Share

Bab 1343

Author: Nasi Kunyit
Melihat ketampanannya ini, Khey semakin cemburu. Tidak masalah dulu Peter menyukai dan melindunginya, mengapa suaminya juga begitu tampan?

Khey sangat marah. Bagaimana Siska bisa seberuntung itu?

Ray menepuk kepala Sam dan berkata dengan suara rendah, "Sam, apakah wanita ini mengganggumu?"

"Ya, saat ibu pergi, dia menyebutku anak nakal ..."

"Sam, jangan sembarangan bicara!" Khey memarahi Sam, takut lidah Sam akan semakin tajam.

Sam mengabaikannya dan berkata, "Ayah, Khey tidak hanya memarahiku saat kalian tidak ada, dia juga menjelekkan Willona. Dia mengatakan bahwa Willona adalah anak yang tidak diinginkan. Dia juga menendang anjing Willona!"

Sam mengatakan semuanya dalam satu tarikan napas.

Wajah Ray sedikit merosot dan matanya menatap Khey.

Khey merasa takut entah kenapam, tubuhnya membeku.

Khey tidak berani melakukan apa pun, dia merendahkan suaranya dan berkata, "Sam, aku bibimu. Tidak sopan jika kamu memanggilku dengan namaku saja."

"Beberapa orang tidak layak menjadi orang dewas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1344

    Khey ketakutan dan menutup mulutnya.Saat ini, Siska turun.Dia akan menemui Dokter Mario sore ini, jadi dia berganti pakaian kerja yang rapih.Siska mengenakan kemeja berwarna terang, celana lebar hitam, rambut panjangnya diikat rendah di belakang dan bibirnya berwarna merah. Dia terlihat simpel dan modis.Ray menyipitkan matanya dan bertanya padanya, "Apakah kamu sengaja mengganti pakaian?""Iya, aku akan bertemu Dokter Mario, aku harus berpakaian lebih formal. Apa yang tadi dia katakan padamu?" Ketika Siska turun, dia melihat Khey berbicara dengan Ray, dia penasaran.Ray menjelaskan dengan singkat, "Dia sengaja mencari masalah, mengatakan bahwa dulu kamu meminta Sam untuk memanggil Peter dengan sebutan ayah."Siska terdiam dan menggelengkan kepalanya. Wanita ini benar-benar selalu mencari masalah.Siska berkata, "Lalu?""Aku mengatakan kepadanya jika dia terus mencari masalah, aku akan membungkamnya." Wajah Ray tidak menunjukkan emosi apa pun.Siska tertegun, tersenyum dan kemudian

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1345

    Begitu Siska masuk, dia langsung memegang tangan Fani.Fani meminta mereka untuk menghampirinya, jadi Khey menyingkir.Dia menyipitkan matanya dan menyingkir dengan kesal."Kata Siska kamu sangat sibuk akhir-akhir ini, mengapa kamu masih punya waktu untuk datang ke sini?" Fani tidak dapat melihatnya, tetapi dia tahu bahwa Ray sedang duduk di sana, menatapnya sambil tersenyum.Ray berkata, "Nenek sedang tidak sehat, tentu saja aku harus datang untuk melihatmu.""Bagaimana dengan urusan bisnis?""Aku sudah memberi tahu perusahaan agar peluncuran proyek baru akan ditunda selama dua hari." Ray berbicara dengan jujur.Fani sedikit terharu, matanya dipenuhi kegembiraan, "Bukankah berarti pekerjaanmu tertunda?""Tidak masalah, nenek. Dua hari lagi lebih baik, kami memutuskan berdasarkan tanggal baik." Ray meyakinkan Fani.Fani merasa lega setelah mendengar ini.Siska berbicara mewakili Ray, "Nenek, Dokter Mario akan datang untuk berkonsultasi denganmu nanti. Dia adalah dokter ahli terbaik di

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1346

    Ray berbalik dan melihat selimut Fani tertutup rapat. Ray berkata dengan dingin, "Apakah kamu benar-benar hanya ingin menutupnya dengan selimut?"Khey juga melihat selimut di atas tubuh Fani tertutup rapat.Dia menggigit bibirnya dan berkata, "Aku berpikir begitu."Di bawah tatapan sinis Ray, Khey merasa tidak berdaya dan tidak berani melakukan apa pun.Untungnya, Dokter Mario datang saat ini. Khey mendengar pintu terbuka dan segera bersembunyi.Dokter Mario masuk bersama beberapa orang.Ray melangkah maju untuk berdiskusi dengannya. Dokter Mario mengangguk, lalu berjalan dengan Ray ke ranjang Fani untuk berkonsultasi dengannya.Sepanjang proses konsultasi, hati Siska menegang. Dokter Mario berkata, "Nyonya Fani dapat dioperasi. Aku telah melakukan banyak operasi dengan kasus yang sama, jadi jangan terlalu khawatir."Mendengar ini, Siska menghela nafas lega.Namun sesaat kemudian, Dokter Mario mengatakan bahwa dirinya akan segera berangkat dan jadwalnya sudah penuh.Begitu Siska menden

