Beranda / Fantasi / Sayap Tersembunyi : Misi Rafael / Beratnya jadi pembawa cahaya

Share

Beratnya jadi pembawa cahaya

Penulis: Cah lontong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-05 21:18:01

Langit terlihat lebih gelap dari biasanya, meskipun tidak ada awan yang menutupi. Rafael, Elena, dan Liam berjalan perlahan meninggalkan Nexus Cahaya, tubuh mereka masih terasa lelah meskipun energi baru mengalir di dalamnya. Cahaya dari tongkat Rafael kini bersinar terang, dan Liam memegang kristal kecil di tangannya—sepotong Nexus Cahaya yang kini menjadi sumber kekuatannya.

Namun, meskipun cahaya ada di dalam dirinya, hati Liam terasa berat. Ia terus menunduk, langkahnya melambat setiap beberapa meter. Rafael dan Elena menyadari hal itu, tetapi mereka membiarkan Liam menyimpan pikirannya untuk sementara waktu.

“Dia butuh waktu,” kata Rafael pelan kepada Elena. “Perjalanan ini belum selesai, dan beban yang dia pikul tidaklah kecil.”

Elena mengangguk, meskipun wajahnya masih menunjukkan kekhawatiran. “Tapi bagaimana jika dia tidak bisa menanggungnya?”

Rafael menatap Liam sejenak. “Kita tidak akan membiarkannya menyerah.”

****

Saat mereka berhenti untuk beristirahat di seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Langkah menuju pertarungan terakhir

    Rafael, Elena, dan Liam tiba di sebuah reruntuhan tua yang tersembunyi di dalam hutan. Dindingnya dihiasi dengan ukiran kuno yang menggambarkan pertempuran besar antara cahaya dan kegelapan. Tempat ini, meskipun sudah lama terlupakan, memancarkan aura kedamaian yang membuat mereka merasa aman—setidaknya untuk sementara.“Kita bisa bertahan di sini,” kata Rafael, menatap sekeliling dengan hati-hati. “Azariel mungkin tidak akan menemukan kita secepat itu.”Elena meletakkan ranselnya di tanah, menghela napas panjang. “Tapi apa kita punya cukup waktu untuk menyusun rencana? Dia sudah semakin kuat.”“Kita harus menggunakan waktu yang kita punya,” balas Rafael. Ia menatap Liam, yang duduk di sudut sambil memegang kristalnya. “Dan kita harus memastikan Liam siap untuk apa yang akan datang.”****Malam itu, mereka duduk di sekitar api kecil yang Rafael buat di tengah reruntuhan. Rafael menggambar sketsa kasar di tanah, menunjukkan apa yang mereka ketahui tentang Azariel dan kekuatan barunya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Pelarian yang berat

    Bayangan besar bergerak semakin dekat, menutupi langit malam. Rafael, Elena, dan Liam berdiri di tengah reruntuhan, dikelilingi oleh makhluk-makhluk kegelapan yang mendekat. Rafael menggenggam tongkatnya, sementara Elena melindungi Liam, yang terbaring di tanah dengan napas terengah-engah setelah menggunakan kekuatannya.“Kita tidak bisa bertahan di sini,” kata Rafael, suaranya tegas tetapi sedikit gemetar. “Liam terlalu lemah untuk melanjutkan.”Elena menatap Liam dengan penuh kekhawatiran. “Apa yang kita lakukan sekarang? Kita dikepung!”Rafael menatap bayangan besar di langit, mendengar suara tawa dingin Azariel yang bergema di udara. “Kita harus keluar dari sini, sekarang.”****Rafael melangkah maju, menghadapi makhluk-makhluk kegelapan yang mengepung mereka. Tongkatnya bersinar terang, menciptakan gelombang cahaya yang mendorong beberapa makhluk itu mundur.“Elena, bawa Liam ke tempat aman,” teriak Rafael tanpa menoleh.“Apa kau gila?!” balas Elena, mencoba melawan makhluk yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Pertempuran di desa

    Desa yang sebelumnya damai kini menjadi lautan api. Penduduk berlarian di jalan-jalan, berusaha menyelamatkan diri dari bayangan-bayangan yang menyerang mereka tanpa ampun. Di langit, Azariel berdiri megah dengan sayap hitamnya, memancarkan aura kegelapan yang membuat udara terasa berat.Rafael, Elena, dan Liam berdiri di tepi hutan, menyaksikan kehancuran itu dengan hati yang berat.“Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi,” kata Rafael, menggenggam tongkatnya lebih erat. Matanya menyipit, penuh tekad.“Tapi bagaimana caranya?” tanya Elena, menatap desa dengan rasa cemas. “Azariel terlalu kuat, dan Liam belum sepenuhnya pulih.”“Aku... aku harus membantu,” kata Liam, meskipun suaranya lemah. Ia menatap kristal di tangannya, yang mulai memancarkan cahaya kecil. “Aku tidak bisa membiarkan mereka menderita karena aku.”Rafael menepuk bahu Liam, memberikan dorongan. “Kita akan melawan ini bersama. Kau tidak perlu menghadapi dia sendirian.”****Ketika mereka memasuki desa, Rafael se

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Kebangkitan liam

    Debu tebal masih menyelimuti desa yang kini hampir rata dengan tanah. Suara jeritan penduduk yang terluka dan api yang masih menyala samar-samar terdengar di kejauhan. Rafael dan Elena berlutut di samping tubuh Liam, yang tergeletak tak bergerak. Kristal Nexus yang ia pegang kini telah pecah menjadi serpihan kecil yang bersinar redup.“Liam, bangun!” seru Elena, mengguncang bahu anak itu dengan tangan yang gemetar.Rafael memeriksa denyut nadinya. “Dia masih hidup,” katanya dengan napas lega. “Tapi tubuhnya terlalu lemah untuk bertahan lama.”Elena menatap Rafael, matanya penuh air mata. “Apa yang harus kita lakukan? Kristalnya sudah hancur. Bagaimana dia bisa pulih?”Rafael mengalihkan pandangannya ke serpihan-serpihan kristal di tanah. “Kekuatan Nexus masih ada di dalam dirinya,” katanya pelan. “Tapi kita harus menemukan cara untuk memulihkan cahayanya sebelum terlambat.”****Sementara itu, beberapa penduduk yang berhasil selamat mulai berkumpul di sekitar Rafael dan Elena. Mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Awal pertarungan di kuil

    Angin yang berhembus di dataran beracun membawa aroma belerang yang menyengat. Langit di atas mereka dipenuhi awan gelap yang bergerak perlahan, seakan mengawasi setiap langkah Rafael, Elena, dan Liam. Di kejauhan, Kuil Kegelapan berdiri megah, dengan menara-menara tajam yang seakan ingin menusuk langit. Cahaya merah samar bersinar dari celah-celah dindingnya, memberikan kesan bahwa kuil itu adalah jantung dari kegelapan dunia.“Kita sudah sampai,” kata Rafael dengan nada rendah, menghentikan langkahnya. Tongkatnya bersinar lembut, memberikan penerangan di tengah kabut tebal.Elena mengatur napasnya, tangannya menggenggam erat senjata kecil di pinggangnya. “Ini tempatnya? Terlihat seperti jebakan raksasa,” gumamnya, mencoba menyembunyikan rasa gugupnya.Liam menatap kuil itu dengan campuran rasa takut dan tanggung jawab. “Primordial Lumina ada di sana, kan?” tanyanya, suaranya bergetar.Rafael mengangguk. “Ya. Tapi Azariel juga menunggu kita di dalam. Kita harus bersiap untuk apa pun.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Serangan balasan yang gagal

    Suara gemuruh pertempuran di aula besar Kuil Kegelapan masih menggema. Rafael berdiri tegap di depan makhluk bayangan raksasa, tongkat cahayanya bersinar terang, menantang kegelapan yang mencoba menelannya. Elena berada di sampingnya, senjatanya siap untuk menyerang kapan saja. Di belakang mereka, Liam ragu-ragu untuk melangkah lebih jauh ke dalam kuil. Ia menatap Rafael dengan mata penuh ketakutan. “Bagaimana aku bisa pergi saat kalian di sini melawan makhluk itu? Aku harus membantu!” “Liam, ini bukan tentang membantu,” kata Rafael tegas, memblokir serangan makhluk itu dengan perisai cahaya. “Ini tentang menyelesaikan misi. Kau harus menemukan Primordial Lumina sekarang! Hanya itu yang bisa menghentikan Azariel.” Elena menoleh, mencoba meyakinkan Liam dengan nada lembut tetapi tegas. “Percayalah pada kami. Kami akan menahan mereka. Pergilah!” Liam mengangguk perlahan, kemudian berlari ke lorong gelap di sisi lain aula, sementara Rafael dan Elena melanjutkan pertempuran mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Terhubung dengan primordial lumina

