Share

Awal pertarungan di kuil

Penulis: Cah lontong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-06 22:43:59

Angin yang berhembus di dataran beracun membawa aroma belerang yang menyengat. Langit di atas mereka dipenuhi awan gelap yang bergerak perlahan, seakan mengawasi setiap langkah Rafael, Elena, dan Liam. Di kejauhan, Kuil Kegelapan berdiri megah, dengan menara-menara tajam yang seakan ingin menusuk langit. Cahaya merah samar bersinar dari celah-celah dindingnya, memberikan kesan bahwa kuil itu adalah jantung dari kegelapan dunia.

“Kita sudah sampai,” kata Rafael dengan nada rendah, menghentikan langkahnya. Tongkatnya bersinar lembut, memberikan penerangan di tengah kabut tebal.

Elena mengatur napasnya, tangannya menggenggam erat senjata kecil di pinggangnya. “Ini tempatnya? Terlihat seperti jebakan raksasa,” gumamnya, mencoba menyembunyikan rasa gugupnya.

Liam menatap kuil itu dengan campuran rasa takut dan tanggung jawab. “Primordial Lumina ada di sana, kan?” tanyanya, suaranya bergetar.

Rafael mengangguk. “Ya. Tapi Azariel juga menunggu kita di dalam. Kita harus bersiap untuk apa pun.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Serangan balasan yang gagal

    Suara gemuruh pertempuran di aula besar Kuil Kegelapan masih menggema. Rafael berdiri tegap di depan makhluk bayangan raksasa, tongkat cahayanya bersinar terang, menantang kegelapan yang mencoba menelannya. Elena berada di sampingnya, senjatanya siap untuk menyerang kapan saja. Di belakang mereka, Liam ragu-ragu untuk melangkah lebih jauh ke dalam kuil. Ia menatap Rafael dengan mata penuh ketakutan. “Bagaimana aku bisa pergi saat kalian di sini melawan makhluk itu? Aku harus membantu!” “Liam, ini bukan tentang membantu,” kata Rafael tegas, memblokir serangan makhluk itu dengan perisai cahaya. “Ini tentang menyelesaikan misi. Kau harus menemukan Primordial Lumina sekarang! Hanya itu yang bisa menghentikan Azariel.” Elena menoleh, mencoba meyakinkan Liam dengan nada lembut tetapi tegas. “Percayalah pada kami. Kami akan menahan mereka. Pergilah!” Liam mengangguk perlahan, kemudian berlari ke lorong gelap di sisi lain aula, sementara Rafael dan Elena melanjutkan pertempuran mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Terhubung dengan primordial lumina

    Lorong yang gelap dan sempit tiba-tiba dipenuhi dengan cahaya keemasan yang lembut. Cahaya itu berasal dari ruang di ujung jalan, memancar seperti api kecil di tengah kegelapan yang menyesakkan. Liam melangkah perlahan, matanya terpaku pada sumber cahaya yang tampak hidup, seakan memanggil namanya.“Primordial Lumina...” gumam Liam, suaranya hampir berbisik.Namun, setiap langkahnya terasa semakin berat. Ia mendengar bisikan di telinganya—suara-suara yang berasal dari kegelapan, mencoba menghentikannya.“Cahaya itu bukan milikmu.”“Kau tidak cukup kuat untuk menggunakannya.”“Kau akan menghancurkan semuanya...”Liam berhenti, menatap ke sekelilingnya dengan mata penuh ketakutan. Cahaya dari tubuhnya mulai redup, diselimuti oleh bayangan ketidakpastian yang perlahan menjalar.****Di tengah lorong, sosok bayangan muncul, menyerupai diri Liam sendiri. Bayangan itu tersenyum dingin, menatapnya dengan tatapan penuh penghinaan.“Liam, apa kau pikir kau pantas menjadi Pembawa Cahaya?” tanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Kehilangan kendali

