Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Bab 61 Pak Gilang, Bisakah Kamu Bertanggung Jawab?

Share

Bab 61 Pak Gilang, Bisakah Kamu Bertanggung Jawab?

Author: Orange
last update Last Updated: 2023-10-17 18:00:00
"Aku sudah tidur."

"Maaf, aku sudah membangunkanmu." Setiap kali Samuel minta maaf, Cintia tidak merasa ketulusan Samuel.

Seolah-olah itu hanya kata sungkan saja.

Ke depannya Samuel masih akan melakukan hal yang tidak baik padanya.

"Ada apa?"

"Aku hanya memberitahumu kalau aku sudah pulang."

"Aku sudah tahu." Cintia terlihat sangat dingin. Ketika dia melihat Samuel yang lemas, Cintia berkata lagi, "Kamu bisa memberitahuku melalui telepon, tidak usah malam-malam datang ke sini hanya untuk memberitahuku hal ini."

"Aku kira ponselmu rusak."

Samuel tampaknya sedang memprotes Cintia kalau Cintia tidak membalas pesannya.

"Beberapa hari ini aku sangat sibuk." Cintia mencari alasan untuk berbohong.

"Cintia ...."

"Sudah malam, kamu pulang dulu. Besok aku masih mau kerja," sela Cintia.

Kata yang mau diucapkan Samuel pun tak jadi diucapkan.

"Hati-hati di jalan."

Selesai berbicara, Cintia menutup pintu.

Samuel sengaja tidak diberi masuk oleh Cintia.

Jadi, Samuel hanya bisa melihat pintu yang tertu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 62 Bukanlah Konflik Biasa

    Setelah mengatakan ini, Cintia meninggalkan ruang rapat dengan dominasi.Gilang tidak menyangka dirinya yang sudah empat puluh tahunan bisa diancam oleh gadis yang berusia dua puluh tahunan.Gilang segera menelepon Jacob untuk melaporkan kondisi saat ini."Tidak usah peduli dengannya, lakukan sesuai yang kukatakan saja." Jacob tidak takut pada Cintia. "Kalau terjadi sesuatu, aku yang menanggungnya.""Baik, Pak Jacob."Gilang tersenyum jahat, dia ingin melihat Cintia bisa sombong berapa lama?!...Cintia membawa Owen ke pabrik produksi Grup Galaksi.Karyawan tak mau kerja?!Kenapa mereka bisa tidak mau kerja tanpa alasan?!Pabrik produksi terletak di pinggiran kota, jadi perjalanannya agak jauh.Ketika Cintia tiba sudah sore hari.Cintia yang belum makan siang langsung bertemu dengan ketua pabrik yang bernama Haris.Haris tidak bersikap hormat pada Cintia, dari sikapnya sudah tahu kalau dia bersekongkol dengan Gilang, juga termasuk orang Jacob."Sudah kudengar kalau CEO baru sangat muda

    Last Updated : 2023-10-17
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 63 Starvy Mau Mengejar Samuel

    Pada saat ini, di depan jendela lantai dua sebuah kantor, Haris melihat Cintia dikepung oleh karyawan sambil tersenyum licik. Lalu dia menelepon untuk melaporkan situasi saat ini, "Pak Jacob, Cintia dikepung oleh karyawan, jadi dia tidak bisa begitu cepat meninggalkan pabrik."Jacob duduk di kantor besar Grup Dijaya sambil merokok dan mengangkat telepon, "Beri pelajaran pada Cintia.""Pak Jacob jangan khawatir, aku tahu apa yang harus kulakukan."Jacob meletakkan ponselnya sambil tersenyum puas karena rencananya sudah berhasil.Memang orang yang lebih tua lebih berpengalaman.Kalau Cintia ingin melawan dirinya, bisa dibilang dia akan kalah."Ayah, Cintia benaran ke pabrik?" tanya Starvy dengan kaget.Tak disangka Cintia berani sendirian ke tempat yang dihuni orang kelas bawah, orang-orang itu tidak berpendidikan, sikapnya juga kasar. Rasain kalau sekarang dikepung mereka."Tidak usah peduli pada dia." Jacob tidak peduli dengan Cintia. "Hari ini aku menyuruhmu kemari karena ada sesuatu