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1347

    "Siapa bilang dia tidak ada waktu?" Ray bertanya.Siska sedikit terkejut, matanya berbinar, "Dia setuju?""Ya, tapi dia hanya ada waktu besok pagi. Dia akan berangkat ke San Francisco besok siang, jadi hanya ada waktu besok pagi.""Bagaimana kamu membujuknya?" Siska sangat terkejut.Dokter Mario sudah menolak meskipun Siska menawar dengan harga tiga kali lipat, mengapa Ray bisa membujuknya begitu saja?Ray berkata, "Dia harus bertemu orang yang sangat penting besok pagi. Kebetulan aku mengenalnya, jadi aku membantu menyelesaikan pekerjaannya. Aku menyelesaikan masalahnya, jadi dia ada waktu besok pagi."Siska sangat bahagia. Dia memeluk Ray dan menciumnya, "Suamiku, terima kasih banyak. Jika kamu tidak datang hari ini, kami mungkin tidak akan bisa meyakinkan Dokter Mario."Siska tidak mengenal orang yang ingin ditemui Dokter Mario, jadi jika Ray tidak ada di sana, ini tidak akan mungkin terjadi.Ray menerima ciumannya, tersenyum dan berkata di telinganya, "Apakah ini saja ucapan terima

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1348

    Siska tidak menolak untuk memiliki anak lagi, tetapi kesehatannya kurang baik. Jika dia ingin hamil lagi, dia harus mendiskusikannya dengan Ray terlebih dahulu.Ketika Sam pergi mandi, Ray tiba-tiba datang, memeluk pinggang rampingnya dan menatap matanya dengan tenang.Siska tertegun dan memanggilnya, "Ray ...""Panggil aku suamimu." Ray mengoreksi.Siska tertegun sejenak, lalu berkata dengan suara lembut, "Suamiku, apakah kamu benar-benar menginginkan anak perempuan?"Ray mengerutkan kening, "Aku baru ingin membicarakan ini.""Apa?" Siska menatapnya dengan mata berbinar. Jika Ray menginginkan anak kedua, Siska sebenarnya bersedia memiliki anak lagi karena dia sangat menyukai anak-anak ...Tapi Ray berkata dengan sungguh-sungguh, "Kita tidak usah punya anak kedua, ya?""Hah?""Siska, aku tidak ingin kamu melahirkan lagi." Saat Siska dan Sam membicarakan anak perempuan, pikiran Ray dipenuhi dengan momen Siska kesakitan saat melahirkan. Dia merasa takut dan hatinya berdebar-debar, jadi d

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1349

    "Di mana ibu?" Sam bertanya."Sepertinya sedang mandi. Kamu dengar cerita dulu, ibu akan tiba sebentar lagi.""Oke." Sam mendengarkan dengan tenang cerita Ray, sesekali menanyakan satu atau dua pertanyaan.Ketika Siska masuk, Sam sudah tertidur, wajah merah Sam menempel di bantal, tampak lucu.Siska tidak bisa menahan tawa, "Sam sudah tidur?""Ya." Ray menutup buku cerita, menoleh dan menatap Siska dalam cahaya kabur."Apakah kamu malam ini ..." Ray bertanya dan memandangnya, seperti sedang memohon padanya.Jantung Siska berdetak kencang, "Aku baru sampai, kamu sudah membicarakan ini.""Aku sudah beberapa hari tidak bertemu istriku, bukankah menurutmu itu normal?" Ray berdiri dan memeluk pinggang rampingnya.Siska berseru dan memandang Sam, "Sam ada di sini.""Pergi ke kamarku?" Sebelumnya, Ray tinggal di kamar tamu di sebelah kamar Siska. Kamar itu sudah diisi dengan meja untuk bekerja, jadi kali ini dia tinggal di kamar itu lagi.Siska sedikit malu dan tidak berbicara."Boleh?" Ray b