    Liam melangkah keluar dari lorong menuju aula utama, tubuhnya dikelilingi aura emas yang menyilaukan. Cahaya itu begitu terang hingga menyelimuti sekitarnya, mengusir bayangan yang menempel pada dinding-dinding Kuil Kegelapan. Rafael dan Elena, yang terluka parah, mendongak dengan pandangan penuh harapan.“Liam…” Rafael berbisik lemah, tangannya menggenggam tongkat yang hampir patah.Elena mencoba bangkit dengan susah payah. “Dia berhasil,” katanya dengan suara penuh kelegaan.Namun, di tengah cahaya itu, wajah Liam tampak tegang. Nafasnya tersengal, dan matanya bersinar seperti matahari yang memancar tanpa kendali.“Rasanya… ini terlalu berat,” gumam Liam, hampir tidak terdengar. Ia memegang dadanya, merasakan denyutan kekuatan besar yang terus membesar di dalam dirinya.Azariel berdiri beberapa meter darinya, menatap dengan tatapan penuh kehati-hatian. “Primordial Lumina memang memberikan kekuatan tanpa batas,” katanya dingin, “tetapi anak kecil sepertimu tidak akan pernah bisa meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Harapan terakhir

    Aula besar Kuil Kegelapan kini hampir runtuh. Pilar-pilar yang menopangnya telah hancur, dan lantai penuh retakan yang memancarkan cahaya merah gelap dari bawahnya. Di tengah kekacauan itu, Liam berdiri dengan tubuh yang memancarkan cahaya Primordial Lumina, bersinar terang melawan kegelapan yang merasuki ruangan.Di sisi lain, Azariel berdiri dengan tenang, dikelilingi oleh pusaran energi kegelapan yang tampak hidup, siap melahap siapa saja. “Jadi, kau memilih melawan, Liam,” katanya, suara penuh ejekan. “Cahaya itu tidak akan menyelamatkanmu. Bahkan Rafael dan Elena pun tidak dapat membantu.”Liam menatap Azariel dengan tekad yang baru ditemukan. “Aku mungkin takut, tapi aku tidak akan menyerah. Cahaya ini adalah harapan semua orang, dan aku tidak akan membiarkanmu memadamkannya.”****Azariel melancarkan serangan pertama, meluncurkan gelombang energi hitam ke arah Liam. Namun, sebelum serangan itu mencapai Liam, perisai cahaya dari Primordial Lumina memblokirnya.Rafael, yang mulai

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Rafael yang gugur

    Aula besar Kuil Kegelapan kini berlumuran dengan debu kegelapan, sisa-sisa kehancuran Azariel. Cahaya Primordial Lumina perlahan memudar, menyisakan keheningan yang aneh. Liam jatuh tersungkur, napasnya terengah-engah setelah menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengalahkan Azariel.Rafael bergegas mendekati Liam, meskipun tubuhnya sendiri sudah sangat lemah. Ia berlutut di samping anak itu, meletakkan tangan di bahunya. “Liam, kau melakukannya. Kau berhasil,” katanya dengan nada lembut, meskipun matanya mengawasi lingkungan sekitar dengan waspada.Elena, yang berdiri tak jauh, menatap mereka dengan lega. Namun, sebelum ia sempat mendekat, suara retakan besar menggema di seluruh aula. Lantai di bawah mereka mulai bergetar, dan pusaran energi gelap tiba-tiba muncul dari retakan di tanah.****Cahaya Primordial Lumina yang dilepaskan oleh Liam telah menghancurkan Azariel, tetapi energinya tidak sepenuhnya hilang. Nexus Kegelapan, yang berada di bawah kuil, mulai memancarkan energi besa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Kebangkitan cahaya baru

    Kuil Kegelapan kini hanya menjadi reruntuhan. Cahaya dari Primordial Lumina telah memulihkan keseimbangan di Nexus Kegelapan, tetapi kehancuran dan kehilangan masih menyelimuti hati Liam dan Elena. Di luar kuil, langit mulai berubah, menampilkan warna keemasan lembut yang perlahan menggantikan awan gelap yang menutupi dunia selama bertahun-tahun.Namun, keindahan itu tak mampu menghapus rasa duka mereka. Di tangan Elena, tongkat patah Rafael masih terasa berat, bukan karena bobotnya, tetapi karena kenangan yang menyertainya.Liam berdiri di dekatnya, menatap langit dengan mata yang dipenuhi kebingungan. “Dia tidak seharusnya mengorbankan dirinya,” katanya pelan. “Aku seharusnya lebih kuat. Seharusnya aku yang menghentikan Nexus.”Elena menoleh, melihat anak muda itu yang kini terlihat lebih dewasa dari sebelumnya. “Liam, ini bukan salahmu,” katanya. “Rafael tahu apa yang dia lakukan. Dia percaya padamu. Kita harus menghormati pengorbanannya dengan melanjutkan perjuangannya.”Liam meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Pertempuran dijiwa liam

