Narra dan Zavin tiba di rumah sakit, mereka langsung menuju IGD dan menemui guru mereka Bu Anes.
"Bu bagaimana Nalla bu?"tanya Narra tak sabar.
Bu Anes menatap Narra dan Zavin bergantian, ia menghela nafasnya lalu kembali menatap Narra."Tunggu mama kamu datang ya, sekarang Nalla masih belum sadar."
"Tapi saya boleh menemui Nalla kan bu? "
Bu Anes mengangguk."Kalau begitu ibu urus administrasi dulu ya. "
"Iya bu."
Narra langsung menoleh pada Zavin lalu masuk ke dalam di ikuti pria itu. Di lihatnya Nalla masih terbaring lemah di ranjang, wajahnya begitu pucat membuat Narra Khawatir.
"Kamu kenapa La?"tanya Narra penuh rasa khawatir.
"Dia sudah pucat sejak pagi Ra."
"Ini pasti gara-gara aku deh, ini anak emang terlalu mikirin masalah orang lain sampai lupa sama diri dia sendiri."
"Itu tandanya dia sayang sama orang itu,kalau tidak sayang ngapain sampai di pikir segitunya,iya kan? "
Narra mengangguk memben
Narra masih menangis di kamar mamanya, ia tak mau sekamar dengan Nalla. Nalla sudah pulang dari rumah sakit.Ceklek!Mama Kalya masuk ke dalam kamarnya, ia menghela nafasnya melihat putrinya satu lagi juga menangis. Ia baru saja menenangkan Nalla hingga putrinya itu tertidur, sekarang dia harus menenangkan Narra yang tak seharusnya bersedih hingga melebihi Nalla."Sayang,"ujar Kalya duduk di tepi ranjang sambil menyentuh bahu putrinya itu.Narra menoleh lalu beringsut pada pangkuan sang mama."Mama ... hiks ... kenapa Nalla harus hamil anak kak Juna Ma? "Kalya mendesah."Sayang jangan mengatakan sesuatu yang belum jelas, Nalla belum mau mengatakan siapa ayah bayinya."Narra menggeleng."Siapa lagi Ma? Cuma kak Juna yang dekat dengan Nalla,kan?"Kalya juga sebenarnya berfikir seperti itu, putrinya tak pernah dekat dengan pria manapun,hanya Arjuna yang sering mengajak Nalla pergi keluar, kemudian Kalya ingat bagaimana cara berpa
Keano tiba di kediaman Radit dan keluarganya, emosi terus memenuhi kepalanya sejak ia mendengar apa yang di katakan oleh Narra tadi, tentu saja pikirannya langsung mengarah pada Arjuna, siapa lagi selama ini yang sering mengajak Nalla pergi selain anak angkatnya itu."Om Ken,"ujar Lala yang berada di ruang tamu."Mana papimu? Mana abangmu? ""Papi di kamarnya, kak Juna juga di kamarnya om,"jawab Lala sambil mengerutkan keningnya, ia bingung melihat wajah berbeda dari om Keano yang biasanya ramah padanya.Tanpa menunggu lagi, Keano segera menuju kamar Arjuna, anak yang telah ia limpahkan kasih sayang seorang ayah sejak anak itu lahir, tapi apa? Anak itu justru merusak masa depan Nalla.Ceklek!"Bye sayang sampai ketemu besok ya!"ujar Arjuna yang tadinya sedang menelpon, langsung menoleh ke arah pintu yang terbuka."Ayah,"ujar Arjuna tersenyum melihat ayah angkatnya.Bugh....Tubuh Arjuna langsung ter
