Tidak ada Mata Air Surga tanpa Diandra. Diandra sudah menjadi bagian dari Mata Air Surga. Dia selalu datang setiap jumat hingga Ahad. Dia merasa tenang dapat sekalian berlibur dan menikmati keindahan alam yang ada disana.Namun, benar saja jika dia mau jujur maka lelaki yang hanya mengisi jiwanya adalah Adam. Meskipun banyak anak rekan dari ayahnya, meskipun mereka kaya dan tampan bahkan terkesan memiliki segalanya. Mereka berusaha mendekati dan melamar Diandra, namun Diandra menolak mereka semua.Salah satu anak rekan bisnis ayahnya yang selalu mendekatinya adalah Rendra. Dia jatuh cinta pada Diandra ketika bertemu dengannya saat ada pesta. Saat itu, Diandra bersama dengan ayah dan ibunya.Rendra mendekati keluarga pak Hamid dan memperkenalkan diri. Pak Hamid pun mengenal Rendra yang merupakan pemimpin baru dari perusahaan Indomakmur Semesta Tbk. Orangtua Rendra sudah menyerahkan perusahaan itu pada anaknya karena sakit.Rendra langsung jatuh cinta pada pandangan pertama pada Diandra
Diandra tak bisa melepaskan perhatiannya pada Adam. Benar saja, pemuda itu bagaikan seorang malaikat yang tidak pernah terlihat marah, dia selalu saja ingin membuat siapa saja tersenyum.Mungkin, itu hikmah dari rasa sakit dan ketidakberdayaan dirinya yang lama sakit. Dia menyadari bahwa senyuman dan kesehatan itu sangat penting. Sejak dia bangun dari ketidakberdayaan itu, Diandra hanya dapat melihat ketulusan dalam setiap hal yang dilakukan Adam.Adam memiliki pribadi yang penyayang dan sabar, dia juga sangat dekat dengan anak-anak. Meskipun dia belum pernah menikah namun yang paling sering ditemui dari Adam adalah, dirinya sering mengaji atau mengajarkan anak-anak tentang cerita-cerita hikmah. Dia menceritakan kisah hikmah biasanya saat sempat yaitu sore hari. Di pinggir Danau Kenanga, dia akan bercerita tentang banyak hal. Anak-anak ramai datang dan mendengarkannya.Diandra tak bisa membayangkan di dunia ini ada pemuda seperti dirinya. Kesibukannya dan juga aktivitasnya, di sebuah
Sebelum mencebur dan menolong Diandra, Adam melepas jaketnya dan menaruhnya di kursi. Adam berjalan kearah jaketnya dan membawanya kembali pada Diandra yang masih kedinginan dan basah kuyup.Diandra nampak kedinginan dan bibir serta wajahnya terlihat pucat. Wajah yang penuh air di wajahnya itu menimbulkan getar bagi Adam. Bagaimana tidak, dia juga adalah seorang lelaki normal sehingga melihat Diandra yang memang wajahnya cantik timbul perasaan ingin melindunginya.Dan muncul perasaan yang ada, yaitu perasaan ingin memiliki dari Adam. Sebagai manusia wajar jika nafsu itu memang ada di setiap hati manusia. Namun, iman Adam segera membisikinya bahwa segala sesutu itu dari Tuhan. Adam memberikan handur itu kepada Diandra yang masih terduduk, Adam pun memakaikan dengan menutupi punggung bagian belakang Diandra.”Kamu basah kuyup, ayo kita kembali ke hotel. Bukankah bajumu ada disana semua?”Baju – baju Diandra selama ada di Mata Air Surga selalu ada di hotel. Dialah yang selama ini memegan
Diandra tak habis pikir. Adam yang begitu optimis pada hidupnya, kini seperti orang gila yang terpenjara karena janji. Padahal, Naura sudah menghancurkan janji mereka.Kenapa ada orang yang sudah disakiti masih berusaha setiap? Bukankah itu seperti orang gila yang dibohongi dengan makanan!”Apakah kau tak bisa melupakan janjimu itu, jika terus gila seperti itu kau itu sedang menunjukkan kalau dirimu memang budak cinta Adam.”Nada suara Diandra agak meninggi, mungkin dia tak habis pikir dengan keputusan atau tindakan Adam yang menahan dirinya dari semua hal di luar Naura. Dia memang dalam kondisi fisik sehat saat ini, namun itu sama saja dengan kondisinya dulu dimana dirinya menjadi pesakitan.”Kamu itu tidak ada bedanya dengan yang pertama kali aku temui. Dimana kamu seperti orang yang koma dan sedih. Disana hanya kamu tak bergerak, ragamu sekarang bisa bergerak tapi pikiran dan hatimu sama saja. Kamu masih sakit Adam!”Entah kenapa ada sedikit parau dalam suara Diandra. Mungkin dia t
Adam mengantarkan Diandra ke hotel tempatnya menginap. Bi Jamilah kaget melihat Diandra yang terlihat basah dan ditutupi dengan jaket. Bi Jamilah langsung membantu nona Diandra. Dia terlihat masih kedinginan.Adam pun menitipkan Diandra pada bi Jamilah dan dia juga harus segera pergi untuk membersihkan diri di rumah. Awalnya, bi Jamilah meminta Adam untuk membersihkan diri di sana, namun Adam menolaknya. Adam juga menceritakan kronologi nona Diandra bisa jatuh ke danau.Adam pun berpamitan, dia memang keras kepala. Tidak suka merepotkan siapapun. Adam pun langsung pulang. Adam juga berpikir takut ada fitnah.Diandra pun dibantu bi Jamilah masuk ke dalam dan Diandra segera masuk untuk membersihkan dirinya. Hawa dingin menyergapnya, itu semua karena air di dalam danau sungguh sangat dingin.”Kenapa nona Diandra ceroboh? Jika Tuan Hamid tahu, bi Jamilah pasti dimarahi nantinya.”Diandra tersenyum, ”Tenang saja Bi, Diandra baik-baik saja kok. Diandra hanya terpeleset dan Adam datang menye
Adam langsung pulang, bajunya masih basah. Dia membawa motor yang ada di hotel. Dia bergegas pergi ke rumahnya di kawasan perumahan. Rasa dingin masih tersisa menyergapnya.Adam melepas pecinya yang sudah sempurna basah kuyup. Peci hitamnya pasti rusak kalau sudah terkena air. Harus beli lagi. Benar, peci hitam kalau sudah terkena air maka warnanya akan kusah keputih-putihan. Peci hitam memang tak boleh terkena air. Ya sudahlah! Nanti beli lagi, pikir Adam.Seseorang memakai sebuah mobil melihat ke arah Adam dan mengikutinya. Itu adalah Rendra. Rendra sendiri merasa aneh dengan sosok pemuda desa yang sangat sederhana tersebut. Bagaimana Diandra bisa mencintai lelaki seperti itu?Rendra pun penasaran dan mengikuti Adam dari belakang, dia harus bertemu dengannya dan melihat bagaimana sosok pemuda yang dicintai Diandra tersebut.Sampai di sebuah rumah yang sederhana di perumahan tersebut. Adam menghentikan motornya dan mengamankannya. Dia pun masuk, saat memasuki rumah seorang wanita tua
”Jodoh itu sudah diatur oleh Allah swt yang menciptakan kita. Jadi, tidak ada yang bisa mencegah sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allah. Jika kita mencintai seseorang namun pada akhirnya kita tak memilikinya, maka itu sudah digariskan. Jadi, kita akan bisa hidup dengan tenang jika merasa kehilangan.”Kata-kata Adam itu bagaikan sengatan lebah. Rendra merasa tertampar mendengarnya. Dia sendiri belum menceritakan perihal kedatangannya dan Adam sendiri tidak tahu apakah dirinya datang untuk Diandra.Jika memang berjodoh, maka apapun yang terjadi keputusan Tuhan tidak bisa diganggu gugat. Orang yang berpikir demikian, tentu hidupnya dipenuhi ketenangan dan tidak merasa khawatir terhadap hidupnya.Dalam hati Rendra, dia memang menyukai Diandra. Apalagi, keluarganya selalu mengarahkan dirinya untuk mendapatkan wanita tersebut untuk menjadi pasangan hidupnya. Hal itu akan mengubah nasib bisnisnya dan juga keluarganya, dengan menikahi Diandra. Harta warisan dari Diandra nantinya akan menjad