    Last Updated : 2023-10-17
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 64 Marcel Melindungi Cintia

    Pabrik Grup Galaksi.Mau Cintia bagaimana menjelaskannya, karyawan tetap tidak mau dengar.Cintia tahu jelas pasti ada yang sengaja memprovokasi.Selain itu, semua karyawan ini pasti diatur oleh Jacob.Meskipun hari ini dia menjelaskan sampai tidak ada suara, juga tidak mungkin bisa membujuk semua karyawan ini.Cintia langsung melakukan keputusan, karena dia tidak ingin membuang waktu lagi. Cintia berkata pada Owen dengan suara kecil, "Kamu cari cara untuk keluar dulu, lalu melapor polisi.""Tapi Bu, nanti sisa kamu sendirian saja ….""Tenang saja, aku bisa melindungi diriku.""Baik." Owen juga tidak merasa bingung lagi.Owen pelan-pelan melepaskan Cintia, lalu pelan-pelan menjaga jarak dengan Cintia.Cintia adalah target mereka, jadi mereka tidak akan peduli dengan Owen. Owen juga menggunakan kesempatan ini untuk keluar dari kepungan, lalu segera melapor polisi.Owen merasa CEO ini sungguh hebat, bisa-bisanya di saat seperti ini masih bisa begitu tenang, bahkan Owen sendiri tidak meny

    Last Updated : 2023-10-17
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 65 Samuel Merasa Sakit

    Cintia ragu sejenak, lalu ikut Samuel naik ke mobil."Nona!" Polisi maju ke depan untuk mengadang mereka. "Kami perlu kalian ikut ke kantor polisi untuk melakukan interogasi.""Owen, kamu ikut mereka ke kantor polisi, mobil Risno tetap di sini untuk menunggumu.""Baik. Bu Cintia, kamu pergi ke rumah sakit dulu," kata Owen dengan buru-buru.Cintia dan Marcel memapah Samuel masuk ke mobil Maybach-nya.Mobil sedan segera melaju cepat ke rumah sakit swasta pertama di Kota Bandung, Marcel yang duduk di samping pengemudi segera menghubungi dokter pribadi Keluarga Purnomo.Terkadang Cintia akan menoleh untuk melihat Samuel.Melihat dia bersandar sambil memejamkan mata dan wajahnya terlihat pucat.Sebenarnya tongkat itu memukul ke bagian mana?!Apa ada melukai tulang atau organnya?Cintia tak berani berpikir lagi, hanya bisa menatap GPS mobil dan ingin segera tiba ke rumah sakit.Dua jam kemudian, mobil sedan tiba di rumah sakit.Tim medis sudah menunggu di depan pintu, asisten perawat juga se

    Last Updated : 2023-10-18
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 66 Tidak Ada Kata Damai!

    Hati Cintia berdebar-debar.Kalau bilang tidak terharu itu bohong namanya.Hanya saja ….Cintia menenangkan kembali suasana hatinya, lalu berkata dengan nada rendah, "Memangnya dengan siapa pun juga begitu?"Apakah Samuel juga rela kehilangan nyawanya jika itu adalah wanita lain?!"Hanya terhadapmu saja." Kata demi kata dia ucapkan."Jadi, apa aku lebih istimewa?"Samuel mengangkat alisnya.Dia merasa bahwa ucapan Cintia ini mempunyai makna terselubung."Kenapa kamu bisa tiba-tiba datang ke pabrik?" Belum sempat Samuel berbicara, Cintia langsung mengubah topik pembicaraan.Hal itu adalah urusan pribadi Samuel. Memangnya status Cintia sekarang apa sampai-sampai harus mempertanyakan hal ini segala?"Aku dengar dari Risno kamu datang ke pabrik. Aku takut kamu kenapa-kenapa, makanya aku datang ke sini. Untung saja aku tiba tepat waktu," kata Samuel. Jika tidak ….Samuel tidak berani membayangkan jika orang yang berbaring di ranjang ini adalah Cintia, hati Samuel pasti akan sangat tergun

    Last Updated : 2023-10-18
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 67 Bukannya Tadi Bilang Cepat?

