Beranda / Romansa / Sentuh Aku, Pak! / 153. Minggu Tanpa Kembar

Share

153. Minggu Tanpa Kembar

Penulis: helloimironman
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-11 07:57:29

Hari minggu kali ini Savian dan Carla menitipkan sih kembar ke Kristal dan Alvero. Rencananya mereka berdua mau mengajak sih kembar ke kebun binatang, dan kalau Kalia tidak rewel, mungkin mereka akan camping sampai malam.

Jangan salah paham, Alvero dan Kristal tidak ada hubungan apa-apa. Tapi memang mereka berdua dekat layaknya sahabat dan sering berkelana bersama. Mungkin itu alasan kenapa keduanya masih jomblo sampai sekarang. Ya, gimana mau cari pacar kalau mereka berdua sudah saling melengkapi meski tanpa status resmi.

Diantara teman Carla yang lain, bukan cuma Alvero yang belum menikah, tapi Jeffrey dan Mahen juga. Dan kabarnya, Jeffrey sedang merencanakan taaruf dalam waktu dekat ini. Tentu saja itu usul dari Umi dan Abinya.

Ya, bisa dibilang hanya Mahen yang jomblo karatan, bukan karena belum move on dari Dinne. Tapi agaknya cowok itu memang pemilih soal pasangan. Makanya Savian selalu mengejeknya, 'Buat apa punya kontrakan seratus pintu kalau nggak ada cewek yang bisa diajak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Reridomisa Nararuko
ditunggu kelanjutannya
goodnovel comment avatar
KARISMA KARISMA
SEMANGAT TERUS THOR ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sentuh Aku, Pak!   154. Cari Suami Baru?

    Ekor mata Carla melirik ke arah jam dinding, ia menghembuskan napas pelan mendapati jarum jam sudah menunjuk ke angka 10. Ini hampir larut dan Savian belum juga pulang. Carla meletekkan buku dongeng yang habis dia bacakan untuk mengantar Kalia tidur. Sekarang anak itu sudah terlelap. Sebelum beranjak keluar dari kamar, Carla menarik selimut Kalia sampai dada, mengecup pelan kening anak itu lalu memadamkan lampu kamar Kalia. Carla menghembuskan napas lagi. Berjalan menuju sofa dengan pikiran ke mana-mana. Ia khawatir terjadi sesuatu dengan suaminya di luar. Savian tidak biasanya hilang kabar seperti ini, jika lembur, pasti dia memberi kabar dari tadi.“Mama..” Suara Kahfi memanggil, praktis Carla menoleh dan tertegun mendapati anak sulungnya yang menghampiri. “Sayang, kok belum tidur?” Carla mengulurkan tangannya, dan membawa Kahfi untuk duduk di sebelahnya. “Papa belum pulang ya, Ma?” Carla mengangguk kecil. “Kamu mau Mama bacain dongeng?” Biasanya, yang membaca Kahfi dongeng pen

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Sentuh Aku, Pak!   155. Papa Savian Marah

    “Papa bilang pulang jam berapa, Bang?” Savian menatap tegas ke Kalia dan Kahfi yang baru saja pulang main dari tamah komplek. Kedua anak kembar itu hanya menunduk tanpa berani untuk membalas ucapan Savian. “Ini sudah mau jam enam tapi kalian masih belum mau pulang juga?” lanjut Savian masih dengan kekesalan yang menumpuk di dalam dadanya. Setelah adzan ashar tadi Kahfi dan Kalia pamit untuk bermain sepeda di taman komplek. Carla dan Savian memberi izin dengan syarat mereka harus pulang ke rumah sebelum jam lima sore. Tapi sudah lewat dari jam lima keduanya belum menampakan batang hidungnya. Alhasil, Savian yang nyamperin mereka ke taman komplek. Sesampainya mereka di teras rumah, amarah Savian langsung meluap. “Abang udah mau pulang tapi Kalia engga mau,” cicit Kahfi memberanikan diri untuk bersuara. Sementara Kalia hanya diam dengan raut mendung sembari memainkan jemari tangannya.“Tadi Papa bilang pulang jam berapa, bang?” tanya Savian sekali lagi dengan nada dingin. Ia bertal

