Beranda / Romansa / Secret Night / 63. Penuh Kejutan

Share

63. Penuh Kejutan

Penulis: Dera Tresna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-04 00:00:13

“Maaf aku pulang terlambat,” ujar Calvin pada Kenny saat sampai rumah setelah jam makan malam telah lewat.

“Tadi papa dan mama menemaniku makan, dia memasak untuk kita.” Kenny menyampaikan apa yang terjadi di rumah.

“Aku yang meminta mama memasak untuk kita karena aku merasa tidak begitu nyaman jika ada pekerja atau orang asing di sini,” terang Calvin.

“Bolehkah aku yang memasak untuk kita? Tidak mungkin mama selalu ke sini untuk mengantar makanan,” pinta Kenny.

“Tapi keadaanmu tidak memungkinkan,” sanggah Calvin sambil menatap kaki Kenny, hal itu tanpa sengaja menyinggung perasaan istrinya, seolah Kenny tidak bisa melakukan apa-apa karena kondisinya.

“Oh … maafkan aku, bukan itu maksudku.” Dengan cepat dia memperbaiki kesalahan, sadar jika baru saja dia menyepelekan istrinya.

“Meski berada di kursi roda, bukan berarti aku tidak bisa melakukan apa-apa,” ujar Kenny dengan nada dingin.

“Aku hanya khawatir terjadi sesuatu padamu saat aku sedang tidak berada di rumah, apalagi peternakan s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Secret Night   64. Kunjungan Mertua

    Kenny tak berhenti tersenyum melihat bagaimana Calvin begitu perhatian padanya, lebih dari itu suaminya memberi dia kepercayaan untuk memakai dapur dan menggunakan semua perlengkapan yang ada di sana.“Bahan apa lagi yang kamu butuhkan karena aku harus meninggalkanmu untuk ke peternakan?” tanya Calvin memastikan keperluan Kenny.“Apakah kamu tidak bisa makan bersamaku?” Kenny berharap mereka bisa makan bersama untuk pertama kali.“Aku akan makan bersamamu setelah memberi pekerjaan pada para pekerjaku,” ucap Calvin mengembalikan suasana hati Kenny yang sempat kecewa.“Pergilah! Semua sudah cukup, aku bisa melanjutkan masakan ini. Aku akan menunggumu pulang.”Tangan Calvin yang tadinya sibuk menata bahan makanan, terhenti untuk beberapa saat merasa ada yang aneh karena sekarang ada seseorang yang membuatkannya makanan dan menunggunya pulang.Untuk sesaat mata mereka saling menatap dan terkunci, membuat suasana mendadak hening.Calvin kemudian berdehem seolah membersihkan sesuatu yang me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Secret Night   65. Atas Nama Teman

    “Apakah keadaanmu tidak memungkinkan untuk itu?” tanya Cameron menyinggung kondisi kesehatan menantunya.Kenny merasa tidak nyaman dengan pertanyaan mertuanya. “Maaf, tapi aku rasa terlalu aneh jika mama membicarakan urusan ranjangku dengan Calvin. Ini membuatku canggung,” jawabnya tak ingin membahas urusan rumah tangga yang seharusnya hanya dirinya dan Calvin yang tahu.“Kamu benar, maaf jika aku terlihat selalu menekanmu dengan hal ini, mulut tuaku ini kadang tidak bisa dikendalikan,” ujar Cameron menyadari batasan.“Apa yang sedang kalian bicarakan? Sepertinya terlihat serius.” Suara Calvin mengagetkan Kenny dan Cameron membuat mereka saling menjauh dengan ekspresi seperti pencuri yang ketangkap basah.“Mama hanya membawakan kue kesukaanmu dan mencicipi masakan istrimu yang ternyata sangat lezat,” balas Cameron menyembunyikan apa yang dibicarakan dengan menantunya.Calvin mendekat lalu mengambil kue yang mamanya bawa dan memakannya dengan ekspresi yang memperlihatkan jika kue terse

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Secret Night   66. Kebahagiaan yang Timbul Tenggelam

