Share

111. Sifat Asal

Happy Reading

*****

Mendengar ponselnya berbunyi, Tari meminta Haura untuk mengambilkan tasnya. Gadis itu melihat nama Andria pada layar ponsel. Segera saja dia mengangkat, takut jika ada hal penting yang ingin disampaikan oleh sang calon.

"Nikahnya besok saja, ya, Sayang. Aku mana tahan nunggu seminggu kalau kamu cantik banget kayak gini," kata Andrian begitu si gadis mengangkat teleponnya.

Tari menatap Febi, lalu tersenyum ketika si sulung mengangkat dua jarinya, telunjuk dan tengah. "Nunggu setahun saja kuat, Mas. Masak cuma enam hari saja tidak sanggup." Jawaban itu terpaksa meluncur dari bibir tipis si gadis.

"Sebenarnya nggak nahan juga setahun itu, Yang. Aku sering mimpi basah karena merindukanmu." Tawa Andrian membahana.

"Ish, mulai genitnya. Aku matikan, ya, daripada makin ngawur ngomongnya." Kali ini, Tari berbisik lirih saat berkata bahkan Andrian nyaris tak mendengar.

"Iya. Maaf, Sayang. Aku lepas kontrol. Gini nih kalau kelamaan nungguin kamu." Sebelum sang calon istri m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status