    Lorong yang gelap dan sempit tiba-tiba dipenuhi dengan cahaya keemasan yang lembut. Cahaya itu berasal dari ruang di ujung jalan, memancar seperti api kecil di tengah kegelapan yang menyesakkan. Liam melangkah perlahan, matanya terpaku pada sumber cahaya yang tampak hidup, seakan memanggil namanya.“Primordial Lumina...” gumam Liam, suaranya hampir berbisik.Namun, setiap langkahnya terasa semakin berat. Ia mendengar bisikan di telinganya—suara-suara yang berasal dari kegelapan, mencoba menghentikannya.“Cahaya itu bukan milikmu.”“Kau tidak cukup kuat untuk menggunakannya.”“Kau akan menghancurkan semuanya...”Liam berhenti, menatap ke sekelilingnya dengan mata penuh ketakutan. Cahaya dari tubuhnya mulai redup, diselimuti oleh bayangan ketidakpastian yang perlahan menjalar.****Di tengah lorong, sosok bayangan muncul, menyerupai diri Liam sendiri. Bayangan itu tersenyum dingin, menatapnya dengan tatapan penuh penghinaan.“Liam, apa kau pikir kau pantas menjadi Pembawa Cahaya?” tanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Kehilangan kendali

    Liam melangkah keluar dari lorong menuju aula utama, tubuhnya dikelilingi aura emas yang menyilaukan. Cahaya itu begitu terang hingga menyelimuti sekitarnya, mengusir bayangan yang menempel pada dinding-dinding Kuil Kegelapan. Rafael dan Elena, yang terluka parah, mendongak dengan pandangan penuh harapan.“Liam…” Rafael berbisik lemah, tangannya menggenggam tongkat yang hampir patah.Elena mencoba bangkit dengan susah payah. “Dia berhasil,” katanya dengan suara penuh kelegaan.Namun, di tengah cahaya itu, wajah Liam tampak tegang. Nafasnya tersengal, dan matanya bersinar seperti matahari yang memancar tanpa kendali.“Rasanya… ini terlalu berat,” gumam Liam, hampir tidak terdengar. Ia memegang dadanya, merasakan denyutan kekuatan besar yang terus membesar di dalam dirinya.Azariel berdiri beberapa meter darinya, menatap dengan tatapan penuh kehati-hatian. “Primordial Lumina memang memberikan kekuatan tanpa batas,” katanya dingin, “tetapi anak kecil sepertimu tidak akan pernah bisa meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06

Bab terbaru

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Cahaya abadi

    Langit di atas Nexus Eterna berubah menjadi lautan energi bercahaya. Cahaya putih dan bayangan hitam bercampur dalam pusaran besar yang memancarkan kekuatan luar biasa. Di tengah medan perang, Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berdiri menghadapi sosok raksasa, Manifestasi Ketidakseimbangan.Makhluk itu melangkah maju, setiap jejaknya menciptakan gelombang kehancuran. Suaranya menggema seperti ribuan bisikan kegelapan. “Kau telah menciptakan Nexus Eterna, tetapi itu hanya mempercepat kehancuran dunia. Keseimbangan adalah ilusi. Cahaya dan bayangan tidak bisa hidup berdampingan.”****Liam, meskipun lemah, melangkah maju dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Kau salah. Cahaya dan bayangan adalah bagian dari dunia ini. Tanpa keduanya, dunia tidak akan bertahan.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu mengambil Nexus. Dunia ini telah berjuang terlalu keras untuk mencapai keseimbangan.”Rafael, dengan sayap malaikatnya yang bercahaya, melancarkan s

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Perang terakhir di nexus

    Bayangan besar yang mengintai langit semakin jelas. Sosok itu tampak seperti raksasa yang terbentuk dari campuran cahaya dan kegelapan, dengan mata merah menyala yang memancarkan kehancuran. Tanah di sekitar Nexus bergetar hebat, menunjukkan kekuatan luar biasa yang dibawa oleh ancaman ini.“Liam, ini bukan ancaman biasa,” kata Rafael dengan suara tegas sambil menghunus pedangnya. “Kita harus bersiap untuk perang besar. Nexus tidak bisa jatuh.”Liam, meskipun terlihat lemah, berdiri tegak dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Aku tahu. Tapi kekuatanku semakin terkuras. Aku membutuhkan semua orang untuk melindungi Nexus sementara aku mencari cara menghentikan makhluk itu.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu melakukannya sendiri. Nexus ini adalah simbol perjuangan kita semua.”****Makhluk-makhluk dimensi lain mulai menyerang dengan jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Pasukan penjaga Nexus, yang dipimpin oleh Elena dan Rafael, berusa