    Kenny duduk di depan jendela dengan laptop di depannya. Dia menghabiskan waktu untuk mencari banyak referensi tentang masakan, mencatat setiap bahan dan tahapan yang dibutuhkan.Selain itu dia mendapat ide untuk membuat video pendek tentang bagaimana dia membuat masakan tersebut dan meng-upload di internet. Kegiatan itu dilakukan secara konsisten dan tanpa disangka dia mendapatkan uang dari hal tersebut.Saat menceritakan apa yang didapatkan, Calvin ikut merasa senang dan mendukung kegiatan tersebut. Ini adalah kebahagiaan pertama dalam hidupnya ketika setelah puluhan tahun akhirnya mengetahui apa yang disuka dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan.Kebahagiaan Kenny bertambah karena Calvin membimbingnya menemukan bakat dan potensi yang selama ini tidak disadari.“Kenapa kamu tidak melakukannya dari dulu?” tanya Calvin melihat kesibukan istrinya.“Karena selama ini aku merasa tidak berguna dan tidak memiliki kelebihan apapun,” jawab Kenny lugas. Papanya yang selalu merendahkan, m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Secret Night   67. Rasa Percaya

    “Lepaskan tanganmu! Aku mertuamu. Ingat?” seru Fortin menghentakkan tangan Calvin.Dengan tatapan membunuh, Calvin menjauh dari mertuanya. “Kamu tidak pantas berbuat kasar pada putrimu, sekarang dia adalah istriku jadi aku memiliki hak untuk melindunginya dari siapapun yang ingin menyakitinya termasuk dirimu.”Tawa Fortin menggema di dinding rumah merespon sikap posesif menantunya terhadap putrinya. “Apa yang telah putriku lakukan terhadapmu sehingga kamu memiliki perasaan padanya? Apakah dia membuatmu kasihan, dia memang ahli melakukannya.”“Papa cukup!” tegur Kenny dengan suara bergetar, tak menyangka jika papanya tega mempermalukannya di depan Calvin.“Apa yang kamu inginkan?” tanya Calvin pada Fortin.Tak ingin papanya menimbulkan masalah lebih besar, Kenny langsung menahan perkataan papanya agar tetap bungkam.“Dia tidak menginginkan apa pun, dia hanya datang menjengukku dan tanpa sengaja aku membuatnya marah.” Kenny mewakili papanya menjawab pertanyaan Calvin.“Marah hingga tega

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Secret Night   68. Raca Cemas Membuat Canggung

    Keesokan paginya, Kenny terbangun dengan handuk basah di kening. Dia mengambil handuk tersebut dan hendak bangun, tetapi seketika kepalanya berputar serta berdenyut sakit.Pintu kamar terbuka dan Calvin terkejut melihat istrinya berusaha bangun dengan menahan rasa sakit. Dia segera meletakkan nampan berisi makanan lalu menopang tubuh Kenny, membantunya untuk bangun.“Tidurlah kembali, kamu masih sakit,” ujarnya.“Apa yang terjadi?” tanya Kenny dengan suara lirih.“Semalam kamu demam, beruntung menjelang pagi suhu tubuhmu sudah normal kembali,” jawab Calvin.“Apakah semalam kamu tidak tidur karena aku?” Kenny merasa tidak enak hati.“Sudah kewajibanku merawatmu dan memastikan keadaanmu baik-baik saja.” Calvin tidak merasa terbebani dengan hal tersebut.“Maaf jika aku selalu merepotkanmu. Apa yang bisa aku lakukan untuk membalas semua kebaikanmu?” Kenny bertekad untuk tidak merepotkan Calvin lagi dengan semua masalahnya.“Makan dan minumlah obatmu sehingga cepat sembuh,” balas Calvin ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Secret Night   69. Berbagi Pengalaman Pertama

    “Tubuhku selalu bereaksi berlebihan, aku tidak bisa mengendalikannya saat berdekatan denganmu,” ucap Kenny jujur.“Seorang teman tidak akan merasakan hal seperti itu,” sindir Calvin merasakan hal yang sama seperti apa yang Kenny ucapkan.Kenny menunduk merasa malu karena apa yang dirasakan, tetapi Calvin menangkap dagunya hingga mata mereka kembali terkunci.“A-aku istrimu,” gumam Kenny lirih.“Aku tidak mendengarnya,” goda Calvin meminta Kenny mengulang ucapannya dengan suara yang lebih keras.“Selain temanmu, aku juga istrimu,” tegas Kenny mulai berani menyatakan status.Mata Calvin menelusuri wajah istrinya dan melihat perubahan kulit Kenny yang memerah. Melihat hal tersebut, Calvin mulai mengerti apa yang Kenny rasakan.“Jadi perubahan ini bukan karena kesehatanmu yang menurun?” Calvin memastikan keadaan istrinya.Malu untuk bersuara, Kenny hanya menggeleng pelan.Calvin mengumpat dalam hati karena tergoda dengan sikap polos istrinya, dia mengusap pipi Kenny yang memanas dan memer

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Secret Night   70. Obrolan dari Hati

