Share

Bab 41

Author: Jalita Haira
Cemburu?

Leon juga bertanya pada dirinya sendiri dalam benaknya, jawabannya adalah ....

Bibir tipisnya melengkung membentuk tanda ejekan, lalu dia bergumam, "Seorang mantan istri yang sudah bercerai, menurutmu apa itu mungkin?"

Violet tersenyum alih-alih marah dan menjawab, "Kalau begitu, Pak Leon nggak punya kendali atas apa yang ingin aku lakukan!"

Setelah selesai berbicara, Violet melepaskan tangannya dari telapak tangan Leon sambil berkata, "Apa masih ada hal lain, Pak Leon? Kalau nggak ada, aku akan pergi dulu. Tuan Muda di rumahku masih menungguku untuk menjaganya!"

Sebelum pergi, Violet tersenyum pada Leon dan kembali menambahkan, "Di pihak Pak Adis, Pak Leon sebaiknya nggak mengatakan sesuatu yang nggak boleh dikatakan. Kalau nggak, aku mungkin akan menemui Nona Mia untuk mencari kenyamanan setelah aku kehilangan pekerjaan."

Leon hanya terdiam.

Di kamar Adis, Violet dan Adis sedang duduk berhadap-hadapan di sofa.

Violet pikir bahwa Adis akan punya beberapa pertanyaan.

Namun, se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 42

    Violet pasti punya alasan karena sengaja menyembunyikan hubungannya dengan Leon.Jika dia tidak memberitahu Adis, maka Adis tidak akan bertanya!Malam harinya.Sheva yang diam-diam datang membantu mengantarkan barang, mulai menyatakan ketidakpuasannya, "Walaupun ingin melindungi Adis, apa kamu perlu berperang secara langsung?"Bertha, Noah dan Sandy, siapa yang tidak bisa?Violet yang sedang berbaring di tempat tidur dengan kaki menyilang, sontak melirik ke samping sambil berkata, "Beberapa baju ini sudah cukup. Aku masih memerlukan beberapa buku kedokteran, tapi saat ini masih nggak mendesak!"Sheva tahu tempramen Violet dengan baik dan tidak akan ada yang bisa mengubah keputusannya. Meskipun tidak puas pada Sheva, dia juga tidak akan mengatakan apa-apa. Sheva membantunya mengemas barang-barang Violet dan bersiap untuk pergi.Begitu sampai di pintu, ponselnya berdering.Joshua menelepon.Setelah menutup telepon, Sheva menyampaikan, "Leon mendesakku dan bilang kalau urusan yang harus d

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 43

    Violet sedang bersiap menemani Adis ke kantor.Sekarang, Violet adalah perawat pribadinya, jadi tentu saja Violet akan mengikuti Adis ke mana pun dia pergi!Dia pergi untuk berganti pakaian, dan dia menunggu di luar pintu.Violet merasa bosan sambil menendang batu di kakinya, tetapi lengannya tiba-tiba dicengkeram oleh kekuatan yang sangat besar.Sentuhan yang familier ini tidak perlu melihat ke belakang lagi, Violet tahu itu adalah Leon.Leon menyeretnya ke sudut yang sepi. Sebelum Leon dapat berbicara, Violet menyela sambil tersenyum dan berkata, "Pak Leon, kamu datang menemuiku sepagi ini. Apa kamu sangat merindukanku?""Violet, sebaiknya kamu nggak menguji kesabaranku," sahut Leon seraya memegang erat pergelangan tangan Violet dan tatapan matanya yang sedingin es.Violet tampak polos dan menyahut, "Aku nggak ingat kamu bisa semarah ini. Apalagi yang sudah aku lakukan sampai menyinggung perasaanmu?""Aku nggak akan menyerah sampai akhir!"Leon mengulurkan tangan kepada Joshua yang m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 44

    Entah sudah berbagai cara untuk menyelidikinya, dalang dari balik kejadian itu tetap tidak bisa ditemukan. Ini karena pemahaman Violet sebelumnya terhadap Mia yang belum terlalu dalam.Dia baru saja minum sedikit teh, tetapi siapa yang tahu bahwa tehnya tidak hanya cukup, tetapi juga cukup murah!"Mia, kita bisa hidup damai dan harmonis, tapi kamu terus datang untuk memprovokasiku. Kalau begitu, jangan salahkan aku!""Keluarga Hardi?"Setelah mengetahui bahwa Leon segera pergi ke rumah Keluarga Hardi untuk mencari Violet, Mia bingung dan bertanya, "Kenapa Violet ada di rumah Keluarga Hardi?""Katanya dia sekarang adalah perawat pribadi Pak Adis dari Keluarga Hardi.""Perawat pribadi?" Mia tersenyum, lalu menyahut, "Apa dia sudah meninggalkan Leon dan berpaling pada Adis lagi?""Dulu Leon, sekarang Adis ... nafsu makannya besar sekali!""Kamu juga punya nafsu makan yang bagus ....""Pergi!" seru Mia sambil melepaskan kaki pria itu. Dia kembali berkata, "Suruh seseorang untuk mengawasiny

