Tabib Yang menatap curiga pada Xin Qian, sedangkan gadis itu hanya mendengus acuh tak acuh."Memangnya kenapa kalau aku tahu itu racun kutukan serigala? Tidak boleh?" raungnya kesal.Pria tua ini begitu menyebalkan. Baru datang saja sudah membuat keributan seperti ini. Apa dia ingin mencari masalah?Xuan Yuan sudah dalam kondisi seperti ini, Tabib Yang masih menghalanginya untuk menolong. "Sebenarnya, kamu ini tabib atau apa? Kamu sengaja menunda pekerjaanku karena punya motif tersembunyi. Kamu ingin Pangeran Ketiga mati karena terlambat ditangani! Begitu kan?" Xin Qian tidak bisa tenang sebelum membuat pria tua itu mati karena kesal."Sembarangan bicara!" Tabib Yang merasa begitu marah pada Xin Qian."Lalu, kenapa masih berani menunda pekerjaanku?" Xin Qian menatap tajam."Huh...." Tabib Yang mengibaskan jubahnya dan segera mundur. Selama usianya yang sudah setua ini, dia belum pernah berjumpa dengan orang yang berani memarahinya sedemikian rupa.Melihatnya sudah mundur, Xin Qian me
Ada yang bilang bahwa dinding-dinding istana mempunyai mata dan telinga. Ternyata itu bukanlah omong kosong belaka. Meskipun tiga pengawal telah berusaha memblokir berita perihal Pangeran Ketiga yang mendadak sakit, ternyata masih berhasil lolos sampai di telinga Selir Hui Yuan Shi.Bahkan berita yang sampai di telinga Selir Hui lebih akurat. Sang Ibunda Pangeran Ketiga itu telah mendengar tentang keadaan Murong Xuan Yuan yang terinfeksi racun kutukan serigala. Mengetahui hal tersebut tentu saja Selir Hui begitu panik. Murong Xuan Yuan adalah putra kebanggaannya. Apalagi racun kutukan serigala saat ini adalah momok yang menakutkan, karena belum ada satu obat herbal pun yang bisa menawarkan jenis racun ini."Fu Jing, bagaimana keadaan Yuan'er?" resahnya panik."Yang Mulia Selir, Anda jangan panik. Pangeran Ketiga orang baik, Surga pasti akan melindunginya." Pelayan pribadi Selir Hui itu berusaha menenangkan. Wanita yang biasa bersikap tenang itu tidak bisa mengendalikan diri jika itu
"Yuan'er, apakah yang menyembuhkanmu adalah Nona Xin Qian?" tanya Selir Hui setengah tidak percaya.Selir Hui menatap Xuan Yuan meminta jawaban. Dia terkejut mendengar ucapan Tabib Yang. Xin Qian masih sangat muda, tapi dia bahkan memiliki kemampuan sehebat itu. Bukankah sebelumnya Xin Qian berjasa pada Da Liang karena berhasil membuat senjata surgawi, sekarang dia juga ahli dalam ilmu medis. Ini sangat mengejutkan.Gadis yang memberi kesan berbeda sejak pertemuan pertama. Meski Selir Hui belum memiliki kesan mendalam, tapi karena wanita itu telah berhasil mendapatkan perhatian putranya, dia menghargainya.Sekarang, Selir Hui benar-benar terkejut. Racun kutukan serigala bukan racun yang bisa ditawarkan dengan mudah. Bahkan Tabib Yang tidak percaya diri bisa menawarkan racun ini. Xin Qian masih sangat muda. Selir Hui sulit percaya dengan pendengarannya sendiri.Jika sudah masuk di dalam darah, dia bahkan bisa membunuh orang yang terinfeksi dalam hitungan jam. Tak perlu diragukan lagi k
Xin Qian melangkah menuju aula utama setelah menghabiskan makan siangnya. Hari ini dia harus melakukan perawatan untuk Xuan Yuan. Racun di dalam tubuh pangeran tampan itu sudah dikeluarkan, tapi bukan berarti tidak ada bekas. Jika tidak dirawat dengan benar, takutnya akan ada pengaruhnya di masa depan.Beberapa kali Xin Qian menyesalkan kelengkapan medis di zaman kuno yang belum memadai. Setelah semalam melakukan operasi pada Xuan Yuan, seharusnya hari ini dia memberikan Paracetamol yang dikombinasikan dengan analgesik opioid untuk meredakan rasa sakitnya. Saat ini hanya bisa memberi resep dengan obat-obatan herbal yang tersedia. Namun, bahan-bahan obat yang tersedia di istana juga merupakan bahan obat yang berkualitas tinggi. Tabib Yang sudah melakukan hal tersebut, jadi Xin Qian bisa sedikit tenang."Nona, Anda mau kemana?" tanya Shu Ling yang selalu mengekor kemana pun majikannya itu pergi."Aku akan melihat A Yuan.""Nona, apa penyakit Pangeran Ketiga bisa disembuhkan?" bisik Shu
