“Pertemuan kedua: Ketidak sengajaan atau sebuah takdir?”
-Sinner-
🍑🍑🍑
“Baby, kau lama sekali.”
“Maaf, karena aku harus menjemput Crystal terlebih dahulu.”
Crystal membuka matanya, lalu kepalanya menoleh ke kiri. Di sana ada Lauren––tunangan kakaknya itu sedang berdiri di luar mobil. Ia dapat melihat, Austin membuka pintunya untuk menemui tunangannya dan berbincang sebentar. “Crys, bisakah kau pindah ke belakang?” t
Btw, Kisah Austin Crystal juga udah bisa ditemuin di g00gle pl4yst0re yap. Cari aja di pencarian Icyou. Nanti ketemu dengan judul Before: Sinner.
"Woah di sini terlihat indah. Aku sangat yakin di malam hari pasti semakin indah." Crystal takjub melihat pemandangan yang dilihatnya dari ketinggian entah berapa ratus meter. Ternyata, selain restoran berbintang, mulai dari lantai lima hingga lantai paling atas yaitu 70 adalah apartemen. "Kau ingin melihatnya ketika malam hari? Ku pikir aku akan mengajakmu ketika kau bisa." Sontak, Crystal menoleh menatap ke arah Calvin dengan binar di matanya. "Kau serius dengan perkataanmu?" Calvin mengangguk, "Tentu. Kapan kau bisa, aku akan membawamu kemari." "Bagaimana dengan akhir pekan? Sepertinya itu akan menarik." Usul Crystal membuat Calvin mengangguk setuju. "Ide yang bagus," balas Calvin. Crystal memejamkan matanya,
“Bagaikan candu yang membuat gila. Hingga tidak akan ada yang bisa menghentikannya.”-Sinner-🍑🍑🍑“Dari mana aja kamu?” Suara seseorang yang mengejutkan membuat Crystal menghentikan langkahnya tiba-tiba.Saat ini ia sudah menginjakkan kaki di mansion, keadaan mansion juga sudah sepi, semua lampu mati. Crystal kira, keluarganya sudah tidur tapi sepertinya ia salah karena masih ada penghuni manison yang belum tidur. Dan tentu, dirinya sudah bisa menebak siapa dia. Siapa lagi jika bukan kakaknya, Austin.Untung saja, Crystal berhasil memaksa Calvin untuk pulang tanpa harus berpamitan pada keluarganya. Ia tidak bisa membayangk
“Ketika semua pertanyaan terjawab oleh keterdiamannya.”-Sinner-🍑🍑🍑“Keterdiamanmu adalah jawabannya. Dan aku tahu apa itu.” Crystal menatap Austin yang berada di atasnya dengan pandangan mata tidak terbaca. Gadis itu berusaha memperlihatkan senyum manisnya.Dengan perlahan, Crystal mendorong tubuh Austin––membuat pria itu menyingkir. Mudah memang, karena Crystal dapat melihat ekspresi pria itu yang terkejut. “Keluarlah, Kak. Aku lelah dan benar-benar istirahat.”Crystal melirik ke arah Austin yang masih terdiam di tempatnya, mengambil inisiatif Crystal meraih
“Lupakan sejenak yang terjadi. Dan berbahagialah!”-Sinner-🍑🍑🍑Beberapa hari kemudian....Seperti biasa, agenda di akhir pekan adalah bersantai dan berkumpul. Di mana seluruh putra-putri dan menantu Oberoi beserta anak-anaknya datang ke mansion.Tapi entah kenapa hari ini, sepertinya semua orang akan sibuk, karena Izzy mengumumkan jika mereka semua akan ke pantai dan akan berangkat dua jam lagi. Izzy mengatakan jika ini adalah kejutan, maka dari itu ia memberitahukan semuanya secara mendadak. Selain itu, ini juga usul dari Xander beberapa hari yang lalu. Bahkan pria itu sudah menyewa sala
"Terkadang, satu kenyataan saja mampu membuatmu tersadar.”-Sinner-🍑🍑🍑Mereka sudah sampai di pantai sejak beberapa menit lalu. Barang-barang pun sudah diletakkan ke dalam penginapan. Sekarang, Crystal sedang tiduran di salah satu kursi kayu yang panjang dengan kaca mata hitam bertengger di hidung, sedangkan topi rajut yang besar sudah terpasang cantik di kepalanya.Ah, entah kapan terakhir kali Crystal merasakan ketenangan ini. “Kau terlihat bahagia,” ujar seseorang membuat Crystal melepas kaca matanya. Pandangannya beralih menatap seseorang yang ikut bergabung di sampingnya. Dia Austin.
"Just wanna kiss and make up one last time."-Kiss And Make up 🎶-[Dua Lipa ft BLACKPINK]🍑🍑🍑Crystal membaringkan tubuhnya di atas kasur. Karena malam ini, seluruh keluarganya akan tidur di tenda. Lalu fungsi penginapan adalah untuk meletakkan barang-barang dan beristirahat sejenak. Malam ini ia berniat untuk membersihkan dirinya, tubuhnya terasa lengket karena keringat, sejak ia berjemur begitu sampai di sini hingga sore tiba. Crystal pun mencuri-curi keadaan agar dirinya bisa memberishkan diri. Karena sejak sore, begitu Crystal selesai berjemur, ia tidak sempat membersihkan diri karena Xander menyuruh seluruh keluarganya berkumpul sembari menunggu makan malam.Dan ya, sekarang sudah pukul sepuluh malam dan Crystal baru saja akan me
"Ketika kau terbangun di pagi hari dan yang kau lihat pertama kali adalah seseorang yang kau cintai. Bukankah itu sangat membahagiakan?"-Sinner-🍑🍑🍑Sinar matahari menerobos masuk melalui sela-sela jendela membuat kedua manusia yang masih tertidur nyenyak di balik selimut terganggu. Permaian panas yang berlangsung beberapa ronde, dan berakhir pukul empat pagi benar-benar meremukkan tubuh Crystal. Crystal menggeliat dalam tidurnya, merasakan pelukan hangat yang menyentuh perutnya membuat ia tersadar jika Crystal tidak sendiri. Ia menoleh, menatap Austin dari jarak dekat. Saat ini, posisi Crystal berada di dada Austin meletakkan kepalanya di sana. Crystal tersenyum hangat d
“Kau percaya dengan sebuah pertemuan yang terjadi berturut-turut? Bukankah itu sebuah takdir, bukan hanya kebetulan semata?”-Sinner-🍑🍑🍑Beberapa hari kemudian....Crystal menatap kedua sahabatnya dengan puas, Alana dan Hugo. Hari ini adalah ujian terakhir, dan mereka sudah menyelesaikannya. "Ah, aku benar-benar lega. Sungguh!" Crystal berseru senang. Alana dan Hugo mengangguk setuju. "Bagaimana jika kita merayakannya?" tanya Alana menatap Crystal dan Hugo secara bergantian.Crystal mengangguk setuju, b