Share

Bab 122

Tuan Ares tua yang Agung menghela napas.

"Mengapa kalian berdua begitu takut? Kakek buyutmu bukanlah harimau yang galak, aku tidak akan memakanmu! Ayo, Kakek Buyut telah menyiapkan hadiah selamat datang untukmu. Kalau kau tidak memiliki keberanian untuk menerimanya, aku akan berubah pikiran dan mengambil kembali hadiah itu.

Para paman dan bibi tertawa, meski suara tawa itu terdengar agak canggung seolah-olah dilakukan untuk menghormati Tuan Ares Tua yang Agung.

Robbie dan Jenson tidak menanggapi Tuan Ares Tua yang Agung, yang membuatnya terlihat agak tidak menyenangkan.

"Ayah, kedua anak laki-laki ini memiliki sikap yang begitu lemah lembut. Mereka sama sekali tidak terlihat seperti ayah mereka. Bukankah Jay anak yang liar ketika ia masih kecil?" kata John.

Kata-kata itu terdengar seperti lelucon, tetapi implikasinya adalah bahwa kedua anak itu sebenarnya bukan anak asli Jay.

Ekspresi Jay menjadi muram saat itu.

Robbie kebetulan melihat ekspresi cemberut ayahnya. Ia melun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status