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 45

    Melihat orangnya adalah Violet, Mia tertegun lama sebelum akhirnya kembali tersadar."Violet, ternyata kamu!" serunya sambil bergegas menuju Violet dengan gigi dan cakarnya.Mia tidak pernah menyangka bahwa Violetlah yang mengurungnya di sini."Benar, ini aku! Kamu menuangkan seember air kotor ke tubuhku, tapi aku yang harus membuktikan kejahatannya. Kalau nggak, makin aku memikirkannya, aku makin merasa bersalah!"Violet berdiri di sana tanpa bersembunyi, karena dia tidak punya kesempatan untuk mendekati Mia!Mia berhenti tiba-tiba setelah maju dua langkah karena tikus itu terus berlari di sepanjang tepi pahanya ....Wajahnya menjadi makin pucat, lalu Mia segera berkata dengan nada memerintah, "Violet, cepat keluarkan benda sialan ini dari sini.""Kamu nggak tahu bagaimana mengatasinya sendiri?" Violet mengangkat alisnya, lalu melanjutkan ucapannya, "Omong-omong, kamu nggak mungkin takut pada tikus, 'kan?"Violet menggoyangkan bahunya seraya berkata, "Tapi aku yang takut! Maaf, aku ng

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 46

    Saat melihat Violet yang mendekatinya selangkah demi selangkah, Mia tidak peduli apakah tikus di celananya makin merangkak atau tidak. Dia mundur dengan ekspresi panik di wajahnya, tetapi karena dinding di belakangnya, Mia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Saat ini, Violet lebih menakutkan bagi Mia, daripada tikus yang menempel di tubuhnya!"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Mia. Meskipun dia menahan rasa paniknya, nada bicaranya jelas masih sedikit bergetar.Violet menginjak dadanya seraya menyahut, "Kamu nggak tahu siapa aku, tapi kamu berani memprovokasiku terus menerus. Mia, apa aku harus memujimu karena keberanianmu atau aku harus menyebutmu bodoh?""Uhuk, uhuk, uhuk ...."Rasa sakit di dada Mia terasa sangat menyakitkan saat Violet menginjaknya, hingga rasanya Mia hampir tercekik. Mia menggunakan banyak kekuatan untuk akhirnya mengeluarkan kalimat, "Kamulah yang memprovokasiku tiga tahun yang lalu! Kalau bukan kamu, Leon dan aku pasti sudah lama menikah!""Apa kamu yakin?" tanya V

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 47

    Mia sadar dan pikirannya menjadi kosong.Dia melihat ke langit-langit dengan ekspresi kosong.Mia bahkan tidak bisa mengingat namanya sendiri.Pikirannya hanya penuh dengan, siapa aku, di mana aku?Kepalanya tiba-tiba terasa sakit.Sakitnya sangat luar biasa, seperti ada sesuatu yang menggerogoti dari dalam.Namun, rasa sakitnya tidak berlangsung lama, hanya berlangsung sekitar satu menit dan tiba-tiba sakitnya berhenti.Otaknya yang awalnya kosong langsung dibanjiri banyak fragmen dalam sekejap.Rumah Sakit, ini di rumah sakit!Mia ingat Violet bilang bahwa dia akan mengantarnya kembali.Ternyata, meskipun Violet begitu sombong, wanita itu tetap takut pada Leon. Jika tidak, bagaimana Mia bisa diantar kembali dalam keadaan utuh!"Violet, kamu nggak berani mengambil kesempatan bagus untuk menyingkirkanku. Kalau begitu, jangan salahkan aku karena bersikap kasar."Dengan tatapan tajam di matanya, Mia mengeluarkan ponselnya dan hendak menelepon Leon ketika pintunya tiba-tiba terbuka.Melih