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 01. Pengantin Pengganti

    Kahfi menatap sendu gadis yang sedang duduk sendirian di kursi pelaminan. Dengan balutan gaun putihnya, gadis itu tampak sangat cantik dan memikat hati para tamu undangan yang datang. Sayang, meski sudah dirias dengan secantik mungkin, gurat sedih yang Pengantin wanita itu pamerkan membuat siapapun tahu hati gadis itu tidak sebahagia yang seharusnya ia rasakan. "Kasihan Keina, pengantin prianya kabur. Keluarganya harus menanggung malu karena perbuatan calon suaminya." Samar-samar Kahfi mendengar pembicaraan dua wanita di sebelahnya. Benar, apa yang dikatakan dua gadis itu memang benar. Alasan kenapa Keina memasang wajah sedih di kursi pelaminan sebab calon suaminya tak kunjung datang, alias kabur. Suasana di dalam rumah Keina juga sudah kacau. Dinne -Mamanya Keina, jatuh pingsan, sementara ayahnya misuh-misuh karena Keina enggan membatalkan pernikahan. Gadis keras kepala itu bersikukuh kalau calon suaminya akan datang sebentar lagi. Padahal sudah lewat dua jam lebih dari waktu ijab

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 02. Kebohongan Keina

    Keina Arunika, gadis yang baru saja mendapatkan gelar sarjananya itu sudah mantap untuk menikah muda. Sejak pertama kali bertemu Dirgantara, Keina sudah yakin kalau pria itu yang akan menjadi teman hidupnya. Meski hubungan mereka dilarang oleh kedua orang tua masing-masing, namun pasangan muda itu tidak kehabisan akal.Jalan pintas pun Keina hadapi demi mendapatkan restu secara paksa.Iya, jalan pintasnya Keina pura-pura hamil agar mereka secepat mungkin dinikahi.Sialnya, sih calon suami yang ia perjuangkan secara mati-matian malah kabur entah ke mana tepat di hari H pernikahan mereka. Lalu kini datang masalah baru untuk Kiena; Kahfi ingin menjadi pengantin pengganti untuknya.Catat! Dia Al Kahfi Malik. Anak teman mamanya yang galak dan paling Kiena benci nomor wahid. Selain galak, Kahfi juga jutek. Pokoknya jenis manusia menyebalkan yang harus Keina hindari di dunia ini.Dengan seribu alasan kenapa Keina membenci Kahfi, apa ada kemungkinan gadis itu akan menerima lamaran dadakan da

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 03. Cieee Punya Bini!

    "Kamu yakin, Bang?" Savian bertanya dengan gurat serius. Saat ini dia sedang bicara empat mata dengan Kahfi tatkala anaknya itu mengatakan keinginannya untuk menjadi pengantin pengganti untuk Keina. Savian paham betul kalau anaknya itu sudah cukup umur untuk membangun bahtera rumah tangga, secara mental dan finansial juga sudah mampu. Savian juga tidak masalah jika memang Keina yang akan menjadi menantunya. Yang membuat Savian ragu, Savian tidak yakin mereka saling mencintai. "Aku yakin, Pa." jawab Kahfi dengan tegas dan kepala terangkat yakin. Savian menghembuskan napas panjang, "Kamu mengenal Keina, kan? Kamu yakin kalau kamu sanggup membimbing dia? Papa enggak masalah jika memang Keina pilihan kamu, tapi kamu tahu latar belakang dia seperti apa?" Savian sama sekali tidak bermaksud untuk merendahkan Keina yang berlatar belakang dari keluarga broken home, dia mengenal baik keluarga gadis itu, makanya Savian ingin meyakinkan anaknya kalau tanggungjawab Kahfi akan sangat besar jika

