Xue mengumpulkan ratusan pekerja yang akan merenovasi kediaman Pangeran Ketiga di Kota Chang'an. Ada juga beberapa pengrajin yang mempunyai keahlian mumpuni untuk mendesain calon Istana Kota Chang'an tersebut.Bahan-bahan yang digunakan untuk membangun juga sudah mulai disiapkan. Sebentar lagi, proses renovasi akan berjalan. Begitu sampai di Kota Chang'an, Pangeran Ketiga disibukkan dengan begitu banyak program pembangunan kota ini, sembari mengurus Permaisuri Xin yang membutuhkan perhatian khusus di masa awal kehamilannya. Pria tampan itu tak ingin terjadi hal buruk pada istri dan putranya. Setiap hari, dia selalu berada di sisinya."A Yuan, kamu terlihat sangat lelah," ungkap Xin Qian iba.Sekarang, Xin Qian tidak bisa lagi membantu terlalu banyak karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan. Ada rasa bersalah menghinggapi hatinya melihat Xuan Yuan kelelahan memikirkan semua hal sendirian."Tidak, hanya sedikit kurang tidur beberapa hari ini," sahutnya.Ketika Xin Qian tidur di
Siang ini, Yunxi sedang mengawasi para petani yang sedang menyiapkan lahan untuk menanam tanaman herbal yang saat ini sedang dalam perjalanan dari Gunung Huashan. Seorang pria yang berpakaian paling bagus di antara para petani melangkah mendekati Yunxi sambil mengulas senyum."Tuan Yun, hamba mempunyai keahlian dalam budidaya tanaman obat. Hamba tahu teknik proses budidaya menjadi lebih cepat dan hasil lebih melimpah. Jika Pangeran Ketiga berkenan, hamba bisa mengajarkan semua itu pada mereka semua." Pria itu berkata dengan penuh percaya diri kepada Yunxi."Sebentar lagi Guru Mei Yin dari Sekte Emei akan datang. Pangeran Ketiga sudah memberikan tanggung jawab pengelolaan lahan pertanian obat herbal ini kepada Guru Mei. Mungkin kamu bisa menemui Guru Mei Yin dan membicarakannya dengan beliau." Meskipun jujur, dia tertarik dengan ucapan pria tersebut. Namun, Yunxi tak mempunyai hak untuk membuat keputusan di tempat ini. "Baik, hamba mengerti." "Siapa namamu?" tanya Yunxi."Tuan Yun,
"Katakan padaku! Apakah kamu mengenalnya? Apakah dia jahat?" Xuan Yuan memberondong dengan pertanyaan. Rasa penasaran pria itu terpancing saat melihat wajah panik Xin Qian. Memangnya ada apa dengan pria bernama Lin Chao Feng itu? "A Yuan, aku akan mengatakan padamu nanti!" Xin Qian menolak mengatakannya di depan Xue. Nama pria ini sangat tabu untuk diungkapkan di depan orang lain. Xuan Yuan membuang napas gusar. Pangeran Ketiga sudah sangat mengenal Xin Qian. Jika dia berkata seperti itu, artinya ini adalah pembicaraan yang sangat serius dan rahasia. Tak ingin mengganggu majikannya yang akan membahas masalah penting, Xue mohon diri.Sepeninggal Xue, Xuan Yuan sudah tidak bisa menahan diri. Diraihnya dagu wanitanya dan meninggalkan kecupan ringan di sana."Jangan membuatku mati penasaran! Cepat katakan dengan jelas!" dengkusnya sambil menjentikkan jari di dahi Xin Qian."A Yuan, nama pria itu mirip dengan seseorang yang kukenal!" ungkapnya."Apakah dia seorang penjahat?" "Dia adal
Para petani yang sedang mengolah ladang sudah mulai pulang ke rumah masing-masing karena senja sudah makin menggelap. Seorang pria berperawakan paling berbeda dengan para petani lainnya juga ikut bergegas dari sana.Tak banyak berbincang dengan petani lainnya. Hanya sesekali terlihat ikut bergabung dalam perbincangan dengan petani lain. Selebihnya, pria itu lebih suka menyendiri. Seakan tak berasal dari tempat yang sama dengan yang lainnya.Demikian juga ketika perjalanan pulang dari ladang. Mereka sesekali masih terlibat candaan. Namun pemuda itu hanya menyimak tanpa menimpali teman-temannya.Menyusuri jalanan di kota Chang'an, pria itu mengekori mereka yang berjalan menuju rumah masing-masing. Ketika sebagian besar petani sudah sampai, pria itu masih terus berjalan. Sampai di salah satu sudut paling jauh, dia mengambil arah jalanan setapak yang sepi. Ada sebuah rumah kecil tak jauh dari sana. Tungkai panjang Lin Chao Feng terayun ke rumah tersebut.Tok Tok TokLin Chao Feng mengulur
Hari-hari berlalu secepat angin yang berembus. Jenis tanaman herbal dari Gunung Huashan yang diangkut oleh beberapa kereta kuda gelombang pertama sudah ditanam sesuai arahan Mei Yin. Dia sangat memahami cara paling baik untuk budidaya tanaman herbal.Begitu Guru Mei Yin datang, hal pertama yang disampaikan oleh Xuan Yuan adalah perkara Lin Chao Feng. Pria itu ditandai dengan sangat baik, bahkan Yunxi secara pribadi yang diperintahkan oleh Pangeran Ketiga untuk mencari informasi sampai sedetil mungkin tentang keberadaan Lin Chao Feng dan keluarganya. "Lakukan dengan baik, jangan membuatnya curiga!" titah Xuan Yuan geram."Baik." Yunxi segera berlalu dari sana. Hanya tersisa Xuan Yuan yang masih berdiri termangu dengan wajah tak sedap dipandang."A Yuan, kenapa kamu terlihat begitu kesal?" Xin Qian mengulurkan tangannya, mengelus rahang suaminya yang mengeras. "Kenapa masalah tak ada habis-habisnya datang silih berganti?" keluhnya.Xin Qian tak bisa menjawab. Semua keluhan itu memang
"A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak
"Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu
"Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa