Share

78. Kedatangan Daffa Ke Vila

Siapa sangka hal yang selalu Dea pertahankan itu akan runtuh seruntuh-runtuhnya. Bak bangunan kaca, yang tersisa hanya puing-puing saja di antara debu-debu beterbangan.

Hal itu adalah pendirian. Pendirian Dea tentang keinginannya untuk mempertahankan hubungan asmaranya dengan Daffa.

Karena sudah memutuskan untuk putus dari Daffa, pendirian itu benar-benar telah runtuh seketika seperti baru saja dihantam badai angin.

[Mas, kapan ada waktu luang? Bisa ke vila?]

Dea mengirimkan pesan setelah mati-matian menghentikan tangisnya di bilik toilet. Dengan tangan gemetar, Dea mengetiknya.

Mungkin orang di luar toilet akan berpikir Dea sedang mules akut sampai lama tak keluar-keluar dari dalam. Padahal tidak. Dea kini bersandar, menunggu pesan balasan masuk sambil menunggu sembab matanya berkurang.

Sesekali berkaca, lalu menertawakan diri dengan suara pelan. Mengapa wajahnya seburuk itu gara-gara banyak menangis. Dea merasa kacau dan gila.

Ting!

Pesan balasan muncul. Dari Daffa.

Seketika Dea dih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status