#SAUDARA RASA ORANG LAIN (21)
POV MAJID
Aku memang belum memergokinya secara langsung, tapi entah kenapa hatiku seakan yakin kalau Arimbi sedang ada bermain di belakangku.
Kenapa wanita yang kupuja dan kubela, sampai-sampai aku berani mendurhakai kedua orang tuaku, kini malah menancapkan pisau yang sangat tajam di hati ini. Hingga rasanya hati ini telah hancur berkeping-keping, saat tahu kalau dia berkhianat dibelakangku.
"Apaan sih, Pah! Kamu lagi ngelindur ya? Nuduh-nuduh aku kayak gitu! Udah ah aku ngantuk, mau tidur." Dia berjalan dengan santainya melewatiku yang masih dilanda api amarah. Seakan tak peduli dengan perasaanku dan merasa tak bersalah sama sekali.
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (22)POV MAJIDHatiku berdetak tak karuan, karena takut waktu menabrak pemulung tadi kenapa-napa. Tapi, lagi-lagi aku yakinkan diri sendiri kalau semuanya akan baik-baik saja. Karena aku tak mau kalau sampai mengeluarkan uang untuk biaya ke rumah sakit, apalagi untuk mengobati seorang gelandangan, tak sudi rasanya.🌼🌼🌼Kini aku sudah sampai di dekat parkiran hotel tempat Kak Virda menginap kemarin.Aku bergegas turun bersama anak-anak yang kini sudah terbangun. Padahal Faraz dan Fariz anak yang penurut dan tak pernah rewel, tapi kenapa Arimbi malah sepertinya acuh dengan anak kandungnya sendiri, anak yang telah lama kami nantikan
🌼🌼🌼Aku segera turun ke lobby utama, niatku mau mampir sebentar ke restoran di depan hotel, untuk mengisi perut yang sudah keroncongan.Karena tadi Kak Virda tak menawariku makan sama sekali, karena dia sedang berpuasa.Sesampainya di lobby, aku langsung bertanya pada receptionis tentang Arimbi dan laki-laki tadi.Tapi sayang, bukan atas nama Arimbi yang registrasi di hotel ini. Dan kemungkinan atas nama lelaki tadi yang sedang bersamanya. Karena aku juga tak tahu nama laki-laki itu, lalu ku urungkan niat untuk mencari tahu tentang istriku itu. Biar saja nanti aku akan menghubungi dia.Tuutt … tuutt … terdengar suara telepon terhubung. Namu
🌼🌼🌼Hari sudah semakin sore, dan kami juga telah membeli beberapa helai baju untuk anak-anak yang akan dipakai saat lebaran nanti.Setelah anak-anak puas berjalan-jalan di Mall. Maka kami semua segera menuju ke hotel tempat Kak Virda menginap.Kak Virda juga sudah mengirimkan alamat hotel tersebut melalui pesan WhatsApp. Dia juga berkata bahwa Bang Majid juga sudah disana bersama dengan anak-anaknya, tapi Kak Arimbi masih di rumah. Dan Bang Majid akan menjemput Kak Arimbi.Sengaja aku membawakan kue-kuean yang berada di Mall untuk Kak Virda dan juga Bang Majid serta anak-anaknya.Jujur saja, hati ini terasa agak sedikit senang saat Kak Virda mau me
"Li-Li-Lila?" Ucap Kak Arimbi dengan gugup, dia juga langsung refleks menjauh dari laki-laki berpostur tinggi tersebut."Kenapa kamu disini, Lila?" Kini Kak Arimbi dan juga laki-laki yang sedang bersamanya mulai mendekatiku dan juga Bang Arham. Biar saja, biar sekalian dia terkejut saat melihat siapa yang membuka pintu kamar yang berada di depanku ini."Loh, kok malah nanya? Bukannya Kakak dari tadi ngancem aku terus di pesan WhatsApp? Ini aku langsung samperin kemari, tapi Kakak malah terkejut gitu sih?" Jawabku sinis."Kamu apakan Sisil? Kenapa kamu tega mempermalukan adik aku di depan umum? Kamu cuma orang miskin Lila! Kamu nggak bisa ngelawan aku! Terus kenapa kamu bisa sampai tahu kalau aku disini?" Kini Kak Arimbi berkata dengan nada berapi-api. Sedangkan aku ber
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (26)POV MAJIDSetelah telepon dimatikan oleh Arimbi, aku pun langsung menuju ke rumah. Niatku untuk mengambil surat rumah serta surat-surat penting lainnya.Aku baru sadar kini, dan ternyata aku bodoh sekali. Karena terlalu percaya dengan istriku, padahal dia adalah seorang pengkhianat.Seketika aku jadi teringat kelakuanku dulu dengan Ayah. Karena Ayah selalu menentang keinginanku untuk menikahi Arimbi. Kata Ayah perempuan itu tak baik untukku, tapi ucapan Ayah tak kuhiraukan lagi.Semenjak aku tahu kalau istriku bermain api dibelakangku, semenjak itu juga aku merasa jadi orang yang sangat bodoh. Aku malah menyia-nyiakan semuanya
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (26)Kami semua berbuka puasa dengan keadaan yang terasa canggung, semuanya terasa sunyi sepi, padahal saat ini kami sedang berada di tempat keramaian.Tak ada berbincang-bincang, tak ada canda tawa dan tak ada saling sapa. Semuanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Hambar!Tampak sekali raut gelisah yang terpancar dari wajah Bang Majid. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh abangku itu.Yang terpenting aku selalu mendoakan semua saudara-saudaraku agar mereka semua dilindungi oleh Allah dan selalu dalam lingkaran kebaikan dalam hidup. Meski terkadang banyak sikap dan kata-kata mereka yang menusuk ke dalam relung hati ini, hanya karena status sosial kami yang berbeda.
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (27)POV MAJIDSungguh, hati ini terasa sesak sekali saat tahu kalau gudang bahan baku untuk catering mengalami kebakaran.Kenapa cobaan ini datang bertubi-tubi padaku ya Allah? Istriku telah selingkuh dan tak setia kepadaku, kini gudang untuk bahan baku juga harus ludes dilahap si jago merah. Apa ini yang dinamakan karma atau balasan untukku? Atas perbuatanku pada Ayah dan juga Ibu.Kini, aku benar-benar tak tahu harus berbuat apalagi. Semuanya kini telah hancur, sehancur hidupku.Malam ini, aku terpaksa menginap di hotel dekat Kak Virda menginap. Besoknya baru aku mencari tahu penyebab kebakaran dan mencari mantan istriku it
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (28)Pov Majid"Ada urusan apa? Ferdynya nggak ada, dan kalau kamu mau nagih hutang, saya lagi nggak punya duit! Jadi jangan berharap kalau saya bakal bayar utang-utang si Ferdy!" Tak lama pintu pun ditutup dengan kencang, sontak saja aku dan Lila beserta anak-anak jadi terkejut."Sebenarnya ini rumah siapa, De?" Aku langsung bertanya pada Lila karena rasa penasaran di hati yang sudah memuncak."Aku penasaran dengan lelaki yang sedang bersama Kak Arimbi, Bang. Karena kemarin kata tetangga, Kak Arimbi pergi dengan seorang laki-laki yang ciri-cirinya mirip dengan pacarnya Sofi--ponakan Bang Arham," jelas Lila panjang lebar, dan aku pun jadi semakin bingung. Apa mungkin yang dimaksud Lila itu l
#SAUDARA RASA ORANG LAINPart 39 (Ending)#Saudara Rasa Orang LainPart 39 (Ending)Hari ini peresmian toko kue ku, cabang ke-20. Alhamdulillah, aku tak henti-hentinya mengucap syukur pada sang maha pemilik segalanya. Dia-lah yang maha kaya dan maha pemilik seluruh jagat raya ini."Satu, dua, tiga. Bismillahirrahmanirrahim." Kami pun bersama-sama memotong pita yang terpampang di depan pintu masuk toko kue.Aku tak pernah menyangka akan berada di titik ini. Dimana derajat ku dinaikkan oleh Allah. Serta dititipkan amanah yang besar yang harus kami kelola dengan sebaik-baiknya.
