Share

Bab 38

“Baik.” Siska menjawab lalu pergi.

Semua orang berkumpul mengelilingi meja makan.

Keluarga paman melihat ke arah Siska yang sedang menyiapkan peralatan makan. Mereka tahu bahwa Warni tidak menyukai menantu perempuan ini, menyuruhnya melakukan hal-hal yang dilakukan para pelayan. Ini membuat keluarga mereka juga tidak menghormatinya.

Fenny Karsten tersenyum dan berkata, “Kakak ipar, Siska sangat patuh. Dia melakukan apa pun yang kamu minta.”

Warni tersenyum ringan, “Hanya itu yang dia bisa, baik dan nurut.”

“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan perut Siska? Bukankah dia sudah menikah dengan Ray selama dua tahun?” Fenny sengaja bertanya seperti itu. Baru-baru ini, menantu perempuan tertuanya sedang hamil, dia sangat bangga.

Kalimat ini menusuk hati Warni, dia tersenyum dan berkata, “Urusan anak muda, aku tidak bisa ikut campur. Lagi pula Ray biasanya sangat sibuk, dia sering terbang dalam dan luar negeri. Berbeda dengan William. William tidak perlu bekerja sepanjang hari, tentu saja punya w
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status