    Pengalaman pertama bagi Calvin dan Kenny membuat keduanya sama-sama lelah, bahkan setelah mencapai puncak bersama untuk pertama kali, keduanya langsung tidur lelap.Mereka tidak menyadari jika percintaan tersebut berhasil meruntuhkan dinding yang selama puluhan tahun menutup hati keduanya, serta melepaskan gairah yang selama ini terkungkung dan terpenjara.Kenikmatan dan sensasi luar biasa yang mereka rasakan menimbulkan rasa penasaran sampai sebesar apa kenikmatan yang mampu mereka reguk hingga keduanya sepakat melakukan hal yang berbeda.“Malam ini sepertinya akan turun hujan,” gumam Kenny menatap langit yang mendung dan gelap.“Jika hujan, udara di kamar akan terasa lebih dingin dan lembab,” balas Calvin.“Apakah kamu tidak bisa menyalakan mesin penghangat?” tanya Kenny.“Mesin penghangat di kamar sedang rusak dan sedang aku kirim ke kota untuk diperbaiki karena ada beberapa part yang susah aku dapatkan,” jawab Calvin.“Aku bisa mengerti jika kamu belum mempersiapkan semuanya karen

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Secret Night   71. Di Depan Kobaran Api

    “Calvin …!” desah Kenny di sela ciuman mereka.“Apakah kamu keberatan?” Calvin menjauhkan bibir lalu menatap mata Kenny untuk memastikan apa yang istrinya inginkan.“Bu-bukan begitu, tetapi di sini terlalu terbuka. Aku merasa kurang nyaman.” Kenny kembali mengedarkan pandangan memastikan tidak ada orang yang melihat mereka.“Rumah ini jauh dari rumah para pekerja, yang sering datang ke sini hanya papa dan mama, tapi saat ini mereka sedang pergi. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan.” Calvin berusaha menyakinkan istrinya.“Apakah kamu yakin?” tanya Kenny.“Sangat yakin,” jawab Calvin tanpa ragu.Kenny terdiam tetapi ekspresinya tidak menolak.Dengan hati-hati Calvin mengusap dada istrinya lalu perlahan membuka satu per satu kancing bajunya. Tubuh Kenny meremang ketika Calvin meloloskan pakaian, turun dari bahu dan punggungnya.Udara dingin langsung menyapu permukaan kulit, namun tangan Calvin yang bergerak menyapu punggung telanjangnya mampu mengusir udara dingin tersebut. Tenggorokan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16

Bab terbaru

  • Secret Night   79. Waktunya Sembuh

    Mereka tidak berhenti setelah membuat berantakan meja makan dan ruang tengah, Calvin membawa istrinya ke kamar dan melanjutkan kegiatan yang menguras tenaga tersebut.“Apakah kamu lelah?” Calvin tidak ingin membuat kesehatan Kenny terganggu.Kenny menggeleng, tangannya bergerak lembut mengusap pinggang liat suaminya lalu turun ke tempat aset berharganya. Dia merasakan milik Calvin mulai bergairah kembali.“Kenapa semangatmu sangat mudah kembali?” sindir Kenny dengan wajah memerah, disaat jantungnya masih berdetak kencang dan miliknya masih berdenyut, tapi suaminya itu sudah siap untuk bertempur kembali.“Mungkin karena bersamamu,” jawab Calvin membuat hati Kenny melambung tinggi.“Aku ingin mengatakan sesuatu,” ucap Kenny membuat Calvin menatapnya serius.“Tentang apa?” tanyanya penasaran.“Setelah menjalani beberapa bulan terapi, kini kakiku sudah mulai merasakan sesuatu dan aku sudah bisa berdiri serta berjalan meski masih memakai alat bantu,” terang Kenny.Mata Calvin berbinar mend

  • Secret Night   78. Menjadi Bagian Darimu

    Kenny memejamkan mata merasakan sesuatu yang panas dan lembab menjelajahi dadanya, bunyi cecapan terdengar menggema di dinding rumah memberikan sensasi yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Tubuhnya bergetar ketika jari suaminya merambat turun untuk mendapatkan harta karun yang tersembunyi, kaki Kenny yang sudah bisa merasakan sentuhan dan merespon, bergerak melengkung tanpa disadari, bahkan Calvin pun tak menyadarinya.“Apakah kamu menginginkanku?” bisik Calvin menggoda.“Aku menginginkanmu,” balas Kenny tanpa keraguan.Untuk membuat Calvin yakin dengan keinginannya, Kenny menarik pakaian suaminya lalu dengan tidak sabar membukanya.Senyum Calvin terkembang mengetahui Kenny begitu menginginkannya. Dia kemudian berinisiatif untuk membantu istrinya dengan melepaskan semua pakaian yang menempel di tubuh lalu berdiri di depan Kenny tanpa sehelai benang pun.Mata Kenny tak berkedip menatap tubuh sempurna suaminya, pipinya memerah seperti tomat, tetapi terlalu rugi jika mengalihkan p