Rumah Sakit Air Surga sudah lama berdiri, kerjasama yang dilakukan membuahkan hasil. Dengan kerjasama itu, pihak Mata Air Surga mengendalikan semua manajemen di Rumah Sakit itu.Banyak dari orang – orang kampung yang berobat ke rumah sakit tersebut. Rumah Sakit Air Surga bahkan juga memberikan pelayanan khusus bagi mereka yang kurang mampu dan tidak memiliki asuransi kesehatan. Syaratnya pun mudah, yaitu menunjukkan surat dari kelurahan setempat soal keadaan rumah tangga dan kehidupannya.Meski tidak memiliki keahlian khusus di bidang kesehatan dan medis. Setiap pagi, Adam kadang berkeliling masuk ke kamar – kamar pasien yang berada di Rumah Sakit Air Surga untuk memberikan dorongan dan motivasi agar mereka yang tengah sakit bisa sabar dan berdoa untuk kesembuhannya. Mereka diberikan motivasi singkat bagaimana sakit merupakan hal yang diuji oleh Tuhan, ketika mereka lulus nanti dengan kesabarannya maka Tuhan akan memberikan hadiah terbaik baginya.Semua orang bisa berobat di Rumah Sak
Hari-hari berlalu. Dunia terus berjalan, mereka yang terus hidup menjalani hari-harinya. Orang yang sudah meninggal akan menghadapi ujiannya selanjutnya yaitu pertanyaan dari para Malaikat dan tentunya mendapatkan buah dari perbuatannya saat di dunia dahulu.Mereka yang sudah meninggal dan meninggalkan dunia ini, mereka tidak akan mengganggu kehidupan mereka yang masih hidup.Kehidupan terus berjalan. Dua tahun berlalu begitu saja.Diandra bersama Ibunya tengah menghadiri sebuah pernikahan yang cukup megah. Mereka melihat dua pengantin yang sudah melalui akad. Kini, mereka sedang menerima tamu.Di samping pasangan itu, ada lelaki yang sudah menjadi koki yang cukup lama melayani hotel di Mata Air Surga. Dia adalah pak Firman, hati ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi puternya, Nada Naura. Nada Naura menikah dengan lelaki yang shalih dan juga seorang pengusaha, dia bernama Rendra.Diandra kemudian mengucapkan selamat dan mendoakan Rendra dan Nada. Setiap orang akan berjalan d
Cinta yang sudah membuat Naura tak bisa lagi menentukan jalan hidupnya. Jika Adam masih memiliki cinta untuknya. Itu sudah cukup bagi Naura, seluruh hidupnya adalah penderitaan. Maka, ketika Adam sudah tak bisa bersamana. Dia hanya perlu untuk pergi dari dunia ini.Tangan Naura mulai menghilang di dalam derasnya aliran sungai. Adam mencoba berenang sekuat tenang. Beruntung dia dulu selalu berlatih berenang bersama dengan Syarif di danau. Itu mereka lakukan sejak kecil dan selalu bermain di danau.Adam terus berenang kearah Naura meskipun aliran airnya sangat deras. Adam harus bisa mencapai Naura, apapun yang terjadi. Dalam pikirannya sekarang adalah bahwa Naura harus selamat.Jemari Naura yang tersisa akhirnya hilang dalam permukaan air yang deras, Adam langsung menahan napasnya dan menyelam ke dalam air dan melihat di dalam air, Naura seperti sudah pingsan atau matanya menutup.Dalam derasnya aliran air sungai itu, air sungai yang dialirkan dari Danau Kenanga ke pemukiman desa dan pe
Perasaan seorang wanita mendekati hari pernikahan, sungguh sangat dilema. Semua hal bagaikan bunga dan rembulan, indah pada setiap apapun yang sedang dipikirkannya.Tersenyum sendiri beberapa kali, dan hampir tak bisa lagi menahan kebahagiaannya. Bingung hendak meluapkan ekspresi kebahagiaan. Ah! Semuanya akan segera berbeda jika Diandra menikah dengan seorang lelaki. Dia akan menyerahkan seluruh hidupnya pada lelaki tersebut.Bahkan, segala hal berubah. Setiap apapun yang ingin dilakukan oleh Dindra, maka dia harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan suaminya.Kadang, ada rasa ketidaksiapan dalam hal menikah, namun jika mengingat bahwa hati itu butuh seseorang untuk selalu menguatkannya ketika lemah dan sedih. Maka, menikah adalah satu-satunya jalan menemukan kebahagiaan dengan menemukan sosok yang tepat untuk saling berbagi apapun.Di semua kecemasan yang sedang dipikirkan Diandra, ada kebahagiaan yang terselip dalam hatinya. Diandra merasakan bahwa dia sudah tepat menemukan Adam.