    Liam terbangun dengan tubuh menggigil. Meskipun api unggun kecil di dekatnya masih menyala, ia merasa seolah-olah dirinya terjebak dalam kehampaan yang dingin. Elena, yang tertidur beberapa meter darinya, tampak damai. Namun, sesuatu di dalam dirinya terasa salah.Ia memegang dadanya, merasakan denyutan aneh di dalam tubuhnya. Cahaya Primordial Lumina yang biasanya memberikan rasa hangat kini terasa tidak stabil, seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi alirannya.“Kau merasa itu, bukan?”Liam tersentak, menoleh ke sekelilingnya. Suara itu sangat familiar—suara Azariel. Tetapi, tidak ada siapa pun di sekitarnya.“Kau tidak bisa melarikan diri dariku, Liam. Aku masih di sini.”Sebelum Liam sempat bereaksi, dunianya tiba-tiba berubah. Api unggun, langit malam, dan Elena menghilang, digantikan oleh kehampaan yang gelap dan sunyi.Ia berdiri sendirian di ruang kosong, dengan lantai yang tampak seperti cermin hitam memantulkan bayangannya. Dari kejauhan, suara langkah bergema, dan sosok Az

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Cahaya Baru untuk dunia

    Matahari mulai terbit, menyinari reruntuhan di sekitar desa tempat Liam dan Elena beristirahat. Udara yang sebelumnya dipenuhi rasa takut kini terasa lebih segar, meskipun ancaman sisa-sisa kegelapan masih terasa. Liam berdiri di tepi desa, menatap cakrawala dengan mata penuh keyakinan.Elena berjalan mendekatinya, membawa tongkat Rafael yang patah. Ia menyerahkannya kepada Liam. “Kita mungkin sudah menang melawan Azariel,” katanya, “tapi dunia masih terluka. Apa yang akan kau lakukan sekarang?”Liam memegang tongkat itu dengan lembut. Ia menatap Elena, lalu ke arah desa yang mulai pulih perlahan. “Primordial Lumina bukan hanya kekuatan untuk bertarung,” katanya. “Ini adalah kekuatan untuk menyembuhkan. Sudah waktunya kita menggunakannya untuk membangun kembali dunia.”Liam memejamkan matanya, memanggil kekuatan Primordial Lumina yang ada di dalam dirinya. Cahaya keemasan mulai memancar dari tubuhnya, menyebar seperti ombak yang lembut. Setiap sentuhan cahaya itu mengubah reruntuhan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Cahaya abadi

    Langit di atas Nexus Eterna berubah menjadi lautan energi bercahaya. Cahaya putih dan bayangan hitam bercampur dalam pusaran besar yang memancarkan kekuatan luar biasa. Di tengah medan perang, Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berdiri menghadapi sosok raksasa, Manifestasi Ketidakseimbangan.Makhluk itu melangkah maju, setiap jejaknya menciptakan gelombang kehancuran. Suaranya menggema seperti ribuan bisikan kegelapan. “Kau telah menciptakan Nexus Eterna, tetapi itu hanya mempercepat kehancuran dunia. Keseimbangan adalah ilusi. Cahaya dan bayangan tidak bisa hidup berdampingan.”****Liam, meskipun lemah, melangkah maju dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Kau salah. Cahaya dan bayangan adalah bagian dari dunia ini. Tanpa keduanya, dunia tidak akan bertahan.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu mengambil Nexus. Dunia ini telah berjuang terlalu keras untuk mencapai keseimbangan.”Rafael, dengan sayap malaikatnya yang bercahaya, melancarkan s

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Perang terakhir di nexus

    Bayangan besar yang mengintai langit semakin jelas. Sosok itu tampak seperti raksasa yang terbentuk dari campuran cahaya dan kegelapan, dengan mata merah menyala yang memancarkan kehancuran. Tanah di sekitar Nexus bergetar hebat, menunjukkan kekuatan luar biasa yang dibawa oleh ancaman ini.“Liam, ini bukan ancaman biasa,” kata Rafael dengan suara tegas sambil menghunus pedangnya. “Kita harus bersiap untuk perang besar. Nexus tidak bisa jatuh.”Liam, meskipun terlihat lemah, berdiri tegak dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Aku tahu. Tapi kekuatanku semakin terkuras. Aku membutuhkan semua orang untuk melindungi Nexus sementara aku mencari cara menghentikan makhluk itu.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu melakukannya sendiri. Nexus ini adalah simbol perjuangan kita semua.”****Makhluk-makhluk dimensi lain mulai menyerang dengan jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Pasukan penjaga Nexus, yang dipimpin oleh Elena dan Rafael, berusa

