Share

Selir Harem Memelihara Monster Perkasa
Selir Harem Memelihara Monster Perkasa
Author: Aisyah

Bab 1

Author: Aisyah
last update Last Updated: 2025-01-10 10:14:52
Sudah tiga tahun aku dipaksa masuk ke harem Kaisar. Setelah beberapa kali mendapatkan perhatian di awal, sisa waktuku kulewati dalam kesendirian dan hanya ditemani dinginnya selimut malam.

Harem ini dipenuhi oleh tiga ribu selir.

Banyak dari mereka bernasib sama sepertiku, bahkan ada yang bertahun-tahun tidak pernah melihat Kaisar.

Namun belakangan ini, sesuatu yang aneh terjadi. Para selir tampak berbeda. Wajah mereka berseri-seri dan sering kali terlihat puas hingga mengantuk. Pemandangan ini membuat hatiku tak henti-hentinya bertanya-tanya.

Sayangnya, pendidikan dan sopan santun yang kuterima, menahan diriku untuk mengungkapkan pertanyaan memalukan itu kepada siapa pun.

Sampai suatu hari, seseorang yang misterius menyenggolku dengan sikunya.

"Dik, datanglah ke tempatku malam ini. Aku punya sesuatu yang luar biasa untuk diperlihatkan padamu," katanya dengan suara rendah.

Orang itu adalah Vina, salah satu selir yang paling baik padaku sejak aku masuk ke harem ini.

Aku percaya padanya. Namun, rona merah di wajahnya yang tersembunyi di balik ekspresi misterius itu membuatku semakin penasaran. Mungkinkah malam ini Kak Vina akan mengungkap rahasia yang membuat para selir harem begitu bahagia?

Dengan hati yang penuh harap sekaligus gelisah, aku melangkah menuju tempat yang dijanjikan dengan Kak Vina.

Namun, belum sampai masuk ke dalam, suara-suara yang sangat mencurigakan sudah terdengar dari balik pintunya.

Ada suara laki-laki dan perempuan.

Aku mengenali suara perempuan itu. Itu suara Kak Vina. Namun, siapa suara laki-laki itu? Suara berat dan penuh kekuatan ini jelas bukan suara Kaisar yang sudah lama tidak mengunjungi harem.

Dengan hati-hati, aku mendekat ke pintu dan mencoba mendengar lebih jelas.

Dari dalam, suara-suara itu semakin intens.

Aku mendengar Kak Vina berkata dengan suara pelan dan terputus-putus, "Kamu ini seperti singa saja .... Pelan ... pelan sedikit ...." Kemudian, dia melanjutkan dengan nada yang lebih nyaring, "Ah, lebih kuat lagi! Bagus, bagus sekali!"

Kak Vina adalah seorang putri dari keluarga terpandang yang terkenal dengan pendidikan yang ketat dan tingkah laku yang sopan. Namun siapa sangka, di keheningan malam ini, dia bisa begitu lepas dan terbuka.

Kemudian, suara laki-laki itu terdengar lagi, "Sayang, pelan-pelan .... cakarmu lebih tajam daripada milikku."

Kak Vina menjawab dengan nada manja, "Ih, kamu ini, jangan bilang cakar. Ini namanya kuku! Kita jelas berbeda!"

Semakin aku mendengar, semakin besar rasa penasaranku.

Sebelumnya, aku memang pernah berpikir bahwa, seperti para selir lain yang lama tidak mendapatkan perhatian Kaisar, Kak Vina mungkin diam-diam mencari seseorang untuk mengisi kesepiannya.

Namun, istana bukanlah tempat sembarangan.

Dalam pikiranku, jika ada selir yang berani, paling-paling mereka melibatkan para penjaga istana. Namun, siapa penjaga istana yang memiliki cakar? Bahkan sampai Kak Vina merasa perlu mengoreksi istilahnya?

Dengan gemetaran, aku perlahan membuat lubang kecil di kertas jendela untuk mengintip ke dalam. Apa yang kulihat membuatku terkesiap tanpa sadar.

Makhluk yang sedang berada di atas tubuh Kak Vina ... ternyata adalah sesosok monster dengan ekor binatang dan surai singa!

Tubuhnya berbentuk manusia, tetapi ada ciri-ciri hewan yang melekat padanya. Aku ingin melihat lebih jelas, sehingga aku mendekat lagi. Hampir seluruh tubuhku menempel di jendela.

Bulu itu ... jelas milik seekor singa! Teringat panggilan Kak Vina tadi, mungkinkah dia benar-benar seekor singa? Desas-desus tentang manusia-hewan yang selama ini terdengar di luar ternyata memang benar-benar ada!

Orang-orang di dalam kamar menyadari gerak-gerikku. Mereka berhenti sejenak, lalu memanggilku untuk masuk.

"Anita, cepat masuk. Jangan sampai orang lain melihatnya." Suara Kak Vina terdengar lebih lembut dan menggoda daripada biasanya. Suara itu membuatku merasa lemas seketika.

Sementara itu, makhluk manusia-singa yang sedang memeluk kaki Kak Vina menghela napas panjang, lalu melanjutkan tindakannya.

Dia memejamkan matanya dengan ekspresi puas dan sesekali mengeluarkan suara rintihan yang dalam. Kemudian, dia memiringkan kepalanya, dan pupil matanya yang khas seperti hewan menyipit menjadi garis tipis.

"Ah, seorang wanita cantik. Apa kamu mau bergabung dengan kami?" tanyanya dengan suara serak.

Namun, Kak Vina sudah tidak bisa lagi memedulikanku. Seluruh perhatiannya terfokus pada apa yang sedang dia alami. Pemandangan di depanku begitu menggoda hingga membuatku tidak sengaja mendorong jendela hingga terbuka. Karena merasa panik, aku langsung berlari pergi.

Sejak mengetahui rahasia Kak Vina, aku tidak bisa tidur semalaman.

Tiga tahun aku menjalani malam-malam sendirian. Namun hari ini, sesuatu yang terpendam dalam diriku seolah terusik. Wajahku memerah, telingaku panas, dan aku merasa malu luar biasa.

Namun, suara-suara dari kamar Kak Vina terus bergema di telingaku, seolah-olah mengikuti ke mana pun aku pergi. Akhirnya, aku tertidur dalam kegelisahan dan baru terbangun menjelang siang keesokan harinya.

Kak Vina yang membangunkanku. Hari ini, dia mengenakan pakaian dengan kerah tinggi, sepertinya untuk menutupi sesuatu di lehernya. Melihatku terbangun, dia menguap dengan ekspresi puas yang tak bisa disembunyikan.

"Kamu ini, kenapa tadi malam lari begitu saja?"

"Makhluk itu bilang pemandangan dari dekat jendela menarik juga, dia memaksaku ke sana. Kamu nggak tahu betapa cemasnya aku. Takut sekali kalau ada yang melihat!"

Aku menggigit bibir dan menahan kata-kataku. Jujur saja, meski tidak di dekat jendela, keberanian Kak Vina memang luar biasa besar.

"Sudahlah, lihat dirimu. Aku saja nggak khawatir, kenapa kamu malah mengerutkan alis begitu?" katanya sambil tersenyum lembut.

"Di harem ini dikelilingi tembok yang sepi. Bukankah menyiksa sekali menunggu seseorang yang nggak pernah datang?"

Berhubung dia sudah mengambil keputusan, aku tidak ingin terlalu banyak bicara. Hanya saja, aku bertanya, apa yang membuatnya datang ke sini pagi ini.

Tak disangka, dia mengedipkan mata dan berkata, "Kamu ini, jangan pura-pura nggak tahu. Tadi malam kamu pergi begitu saja. Hari ini aku harus ngasih kompensasi!"

Beri kompensasi?

Aku buru-buru menggeleng dan melambaikan tangan.

"Nggak, aku nggak bisa."

Di rumah, aku masih punya orang tua yang sudah lanjut usia. Mereka hanya mengandalkan uang driku untuk hidup. Kalau aku melakukan kesalahan, hidup mereka juga akan berakhir.

Kak Vina berasal dari keluarga besar yang terpandang. Meski dia melakukan kesalahan, selama keluarganya memiliki pengaruh di istana, Kaisar tidak akan berbuat apa-apa padanya.

Kemungkinan terburuknya, dia kehilangan gelar dan dikeluarkan dari istana. Namun kalau itu terjadi padaku, satu-satunya jalan adalah kematian.

Kak Vina tidak membantah. Dia hanya berkata dengan lembut, "Nggak apa-apa. Hari ini kamu temui dulu makhluk itu. Kalau setelah melihatnya kamu masih menolak, sebagai kakak, aku nggak akan memaksamu."