Keano tiba di rumah sakit, ia langsung berlari menghampiri istrinya di depan ruang IGD.Istrinya pasti sangat ketakutan sekarang."Sayang,"panggilnya pada istri tercintanya."Pa ... Nalla Pa ... hiks."Kalya langsung berlari menghambur ke pelukan suaminya,ia begitu syok tadi, ia hanya meninggalkan Nalla sebentar untuk mengambilkan makanan untuk putrinya itu, baru saja ia naik tangga untuk kembali setelah dari dapur, ia mendengar teriakan Narra dan mendapati Nalla sudah bersimbah darah di lantai."Apa yang terjadi?"tanya Keano tak sabar."Nalla ... dia memotong pergelangan tangannya saat mama tinggal sebentar.""Ya Tuhan putriku, "lirih Keano mengeratkan pelukannya pada istrinya sambil menatap pintu IGD."Kak, "Keano dan Kalya menoleh dan mendapati Kania, adik Keano."Kania,bisakah kamu ke rumah temani Narra,dia pasti sangat syok setelah mendapati Nalla tadi.""Iya Kak, nanti Kania ke rumah, tapi bagaimana keadaan Nall
Keano menunduk, ia menghela nafasnya panjang."Bukan salahmu nak, menjaga adik-adikmu adalah tugas papa, kamu cukup belajar dengan baik untuk kelak meneruskan perusahaan.Kamu tahu sendiri kedua adikmu memiliki keinginan sendiri, terlebih mereka perempuan kelak akan menikah dan menjadi seorang istri tapi kini harapan satu adikmu sudah hancur."Kenzo menunduk."Seandainya Ken tidak memutuskan tinggal di apartemen pasti Nalla akan baik-baik saja Narra juga ... kami tahu Papa sibuk, harusnya Ken yang menggantikan tugas papa menjaga mama dan adik-adik. ""Entahlah Ken, sekarang papa bingung, Nalla tak mau mengatakan siapa ayah bayinya, Arjuna juga mengelaknya, bahkan Nalla meminta menggugurkan kandungannya."Deg... Sudut hati Kenzo tiba-tiba merasa nyeri."Gugur-kan? Itu akan bahaya Pa,Nalla masih terlalu muda itu berisiko.""Ya papa tau, tapi mau bagaimana?Nalla tak mau mengatakan siapa yang sudah membuatny
Kenzo menatap Nalla yang hanya menangis, ia bingung harus bagaimana sekarang, Nalla terluka sendiri,adiknya itu masih belum mau bercerita, ia hanya diam sedari tadi. Kenzo menghela nafasnya, lalu mencoba untuk menghapus jejak basah di pipi Nalla. "Eh... "Nalla tersentak karena sentuhan Kenzo di pipinya. "Kakak cuma mau hapus air matamu saja La... " "Ti-tidak usah, Na ... Nalla bisa sendiri,"tolaknya Kenzo mendesah."Mau sampai kapan kamu diam La? Katakan pada kami siapa yang membuatmu seperti ini?" Nalla memalingkan wajahnya, bagaimana dia harus mengungkapkan semua? Apa dia harus mengatakan jika dia di perkosa oleh kakak kandungnya sendiri yang tengah mabuk,dan membuat aib ini menjadi berkali lipat untuk keluarganya. "La ...." "Tidak usah peduli Kak, Nalla tak akan pernah mengatakan apapun." Kenzo sedikit tertegun dengan ucapan Nalla yang terdengar begitu yakin. "La ... jangan seperti itu, katakan siapa a
Arjuna dan Bunda Tiara datang menjenguk Nalla di rumahnya. Selain prihatin dengan apa yang menimpa Nalla, Arjuna juga ingin menemui Nalla dan mencari tahu sejauh yang ia bisa, ia marah, rasanya tidak terima karena Nalla harus menjadi korban pelecehan, padahal selama ini dia selalu mengusahakan menjaga gadis itu."Yang sabar ya Kal... "ujar Bunda Tiara memeluk Mama Kalya."Aku tidak tahu harus bagaimana Ra, Nalla seperti ini. ""Tante, apa boleh Juna menemui Nalla?"tanya Arjuna meminta izin menemui Nalla."Boleh, dia ada di kamar bersama Kenzo."Tepat Kenzo turun dan meletakan mangkuk bubur milik Nalla."Bagaimana Ken? Apa dia mau makan?""Mau Ma, habis malah." Tunjuknya pada mangkuk kosong di depannya."Tidak muntah? ""Tidak. "Akhirnya Kalya bisa sedikit merasa lega. Kenzo menunduk, ia masih memikirkan kata-kata Nalla tadi."Kak... Lebih baik Kakak tidak usah mencari tahu siapa ayah bayi ini, kakak fo