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Keseimbangan dunia baru

    Setelah menyatukan Nexus Cahaya Tertinggi, Liam, Elena, dan Rafael kembali ke dunia asal mereka melalui portal yang terbuka di tengah dimensi Nexus. Namun, dunia yang mereka kenal sudah tidak sama.Langit biru yang biasanya cerah kini dihiasi oleh garis-garis emas dan hitam, memancarkan keseimbangan yang aneh namun indah. Angin yang berhembus membawa aura damai, tetapi tetap terasa adanya kewaspadaan yang mengintai.Di Nexus Eterna, cahaya dan bayangan kini berputar dalam harmoni sempurna, memancarkan energi yang membuat setiap penjaga merasa lebih kuat namun juga lebih bertanggung jawab.****Para pemimpin dari komunitas yang tersebar mulai berdatangan ke Nexus untuk melihat perubahan ini. Salah satu pemimpin, seorang wanita tua bernama Miria dari Dataran Utara, berbicara dengan rasa takjub.“Apa yang telah kau lakukan, Liam? Dunia ini terasa berbeda, seolah-olah beban besar telah diangkat.”Liam, yang masih terlihat lemah setelah proses penyatuan Nexus, tersenyum tipis. “Keseimbanga

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Inti Nexus tertinggi

    Liam, Elena, dan Rafael melangkah keluar dari portal, memasuki ruang yang tampak tak berbatas. Langit di atas mereka adalah lautan bintang yang terus bergerak, sementara lantai di bawah kaki mereka adalah cermin raksasa yang memantulkan bayangan setiap langkah. Di tengah ruang itu, sebuah bola energi raksasa melayang, memancarkan cahaya dan bayangan yang saling berputar. Bola itu adalah inti dari Nexus Cahaya Tertinggi, sumber energi yang telah mereka cari. Namun, ada sesuatu yang aneh—inti itu tampak tidak stabil, dengan retakan yang menyebar di permukaannya. “Ini dia,” kata Rafael dengan suara rendah. “Inti Nexus Tertinggi. Tempat di mana keseimbangan sejati harus ditegakkan.” Elena memandang inti itu dengan mata penuh kekaguman sekaligus kekhawatiran. “Tapi mengapa itu retak? Apa artinya?” Liam melangkah maju, merasakan energi yang luar biasa dari inti itu. “Retakan ini adalah tanda bahwa dunia kita tidak dalam keseimbangan. Jika kita tidak bisa memperbaikinya, Nexus Eterna

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi cahaya dan bayangan

    Setelah melewati portal, Liam, Elena, dan Rafael tiba di dimensi baru yang terasa aneh. Langit di atas mereka setengah bersinar terang dengan cahaya putih murni, sementara setengah lainnya tenggelam dalam kegelapan yang tidak tertembus. Tanah di bawah mereka terus berubah, kadang bersinar terang seperti kristal, kadang menjadi bayangan pekat yang menyerap cahaya di sekitarnya. Setiap langkah mereka terasa seperti melangkah di antara dua dunia yang berlawanan, tetapi tetap saling terkait. “Elena, Rafael, berhati-hatilah,” kata Liam, menggenggam tongkatnya lebih erat. “Tempat ini… terasa seperti keseimbangan itu sendiri.” Rafael mengangguk, matanya tajam memindai sekeliling. “Ini adalah Dimensi Cahaya dan Bayangan. Tempat ini mencerminkan konflik dalam dirimu sendiri, Liam, dan juga dalam dunia yang kau coba selamatkan.” Tiba-tiba, tanah di sekitar mereka mulai bergolak. Dari sisi terang, sosok-sosok bercahaya muncul. Mereka berbentuk manusia, tetapi tanpa fitur wajah, hanya tubuh y