"Hanya saja, jangan sampai nanti kamu nyalahin aku karena nggak bagi-bagi info setelah dapat keuntungan."

Dengan kata-katanya itu, aku tidak bisa lagi menolak. Baiklah, aku hanya akan melihatnya.

Hanya melihat.

Namun, ketika pria tinggi dengan tubuh kekar dan dada telanjang itu muncul di hadapanku, aku menahan napas, dan jantungku seakan berhenti berdetak sejenak.

Melihat reaksiku, Kak Vina tertawa kecil sambil menggodaku, lalu menutup pintu dan pergi meninggalkanku sendirian.

Related chapters

  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 2

    Aku panik. Tanpa berpikir panjang, aku berlari menuju pintu.Ada dua hal yang membuatku ketakutan. Pertama, aku takut benar-benar terlibat dalam sesuatu yang melampaui batas. Kedua, kekuatan manusia-hewan itu begitu mencolok, membuatku merasa kecil dan lemah di hadapannya."Kenapa lari, cantik?" Suara berat itu terdengar dari belakang dan semakin mendekat."Dulu, Vina juga sepertimu ... takut dan mencoba menjauh. Tapi akhirnya, dia memohon agar aku nggak meninggalkannya setiap malam. Dia bahkan memberiku padamu untuk malam ini. Bukankah seharusnya kamu menghargai kesempatannya?"Aku bisa merasakan embusan napas hangat di telingaku. Detak jantungku melonjak tak terkendali.Apakah ini benar-benar akan terjadi? Apakah aku akan ... dengan makhluk ini?Tiba-tiba, sesuatu yang lembut dan basah menyentuh telingaku. Aku tersentak. Ada durinya! Seluruh tubuhku gemetar hebat, napasku tersendat."Nggak ... tolong ... jangan," bisikku lemah.Aku mencoba membuka pintu, tetapi tubuh kekarnya meling

    Last Updated : 2025-01-10
  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 3

    Butuh waktu lama sampai akhirnya keheningan kembali memenuhi ruangan. Di tengah gelapnya malam, aku tidak bisa melihat dengan jelas bayangan manusia hewan itu."Ka ... kamu masih di sini?" Aku memberanikan diri bertanya, tetapi suara serakku membuatku sendiri terkejut. Dia tertawa pelan, suaranya terdengar lembut dan menggoda."Kamu benar-benar berani. Di harem ini, kamu bahkan nggak mencoba untuk menahan suara."Meski gelap gulita, aku tidak berani menampakkan wajahku. Aku menyembunyikan diri di balik selimut dan berbicara dengan suara teredam."Zi... Zian, siapa sebenarnya kamu? Kamu juga manusia hewan, 'kan? Gimana kalian bisa masuk ke istana ini?""Zian" adalah nama yang dia paksa aku panggil sebelumnya. Jika aku menolak memanggilnya begitu, dia akan menyentuhku dengan sisik dinginnya, membuatku tidak nyaman dan hanya bisa menghindar.Zianhanya tertawa nakal, kontras dengan penampilannya yang tenang dan menawan. Setelah beberapa kali terpojok seperti itu, aku belajar untuk patuh.A

    Last Updated : 2025-01-10
  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 4

    Setelah Kaisar memanggilku, selama tujuh hari berikutnya tidak ada kabar apa pun darinya. Banyak selir mulai kembali merasa bebas, pikirannya menjadi lebih ceria dan bersemangat.Dalam waktu singkat, aku lagi-lagi tanpa sengaja melihat beberapa pertemuan antara manusia dan manusia hewan. Seluruh harem dipenuhi dengan suasana yang semakin sensual dan penuh hawa nafsu.Akhirnya, Kak Vina datang mencariku. Dia bilang, para selir ingin berkumpul bersama.Berkumpul? Aku tahu, pertemuan ini pasti bukan hanya sekadar untuk minum teh atau menikmati anggur seperti biasanya."Dik, jangan terlalu malu-malu. Jadi, kamu mau datang atau nggak?" Tatapan Kak Vina dipenuhi dengan kesedihan. "Setelah pertemuan ini, entah kapan kita bisa berkumpul lagi."Kata-kata Kak Vina membuatku tak bisa tersenyum sedikit pun. Akhirnya, aku setuju untuk datang sesuai waktu yang ditentukan. Namun, Kak Vina memberitahuku bahwa semua selir akan membawa manusia hewan mereka masing-masing.Lalu, dia bertanya apakah aku ak