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 04. Pulang-pulang Bawa Istri

    Kahfi menghembuskan napas panjang melihat istrinya yang sedang memainkan sebuah drama. Ya, saat ini Keina tengah bersimpuh di kaki mamanya sambil menangis sendu. Alasannya jelas karena gadis itu tak mau diboyong oleh Kahfi keluar kota dan menetap di sana. Tapi Kahfi tahu kalau itu semua hanya air mata buaya dan kepura-puraan Keina saja.Kahfi masih ingat jelas dulu Keina pernah mengatakan bahwa mimpi terbesarnya adalah keluar dari rumah saang mama. Dan hari ini Kahfi akan mewujudkan mimpi itu. Hanya saja bukan dirinya yang diharapkan Keina untuk bisa membawanya pergi dari sini. Makanya gadis itu bersikeras membujuk mamanya untuk melarang Kahfi yang ingin membawanya pergi.“Sudah sepantasnya kamu ikut Kahfi, Na. Seorang istri harus patuh sama suami.” Untung saja Dinne paham betul dengan kewajiban seorang istri. Walaupun dia gagal mempertahankan rumah tangganya, tapi Dinne pernah berusaha untuk jadi istri yang terbaik untuk suaminya.Keina menggeleng, dia memeluk kaki mamanya erat-erat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 05. Hari Pertama Jadi Pasutri

    Keina melenguh pelan, lambat laun manik cantiknya yang dinaungi bulu mata lentik itu terbuka. Sesaat dia celingukan, mencari keberadaan sang suami yang tak terlihat di sebelahnya. Kemana perginya Kahfi? Bunyi decitan pintu yang terbuka spontan membuat Keina menoleh ke sumber suara, gadis itu langsung menegakan badannya saat mendapati Kahfi yang keluar dari toilet. Pria itu mengusap wajahnya yang menitikan air ke lantai, tak hanya wajahnya yang basah, namun rambutnya juga. Apa yang habis suaminya itu lakukan di dalam sana? "Kak Kahfi habis mandi?" tanya Keina lalu menoleh ke jam dinding. Ini baru jam tiga dini hari, apa Kahfi habis mandi?Kahfi berjalan menuju lemari, dia mengeluarkan perlengkapan sholatnya dari mulai sarung sampai sejadah. "Saya mau sholat tahajud, kamu mau ikut sholat berjamaah sama saya?" tanya Kahfi sambil mengacingkan baju kokohnya usai memakai sarung dengan rapi.Keina menggaruk tengkuk, agak terkesima saat Kahfi memakai peci di kepalanya, membuat jidat paripur

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19
  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 06. Mengenal Lebih Jauh

    Hari pertama menjadi suami istri, Kahfi sudah memiliki rencana apa yang akan dia lakukan dengan Keina hari ini. Bukan jalan-jalan atau semacamnya, malah kemungkinan besar mereka akan menghabiskan waktu seharian di dalam rumah, banyak yang akan Kahfi bicarakan dengan Keina. Salah satunya, membicarakan masa depan mereka. Walaupun pernikahan mereka terjadi tanpa perencanaa yang matang, tanpa rasa cinta, atau bisa disebut posisi yang Kahfi dapatkan hanyalah sebagai pengganti pria lain yang seharusnya menjadi suami Keina. Tapi Kahfi tak ambil pusing, dia percaya semua terjadi karena takdir yang sudah Tuhan tetapkan. Kahfi tekankan sekali lagi, dia sudah siap bertanggungjawab dengan keputusan yang diambil. Usia Kahfi memang tak lagi muda, sudah lama dia kepikiran untuk menikah. Tak disangka-sangka, Tuhan kirimkan jodoh untuknya lewat kejadian yang tak pernah Kahfi duga. Sejak kecil dia mengenal Keina, tapi beranjak dewasa mereka memiliki jalan masing-masing dan jarang bertemu. Kahfi sama