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Keseimbangan dunia baru

    Setelah menyatukan Nexus Cahaya Tertinggi, Liam, Elena, dan Rafael kembali ke dunia asal mereka melalui portal yang terbuka di tengah dimensi Nexus. Namun, dunia yang mereka kenal sudah tidak sama.Langit biru yang biasanya cerah kini dihiasi oleh garis-garis emas dan hitam, memancarkan keseimbangan yang aneh namun indah. Angin yang berhembus membawa aura damai, tetapi tetap terasa adanya kewaspadaan yang mengintai.Di Nexus Eterna, cahaya dan bayangan kini berputar dalam harmoni sempurna, memancarkan energi yang membuat setiap penjaga merasa lebih kuat namun juga lebih bertanggung jawab.****Para pemimpin dari komunitas yang tersebar mulai berdatangan ke Nexus untuk melihat perubahan ini. Salah satu pemimpin, seorang wanita tua bernama Miria dari Dataran Utara, berbicara dengan rasa takjub.“Apa yang telah kau lakukan, Liam? Dunia ini terasa berbeda, seolah-olah beban besar telah diangkat.”Liam, yang masih terlihat lemah setelah proses penyatuan Nexus, tersenyum tipis. “Keseimbanga

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Inti Nexus tertinggi

    Liam, Elena, dan Rafael melangkah keluar dari portal, memasuki ruang yang tampak tak berbatas. Langit di atas mereka adalah lautan bintang yang terus bergerak, sementara lantai di bawah kaki mereka adalah cermin raksasa yang memantulkan bayangan setiap langkah. Di tengah ruang itu, sebuah bola energi raksasa melayang, memancarkan cahaya dan bayangan yang saling berputar. Bola itu adalah inti dari Nexus Cahaya Tertinggi, sumber energi yang telah mereka cari. Namun, ada sesuatu yang aneh—inti itu tampak tidak stabil, dengan retakan yang menyebar di permukaannya. “Ini dia,” kata Rafael dengan suara rendah. “Inti Nexus Tertinggi. Tempat di mana keseimbangan sejati harus ditegakkan.” Elena memandang inti itu dengan mata penuh kekaguman sekaligus kekhawatiran. “Tapi mengapa itu retak? Apa artinya?” Liam melangkah maju, merasakan energi yang luar biasa dari inti itu. “Retakan ini adalah tanda bahwa dunia kita tidak dalam keseimbangan. Jika kita tidak bisa memperbaikinya, Nexus Eterna

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi cahaya dan bayangan

    Setelah melewati portal, Liam, Elena, dan Rafael tiba di dimensi baru yang terasa aneh. Langit di atas mereka setengah bersinar terang dengan cahaya putih murni, sementara setengah lainnya tenggelam dalam kegelapan yang tidak tertembus. Tanah di bawah mereka terus berubah, kadang bersinar terang seperti kristal, kadang menjadi bayangan pekat yang menyerap cahaya di sekitarnya. Setiap langkah mereka terasa seperti melangkah di antara dua dunia yang berlawanan, tetapi tetap saling terkait. “Elena, Rafael, berhati-hatilah,” kata Liam, menggenggam tongkatnya lebih erat. “Tempat ini… terasa seperti keseimbangan itu sendiri.” Rafael mengangguk, matanya tajam memindai sekeliling. “Ini adalah Dimensi Cahaya dan Bayangan. Tempat ini mencerminkan konflik dalam dirimu sendiri, Liam, dan juga dalam dunia yang kau coba selamatkan.” Tiba-tiba, tanah di sekitar mereka mulai bergolak. Dari sisi terang, sosok-sosok bercahaya muncul. Mereka berbentuk manusia, tetapi tanpa fitur wajah, hanya tubuh y