Seorang wanita nampak menggendong bayi mungil di pinggir Danau Kenanga. Dia duduk di kursi yang kini telah terlihat indah dan diperbaiki dengan baik. Di bawah pohon jambu dia menghirup udara yang demikian sejuk. Itu adalah Naura, hari-harinya kini terasa hidup dengan melihat bayi mungil yang digendongnya.Bayi dari Sanda dan Firla. Dunai ini memang aneh, dia tak melahirkan namun dia yang merawat bayi mungil tersebut. Dunai memang segala sesuatunya penuh kejutan, tidak ada yang tahu detik berikutnya apa yang akan terjadi.Seorang wanita yang sangat muda mendekati wanita yang menggendong bayi tersebut.”Mbak Naura ya?” sapa wanita tersebut.Naura menoleh dan melihat gadis muda tersebut. Senyumnya sangat manis dan dia pun meminta izin untuk duduk di dekat Naura. Mereka meninkmati angin segara dari pinggir Danau Kenanga.”Aku sudah mendengar kisah cinta mbak Naura dan pak Adam. Kisah cinta kalian sungguh luar biasa.”Kalimat tersebut membuat Naura yang masih mendekap bayi tersebut kaget.
Adam sudah tahu apa yang terjadi dan dia sudah mendapatkan kabar soal kecelakaan maut yang menimpa Sandi dan isteri keduanya. Namun, Adam kaget karena mendapatkan kabar bahwa bayi lelaki yang bersama mereka selamat. Itu adalah sebuah keajaiban.Bayi kecil itu tak bisa tidak, membuat Adam untuk segera menggendongnya. Bayi yang tidak tahu apa-apa dan sudah kehilangan kedua ibu dan ayahnya. Adam mencoba menyunggingkan senyumannya pada bayi lelaki yang masih menangis itu. Bayi itu memahami, dia menatap Adam dengan pandangan bersinar. Dia diam dan menatap kedua mata Adam.Hingga, Naura dan ayahnya datang. Mereka melihat Adam yang menggendong bayi kecil itu dan duduk di kursi di koridor rumah sakit.”Hai... Sayang,” Naura menyentuh kulit bayi tersebut, matanya berkaca melihat bayi selucu itu harus terpisah dari kedua orangtuanya.Bayi laki – laki menggemaskan itu masih dalam dekapan Adam, Naura membungkuk dan jemarinya menyentuh pipi bayi tersebut. Tanpa terasa, airmata Naura pun jatuh perl
Hidup itu seperti sebuah air yang menempel pada daun talas, dia cukup lama hinggap di daun tersebut tanpa menembus daunnya. Dia bertahan menunggu air datang lagi dan dengan daya beratnya, air itu akan tumpah.Mereka tidak akan lama berada disana, air itu akan jatuh juga ke bumi. Seperti juga apa yang terjadi pada manusia yang tinggal di dunia ini. Semuanya akan kembali.Hakikat kehidupan, dan semua yang ada di dunia ini. Semuanya hanyalah fana, sebentar lagi, semua juga akan binasa. Seorang manusia hanya dituntut bijak dan menerima segala ketentuan yang sudah digariskan Tuhan padanya.Tangan Naura bergetar sambil tetap memegang telepon yang baru saja diangkatnya. Dia mendapatkan panggilan dari suaminya, sudah sangat lama suaminya tidak menghubunginya bahkan sudah lama suaminya itu tidak pernah menganggapnya ada.Jika mereka bertemu, seperti manusia yang bertemu dan tidak saling mengenal. Mereka seperti bukan suami isteri lagi, ketika bertemu hanya sekedar lewat. Masalah yang datang be