Kenzo baru saja selesai mengupas mangga muda dan memotongnya menjadi beberapa bagian tiap buahnya."Sama bawa ini Ken..."ujar Mama Kalya sambil membawa sambal gula merah, "Nalla pasti suka.""Iya Ma... Makasih."Kenzo langsung menuju ke kamar Nalla, di lihatnya adiknya itu tengah duduk di balkon kamarnya, matanya menatap jauh ke langit di atas atap rumah tetangga,mengamati warna langit yang mulai kekuningan itu.Jelas bisa Kenzo lihat Nalla sesekali menghapus jejak air mata di pipinya,"Hiks... "Kenzo menghela nafasnya, ia benar-benar tak tega dengan keadaan Nalla,gadis yang begitu baik dan tak pernah macam-macam harus mengalami itu semua.Papanya bahkan sudah menyewa jasa detektif untuk menyelidiki apa saja yang di lakukan putrinya sebulan belakangan,tapi hingga saat ini belum ada hasil, rekaman cctv sekolah juga rumah tak ada yang mengganjal, semua menunjukan sikap Nalla yang sama seperti biasanya."La... "ujar Kenzo.Nalla b
Kenzo menatap Narra yang kini sudah tertidur di kamarnya,sedikit lega karena pada akhirnya adiknya itu bisa sedikit tenang.Kenzo memikirkan kembali apa yang di katakan Narra padanya tadi, jika Arjuna ingin menikahi Nalla.Ia harus cari tahu kebenarannya,maka Kenzo memilih mengirim pesan pada Arjuna.To:ArjunaBisa kita ketemu malam ini juga kak. Setelah mengirim pesan, Kenzo kembali menatap Narra yang terlihat sembab, adiknya ini masih tak mau berbesar hati dengan apa yang terjadi, dia belum mau mengerti keadaan Nalla.Ting...sebuah pesan balasan masuk dari ArjunaFrom: ArjunaAku sedang di caffe millikku,ke sini saja.Kenzo menghela nafasnya,meyakinkan dirinya jika ia harus berbicara dengan Arjuna.......Dan di sinilah Kenzo, duduk di depan Arjuna, menimbang kembali apa yang ingin ia bahas dengan Arjuna mengenai apa yang di katakan Narra tadi."Kenapa? Ada apa? "Kenzo meng
Nalla melingkarkan tangannya pada pinggang suaminya, saat ini mereka berada di bandara, hari ini Kenzo akan kembali ke Indonesia setelah 9 hari dia berada di London, bersama Nalla,menikmati bulan madu mereka untuk yang pertama kalinya sejak pernikahan mereka."Ya Tuhan, sayang rasanya berat sekali, ingin rasanya waktu terus berhenti di sini.""Kak ...,"protes Nalla, ia tahu suaminya masih berat menerima keputusannya,mereka baru saja merasakan indahnya jatuh cinta tapi karena egonya, Kenzo terpaksa menerima keputusannya untuk berpisah sementara waktu. Ya, hanya sementara.Nalla mencintai Kenzo tapi ia ingin sekali mewujudkan mimpinya sekali seumur hidupnya.Tiba-tiba Nalla teringat sesuatu."Kak ...,"ujarnya lalu melepas pelukannya pada pinggang Kenzo sebelum ia melepas kalung di lehernya."Apa itu?kenapa kamu melepas kalungmu?"Nalla tersenyum."Dulu kakak memberikanku