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20

Bab terbaru

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 16. Peluk Untuk Keina

    Kahfi menghembuskan napasnya cemas, pria itu tidak bisa berhenti memikirkan istrinya yang sekarang entah berada dimana. Keina yang beberapa jam lalu mengeluh tak enak badan, kini menghilang. Sudah sejak tadi Kahfi ingin mencarinya, tapi Keino melarang dan mengatakan kalau sebentar lagi gadis itu pasti akan pulang. Kata Keino, Keina memang suka pergi main tanpa bilang-bilang. Kalau pun memaksa pergi, Kahfi juga tidak tahu harus kemana, dia tidak mengenal teman-teman dekat istrinya. Sedari tadi ponsel Keina juga tidak bisa dihubungi."Tunggu di dalam aja, Kaf. Dingin di sini." Keino datang sambil memainkan kunci mobil di tangannya, sepertinya pria itu hendak pergi.Kahfi mengangguk tanpa mengatakan apapun. "Enggak usah khawatir, Keina emang gitu anaknya, bandel. Sering kabur-kaburan. Nanti kalau dia udah pulang, sentil aja kupingnya, kebiasaan kalau main enggak izin dulu. Dia lupa kali kalau sekarang udah punya suami." gerutu Keino. Mungkin dia kesal dengan tabiat adiknya yang satu itu

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 15. Bertemu Dirga

    Keina melenguh disela-sela tidurnya, bukan tanpa sebab tidurnya yang nyenyak itu terganggu. Ada sesuatu yang mengguncang pundaknya, dan dengan terpaksa Keina membuka mata."Na, bangun..." Suara halus itu kini sudah langganan ditelinganya, jelas dia tahu siapa pemiliknya. Kahfi."Kenapa sih, Kak? Aku masih ngantuk!" Keina menepis tangan Kahfi dari pundaknya. Demi Tuhan, dia masih ngantuk berat, setelah subuh tadi dia harus terbangun untuk sholat subuh, kini Kahfi kembali mengusik tidurnya lagi."Hei, kamu lupa hari ini kita mau ke Dokter Kandungan?" Meski suaranya masih tetap lembut, tapi nyatanya saat ini Kahfi sedang menahan rasa sabarnya. Baru beberapa minggu menjadi suami, namun rasa sabar Kahfi benar-benar diuji.Mendengar apa yang baru saja suaminya itu katakan, spontan sepasang mata Keina membulat sempurna. Dia segera memunggungi Kahfi dan meringis pelan. Tentu saja sambil mengumpat dalam hati. Benar, dia lupa kalau hari ini mereka sudah janjian untuk periksa kandungan. Bukan me

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 14. Gawat!

    Keina duduk di depan Kahfi dan Keino dengan wajah tegang. Sejak kemarin kakaknya itu memang ada di rumah, tapi hubungan mereka sedikit canggung karena pemasalahan yang ada. Ya, tentu saja Keino marah saat mendengar kabar bahwa adiknya itu dihamili oleh pria yang tidak bertanggungjawab. Jangankan ngobrol, sejak datang saja Keino tidak mau menatap wajah Keina, baru tadi saat menegurnya di depan teman-temannya.Jadi, tolong jangan ditanyakan seberapa besar rasa marah Keino ke Keina. Sebagai kakak, dia jelas merasa sangat kecewa dan gagal melindungi adiknya dari janji manis laki-laki buaya."Gimana Keina, Kaf? Dia menjalani kewajibannya sebagai istri, kan?" tanya Keino menatap Kahfi dengan serius, walaupun Keina duduk tepat disebelah Kahfi, tapi tak sekilas pun matanya melirik ke arah sang adik yang merengut cemas.Sebelum menjawab pertanyaan kakak iparnya itu, Kahfi menoleh ke arah Keina dan tersenyum lembut. Dia menggerakan tangannya, merangkum punggung tangan Keina yang nganggur lalu m