    Last Updated : 2025-01-10
  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 5

    Apakah Kaisar memang sejak awal adalah manusia hewan, atau dia telah diam-diam digantikan oleh mereka? Aku tidak berani memikirkannya lebih jauh.Tiba-tiba, Zian mengangkatku dalam pelukannya."Anita, ternyata kamu nggak sepolos dan selembut yang aku kira," katanya dengan nada menggoda."Bagaimana kalau aku bilang, tiga tahun lalu itu aku, dan tiga tahun kemudian juga aku? Aku adalah satu-satunya pria dalam hidupmu, sejak awal sampai sekarang. Apa lagi yang kamu pikirkan?"Aku menundukkan kepala, kata-katanya membuat hatiku kacau. Aku memberanikan diri bertanya, "Jadi, orang yang memasukkanku ke istana ini juga kamu?"Dia meletakkanku di atas ranjang dan menjawab, "Tentu saja. Anita, aku adalah suamimu."Ketika Zian mendekat, tubuhku menegang tanpa sadar. Dia tersenyum lembut. "Ini bukan pertama kalinya, kenapa masih malu?"Tangannya perlahan meraih kancing pakaianku dan mulai melepaskannya. Sejak malam itu, Zian datang setiap malam. Namun, aku tetap tidak mengerti kenapa dia tidak per

    Last Updated : 2025-01-10
  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 6

    Selir Yinari terlihat sangat sedih. "Kaisar memanggilmu waktu itu, sepertinya dia hanya memilih seseorang secara acak.""Hari itu, setelah kamu keluar dari istananya, kami semua pergi mencarimu. Mungkin dari situlah Kaisar mengetahui siapa saja selir yang takut dipanggil ke istananya, dan dari situ dia menduga siapa yang memiliki manusia hewan."Seluruh tubuhku terasa dingin. Aku tidak menyangka Kaisar bisa memiliki rencana sedemikian matang dan penuh intrik. Langkah demi langkah, setiap bagian saling berkaitan. Namun, ada satu hal yang masih sulit kumengerti.Kaisar sendiri adalah manusia hewan. Lalu, kenapa dia begitu gigih untuk membasmi kaumnya sendiri?Selir Yinari menghela napas dalam kesedihan. "Karena para selir sudah satu per satu meninggal, kurasa giliranku juga akan segera tiba," katanya dengan nada getir.Manusia hewannya ingin membawanya pergi dan dia menyarankan agar aku juga memikirkan rencana untuk melarikan diri. Namun, aku tidak akan pergi. Aku tahu, Kaisar tidak akan

    Last Updated : 2025-01-10
  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 7

    Sejak ular perak dihukum mati, seluruh negeri dilanda badai berdarah. Keluarga-keluarga tercerai-berai, tangisan dan ratapan terdengar di mana-mana.Namun, yang dilihat Kaisar hanyalah, "Tak kusangka, begitu banyak manusia hewan yang mengincar kerajaanku.""Anita, menurutmu, apakah caraku terlalu lembut?" katanya sambil tersenyum dingin."Anak-anak yang lahir dari manusia hewan dan manusia, apakah mereka juga harus dibasmi sampai tuntas?"Aku sempat mengusulkan agar anak-anak itu diserahkan kembali kepada suku manusia hewan. Namun, Kaisar tidak mengizinkan.Bagi Kaisar, anak-anak itu tetaplah "makhluk asing" yang tidak diizinkan hidup di wilayahnya, meskipun mereka juga membawa darah rakyatnya Saat dia berbaring di pangkuanku, dia menatapku dan bertanya dengan lembut, "Kenapa?"Aku menjawab bahwa dengan cara itu, pembantaian bisa dikurangi dan juga menunjukkan keagungan sebuah bangsa besar.Namun, ekspresi Kaisar penuh ketidaksetujuan. Dia mengangkat pena merahnya dengan santai dan men

