Bagaimana mungkin Jay mengizinkan Angeline membantu Cole? Cole tidak bisa membiarkan Angeline pergi, dan kalau Angeline membantunya, rasa terima kasih Cole pada Angeline mungkin berubah menjadi kekaguman yang mendalam.Jay meraih tangan Angeline dan berkata, “Duduk, Angeline. Aku akan membantu Cole.”Angeline menatap Jay dengan curiga. Dia hanya berpikir merawat bayi sama sekali bukan keahlian pria.Dia bertanya, "Bisakah kau melakukannya, Jaybie?"Jay tersenyum dan mengingatkan Angeline, "Jangan lupa siapa yang membesarkan Jens."Angeline tersenyum tipis. “Kalau begitu, baik.”Ketika Jay datang ke halaman, dia melihat Cole berkeringat deras. Cole bergerak kaku seperti zombie, menggendong Dawn sambil kebingungan harus berbuat apa.Jay dengan anggun berjalan ke arah Cole dan berkata dengan acuh, "Berikan Dawn padaku!"Cole memelototi Jay, kaget. “Ini anakku dan aku bahkan tidak bisa merawatnya. Apa yang membuatmu berpikir kau punya kemampuan untuk merawatnya?” Jay berkata dengan jijik
Wajah Cole berubah suram.Memikirkan Jay dan Angeline saling mesra, dia merasa hatinya tercekik.Jay sengaja memprovokasi Cole lebih jauh, dengan mengatakan, “Tapi kau benar karena tidak punya pengetahuan pengasuhan. Lagi pula tidak ada tempat bagimu untuk memamerkan bakatmu.”Cole menelan ludahnya… Apa Jay dengan sinis menyiratkan Cole tidak punya siapa pun dalam hidupnya?Cole menyerahkan botol itu pada Dawn dan Dawn mengambilnya dan mulai minum.Jay mengembalikan Dawn ke Cole. "Sekarang kau pegang Dawn."Cole menggendong putranya dengan hati-hati. Mungkin karena Cole sedang duduk, Dawn berada dalam posisi yang nyaman saat dia duduk di atas Cole. Ditambah lagi, dia punya sebotol susu untuk memuaskan dirinya sendiri, sehingga dia tidak langsung menangis.Cole merasa lebih lega.Jay memandang Cole dan pupil matanya yang mempesona memancarkan sinar cahaya yang licik.Dia harus melakukan apapun untuk membuat Cole membawa Dawn kembali ke Kebun Wangi malam ini. Kalau Dawn tinggal di Châte
Angeline terus tertawa tanpa henti.Kebun Wangi.Cole membawa Dawn kembali ke Kebun Wangi. Kakek Yorks dan Spencer sangat senang dengan Dawn. Kedua lelaki tua itu berkumpul di sekitar Dawn, memberinya mainan dan menyanyikan lagu-lagu kecil untuknya.Karena itu adalah lingkungan baru bagi Dawn, dia tidak menangis sama sekali.Cole berbaring di sofa dengan lesu dan dengan percaya diri berkata seolah-olah dia sudah melupakan apa yang terjadi padanya sebelumnya, "Siapa bilang merawat Dawn sulit?"Tetapi, setelah Cole akhirnya menidurkan Dawn malam itu, Dawn tiba-tiba menangis ketika tiba waktunya bagi Cole untuk tidur.Cole setengah terjaga saat itu dan hampir tidak bisa membuka matanya.Kakek Yorks berlari masuk dan menggendong Dawn sambil mengutuk Cole, “Cole Yorks, dasar bocah nakal, apa kau tuli? Tidakkah kau mendengar Dawn menangis begitu keras?"Cole membuka matanya yang mengantuk. “Argh, Kakek, aku sangat mengantuk. Gendong saja Dawn untukku.” Cole kemudian kembali tidur.Spencer b
Cole berkata, “Hei, Pak Tua, mari kita bicara. Tidak perlu menarik telingaku.”Setelah itu Kakek Yorks dan Cole pergi.Spencer menutup pintu kamar tidur, lalu berdiri di belakang panel pintu untuk menghalangi jalan keluar Nyonya Yorks.Saat Nyonya Yorks menggendong Dawn, dia khawatir berdebat dengan Spencer. Karena itu, dia memelototi Spencer. "Apa yang kau inginkan?"Spencer berlutut di depan Nyonya Yorks dan berkata dengan air mata berlinang, “Sayang, aku tahu aku telah menyebabkanmu menderita banyak keluhan selama bertahun-tahun. Maafkan aku."Nyonya Yorks bingung. Orang pasti tahu dia telah bersama Spencer selama beberapa dekade dan Spencer selalu melakukan hal-hal dengan caranya sendiri hanya karena dia adalah kepala Kubu Yorks. Spencer tidak pernah mau mengakui kesalahannya bahkan ketika telah melakukan kesalahan.Ada air mata di mata Nyonya Yorks. "Apa kau tahu berapa tahun aku telah menunggumu untuk mengatakan ini?"Spencer berkata, “Meskipun aku tidak meminta maaf padamu ket