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 48

    Sudah se-dewasa ini, Leon mengira bahwa dirinya sudah sangat pintar. Akan tetapi, dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan dibodohi oleh Mia yang umurnya sepuluh tahun lebih muda darinya.Di dalam USB itu jelas menunjukkan bahwa Mia yang bertindak sendiri berkali-kali dan kemudian dia menuangkan air kotor pada Violet.Bukan hanya penculikan, Violet juga telah dituduh dengan kejadian terakhir kali.Leon menunduk dan melihat kasus yang baru saja dikirim oleh Joshua.Perutnya ditusuk dengan pisau dan limpanya hampir terluka.Tukang di betis kirinya patah.Ada banyak luka goresan di wajahnya ....Kemudian, Violet menelepon dan mengatakan bahwa dia terluka parah. Violet menunggu Leon datang untuk menandatanganinya dan itu semua benar!Violet ....Leon memegang erat rekam medis itu, lalu tiba-tiba merasakan sakit yang menusuk di jantungnya, seolah ditusuk dengan jarum.Sebelumnya, dia belum pernah merasa seperti ini.Joshua yang berada di samping, melihat mata Leon dipenuhi penyesalan. Sete

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 49

    "Nggak sepenuhnya bersalah, jadi aku nggak berutang apa pun padamu ...."Jangankan Violet, bahkan Joshua yang mengikuti Leon juga berharap bisa menjahit mulut Tuan Muda-nya ini dengan jarum!"Pak Leon, Pak Leon ... aku baru tahu hari ini kalau IQ dan EQ kamu nggak berbanding lurus. Pantas saja kalau Bu Violet ingin menceraikanmu!"Tentu saja, Joshua hanya berani mengucapkan kata-kata ini di dalam hatinya.Melihat betapa marahnya Violet, Joshua harus segera menebus kesalahannya.Sambil terbatuk pelan, Joshua maju selangkah dan menyerahkan kepada Violet sebuah kue yang Leon suruh untuk membelinya saat di perjalanan. Joshua kembali berkata, "Bu Violet, apa yang terjadi terakhir kali sudah diklarifikasi.""Aku secara khusus membawakan kue ini untukmu saat perjalanan ke sini. Cobalah dan lihat apa kamu menyukainya. Kalau kamu suka, lain kali saat aku melewatinya lagi, aku akan membawakannya untukmu."Saat berbicara, Joshua menatap Leon beberapa kali secara sengaja atau tidak sengaja. Dia me

Latest chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 391

    Langkah Felicia terhenti. "Hidupku ini memang pemberian Keluarga Fedora. Kalau dulu mereka nggak kasih aku sesuap nasi, aku pasti sudah mati kelaparan di jalanan. Jadi, semua yang kulakukan sekarang adalah hal yang seharusnya.""Apa balas budi harus dibayar dengan nyawa?"Violet melangkah mendekat. "Felicia, yang kamu lakukan ini bukan buat orang lain terharu, kamu cuma hibur dirimu sendiri.""Kamu merasa Keluarga Fedora telah berjasa. Meski sudah bertahun-tahun Lukas perlakukan kamu seperti itu, kamu tetap nggak pernah tinggalkan dia. Kamu anggap dirimu sangat mulia dan pantas dapatkan pujian dari semua orang ....""Bukan begitu .... Bukan seperti yang kamu pikirkan ....""Kalau bukan, lalu kenapa kamu tetap paksakan diri bekerja untuk Keluarga Fedora, meski kamu sedang sakit?" Saat berbicara, Violet sudah sampai di sisi Felicia. "Kalau sedang sakit, seharusnya beristirahat. Kalau kamu sendiri nggak sayangi dirimu, bagaimana orang lain bisa sayangi kamu?"Mata Felicia mulai berkaca-ka

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 390

    Setelah merapikan barang-barangnya, Violet juga berencana keluar rumah.Ada beberapa jenis herbal yang harus dibeli.Tengah malam tadi, karena tidak bisa tidur, Violet bangun untuk meneliti racun di tubuh Leon.Sebenarnya, salah satu alasan kenapa sulit menghilangkan racun yang diberikan Adis adalah karena Violet sama sekali tidak tahu bahwa Adis bisa meracik racun.Jadi dia sama sekali tidak memahami kebiasaan Adis dalam menggunakan racun.Alasan Falcon tiba-tiba menghilang adalah karena Adis meminjam identitasnya dan diam-diam mengutus orang untuk membunuhnya.Adis memilih Falcon karena pria itu selalu memakai topeng dan tidak seorang pun pernah melihat wajah aslinya. Karena itu, sangat mudah menggunakan wajah Falcon yang kebetulan persis sama dengan Adis, bagian dari kebohongan yang disusun dengan cermat.Semua ini adalah hasil penyelidikan yang dilakukan Violet secara diam-diam setelah dia mengetahui wajah asli Adis.Karena takut informasi bocor, Violet tidak pernah memberitahu sia