    Last Updated : 2025-01-10

Latest chapter

  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 7

    Sejak ular perak dihukum mati, seluruh negeri dilanda badai berdarah. Keluarga-keluarga tercerai-berai, tangisan dan ratapan terdengar di mana-mana.Namun, yang dilihat Kaisar hanyalah, "Tak kusangka, begitu banyak manusia hewan yang mengincar kerajaanku.""Anita, menurutmu, apakah caraku terlalu lembut?" katanya sambil tersenyum dingin."Anak-anak yang lahir dari manusia hewan dan manusia, apakah mereka juga harus dibasmi sampai tuntas?"Aku sempat mengusulkan agar anak-anak itu diserahkan kembali kepada suku manusia hewan. Namun, Kaisar tidak mengizinkan.Bagi Kaisar, anak-anak itu tetaplah "makhluk asing" yang tidak diizinkan hidup di wilayahnya, meskipun mereka juga membawa darah rakyatnya Saat dia berbaring di pangkuanku, dia menatapku dan bertanya dengan lembut, "Kenapa?"Aku menjawab bahwa dengan cara itu, pembantaian bisa dikurangi dan juga menunjukkan keagungan sebuah bangsa besar.Namun, ekspresi Kaisar penuh ketidaksetujuan. Dia mengangkat pena merahnya dengan santai dan men

  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 6

    Selir Yinari terlihat sangat sedih. "Kaisar memanggilmu waktu itu, sepertinya dia hanya memilih seseorang secara acak.""Hari itu, setelah kamu keluar dari istananya, kami semua pergi mencarimu. Mungkin dari situlah Kaisar mengetahui siapa saja selir yang takut dipanggil ke istananya, dan dari situ dia menduga siapa yang memiliki manusia hewan."Seluruh tubuhku terasa dingin. Aku tidak menyangka Kaisar bisa memiliki rencana sedemikian matang dan penuh intrik. Langkah demi langkah, setiap bagian saling berkaitan. Namun, ada satu hal yang masih sulit kumengerti.Kaisar sendiri adalah manusia hewan. Lalu, kenapa dia begitu gigih untuk membasmi kaumnya sendiri?Selir Yinari menghela napas dalam kesedihan. "Karena para selir sudah satu per satu meninggal, kurasa giliranku juga akan segera tiba," katanya dengan nada getir.Manusia hewannya ingin membawanya pergi dan dia menyarankan agar aku juga memikirkan rencana untuk melarikan diri. Namun, aku tidak akan pergi. Aku tahu, Kaisar tidak akan

  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 5

    Apakah Kaisar memang sejak awal adalah manusia hewan, atau dia telah diam-diam digantikan oleh mereka? Aku tidak berani memikirkannya lebih jauh.Tiba-tiba, Zian mengangkatku dalam pelukannya."Anita, ternyata kamu nggak sepolos dan selembut yang aku kira," katanya dengan nada menggoda."Bagaimana kalau aku bilang, tiga tahun lalu itu aku, dan tiga tahun kemudian juga aku? Aku adalah satu-satunya pria dalam hidupmu, sejak awal sampai sekarang. Apa lagi yang kamu pikirkan?"Aku menundukkan kepala, kata-katanya membuat hatiku kacau. Aku memberanikan diri bertanya, "Jadi, orang yang memasukkanku ke istana ini juga kamu?"Dia meletakkanku di atas ranjang dan menjawab, "Tentu saja. Anita, aku adalah suamimu."Ketika Zian mendekat, tubuhku menegang tanpa sadar. Dia tersenyum lembut. "Ini bukan pertama kalinya, kenapa masih malu?"Tangannya perlahan meraih kancing pakaianku dan mulai melepaskannya. Sejak malam itu, Zian datang setiap malam. Namun, aku tetap tidak mengerti kenapa dia tidak per

  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 4

    Setelah Kaisar memanggilku, selama tujuh hari berikutnya tidak ada kabar apa pun darinya. Banyak selir mulai kembali merasa bebas, pikirannya menjadi lebih ceria dan bersemangat.Dalam waktu singkat, aku lagi-lagi tanpa sengaja melihat beberapa pertemuan antara manusia dan manusia hewan. Seluruh harem dipenuhi dengan suasana yang semakin sensual dan penuh hawa nafsu.Akhirnya, Kak Vina datang mencariku. Dia bilang, para selir ingin berkumpul bersama.Berkumpul? Aku tahu, pertemuan ini pasti bukan hanya sekadar untuk minum teh atau menikmati anggur seperti biasanya."Dik, jangan terlalu malu-malu. Jadi, kamu mau datang atau nggak?" Tatapan Kak Vina dipenuhi dengan kesedihan. "Setelah pertemuan ini, entah kapan kita bisa berkumpul lagi."Kata-kata Kak Vina membuatku tak bisa tersenyum sedikit pun. Akhirnya, aku setuju untuk datang sesuai waktu yang ditentukan. Namun, Kak Vina memberitahuku bahwa semua selir akan membawa manusia hewan mereka masing-masing.Lalu, dia bertanya apakah aku ak