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 13. Kedatangan Kahfi

    "Na, mobil siapa tuh?"Keina yang sedang asik berbincang dengan Gibral lantas mengalihkan pandangannya ke arah yang sama dengan apa yang Miska lihat saat ini. Sebuah mobil Range Rover yang melaju memasuki perkarangan rumahnya. Perlahan kening Keina berkerut sebelum bibirnya mengeluarkan sebuah decakan sebal setelah tersadar siapa pemilik mobil mewah itu.Ya, siapa lagi kalau bukan suaminya, Kahfi. "Siapa, Na?" Mario ikut bertanya.Dan ketika pintu mobil itu terbuka, memunculkan Kahfi yang keluar dari dalam sana. Hal itu tentu saja membuat rasa penasaran teman-temannya terbayarkan. Jelas mereka masih ingat wajah pria yang duduk di kursi pelaminan bersama Keina menggantikan posisi Dirga yang notebene teman mereka juga. Mereka spontan bangkit berdiri, kecuali Keina yang ekspresinya langsung mendadak bete."Na, kok diam aja, itu suami lo datang!" Miska menarik tangan Keina cepat tatkala melihat Kahfi yang berjalan mendekati mereka dengan seulas senyum manisnya. Jika boleh jujur, tadi Mis

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 12. Keina : Berat, Ma...

    "Maaaaa, takut!" Keina berlari mundur saat mendengar gemercik minyak panas tatkala ia memasukan potongan ayam ke dalam penggorengan. "Ya ampun, Na! Masak aja kayak mau tawuran!" Komentar Dinne yang berdiri diujung pintu dapur sambil memegang ponsel yang menyorot ke arah sang anak. Ya, dia sedang merecord kegiatan Keina untuk dikirim ke Kahfi sebagai laporan. Meskipun Kahfi tidak meminta, tapi Dinne berinisiatif sendiri. "Ma, bantuin aku dong! Kok malah main hape doang!" Gadis itu menatap sang mama kesal, tangan kanannya memegang spatula sementara tangan lainnya memegang tutup panci yang dia ambil spontan untuk melindungi diri dari cipratan minyak. Dinne berdecak, sebelum mengindahkan perintah sang anak, dia mengatur tata letak ponselnya agar kameranya terus menyorot ke arah Keina. Setelah itu dia berjalan mendekati kompor, "Sini, gitu aja udah marah-marah." Dia mengambil alih spatula dari tangan Keina, lalu menggoreng potongan ayam yang tersisa. "Mama kayaknya salah deh, sebelum be

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 11. Pengantin Baru Kok Pisah Ranjang?

    Kahfi mengelus bibirnya dengan kedua mata tertuju pada ponsel digenggaman. Biasanya di jam-jam segini pria itu sibuk dengan laptop dan pekerjaan, meskipun pekerjaannya sudah selesai tapi dia pasti selalu bertanya ke Sekretarisnya apakah ada pekerjaan yang bisa dia selesaikan saat itu. Namun untuk kali ini Kahfi memilih untuk korupsi waktu, entah kenapa dia lebih memilih untuk berperang dengan isi kepalanya sendiri daripada menandatangi berkas-berkas.Pria dengan kemeja abu-abu itu merenggangkan dasinya. Tangan kanan Kahfi memegang ponsel yang hanya dia tatapi sejak setengah jam lalu, sementara tangan lainnya memutar-mutar bolpoint. Nama sang istri yang asik berlarian di kepalanya menjadi alasan kenapa pria itu asik dengan dunianya sendiri. Kahfi melirik arloji dipergelangan tangannya, jam satu siang. Kalau dia telepon Keina dan bertanya apakah istrinya itu sudah sholat dzuhur dan makan siang, apa Keina akan merasa terganggu? Mengingat bagaimana respon Keina saat ia telepon tadi pagi,