  • Secret Night   77. Hanya Bersenang-Senang

    Kenny tidur memunggungi pintu kamar dan menutup wajahnya dengan selimut. Dia tidak ingin Calvin tahu bekas tamparan papanya yang meninggalkan lebam dengan warna kebiruan di pipi.Saat mendengar pintu kamar terbuka, dia memejamkan mata pura-pura tidur.“Apakah kamu sudah tidur?” suara Calvin menggema di kamar.Bukannya menjawab, Kenny malah semakin memejamkan mata agar Calvin tidak mengusiknya.Keadaan sejenak menjadi senyap ketika Calvin mengamati Kenny dari belakang, dia tahu jika istrinya tidak benar-benar tidur karena enggan bicara dengannya.“Tidurlah yang nyenyak,” ucap Calvin lalu menutup pintu kamar dengan perlahan.Kenny membuka mata dan membalikkan badan menatap pintu kamar yang tertutup, tiba-tiba saja air matanya menetes keluar.“Maaf, aku tidak bisa menjadi istri dan menantu yang diharapkan keluarga ini. Aku bukan wanita yang kamu harapkan, tidak bisa memberikan cucu dalam waktu dekat seperti apa yang papa dan mamamu inginkan. Aku juga tidak mau papaku menghancurkan petern

  • Secret Night   76. Ancaman Menjadi Alasan untuk Pergi

    “Aku rasa kita telah melakukan kesalahan,” ujar Calvin membuat Kenny membeku.“Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?” tanya Kenny berusaha menahan diri dari segala perasaan yang berkecamuk.“Sebagai pria, aku telah hilang kendali. Seharusnya aku menjaga dan melindungimu, bukan malah mengambil keuntungan darimu.”Calvin menyalahkan dirinya demi menjaga perasaan Kenny, tetapi apa yang ditangkap Kenny malah sebaliknya. Dia tersinggung dengan perkataan suaminya.“Mengambil keuntungan dariku? Apakah kamu memaksaku atau melakukan sesuatu saat aku tidak sadar? Seingatku apa yang kita lakukan dalam keadaan sadar tanpa keterpaksaan. Apakah kamu mau bilang sudah memanfaatkanku atas keadaanku? Jadi menurutmu, aku wanita yang pantas untuk dimanfaatkan?” geram Kenny dengan segala asumsinya.“Bukan begitu maksudku, aku hanya tidak ingin kamu terluka. Seharusnya aku bisa mengendalikan diri sesuai dengan perjanjian pernikahan kita di awal.”Calvin berusaha menjelaskan kerumitan hubungan mereka, te

  • Secret Night   75. Butuh Kejelasan

    Jadwal kontrol Kenny ke dokter fisioterapi tiba, dia pergi ke rumah sakit untuk melakukan terapi dan pemeriksaan rutin.“Beberapa hari yang lalu kakiku kesemutan dan mulai merasakan rangsangan, apakah itu pertanda baik?” tanya Kenny pada dokter yang menanganinya.“Kemajuanmu sangat pesat, tentu saja itu pertanda yang baik,” jawab dokter itu.Harapan besar seketika tumbuh memenuhi hati Kenny. “Apakah itu artinya aku bisa sembuh dengan cepat?”Dokter itu menatap Kenny dengan serius membuat harapannya mengempis.“Melihat keadaanmu, butuh proses dan waktu untuk bisa benar-benar sembuh total, yang penting jangan putus asa dan patah semangat, melihat kemajuanmu yang pesat aku yakin kamu akan sembuh lebih cepat dari perkiraan. Bersabarlah!”Jawaban yang Kenny dengar tidak memuaskan dirinya, perkataan dokter itu seolah terdengar jika dia butuh waktu yang cukup lama untuk bisa kembali normal.“Apakah aku boleh hamil dengan keadaan seperti ini?” ucap Kenny yang cukup membuat dokter di depannya