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1350

    Khey ingin merayu Ray, ingin menghancurkan keluarga mereka dan menjadikan Siska wanita yang menderita.Semakin dia memikirkannya, semakin dia membencinya. Dia kembali ke kamarnya, berganti pakaian tidur seksi dan menyelinap ke kamar Ray.Karena Ray sedang menunggu Siska, dia tidak mengunci pintu.Ketika Khey masuk, suara air di kamar mandi berhenti. Ray keluar dari kamar mandi sambil menyeka rambutnya.Jantung Khey berdetak kencang dan dia mematikan lampu.Lampu di atas tiba-tiba padam.Ray tertegun sejenak, lalu mendongak dan melihat seseorang dengan tubuh kurus berdiri di depan pintu kamar. Dia mengira itu Siska dan bertanya, "Cepat sekali kamu?"Jantung Khey berdetak kencang, jadi Ray sedang menunggunya?Benar saja, pria selalu mengatakan tidak, tapi sebenarnya menginginkannya.Khey menahan kegembiraan di hatinya, berjalan mendekat dan memeluk Ray ...Pada saat yang sama, Siska tiba di luar pintu kamar tamu.Melihat pintunya tidak tertutup rapat, Siska sedikit bingung. Kenapa tidak

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1351

    Ray mendengar kata "Siska" dan memandangnya dengan dingin.Khey mengumpulkan keberanian dan berkata, "Aku sudah mengingatkanmu sore ini, dia dan Peter berhubungan sangat baik saat tidak ada dirimu. Mereka sudah hampir menikah, kamu sudah mengetahui ini, kan?""Apa menurutmu mereka sudah berpacaran bertahun-tahun, tidak pernah menjalin hubungan? Ray, kamu tidak perlu melindunginya, tidak tahu sudah berapa kali dia tidur dengan Peter selama kamu tidak ada."Khey berdiri, tampak bersimpati kepada Ray, "Mengapa aku datang kepadamu? Karena menurutku kamu sangat menyedihkan. Dia bermain-main dengan pria lain, tetapi kamu menjaga tubuhmu untuknya. Apakah ini pantas?""Dan tahukah kamu? Setelah kembali ke Amerika, dia mulai berkencan dengan pria lain. Ponselnya berdering sepanjang hari, ada banyak kekasih lamanya. Malam ini, jika kamu tidak ada di sini, dia mungkin membawa pria lain ke rumah. Aku melihatnya dengan mataku sendiri."Melihat Ray tidak berbicara, Khey mengira dia telah berhasil me

Latest chapter

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1883

    Heri segera mengeluarkan kain dari mulutnya dan memeluk erat tubuhnya yang dingin, "Bella ..."Tubuh Bella sangat dingin. Begitu dia memasuki pelukan Heri, dia merasa seperti dikelilingi oleh kehangatan. Dia menggigil, bersandar padanya dan berkata dengan lemah, "Sella menculikku ..."Setelah mengatakan itu, dia pingsan.Wajah Heri sangat muram. Dia menggendong Bella dan berjalan keluar dengan langkah lebar.Melihat Heri menggendong Bella keluar, ekspresi Sella dapat digambarkan sebagai ketakutan. Dia berdiri di kejauhan, gemetar terus-menerus.Heri menggendong Bella dan berjalan melewati Sella dan berkata dengan tenang, "Panggil polisi untuk mengurus semuanya. Dakwa mereka dengan tuduhan penculikan."Kedua kaki teman Sella menjadi lemas, mereka berlutut di tanah dan berkata, "Kami tidak melakukan apa pun. Kami hanya menemani Sella.""Kalian berdua adalah kaki tangannya." Heri akan menghukum mereka bersama-sama.Kedua orang itu menjadi pucat karena ketakutan dan berbalik untuk menarik

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1882

    Dia berbicara dengan sangat meyakinkan sehingga semua orang memercayainya. Tetapi kedua sahabatnya tetap menundukkan kepala, tampak mencurigakan.Mata Heri tertuju pada mereka. Tepat saat dia hendak mengajukan pertanyaan, seorang pengawal bergegas masuk dan berkata, "Tuan Heri, kami menemukan sepatu dan ponsel Nona Bella di laut ..."Pengawal itu memasang ekspresi serius di wajahnya, seolah berkata bahwa Nona Bella mungkin telah jatuh ke laut.Wajah Heri tiba-tiba berubah muram dan dia hendak berjalan keluar.Dia hendak pergi, Bella yang berada di gua lain menjadi cemas, berteriak dalam hatinya, "Heri, jangan pergi!"Namun Sella telah menutup mulutnya dengan handuk, sekeras apa pun dia berusaha, dia tidak dapat mengeluarkan handuk dari mulutnya, dia tidak dapat berteriak.Tali pada tangan dan kakinya diikat begitu kuat sehingga dia tidak dapat melepaskan diri.Dalam keadaan panik, dia melihat sebotol obat berwarna-warni di kakinya.Itulah yang ingin Sella berikan padanya tadi, tetapi s