    Apalagi, kecerdasan Samuel membuat Cintia merasa bahwa semuanya tidak realistis.Lalu, Cintia pun bangkit berdiri dan makan bubur herbal. Setelah makan, perutnya sudah terasa lebih nyaman.Beberapa waktu ini, karena terlalu sibuk dengan pekerjaan, dia tidak ada cukup waktu untuk tidur. Jadi, setelah selesai makan, dia merasa kantuk, lalu bersandar di sofa dan akhirnya tertidur pulas.Ketika dia bangun, waktu sudah malam.Entah sejak kapan bisa tiba-tiba ada selimut yang menutupi tubuh Cintia."Sudah bangun, ya?" Suara dalam Samuel penuh dengan daya tarik.Cintia terkejut.Dia hampir lupa di mana dirinya berada.Samuel tersenyum, dia merasa reaksi Cintia sangat lucu.Cintia merasa sedikit canggung, wajahnya juga sedikit merah.Dia berusaha keras untuk terlihat tetap tenang, lalu dia pun bangkit dari sofa.Melihat jam di kamar pasien, Cintia baru menyadari kalau dirinya sudah tidur selama lebih dari tiga jam.Padahal dia datang ke sini untuk menjaga Samuel, tetapi malah dia sendiri yang

    Last Updated : 2023-10-18
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 68 Tidak Bertenaga

    Akhirnya Cintia berhasil memapah Samuel berbaring kembali ke atas ranjang. Kamar super VIP yang ditempati Samuel adalah sebuah kamar suite. Para perawat dan asisten perawat berada di luar ruang tamu, hanya ada Cintia dan Samuel di dalam kamar. Marcel, asisten pribadi Samuel juga entah pergi ke mana.Mereka tiba-tiba merasa sedikit canggung, soalnya hanya ada mereka berdua saja di dalam kamar."Kamu mau makan buah, tidak?" Cintia mencari topik pembicaraan."Mau!"Cintia melihat buah-buahan yang ada di dalam kamar, lalu bertanya, "Apel?""Boleh.""Oke."Cintia mengambil satu buah apel, lalu membersihkannya. Setelah itu, dia memotong apel itu dengan pisau.Cintia sendiri tidak suka makan buah-buahan, makanya hampir tidak ada buah-buahan di rumahnya. Lagi pula, biasanya dia sangat sibuk. Selain itu, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, di Grup Halim dan bahkan sekarang di Grup Galaksi, dia tidak mempunyai waktu luang mengupas buah untuk dirinya sendiri. Jadi, apel yang sekarang dik

    Last Updated : 2023-10-18
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 69 Membantu Samuel Menyeka Tubuh

    Akhirnya selesai makan juga. Selesai menyuapi Samuel, Marcel pun meninggalkan ruangan itu.Ketika pergi, dia juga tidak lupa untuk menutup pintu.Cintia melihat waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.Dia harus pulang sekarang.Saat dirinya hendak berbicara …."Tolong bantu aku menyeka tubuh," kata Samuel secara mendadak.Cintia menatapnya. "Dokter bilang untuk saat ini kamu tidak boleh mandi."Cintia juga tahu kalau Samuel tidak boleh mandi.Hanya saja, apakah dia pantas membantu Samuel menyeka tubuhnya?!Samuel pun menjelaskan, "Aku tidak terbiasa kalau pria yang menyentuhku."Cintia langsung berpikir dengan cepat.Marcel adalah seorang pria, begitu pula dengan asisten perawatnya."Kalau tubuhku tidak dilap, takutnya malam ini aku tidak bisa tidur." Samuel lanjut berkata, "Maaf sudah merepotkanmu."Cintia menarik napas dalam-dalam.Orang dulu berkata bahwa bantuan sekecil apa pun akan dibalas berkali-kali lipat!Terlebih lagi, kebaikan Samuel kepadanya kali ini tidak kecil, loh!Cin

    Last Updated : 2023-10-19

Latest chapter

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

DMCA.com Protection Status