Bu Halimah merasa bahagia. Adam sudah menemukan cintanya, dia akan segera menjalin hubungan dengan Diandra. Pernikahan yang hanya seperti mimpi bagi Halimah untuk anaknya.Hari pernikahan Adam, begitu ditunggu oleh Halimah. Dia hanya menunggu hari itu di seluruh sisa hidupnya.Saat dimana Adam akan mendapatkan cintanya, akan ada seorang isteri yang mengurusi semua keperluan Adam. Halimah hanya akan tersenyum bahagia melihat kehidupan puteranya Adam.Jika menengok masa lalu, maka hanya kesedihan dan airmata yang menetes luruh ke bumi. Halimah hanya selalu ingat pada kehancuran hidup Adam. Dia tak rela dan tak bisa menahan tangisnya, manakala melihat Adam sakit dan terluka hatinya. Cukuplah luka itu jika bisa diterima, maka Halimah yang akan menerima luka sakit yang diderita anaknya.Adam yang akan segera menikah dengan Diandra. Gadis itu sangat tepat untuk puteranya. Dia mampu bersabar dan juga sosok yang dewasa karena pemikiran bijaknya.***Rendra sudah mendengar kabar akan dilangsun
Hidup itu berputar, seperti roda yang terus berjalan dengan lingkaran dengan sudut yang berbeda. Kadang ada sudut lingkaran berada di bawah dan kadang dia akan berada di atas. Setiap orang akan mengalami saat dia tersenyum, kemudian ada kalanya dia menangis.Hal ini adalah kehidupan, dimana ada orang yang awalnya kaya kemudian menjadi miskin dan sebaliknya. Saat ada orang yang tak memiliki apa-apa kemudian, dia menjadi kaya.Itulah makna kehidupan, pada hakikatnya tidak ada yang perlu disombongkan dari dunia ini ketika seseorang mendapatkan kekayaan yang melimpah. Pada akhirnya dia akan meninggalkan semua itu dan tidak membawa apa-apa ketika kematian.Jadi, kali ini. Orang kaya yang merebut Naura dari Adam beberapa tahun lalu. Kini dia datang lagi dan mengatakaan untuk menebus hutang Naura dan keluarganya dengan uang sebanyak Lima Milyar?Jadi sebenarnya, Naura menikah dengan Sandi dan meninggalkan Adam karena uang Lima Milyar. Tidak, uang lima ratus juta rupiah.”Lima Milyar?” Suara
Adam mulai mengingat wajah tamu yang datang tersebut, dia melihat dengan seksama adakah dia benar-benar ingat.Namun, kekuatan ingatan Adam tidak salah. Dia mengingat wajah itu, wajah yang pernah membawa rembulan di hatinya. Kali ini, dia datang dengan senyuman dan seolah memiliki hubungan persahabatan dengan dirinya.Adam mulai bertanya dalam hatinya, ada apa sosok yang sangat dia ingin lupakan namun muncul di hadapannya, saat ini.Adam mempersilakan tamunya itu untuk duduk. Pegawai pun datang dan memberikan minuman kepada mereka, Adam minum air putih dan tamunya itu dihidangkan secangkir teh.Beberapa saat mereka terdiam, Adam mengingat betul siapa lelaki tamunya tersebut dan yang jadi pertanyaan kenapa dia datang kemari dan ada perlu apakah orang yang telah lama hilang dari ingatannya itu.”Maafkan saya saudaraku Adam, aku datang tanpa memberitahu terlebih dahulu,” ucapannya penuh percaya diri dan ada senyuman khas yang muncul dari lelaki tersebut.Adam masih diam sejenak, lalu men