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 10. I'm Gonna Miss You

    Mas Kahfi: Assamu'alaikum, Na... Selamat pagi.Mas Kahfi: Hari ini kesiangan enggak sholat subuhnya? Oh iya, jangan telat sarapan, ya.Keina yang baru membuka kedua matanya dan tak sengaja mendapati pop-up pesan dari Kahfi lantas berdecih. Entah kenapa pesan manis itu terlihat menjijikan untuknya. Typing Kahfi benar-benar menggambarkan sosok bapak-bapak yang sudah tua, sangat berbeda dengan Keina yang terbiasa menerima pesan dengan typing gaul dari teman-teman sepantarannya.Tanpa berniat membalas pesan dari suaminya itu, Keina lantas meletakan kembali ponselnya ke atas nakas. Sejenak dia merenggangkan otot-otot badannya sebelum menyibak selimut dan turun dari ranjang. Gadis dengan setelan piyama biru muda itu berjalan menuju jendela kamarnya, membuka ventilasi udara dan menghirup banyak-banyak udara yang belum terkontaminasi polusi.Kepala Keina menoleh ke belakang, melirik jam dinding. Ternya masih pukul enam pagi. Sejujurnya, ini momen langka karena Keina bisa bangun disaat matahar

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 09. Sayang, Adek, atau Istriku?

    Menepati janjinya, selepas sholat dzuhur Kahfi membawa Keina ke rumah Galih untuk silahturahmi sekaligus mengenalkan istri cantiknya itu. Tentu saja, Galih dan istrinya menyambut dengan baik kedatangan keduanya. Ya, meski gagal menjadikan Kahfi sebagai menantu mereka, tapi hubungan keluarga Galih dengan Kahfi tetap baik. Mereka juga banyak memuji Keina yang katanya cantik. Usai berbincang kecil selama kurang lebih setengah jam, Kahfi dan Keina harus pamit karena mereka harus pergi mengejar jam penerbangan pesawat ke Jakarta yang sudah mereka pesan siang ini. Ya, hari ini Keina akan kembali ke Jakarta, jika gadis itu menepati janjinya, maka dia akan kembali lagi bulan depan untuk menetap selamanya bersama Kahfi di kota ini."Sudah dicek lagi barang-barang kamu? Ada yang ketinggalan enggak?" tanya Kahfi seraya mengambil alih tas besar yang sedang Keina bawa. Lantas dia menaruhnya ke dalam bagasi mobil."Enggak ada, Kak," jawab Keina.Kahfi mengangguk, dia lantas membukakan pintu penump

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 08. One Step Closer

    "Mas Kahfi, tumben sudah dua hari saya enggak lihat mas Kahfi jamaah di sini,"Kahfi yang baru saja melangkah keluar dari pintu masjid langsung menghentikan tungkainya, dia berbalik badan dan mendapati Pak Galih yang melempar pertanyaan kepadanya.Sebelum menjawab, Kahfi lebih dulu menyalami tangan pria paruhbaya itu. Dia cukup dekat dengan Pak Galih selaku ketua RT dikompleknya. Apalagi mereka sama-sama jamaah tetap di masjid, jadi setiap hari pasti bertemu."Iya, Pak, kemarin saya habis dari Jakarta," jawab Kahfi dengan senyuman di wajah teduhnya. "Oh iya, Pak, rencananya pagi ini saya mau ke rumah bapak," imbuh Kahfi sambil melangkah menuju halaman masjid. Tentu saja, tungkai Galih juga mengiringi."Ada apa, mas?" Galih bertanya sambil memakai sandal jepitnya.Kahfi menahan senyum, sebenarnya dia tidak ingin berbicara dengan situasi seperti ini, dijalan menuju arah pulang. Meskipun jalanan sedang sepi dan hanya ada beberapa orang yang juga baru keluar dari masjid selepas sholat sub

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status