Kenzo tersenyum menatap wajah istrinya yang masih terlelap meski matahari sudah cukup tinggi, bagaimana tidak istrinya masih terlelap meski hari sudah siang, Kenzo semalaman tak kenal lelah menyalurkan kerinduannya, belum lagi di tambah tadi pagi setelah subuh ia tak membiarkan istrinya melanjutkan tidurnya.Kenzo mengecup kening istrinya, hidung, pipi lalu bibir dan sedikit memagutnya dengan lembut."Mmhhh ... Kak ...,"gumam Nalla dengan suara seraknya."Ssstt ... tidur lagi saja,tak apa.""Mmmhh ... aku lelah sekali."Kenzo tersenyum."Sorry, aku sangat merindukanmu."Nalla memaksakan senyumnya, entah kerinduan seperti apa yang Kenzo maksud, yang jelas tak sama dengan yang ada di pikirannya."Mau sarapan apa?"tanya Kenzo"Mmmh ... Kakak yang mau masak? Biar aku bangun, "ujar Nalla sambil berusaha bangkit."Eh, tidak usah, semalaman kamu sudah melayaniku, jadi biarkan hari ini aku yang akan melayanimu sayang,"ujar Kenzo
Nalla menatap kumpulan merpati di depannya,merpati-merpati itu berkumpul dan sesekali menghindar dari orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka.Nalla tersenyum,pandangannya tertuju pada seekor merpati yang terus mengejar satu merpati lainnya. Sepertinya itu jantan dan betina,begitu pikir Nalla.Nalla lalu menatap jam di tangannya, rupanya dia sudah duduk lebih dari satu jam di tempat itu,iapun menutup buku di tangannya, sebuah novel bergenre romance kesukaannya.'Ada banyak alur cerita yang indah yang bisa ku baca, tapi tak ada yang seperti kisahku.'Batin Nalla.Dulu Nalla ingin bertemu seseorang yang tiba-tiba membuatnya jatuh cinta suatu hari nanti. Tapi... Kesempatan itu tak akan pernah datang padanya.Nalla menjalani cinta karena pikirannya yang meminta hatinya agar menerima kehadiran cinta yang di paksa masuk ke dalamnya. Bukan cinta seperti yang dulu ada dalam impiannya .Nalla membuka
Hari ini adalah hari keberangkatan Narra ke Paris, semua keluarga bersiap mengantarnya ke Bandara, termasuk Nalla."Ra ... aku pasti akan sangat merindukanmu,"ujar Nalla di dalam kamar mereka berdua"Jangan melow deh La, lagian kita emang akan berpisahkan, kamu sendiri yang gak mau kuliah bareng aku di Paris."Nalla tersenyum tipis, ia ingin meraih mimpinya sendiri."La, apa tidak apa kalau kak Ken kamu tinggal, aku ingat banget tuh cewek yang kegeeran sama kak Ken, pede boros banget, coba kalau ....""Udah Ra, jangan cerita lagi, ayo turun nanti telat loh. ""Oh iya ...."Narra menghela nafasnya panjang, "Aku pasti akan sangat merindukan kamar ini La, 17 tahun kita nempati kamar ini berdua."Nalla tersenyum dan mengangguk setuju, Narra benar, tinggal menunggu hari untuk dirinya pergi dari rumah ini dan meninggalkan semuanya, Kenzo, entahlah ia pikir ia perlu menata hatinya lagi, meyakinkannya tentang sebuah c