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi keabadian

    Ketika Liam, Rafael, dan Elena melangkah melalui portal menuju dimensi berikutnya, dunia di sekitar mereka berubah drastis. Dimensi baru ini adalah hamparan luas yang berkilauan dengan cahaya emas. Bangunan tinggi menyerupai kuil-kuil besar mengambang di udara, dan di kejauhan, air terjun bercahaya mengalir tanpa henti.Namun, meskipun terlihat damai, ada sesuatu yang aneh. Udara terasa berat, dan waktu seolah-olah berhenti. Tidak ada angin, tidak ada suara, dan setiap langkah mereka terasa seperti melawan kekuatan yang tak terlihat.Rafael memandang sekeliling dengan hati-hati. “Ini adalah Dimensi Keabadian. Tempat ini adalah refleksi dari kekekalan, tetapi juga penjara bagi mereka yang terjebak dalam kesombongan abadi.”****Ketika mereka melangkah lebih jauh, suara yang lembut tetapi memikat mulai terdengar di sekitar mereka. Suara itu berbicara dalam berbagai bahasa, masing-masing menawarkan sesuatu yang sangat diinginkan oleh pendengarnya.“Liam, kau bisa menjadi dewa jika kau te

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Ujian di dimensi bayangan

    Udara dingin di Dimensi Bayangan terasa menusuk hingga ke tulang. Pohon-pohon hitam yang menyerupai tangan raksasa bergerak pelan, seolah-olah hidup. Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berdiri di tengah hutan yang tak berujung, menghadapi bayangan besar yang melayang di udara.Bayangan itu berbicara dengan suara yang menggema, memantul di antara pepohonan. “Dimensi ini adalah ujian untukmu, Pembawa Cahaya. Jika kau tidak bisa melewatinya, kau akan terjebak di sini selamanya.”Tanah di sekitar mereka mulai retak, membentuk lingkaran energi hitam yang memisahkan Liam dari Rafael dan Elena. Sebelum ada yang sempat bereaksi, lingkaran itu menutup rapat, meninggalkan Liam sendirian di tengah kegelapan.****Di dalam lingkaran, bayangan mulai membentuk sosok-sosok yang akrab bagi Liam. Ia melihat Elena berdiri dengan tubuh berlumuran darah, berteriak minta tolong. Kemudian, Rafael muncul dengan sayap yang terbakar, menatap Liam dengan penuh kebencian.“Ini semua salahmu,” kata baya

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Perjalanan ke Nexus cahaya tertinggi

    Setelah pertempuran di Hutan Gelap, suasana kembali mencekam. Dunia kini menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bayangan raksasa yang memimpin serangan mulai menyebarkan kegelapan ke seluruh penjuru. Nexus Eterna, meskipun masih berdiri, menunjukkan tanda-tanda kelelahan, bergetar lebih sering dari sebelumnya.Rafael memberi tahu Liam bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan ancaman ini adalah menemukan Nexus Cahaya Tertinggi—sumber energi kuno yang bahkan melampaui Nexus Eterna. Namun, letaknya tersembunyi di balik dimensi yang tidak dapat diakses oleh manusia biasa.****Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berkumpul di lokasi Nexus Eterna untuk mendiskusikan langkah selanjutnya. Rafael mengeluarkan peta kuno yang dipenuhi dengan simbol-simbol aneh dan bercahaya.“Ini adalah Peta Cahaya,” kata Rafael sambil membentangkannya di atas meja. “Peta ini menunjukkan jalur menuju Nexus Cahaya Tertinggi. Tetapi perjalanan ini akan membawa kita melalui dimensi-dimen

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Kegelapan yang bangkit

    Pagi hari terasa berat setelah malam yang penuh mimpi buruk bagi Liam. Udara dingin di desa utama terasa lebih pekat dari biasanya, seolah-olah sesuatu yang tidak kasat mata sedang mengintai. Para penjaga baru Nexus yang dilatih Liam dan Elena mulai bersiap untuk menjalankan tugas mereka, tetapi ketenangan itu terasa seperti bayangan sebelum badai.Liam berdiri di puncak bukit kecil yang menghadap desa, memandang Nexus Eterna yang memancarkan cahaya samar dari kejauhan. Cahaya itu terasa lebih lemah daripada sebelumnya, seperti lilin yang hampir padam.Elena bergabung dengannya di puncak bukit, membawa kabar buruk. “Liam, kita mendapat laporan dari Dataran Timur. Salah satu komunitas yang baru saja kita selamatkan… hilang begitu saja. Tidak ada jejak.”Liam menoleh dengan ekspresi penuh kekhawatiran. “Apa maksudmu hilang? Tidak ada tanda-tanda serangan?”Elena menggeleng. “Hanya ada bekas bayangan hitam di tanah, seperti sesuatu yang menyerap kehidupan di sana.”Liam merasakan getaran

DMCA.com Protection Status