Xin Qian mengerucutkan bibirnya tidak suka. Pria tampan di depannya ini sangat keras kepala. Jika sudah berkata demikian, maka tidak bisa mundur ke belakang."Lagipula, kamu juga harus ikut ke Istana untuk menghadap Kaisar. Mungkin hari ini Kaisar akan memberimu hadiah besar," ujar Xuan Yuan sembari tersenyum cerah.Mendengar ucapan ini, sepasang netra Xin Qian tiba-tiba berbinar indah. Aah, bukankah dia sudah lama menunggu hari ini? Bagaimana mungkin dia malah ingin menundanya? Jika hari ini dia mendapatkan hadiah dari Kaisar, dia akan meninggalkan istana ini segera. Semakin lama tinggal, akan semakin membuatnya terjerat semakin dalam di tempat bobrok ini."Baik, nanti sepulang dari Istana, kita baru mulai akupuntur lagi." Xin Qian tak marah lagi setelah mendengar kata 'hadiah dari Kaisar'. Suasana hatinya membaik.Murong Xuan Yuan bernapas lega. Wanita yang mempunyai temperamen tidak biasa ini akhirnya mau mengalah. "Baiklah, karena QianQian sudah berbaik hati. Nanti malam kita ma
Kereta kuda telah sampai di Istana Xi Wei, keduanya menghadap Selir Hui Yuan Shi untuk memberi hormat sebelum kembali ke Paviliun Xing He. Xin Qian ingin mengucapkan terima kasih, Selir Hui telah mengirimkan banyak hadiah padanya tadi pagi.Ketika tiba, Fu Jing menyambut keduanya di depan Paviliun Lien Hua. "Harap Pangeran Ketiga dan Nona Xin Qian menunggu sebentar, saya akan melapor pada Selir Hui." Keduanya berdiri di depan aula utama, sedangkan Fu Jing bergegas masuk setelah memberi hormat pada keduanya.Tak berapa lama kemudian, Fu Jing mempersilakan keduanya untuk masuk. Seorang wanita paruh baya yang berpenampilan begitu megah duduk dengan anggun di sana. "Hormat pada Ibunda.""Hormat untuk Yang Mulia Selir Hui."Xin Qian dan Xuan Yuan memberi hormat kepada Selir Hui ketika masuk aula utama Paviliun Lien Hua."Kalian sudah datang?" Selir Hui menyapa dengan seulas senyum.Diam-diam dia mengukur penampilan Xin Qian. Gadis yang disukai putranya ini benar-benar cantik, selain itu
Selir Hui menatap Xin Qian dan Xuan Yuan bergantian. Jelas-jelas dia melihat ada binar cinta berpendar lembut di tatapan Xuan Yuan. Namun, tidak demikian dengan gadis itu. Hati wanita paruh baya itu sedikit mencelos. Sekalinya Xuan Yuan merasa jatuh cinta, harus berhadapan dengan seorang gadis yang tidak mudah ditakhlukkan."Kalian tidak perlu khawatir, mengenai pernikahan kalian berdua, Ibunda yang akan siapkan. Kalian tidak perlu banyak berpikir." Kali ini, Selir Hui tidak akan melepaskan Xin Qian. Gadis yang disukai putranya, harus menjadi menantunya.Bagaimanapun Xuan Yuan adalah Pangeran Ketiga Da Liang. Dinasti ini membutuhkan banyak keturunan, karena hanya Xin Qian yang bisa menggerakkan hati Xuan Yuan untuk menikah, maka mereka harus menikah.Putranya itu sangat datar dan dingin. Dia akan begitu mudah menolak jika memang tidak suka. Namun kali ini Xuan Yuan bahkan menunjukkan kasih sayang pada gadis ini. Mana mungkin Selir Hui akan melepaskannya.Selir Hui tahu, putranya kal
Istana Fengyi Permaisuri Lao Yin FangPutra mahkota duduk dengan malas di hadapan Permaisuri Lao Yin Fang. Hal paling menyebalkan bagi Huantian adalah melihat kebahagiaan Xuan Yuan.Sejak kecil, dia selalu merasa cemburu pada adik ketiganya yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan di atasnya.Hari ini, di ruang sidang Istana, dia menyaksikan bagaimana Kaisar Murong Tian Yi begitu bermurah hati menganugerahkan bintang jasa dan begitu banyak hadiah untuk Xuan Yuan. Benar-benar membuatnya merasa iri.Tak banyak bicara, Huantian hanya duduk di sana dengan wajah kesal. Permaisuri mengetahui suasana hati putra mahkota yang buruk, dia berkata."Tian'er, Ibunda tahu kamu sekarang sedang merasa kesal. Apa kamu datang hanya untuk memperlihatkan wajah jelekmu itu di hadapan Ibunda?" ucap Permaisuri dengan kesal.Apa tidak bisa sehari saja, putranya itu menyimpan keluhan? Kenapa setiap hari selalu mengeluh di hadapannya? Sungguh tidak berguna!Sebagai putra mahkota bukannya tidak mempunyai reputa