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 389

    Baru saja Violet sampai di Vila Magnolia, telepon dari Leon langsung masuk.Mengira Leon merasa tidak enak badan, Violet langsung menjawab, "Kamu nggak enak badan?""Bukan, aku cuma mau pastikan kamu sudah sampai di rumah atau belum."Violet menarik napas dalam-dalam. "Leon, kalau bukan soal kesehatan, sebaiknya kamu nggak perlu menelepon untuk hal seperti ini."Ucapan Violet sudah cukup jelas.Sebenarnya dia tidak bermaksud terlalu dingin, tetapi hubungan antara dia dan Leon memang sudah tidak bisa kembali seperti dulu.Jadi, lebih baik sejak awal menaklukkan harapan yang tidak seharusnya ada.Namun, Leon terdengar agak kecewa, "Panggilan ini sebenarnya disuruh Nenek dan Loren."Violet terdiam sejenak.Dia lalu berkata, "Aku ada panggilan masuk, aku tutup dulu."Tanpa menunggu Leon menjawab, Violet langsung menutup telepon.Sambil menghela napas, Violet keluar dari mobil, lalu berjalan masuk ke dalam rumah.Dari jendela kamarnya, dia memandang ke arah kediaman Keluarga Hardi.Kenangan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 388

    Nenek belum sempat bicara, Leon sudah lebih dulu membuka mulut, "Aku antar kamu pulang!"Menerima isyarat darinya, Violet mengangguk, "Baik!"Baru saja mereka pergi, Lukas yang terkenal suka bergosip langsung mulai menyebar gosip, "Kalian lihat, 'kan? Mereka saling melempar pandang. Terutama sikap Violet pada Leon, dulu 'kan mereka selalu berdebat. Tapi sekarang, dia malah terlihat begitu lembut. Apa ini berarti hati Violet mulai hidup kembali untuk Leon?"Loren setuju dan mengangguk, "Aku juga merasa begitu. Sikap Kak Violet pada kakakku kali ini jauh lebih baik dari sebelumnya.""Kalau ini terjadi dulu, kakakku bilang mau antar, jangankan setuju, mungkin dia malah akan menyindir kakakku. Tapi tadi, dia sama sekali nggak berkata apa-apa dan langsung setuju."Nenek juga merasa hal yang sama, "Memang ada yang berbeda!"Lukas makin bersemangat, "Kalau begini terus, bukan nggak mungkin kita bisa segera hadiri pernikahan mereka!"Di sepanjang jalan menuju gerbang, Violet beberapa kali bers

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 387

    Rombongan mereka kembali ke Kota Bona, dan Violet ikut kembali ke rumah lama Keluarga Jiwono bersama Leon.Bagaimanapun juga, Violet harus menyerahkan Leon langsung ke neneknya.Soal racun di tubuhnya ....Saat masih di pulau, ketika Lukas pergi menjemput Leon, Violet sudah memeriksa denyut nadinya.Dari denyut nadinya, memang menunjukkan bahwa Leon diracuni, dan racunnya cukup kuat. Namun, untuk jenis racunnya, masih belum jelas.Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahuinya.Namun, satu hal yang pasti, itu jelas racun kronis, jika tidak, Leon pasti sudah mati keracunan.Ini agaknya bukan gaya Adis. Mengingat Adis sudah menyeret Leon ikut mati bersamanya, mengapa di saat-saat terakhir hidupnya, dia tidak langsung membuat mereka mati bersama?Apakah itu karena Adis hanya memiliki racun jenis ini?Karena racun ini tidak langsung mematikan, lebih baik membawa Leon pulang dulu untuk menemui neneknya. Kalau tidak, bisa-bisa neneknya menangis sampai matanya buta.Beberapa hari terakhir