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1881

    Sella merasa hidupnya tidak ada artinya.Bagaimanapun, dia tidak punya ibu, ayah, suami ataupun anak, dan menjalani kehidupan yang menyedihkan setiap hari. Akan lebih baik jika dia bisa membawa Bella bersamanya, sehingga dia bisa melampiaskan amarahnya!"Bella, meskipun Mario tidak menyukaimu, pasti ada orang lain yang menyukaimu. Jangan melakukan hal bodoh!" Bella mencoba membujuknya.Namun, Sella tidak dapat mendengarkannya lagi. Dia mengambil pisau kecil dari tas, menggoyangkan gagangnya dan berjalan ke arah Bella, "Bella, tahukah kamu? Yang paling kubenci dalam hidupku adalah wajahmu. Setiap kali melihat wajahmu, aku ingin mencakarnya dengan pisau. Hari ini, akhirnya aku punya kesempatan ..."Tawa melengking keluar dari tenggorokannya.Pupil mata Bella bergetar dan dia terus bergerak mundur.Namun saat kepalanya hampir membentur dinding, Sella mencengkeram rambutnya dan berkata, "Jangan bergerak."Tangan dan kaki Bella diikat dan dia tidak bisa bergerak.Pisau yang memancarkan caha

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1880

    "Kemudian, akhirnya aku menemukan Mario, tetapi kamu ingin membawanya pergi. Bella, aku awalnya berencana untuk tidak membenci siapa pun dan menjalani kehidupan dengan baik, tetapi kamu selalu menghalangi kebahagiaanku!" Sella menuduhnya.Bella menatap Sella dan berbicara perlahan karena dia tidak punya tenaga, "Sella, kamu salah. Meskipun kamu menyedihkan, ini semua adalah akibat dari perbuatanmu.""Alasan mengapa ayahku tidak menemuimu adalah karena dia tidak punya perasaan terhadap ibumu. Hubungan mereka hanya sementara. Ibumu hanya bekerja sampingan. Ayahku hanya menghadiri pesta di kapal pesiar dan berhubungan seks dengannya selama satu malam. Bagaimana mungkin dia tulus? Ibumu tahu identitas ayahku dan sengaja hamil. Setelah melahirkanmu, dia membawamu ke keluargaku untuk meminta tunjangan anak.""Mereka tidak punya perasaan satu sama lain sejak awal. Ibumu datang hanya untuk membiayai anaknya.""Ayahku tidak mengunjungimu karena dia tidak punya perasaan apa pun padamu. Tapi dia

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1879

    Tidak tahu apa yang dikatakan di telepon itu. Heri menutup telepon dan pergi.Pemegang saham hendak menyerahkan kontrak suksesi grup kepadanya, tetapi ketika Heri tiba-tiba melarikan diri, dia sedikit bingung dan berteriak, "Heri, mengapa kamu pergi? Prosesi pelantikan baru saja dimulai, kamu belum menandatangani kontrak!""Maaf, aku ada urusan." Heri mendorong pintu ruang konferensi dan keluar.Merasa dasi di kerahnya agak mengganggu, dia melepasnya lalu melepaskan tuksedo yang tidak terlalu pas."Mengapa Heri pergi?" Henry yang duduk di antara penonton sedikit bingung ketika melihat Heri tiba-tiba pergi.Ray baru saja menerima telepon dari Siska. Ray berkata, "Jangan khawatir, telepon polisi dulu. Kami akan segera ke sana.""Apa yang terjadi?" Henry bertanya.Ray menutup telepon dan berdiri, "Bella hilang, ayo cepat ke sana.""Hah?" Henry tertegun, lalu mengikuti langkah Ray keluar, "Apa yang terjadi?""Saat aku berbicara dengan Siska di telepon tadi, Bella menghilang. Sekarang telep