Meskipun mereka telah menikah untuk waktu yang sangat lama, tidak mudah bagi mereka untuk bersatu kembali setelah berpuluh-puluh tahun karena sebuah rencana membuat jarak di antara mereka ketika mereka masih menjadi kekasih yang penuh gairah.Keesokan harinya.Cole menyelinap ke rumah untuk memeriksa putranya. Ketika melihat adegan orang tuanya tidur sambil berpelukan, dia ketakutan.Cole menutup pintu dengan cepat dan mengambil beberapa napas dalam-dalam untuk pulih dari keterkejutannya.Kakek Yorks memandang Cole yang berperilaku tidak normal dan menggodanya, “Apa kau melihat hantu? Ada apa dengan ekspresimu?”Kakek Yorks berjalan mendekat, mencoba melihat sekilas cicitnya juga.Cole menyeret Kakek Yorks ke samping dan berkata, "Hei, Pak Tua, tidak pantas melihat ke dalam."Kakek Yorks tiba-tiba menyadari. "Ibumu tidak pergi tadi malam?"Cole mengangguk.Kakek Yorks sangat gembira. "Aku sangat senang dia kembali."Nyonya Yorks dan Spencer dibangunkan oleh bisikan di luar ruangan. Ny
Kakek Yorks menghela napas panjang. "Cole, kau harus belajar cara berkompromi."Cole tersenyum sedih.Angeline pernah berkata tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang sempurna dan itu akan dianggap sebagai berkah kalau seseorang bisa menyatukan segala sesuatunya hingga mendekati kesempurnaan.Apa yang Angeline tidak tahu, bagaimanapun, adalah hidup Cole ditakdirkan untuk menjadi tidak sempurna sejak dia bertemu dengan Angeline.Bahkan mendekati kesempurnaan adalah kemewahan bagi Cole.Château de Selene.Angeline bermimpi. Dia bermimpi Jay melamarnya dengan piyama serigala berbulu.Dia tertawa terbahak-bahak dalam mimpinya.Satu sisi mulut Jay sedikit tersenyum ketika dia melihat wanita yang tidur di pelukannya cekikikan begitu polos.“Apa yang kau impikan? Kenapa kau terlihat sangat bahagia?” kata Jay pada dirinya sendiri.Anehnya, Angeline menjawabnya, "Jaybie, kau terlihat sangat imut dengan piyama serigala itu."Jay sangat ketakutan.Sangat imut?Apa Angeline menggambarkan Jay seper
“Bibi dan pamanku akhirnya bersatu kembali. Seperti kata pepatah, ketidakhadiran membuat hati semakin dekat. Mereka mungkin tidak akan menyambutmu kalau kau pergi sekarang.” Jay membuat alasan asal.Angeline berkata, "Bagaimana dengan Dawn?"Jay berkata, “Ayahnya akan menjaganya. Jangan khawatir tentang itu."Angeline bosan sampai mati. “Kalau begitu, apa yang harus aku lakukan sekarang?”Jay menepuk kursi di depannya. "Duduk. Tetaplah bersamaku."Angeline berjalan ke arah Jay dengan enggan dan menatapnya dengan canggung.Jay membujuknya, "Bacakan aku puisi cinta?"Angeline menutupi wajahnya dengan tangannya. "Ini sangat memalukan.""Kalau kau membacakannya untukku, aku akan memasakkanmu wortel."Angeline berpikir sejenak dan membacakan satu puisi di tempat. “Aku mengagumimu seperti para dewa, maha kuasa dan maha besar; kau mencintaiku seperti anak kecil, memanjakanku dengan sangat.”Jay menyeka mulutnya dengan anggun setelah makan.Angeline berkata dengan santai, “Aku akan mengha
Angeline tersenyum dan berkata, "Jaybie bukan orang seperti itu."Zayne berkata, “Siapa bilang Jay tidak seperti tiu? Lihat dirimu, kau tidak punya perhiasan yang layak sama sekali. Siapa yang akan percaya kau adalah istri putra mahkota Ibukota Pemerintahan?”Jay menatap Angeline yang polos dan tampak rapi. Dia tenggelam dalam refleksi diri.Dia selalu berpikir kecantikan dan kehalusan batin seorang wanita lebih penting sehingga mengabaikan penampilan luar Angeline. Ini telah menyebabkan Angeline dipengaruhi olehnya dan dengan demikian Angeline menjalani kehidupan yang hemat juga.Ketika mereka berada di Kubu Yorks, simpanan Spencer sering memandang rendah Angeline karena cara Angeline berpakaian."Angeline, ayo kita pergi berbelanja perhiasan nanti," kata Jay.Zayne mengangguk puas. “Kapitalis akhirnya mau mengeluarkan uang.”Angeline memelototi Zayne. "Apa kau tidak punya hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan?"Jay kemudian berbalik untuk berjalan ke atas sebelum turun dengan kar