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 386

    Beberapa saat yang lalu ketika di pesawat, Lukas menerima telepon dari Violet yang memintanya pulang untuk menjemput Leon. Dirinya sempat curiga kalau itu hanya mimpi karena dirinya terlalu merindukan Leon.Saat ini, walau wajah Leon terpampang di depannya, Lukas masih kurang yakin.Dengan cepat melangkah maju, Lukas mencubit lengan Leon, "Sakit nggak?"Leon mengerutkan kening, "Menurutmu?""Kalau sakit, berarti aku nggak sedang mimpi!"Sambil berbicara, Lukas tiba-tiba memeluk Leon erat-erat, "Leon, kamu kejutkan aku! Aku tahu kamu nggak mungkin mati semudah itu!"Namun, Leon yang tidak sabar dengan sentuhan itu segera menepiskan Lukas, memperlihatkan ekspresi tak senang, "Kalau mau bicara, bicara saja! Jangan pegang-pegang!""Wah wah wah, baru 'mati' beberapa hari saja, kamu sudah jadi begitu angkuh. Padahal dulu kita sering tidur di ranjang yang sama!"Makin Leon menghindar, makin Lukas sengaja mengulurkan tangan untuk menyentuhnya.Wajah Leon menjadi makin serius, "Lukas, kamu suda

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 385

    Begitu menghadapi pertanyaan Violet, Leon tersenyum pahit. "Karena umurku nggak akan lama lagi, lebih baik aku biarkan kalian memperlakukanku seolah-olah aku sudah mati!""Apa maksudmu umurmu nggak akan lama lagi?"Violet menatapnya dari atas ke bawah dengan nada mengejek, "Hanya peluru yang mengenai perut saja. Sebagai pemimpin Pasukan Yeager, apa kamu akan mati hanya karena luka sekecil itu?"Leon pasti sama seperti dirinya yang menderita banyak sekali luka, baik besar maupun kecil, tapi masih hidup dan sehat.Selain itu, ada Violet. Kecuali sudah tidak bisa lagi ditolong dengan obat, Violet masih bisa menolongnya.Leon menatap Violet dengan enggan. "Adis meracuniku sebelum meninggal!""Adis sudah meninggal?""Ya!" Leon mengangguk. "Setelah menyeretku ke dalam air hari itu, mungkin sudah menghabiskan terlalu banyak energi. Saat berenang ke mekanisme di kedalaman laut yang mengarah ke pulau itu, Adis sudah nggak punya banyak kekuatan yang tersisa.""Aku memanfaatkan kesempatan itu unt

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 384

    Sayangnya Sandy sudah meninggal dan dibunuh oleh Adis sendiri.Saat Violet menemukannya, Sandy sudah meninggal.Hanya mata yang tidak terpejam yang dipenuhi rasa bersalah serta penyesalan.Bagaimanapun Sandy sudah lama bersamanya, jadi Violet tidak menyimpan dendam dan menyuruh Sheva serta Bertha menguburkan Sandy.Violet tetap di pulau itu.Pasti ada sebuah mekanisme di sini, tapi belum ditemukan saja. Mungkin mereka berdua belum mati.Jadi Violet tidak berencana meninggalkan pulau itu sampai menemukan mereka berdua.Setelah berkeliling pulau, Violet menemukan bahwa pulau ini dibangun oleh Adis sesuai dengan kesukaannya.Saat masih sangat muda, Violet pernah bilang bahwa dirinya mempunyai mimpi, yaitu membeli pulau sendiri dan menanam banyak bunga di pulau itu.Lalu peliharalah beberapa hewan kecil yang lucu, seperti burung, anjing, kucing dan yang lainnya.Pulau ini ada semua yang dikatakannya.Violet secara alami dapat merasakan cinta Adis padanya.Namun, Violet benar-benar tidak me

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 383

    Violet tidak pernah menyangka Adis bisa begitu gila hingga memilih mati bersama Leon.Aliran airnya sangat deras, dalam sekejap keduanya tersapu jauh.Violet melihat Leon meronta, Adis menggunakan tangan dan kakinya untuk memegangnya erat-erat guna mencegahnya melarikan diri.Leon sudah terluka, energinya juga sudah terbuang banyak, jadi perlawanannya tidak berguna bagi Adis lagi ....Violet menundukkan kepalanya dan bersiap untuk melompat turun ...."Violet, kalau kamu berani melompat turun, aku akan membunuh Leon sekarang juga!" Adis mengarahkan pistolnya ke dahi Leon untuk mengancam Violet.Begitu melihat Violet benar-benar berhenti, Adis merasa semakin kesal. "Sampai saat ini orang yang kamu sayang masih Leon!"Dari awal hingga akhir, matanya terpaku pada Leon, matanya penuh kekhawatiran terhadap Leon.Perbedaan sikap Violet ini membuat Adis semakin sakit hati. Pada saat ini, Adis akhirnya memahami kesenjangan antara dirinya dan Leon.Meskipun Violet mengaku bahwa dirinya tidak lag

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status