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1878

    Sekitar pukul tiga dini hari, ayah Heri tiba-tiba menderita penyakit kardiovaskular dan dirawat di unit perawatan intensif.Sebelum operasi, dia memanggil seorang pengacara ke rumah sakit dan mengumumkan bahwa Heri akan secara resmi mengambil alih Grup Yudi.Oleh karena itu, Heri harus mengingkari janji Klan dan menghadiri prosesi pelantikan di sore hari.Ray dan Henry, sebagai teman baiknya, keduanya pergi ke acara untuk mendukungnya dan mencegah ibu tirinya melakukan apa pun."Kalian semua pergi?" Siska bertanya."Iya, kondisi ayah Heri memburuk kemarin malam, dia memanggil pengacara semalam. Tidak tahu apakah ada yang sengaja membuatnya semakin parah, jadi dia sangat ingin membiarkan Heri mengambil alih."Ada hal seperti itu ternyata.Siska sedikit terkejut, "Apakah ibu tiri Heri yang sengaja melakukannya?""Itu mungkin saja. Bagaimanapun, dia tidak ingin Heri mewarisi Grup Yudi. Dia menyerang ayah Heri karena dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi.""Jadi bagaimana situasinya seka

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1877

    Bella kebingungan sepanjang hari. Pertama, Heri mengucapkan kata-kata itu dan kemudian kata-kata peramal itu membuat hatinya yang awalnya dingin perlahan menunjukkan tanda-tanda mencair."Ibu! Mercusuar! Indah sekali!" Klan tiba-tiba menjabat tangan Bella.Bella menoleh.Laut biru jernih menghubungkan langit dan bumi, sebuah mercusuar putih besar berdiri di dermaga, sangat spektakuler dan indah."Coba saja ayah bisa ikut!" Klan berkata.Mendengar ini, Bella menatap Klan. Klan menatap mercusuar, seolah-olah sedang memikirkan ayahnya. Ada kerinduan dan harapan di matanya.Hati Bella tiba-tiba terasa sakit. Dia berjongkok, memeluk Klan dan bertanya, "Klan, apakah kamu ingin ayah menemani kita melihat mercusuar?""Tentu saja aku berharap begitu. Dia sudah berjanji untuk menemaniku hari ini." Suara Klan terdengar sedikit kesepian."Ayahmu pasti ada urusan sehingga tidak bisa datang. Tapi lain kali kalau dia ada waktu, dia pasti akan mengajak kita." Bella menghiburnya.Mata Klan berbinar, "K

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1876

    Keduanya mengobrol santai dan akhirnya tiba di suatu pulau.Mereka bersama para wisatawan ke pulau yang indah dan romantis ini. Ada banyak bangunan retro dan jalan penuh makanan ringan, serta banyak wisatawan.Bella mengajak anak-anak untuk mengunjungi patung Poseidon dan kuil. Kuil yang menjulang tinggi itu memancarkan kesucian yang sakral, banyak orang berlutut sambil melipat tangan.Bella meniru orang-orang itu, melipat tangannya dan memejamkan matanya."Bella, kemarilah." Siska memanggil Bella.Bella berjalan dengan memegang tangan Klan dan melihat Siska menggendong Sam sedang meramal nasib. Peramal itu berkata kepadanya, "Nyonya, Anda akan menikmati hidup yang bahagia. Anda dilahirkan dalam keluarga yang bahagia dan memiliki suami yang sangat mencintai Anda ..."Siska menarik tangan Bella dan berkata, "Bella, menurutku ramalannya cukup akurat. Bagaimana kalau kamu juga mencoba meramal nasib pernikahanmu?"Sebelum Bella sempat berkata apa-apa, Siska meraih tangannya dan meletakkann

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1875

    Jadi Heri mengalami kecelakaan mobil?Bulu mata Bella bergetar, "Mengapa kamu tidak memberitahuku tentang ini?""Aku tidak ingin kamu mengkhawatirkanku." Heri menatapnya, "Aku mengatakan ini padamu karena aku berharap tidak akan ada lagi kesalahpahaman di antara kita. Jika kamu tidak percaya padaku, kamu bisa bertanya pada Henry, tanya padanya apakah aku terbaring di rumah sakit untuk mendapat perawatan tahun itu."Napas Bella tiba-tiba tercekat, "Kamu tidak memberitahuku, aku tidak tahu apa yang terjadi padamu."Bella di Brunei sangat membenci ketidakberperasaan Heri.Sedangkan Heri, demi mencegah Bella dan anaknya terluka, dia memilih bercerai dan menjadi laki-laki yang tidak berperasaan, agar dirinya tidak memiliki kelemahan dan bisa melawan ibu tirinya tanpa gangguan ...Bella tiba-tiba merasa tidak nyata.Dia selalu berpikir bahwa Heri tidak mencintainya, karena Heri berperilaku begitu dingin saat itu.Tetapi sekarang Heri berkata bahwa dia telah mencintainya selama sepuluh tahun,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status