Narra keluar dari mobilnya, dia tersenyum menatap sebuah goodie bag di tangannya, pagi tadi dia membuat sebuah kue brownies bersama nenek Nabila."Semoga Zavin suka,"ujarnya yakin.Narra lalu masuk ke dalam rumah mewah milik orang tua Zavin."Di mana Zavin? "gumam Narra, ia lalu semakin masuk ke dalam mengabaikan para pelayan yang tengah mengerjakan pekerjaannya.Sementara Zavin di kamarnya tengah duduk di ranjangnya, di depannya ada sebuah koper berisi beberapa barang-barangnya."Pokoknya momi tetap gak setuju kamu lanjut kuliah di sana, kalau kamu nekad pergi, momi akan benar-benar kecewa padamu,jangan pernah temui momi lagi.""Mom ... jangan memberi Zavin pilihan yang sulit.""Zavin, Momi ingin yang terbaik untukmu."Zavin menggeleng."Bukan yang terbaik buat Zavin, tapi buat Momi.""Zavin ...."Mommy Gaby menarik nafasnya panjang dan menghembuskan perlahan, ia tak mau terbawa emosinya."Zavin, momi mohon
Kenzo masih berdiri di samping istrinya, masih menggenggam tangan Nalla yang masih begitu lemah. Saat ini, Nalla tengah di periksa keadaanya pasca sadar oleh dokter."Bagaimana dok? "tanya KenzoDokter tersenyum."Semua baik-baik saja ... kondisinya stabil, tinggal memulihkan bekas operasinya."Nalla yang tadinya hanya menatap lurus ke langit-langit langsung menatap dokter."Operasi?"Perlahan Nalla melepaskan tangannya dari genggaman Kenzo dan meraba perutnya, dia baru ingat tentang bayinya dan kecelakaan yang menimpanya.Nalla terdiam, perutnya tak lagi besar, dia terus terdiam, mengingat rasa sakit yang ia rasakan saat kecelakaan itu.
Kenzo menatap bayi cantik mungil yang tampak pucat dalam gendongannya, bayi yang begitu cantik tapi jelas sekali mirip dengannya. Air mata Kenzo telah kering, tak ada lagi tersisa. Perlahan Kenzo mengecup kening bayi yang tak bernafas itu. Saat ini Kenzo sudah di perbolehkan masuk ke dalam ruang operasi, di depannya Nalla masih memejamkan matanya. "La ...,"lirih Kenzo. Nalla sudah selesai menjalani operasi caesar, saat ini istrinya masih dalam pengaruh obat bius dan akan sadar mungkin dalam 24 jam ke depan. Kenzo mendekatkan bayi mereka ke arah wajah Nalla, lalu mengecupkan bayi itu pada wajah ibunya. Sementara Narra menahan i
Mama Kalya menatap foto anak-anaknya khawatir, entah kenapa perasaannya tak tenang sejak tadi pagi sebelum berangkat ke Singapura menemani suaminya cek up kesehatan."Sayang .... ""Pa ... kita langsung pulang saja ya,"pinta Kalya pada suaminya.Keano mengerutkan keningnya."Kenapa? Kan biasanya juga nginap."Kalya memalingkan wajahnya saat suaminya ingin menciumnya."Pa ... perasaanku gak enak sejak pagi."Keano menjauhkan wajahnya,tanpa melepas pelukannya ia tatap wajah cantik istrinya."Ada apa? Kenapa baru bilang? "Kalya menghela nafasnya."Awalnya aku pikir gelisah ini karena khawatir mau cek kesehatan kamu,tapi setelah cek up dan
Nalla tersenyum di dalam taksi, ia membayangkan akan makan malam romantis bersama Kenzo, suaminya. Ia melihat ponselnya, pesan untuk suaminya belum di terima, masih centang satu. "Apa nomor kakak tidak aktif? "gumamnya sebelum mencoba menelpon Kenzo. "Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan." Nalla menghela nafasnya, ia yakin jika Kenzo banyak bermain game hari ini sehingga baterai ponselnya cepat habis. Nalla tersenyum, kembali membayangkan makan malam romantis berdua dengan Kenzo, Nalla membelai perut besarnya lalu menatap keluar jendela taksi yang ia naikki. Sebentar lagi anaknya akan lahir, dia akan memiliki peran baru, sebagai seor