aku tidak tahu!" ketusnya seketika."Hahaha..." Tari pun langsung tergelak, lalu kemudian wajahn

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   129. Nyawa, dibalas dengan nyawa!

    Seketika, penglihatan itu langsung menghilang dan membawa Bagas kembali ke tempat semula."Yang lalu, biarlah berlalu Nak. Sekarang, waktunya untuk kamu memperbaiki segalanya." Bagas langsung menoleh, dan menatap kakek buyutnya. Ia pun bertanya-tanya, apa maksud dari memperbaiki segalanya. "Maksudnya apa Kek? tanyanya kemudian."Kemarilah Nak." sang kakek melambaikan tangan, menandakan agar Bagas semakin mendekat padanya.Bagas pun menurut dan perlahan mulai mendekati kakeknya. Tiba-tiba, tangan kanan sang kakek terangat dan langsung menyentuh pucuk kepalanya. Dan seketika, pucuk kepalanya pun langsung terasa sejuk, di mana semakin lama rasa sejuk itu semakin menjalar ke seluruh tubuhnya. "Aku titipkan ilmuku padamu, jaga baik-baik dan gunakanlah untuk membatu sesama." titah sang kakek yang kemudian melepaskan tangannya dari pucuk kepala bagas. "Sekarang, bersiaplah. Sesuatu yang besar akan segera terjadi. Segera bersihkan tubuhmu dan langsung ambil w

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   128. Penglihatan

    Malam harinya, Bagas pun bisa bernafas lega saat ia bisa melaksanakan kembali, ibadah yang selama ini dia tinggalkan. Meski di bagian dadanya masih terasa sedikit nyeri dan punggungnya pun juga masih terasa sangat berat, tapi setidaknya ia masih bisa menahannya dan melakukan ibadahnya sampai selesai.Tinggal seorang diri seperti ini, membuat Bagas merasa kesepian. Ia rindu gelak tawa wanita yang selama ini sabar mengahadapinya. Ia rindu semua ocehan yang keluar dari bibir manisnya. Rindu saat dia berteriak kesal, saat ia terus saja mengusili dirinya. Bagas pun tersenyum saat mengingat semua itu.Setelah melaksanakan sholat isya', Bagas hanya menghabiskan waktunya dengan berdzikir dan mengaji. Semenjak ia membuang barang-barang pemberian dari pak Soleh, tidak ada lagi mahluk gaib yang menggangu atau pun menampakkan dirinyanya.Bagas kini bisa melakukan aktifitasnya seperti sedia kala. Hingga jam di dinding kamarnya menunjukkan pukul dua belas malam, Bagas pun mulai m

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   127. Rencana dua

    "Kurang ajar! Bagas berhasil mematahkan mantra pengunci kita." pak Soleh langsung emosi saat dia sadar, semua benda-benda pemberiannya telah Bagas buang."Bagaimana mungkin, dia sampai tahu? Bukannya selama ini, kita sudah behasil memanipulasi pikiran dia?" ucap Tari yang juga ikut kesal. Keduanya kini duduk bersila, di ruangan khusus yang biasa pak Soleh gunakan untuk melakukan ritualnya. "Dia bukan pria sembarangan!"Suara seseorang tiba-tiba terdengar dari arah pintu. Keduanya pun lantas menoleh dan mendapati seseorang yang mereka kenal, sudah bediri di sana."Akang?" pak Soleh langsung beranjak dari duduknya dan menyambut kedatangan saudara tertuanya itu."Sepertinya kita salah orang untuk saling mengadu ilmu." ucap mbah Kaji yang kemudian ikut bersila dan bergabung dengan mereka. "Dia bukan keturunan orang biasa. Leluhurnya yang dulu, kini datang untuk mewariskan semua ilmunya." jelas mbah Kaji lagi."Leluhurnya?" tanya pak Soleh yang langsung meng

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   126. Pembersihan

    Amin yang merasa dipanggil namanya, langsung berhenti seketika. Ia lalu menoleh dan langsung menunduk saat Bagas trlihat menghampirinya."Bang Amin, kenapa?" tanya Bagas terheran."Maaf, tadi saya hanya pergi memancing saja. Ini sudah mau pulang."ucap Amin dengan gugup. Ia kemudian langsung berbalik dan hendak pergi dari sana. Namun tiba-tiba, langkahnya langsung terhenti saat Bagas menahan bahunya."Ampun Pak, saya nggak ngapa-ngapain kok." ucap Amin lagi dengan tubuhnya yang sudah gemetar."Bang Amin kenapa sih! Aku kan hanya ingin minta tolong." balas Bagas.Seketika Amin langsung menoleh, ia juga langsung menelisik dan menatap Bagas dari atas sampai ujung kaki. "Ini beneran Pak Bagas, 'kan?" tanyanya kemudian."Bang Amin ini ngomong apa sih! Masak iya, aku hantu." ucap Bagas lagi."Alahmudillah Pak, ini beneran bapak?" Amin langsung berhambur dan memeluk Bagas. "Bang Amin jadi bantuin saya, nggak?" tanya Bagas lagi."Eh. Jadi Pak, jadi."

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   125. Antara senang atau harus bersedih

    Setelah Andira resmi bercerai dengan suaminya, kehidupan Andira kembali berjalan seperti biasanya. Dia juga sudah kembali bekerja dengan Kevin. Meski ia masih kerap mengalami gangguan-gangguan mistis di rumahnya, namun entah kenapa ia menjadi tak takut lagi. Mereka pun juga tidak pernah menyakitinya lagi. Kini Andira pun menjadi lebih sering merasakan hal-hal gaib di sekitarnya. Meski begitu, saat ia mengabaikan dan pura-pura tidak melihatnya, sosok yang tiba-tiba menampakkan diri padanya, langsung menghilang begitu saja. Seperti saat ini pun saat ia tengah makan siang bersama Kevin, sosok wanita yang memiliki lidah panjang, tiba-tiba menampakkan diri di atas meja makannya. Sosok yang berwajah runcing dengan kedua mata dan telinga yang lebar itu terlihat menganga, air liurnya pun jadi menetes dan mengalir ke piring makanan yang tersaji di hadapannya. Seketika Andira pun langsung merasa mual. Ia juga langsung menutupi mulutnya saat sesuatu terasa mengaduk-aduk isi lamb

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status