  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 3

    Butuh waktu lama sampai akhirnya keheningan kembali memenuhi ruangan. Di tengah gelapnya malam, aku tidak bisa melihat dengan jelas bayangan manusia hewan itu."Ka ... kamu masih di sini?" Aku memberanikan diri bertanya, tetapi suara serakku membuatku sendiri terkejut. Dia tertawa pelan, suaranya terdengar lembut dan menggoda."Kamu benar-benar berani. Di harem ini, kamu bahkan nggak mencoba untuk menahan suara."Meski gelap gulita, aku tidak berani menampakkan wajahku. Aku menyembunyikan diri di balik selimut dan berbicara dengan suara teredam."Zi... Zian, siapa sebenarnya kamu? Kamu juga manusia hewan, 'kan? Gimana kalian bisa masuk ke istana ini?""Zian" adalah nama yang dia paksa aku panggil sebelumnya. Jika aku menolak memanggilnya begitu, dia akan menyentuhku dengan sisik dinginnya, membuatku tidak nyaman dan hanya bisa menghindar.Zianhanya tertawa nakal, kontras dengan penampilannya yang tenang dan menawan. Setelah beberapa kali terpojok seperti itu, aku belajar untuk patuh.A

  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 2

    Aku panik. Tanpa berpikir panjang, aku berlari menuju pintu.Ada dua hal yang membuatku ketakutan. Pertama, aku takut benar-benar terlibat dalam sesuatu yang melampaui batas. Kedua, kekuatan manusia-hewan itu begitu mencolok, membuatku merasa kecil dan lemah di hadapannya."Kenapa lari, cantik?" Suara berat itu terdengar dari belakang dan semakin mendekat."Dulu, Vina juga sepertimu ... takut dan mencoba menjauh. Tapi akhirnya, dia memohon agar aku nggak meninggalkannya setiap malam. Dia bahkan memberiku padamu untuk malam ini. Bukankah seharusnya kamu menghargai kesempatannya?"Aku bisa merasakan embusan napas hangat di telingaku. Detak jantungku melonjak tak terkendali.Apakah ini benar-benar akan terjadi? Apakah aku akan ... dengan makhluk ini?Tiba-tiba, sesuatu yang lembut dan basah menyentuh telingaku. Aku tersentak. Ada durinya! Seluruh tubuhku gemetar hebat, napasku tersendat."Nggak ... tolong ... jangan," bisikku lemah.Aku mencoba membuka pintu, tetapi tubuh kekarnya meling

  • Selir Harem Memelihara Monster Perkasa   Bab 1

    Sudah tiga tahun aku dipaksa masuk ke harem Kaisar. Setelah beberapa kali mendapatkan perhatian di awal, sisa waktuku kulewati dalam kesendirian dan hanya ditemani dinginnya selimut malam.Harem ini dipenuhi oleh tiga ribu selir.Banyak dari mereka bernasib sama sepertiku, bahkan ada yang bertahun-tahun tidak pernah melihat Kaisar.Namun belakangan ini, sesuatu yang aneh terjadi. Para selir tampak berbeda. Wajah mereka berseri-seri dan sering kali terlihat puas hingga mengantuk. Pemandangan ini membuat hatiku tak henti-hentinya bertanya-tanya.Sayangnya, pendidikan dan sopan santun yang kuterima, menahan diriku untuk mengungkapkan pertanyaan memalukan itu kepada siapa pun.Sampai suatu hari, seseorang yang misterius menyenggolku dengan sikunya."Dik, datanglah ke tempatku malam ini. Aku punya sesuatu yang luar biasa untuk diperlihatkan padamu," katanya dengan suara rendah.Orang itu adalah Vina, salah satu selir yang paling baik padaku sejak aku masuk ke harem ini.Aku percaya padanya.

DMCA.com Protection Status