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi keabadian

    Ketika Liam, Rafael, dan Elena melangkah melalui portal menuju dimensi berikutnya, dunia di sekitar mereka berubah drastis. Dimensi baru ini adalah hamparan luas yang berkilauan dengan cahaya emas. Bangunan tinggi menyerupai kuil-kuil besar mengambang di udara, dan di kejauhan, air terjun bercahaya mengalir tanpa henti.Namun, meskipun terlihat damai, ada sesuatu yang aneh. Udara terasa berat, dan waktu seolah-olah berhenti. Tidak ada angin, tidak ada suara, dan setiap langkah mereka terasa seperti melawan kekuatan yang tak terlihat.Rafael memandang sekeliling dengan hati-hati. “Ini adalah Dimensi Keabadian. Tempat ini adalah refleksi dari kekekalan, tetapi juga penjara bagi mereka yang terjebak dalam kesombongan abadi.”****Ketika mereka melangkah lebih jauh, suara yang lembut tetapi memikat mulai terdengar di sekitar mereka. Suara itu berbicara dalam berbagai bahasa, masing-masing menawarkan sesuatu yang sangat diinginkan oleh pendengarnya.“Liam, kau bisa menjadi dewa jika kau te

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Ujian di dimensi bayangan

    Udara dingin di Dimensi Bayangan terasa menusuk hingga ke tulang. Pohon-pohon hitam yang menyerupai tangan raksasa bergerak pelan, seolah-olah hidup. Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berdiri di tengah hutan yang tak berujung, menghadapi bayangan besar yang melayang di udara.Bayangan itu berbicara dengan suara yang menggema, memantul di antara pepohonan. “Dimensi ini adalah ujian untukmu, Pembawa Cahaya. Jika kau tidak bisa melewatinya, kau akan terjebak di sini selamanya.”Tanah di sekitar mereka mulai retak, membentuk lingkaran energi hitam yang memisahkan Liam dari Rafael dan Elena. Sebelum ada yang sempat bereaksi, lingkaran itu menutup rapat, meninggalkan Liam sendirian di tengah kegelapan.****Di dalam lingkaran, bayangan mulai membentuk sosok-sosok yang akrab bagi Liam. Ia melihat Elena berdiri dengan tubuh berlumuran darah, berteriak minta tolong. Kemudian, Rafael muncul dengan sayap yang terbakar, menatap Liam dengan penuh kebencian.“Ini semua salahmu,” kata baya

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Perjalanan ke Nexus cahaya tertinggi

    Setelah pertempuran di Hutan Gelap, suasana kembali mencekam. Dunia kini menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bayangan raksasa yang memimpin serangan mulai menyebarkan kegelapan ke seluruh penjuru. Nexus Eterna, meskipun masih berdiri, menunjukkan tanda-tanda kelelahan, bergetar lebih sering dari sebelumnya.Rafael memberi tahu Liam bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan ancaman ini adalah menemukan Nexus Cahaya Tertinggi—sumber energi kuno yang bahkan melampaui Nexus Eterna. Namun, letaknya tersembunyi di balik dimensi yang tidak dapat diakses oleh manusia biasa.****Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berkumpul di lokasi Nexus Eterna untuk mendiskusikan langkah selanjutnya. Rafael mengeluarkan peta kuno yang dipenuhi dengan simbol-simbol aneh dan bercahaya.“Ini adalah Peta Cahaya,” kata Rafael sambil membentangkannya di atas meja. “Peta ini menunjukkan jalur menuju Nexus Cahaya Tertinggi. Tetapi perjalanan ini akan membawa kita melalui dimensi-dimen

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Kegelapan yang bangkit

    Pagi hari terasa berat setelah malam yang penuh mimpi buruk bagi Liam. Udara dingin di desa utama terasa lebih pekat dari biasanya, seolah-olah sesuatu yang tidak kasat mata sedang mengintai. Para penjaga baru Nexus yang dilatih Liam dan Elena mulai bersiap untuk menjalankan tugas mereka, tetapi ketenangan itu terasa seperti bayangan sebelum badai.Liam berdiri di puncak bukit kecil yang menghadap desa, memandang Nexus Eterna yang memancarkan cahaya samar dari kejauhan. Cahaya itu terasa lebih lemah daripada sebelumnya, seperti lilin yang hampir padam.Elena bergabung dengannya di puncak bukit, membawa kabar buruk. “Liam, kita mendapat laporan dari Dataran Timur. Salah satu komunitas yang baru saja kita selamatkan… hilang begitu saja. Tidak ada jejak.”Liam menoleh dengan ekspresi penuh kekhawatiran. “Apa maksudmu hilang? Tidak ada tanda-tanda serangan?”Elena menggeleng. “Hanya ada bekas bayangan hitam di tanah, seperti sesuatu yang menyerap kehidupan di sana.”Liam merasakan getaran

DMCA.com Protection Status