  • Secret Night   74. Rasa Cemas dan Takut

    Menjelang malam, Calvin pulang dengan alat pemanas ruangan yang baru. Wajahnya terlihat sangat lelah dan kurang istirahat.“Apakah kamu sudah makan? Aku sudah memasak untukmu,” kata Kenny pada suaminya.“Aku masih kenyang, makanlah dulu, aku akan memasang alat ini,” tunjuk Calvin ke arah barang yang dia bawa.“Kamu bisa memasangnya besok jika lelah, setelah makan kamu bisa beristirahat,” bujuk Kenny.“Aku belum ingin makan karena tadi sempat makan sebelum sampai rumah. Kamu yang harus makan agar kesehatanmu tidak terganggu, aku akan menyusul jika sudah selesai.” Calvin memberi alasan.Sadar jika sikap Calvin berubah seakan sedang menghindari dirinya, Kenny mengangguk mengalah mengikuti perkataan suaminya.“Baiklah, aku akan makan dulu,” ucapnya lalu pergi ke ruang makan, sedangkan Calvin masuk ke kamar dan sibuk dengan alat pemanas ruangan.Kenny makan sangat lambat, sengaja menunggu Calvin menyelesaikan pekerjaannya, tapi sampai makanannya habis, pria itu tak kunjung menyusul ruang m

  • Secret Night   73. Wanita Pengganggu

    Saat siang hari, sebuah mobil asing berhenti di depan rumah orang tua Calvin. Kenny yang sedang duduk di teras mengamati dengan seksama siapa tamu mertuanya tersebut.Seorang wanita turun dari pintu kemudi lalu membuka pintu belakang dan ternyata orang tua Calvin yang keluar dari pintu tersebut.Cameron yang melihat menantunya duduk di teras, melambaikan tangan dan menyapanya. “Halo Sayang, apakah kamu baik-baik saja selama kami pergi?”“Ya, aku baik-baik saja. Maaf aku tidak bisa membantu membawa barang-barang itu Ma,” tunjuk Kenny ke bagasi mobil.“Tidak apa-apa, Juan dan Yuri yang akan membawanya masuk,” ujar Cameron menunjuk suaminya dan wanita yang mengemudikan mobil tersebut.Kenny melirik ke arah wanita yang ditunjuk mertuanya dan melihat tatapan sinis dari wanita itu, namun dia mengabaikan hal tersebut karena tidak ingin berpikiran negatif, mungkin saja dia salah mengartikan tatapan wanita itu.Merasa udara semakin dingin dan Calvin tak kunjung pulang dari kota, Kenny memutusk

  • Secret Night   72. Perubahan Sikap yang Mendadak

    Calvin mengusap permukaan kulit Kenny disaat wanita itu tidur meringkuk di pelukannya. Jarinya menelusuri kulit telanjang istrinya yang bersinar karena tempaan cahaya api dari perapian.Ingatannya kembali ke percintaan mereka, tidak menyangka dirinya bisa hilang kendali bahkan lupa kondisi Kenny yang seharusnya masih butuh banyak istirahat. Kenny begitu menggoda, memberinya kenikmatan yang luar biasa.“Maafkan aku,” gumamnya pelan menyadari telah membuat istrinya kelelahan.Perlahan dia menarik selimut menutupi tubuh mempesona istrinya, lalu ikut terlelap tanpa melepaskan pelukan.Setelah sekian lama, akhirnya dia bisa tidur nyenyak dengan hati yang penuh kedamaian dan otak yang tenang. Rasa cemas dan gelisah yang selama ini menghantui, lenyap seketika.*Kenny membuka mata dengan berat ketika suara ponsel milik Calvin mengganggu tidurnya. Matanya mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke rumah.Tak langsung menanggapi suara tersebut, perhatiannya terali

  • Secret Night   71. Di Depan Kobaran Api

    “Calvin …!” desah Kenny di sela ciuman mereka.“Apakah kamu keberatan?” Calvin menjauhkan bibir lalu menatap mata Kenny untuk memastikan apa yang istrinya inginkan.“Bu-bukan begitu, tetapi di sini terlalu terbuka. Aku merasa kurang nyaman.” Kenny kembali mengedarkan pandangan memastikan tidak ada orang yang melihat mereka.“Rumah ini jauh dari rumah para pekerja, yang sering datang ke sini hanya papa dan mama, tapi saat ini mereka sedang pergi. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan.” Calvin berusaha menyakinkan istrinya.“Apakah kamu yakin?” tanya Kenny.“Sangat yakin,” jawab Calvin tanpa ragu.Kenny terdiam tetapi ekspresinya tidak menolak.Dengan hati-hati Calvin mengusap dada istrinya lalu perlahan membuka satu per satu kancing bajunya. Tubuh Kenny meremang ketika Calvin meloloskan pakaian, turun dari bahu dan punggungnya.Udara dingin langsung menyapu permukaan kulit, namun tangan Calvin yang bergerak menyapu punggung telanjangnya mampu mengusir udara dingin tersebut. Tenggorokan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status