Share

Bab 962

Peter sedikit mengernyit dan berkata dengan suara yang dalam, "Apakah semua pengawal kita mengikuti dia?"

"Iya."

"Oke." Peter merasa lega. Palingan serangan seperti biasa, ini bukan pertama kalinya, dia sudah terbiasa.

Weni berkata, "Satu hal lagi. Tuan Wesley, setelah kami tiba di rumah duka, Ray membuka kotak Johan itu dan menembak Tuan Leman. Sepertinya dia sangat membenci Tuan Leman."

Peter tertegun sejenak, lalu tertawa.

Memang pantas dibenci. Johan mendorong Marlo, Ray pasti ingin membalas dendam.

Dengan perkataan Weni, Peter yakin bahwa Johan sudah mati. Bahkan jika dia berpura-pura mati, dia mungkin sudah ditembak mati oleh Ray.

Dia menghampiri Siska dan berkata dengan serius, "Siska, aku ingin memberitahumu sesuatu, tapi kamu jangan terlalu emosi."

"Ada apa?" Siska menatapnya, wajahnya sangat pucat.

Dia masih mengkhawatirkan Ray, takut Ray mengetahui apa yang terjadi di sana.

Peter berkata, "Aku tadi melihat Ray di pintu masuk rumah duka, aku punya firasat buruk. Aku takut dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rini Angraini
cerita ini muter-muter bikin puyeng mana Siska nya ga bisa bahagia ma Ray lagi... ga masalah panjang tapi mereka bersatu & bahagia
goodnovel comment avatar
Fiera Zakaria
yaaa. diperpanjang lagi slh pahamnya ray sama siska thorrrr!!! Kali ini siska benci ray gara2 nembak ayahnya si johan. mending sekalian tukar topiknya. SALAH PAHAM MULU!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status