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (38)Ekstra PartPprraanngg!!! Terdengar suara pecahan barang dari dalam rumah Tante Melly. Sepertinya suasana di dalam semakin kacau. Maka kami putuskan untuk segera masuk ke dalam rumah Tante Melly tanpa mengucap salam terlebih dulu, karena memang kondisi pintu utama juga sudah terbuka dari tadi."Astaghfirullah! Tante, ada apa ini?" Tanya Bang Majid saat melihat berbagai pecahan kaca yang berserakan, kami semua sangat terkejut melihat semua keadaan ini.Tante Melly dan juga Om Hendry langsung menoleh ke arah kami. Disana juga ada Intan dan juga adiknya yaitu Vallen. Intan masih sibuk mengusap wajahnya yang telah kuyu dengan air mata. Begitu pula dengan Vallen. Sebenarnya
Part 37 (Ekstra Part)"Kamu nggak salaman sama Lila dan juga Arham?" Celetuk Bang Majid pada Intan."Eh, iya, aku lupa, hehehe. Maaf ya Kak Lila, abis aku bergaul sama orang atas terus, jadi suka nggak lihat yang dibawah." Dia pun berjalan menuju arahku sambil menyalami seperti orang yang jijik, begitu juga dengan Bang Arham. Namun, saat bersalaman dengan Bang Arham, suamiku itu langsung menangkupkan kedua tangannya di dada. Dan wajah Melly berubah menjadi pias."Intan, nggak boleh gitu ah! Walaupun Kak Lila berbeda kasta sama kita, tapi tetap saja harus kita hormati," kini Tante Melly turut angkat bicara, tapi dengan nada merendahkan pastinya."Berbeda kasta bagaimana Tante? Lila itu adik saya, dan kami tak a
#Saudara Rasa Orang Lain (Ekstra Part)Sudah satu tahun kami membuka usaha keluarga. Dan Alhamdulillah toko-toko kue yang dirintis dari kecil, kini perlahan menjadi besar. Aku bersyukur pada Allah, karena telah memberikan begitu banyak rejeki dan karunianya pada kami semua.Bang Majid kini memegang outlet kue di daerah Jakarta. Sedangkan aku kini tinggal sementara di Bandung, karena disini toko kue kami yang paling banyak cabangnya, jadi aku harus mengontrol di daerah sini, bersama dengan Mas Arham.Kak Virda juga menjadi reseller khusus daerah di kepulauan seribu. Dan Alhamdulillah respon masyarakat disana juga sangat baik. Dan kami semua semua Alhamdulillah sudah memiliki banyak pelanggan tetap.Sedangkan Vi
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (35)POV 3Kurang lebih satu minggu akhirnya Majid bisa sembuh total dari sakitnya. Untuk sementara dia menyewa rumah bersama Virra. Karena semua aset Virra juga sudah dijualnya untuk menutupi semua kerugian akibat manipulasi data yang telah Yoga lakukan.Perlahan-lahan Virra sudah ikhlas dengan apa yang menjadi ketetapan Allah. Dia juga berfikir mungkin ini teguran untuknya saat dia sedang berada diatas kemarin. Dia jadi merasa tinggi, merasa segala-galanya dan tak pernah memperdulikan saudaranya yang jelas-jelas kemarin butuh bantuannya.Kini mereka semua sudah saling bermaaf-maafan, mereka melalui hari Raya lebaran Idul Fitri dengan penuh suka cita dan juga penuh rasa haru.
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (34)POV 3"Kamu kenapa, Dek?" Kak Virda mengelus-elus pundak Majid."Aku, aku banyak dosa sama Lila, Kak! Huhuhu," ucap Majid sambil terisak-isak pada Kak Virda.Kak Virda ikut menangis bersama Majid, Majid selalu terbayang-bayang dengan ucapan Ayah dan Ibunya tentang Lila."Nanti, kalau Lila udah datang kemari, kamu segera minta maaf ya sama dia, agar beban di hati kamu berkurang. Memang sudah seharusnya kita sebagai Kakak harus saling menyayangi adik-adiknya. Tanpa memandang status sosial saudara kita sendiri," Majid menghembuskan nafasnya gusar, dia juga hanya diam membisu dengan ucapan Kak Virda barusan.
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (33)POV 3Kini, mereka semua sudah sampai di kota bogor. Kota yang terkenal dengan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang cukup tinggi, dan banyak tempat wisata menarik juga disana.Sebelum menemui Ferdy. Kak Alma dan yang lainnya langsung menuju ke kantor polisi untuk melaporkan kejahatan yang telah Ferdy lakukan, dan memang dia juga sudah masuk dalam daftar pencarian orang alias buronan polisi.Setelah dari kantor polisi, akhirnya mereka semua menuju ke rumah target untuk segera menangkap Ferdy si lelaki b*jing*n itu.Sepanjang perjalanan menuju ke lokasi persembunyian Ferdy, Lila terus berdoa agar semuanya berjalan lancar
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (32)POV 3Kini keadaan Majid sedang mengalami kritis, dirinya kini di antara hidup dan mati.Lila menunggu Kak Virda yang sedang di dalam perjalanan untuk menuju ke rumah sakit, untuk bergantian menjaga Bang Majid. Karena Lila dan Arham akan pulang dulu ke rumahnya untuk melihat keadaan anak-anak yang memang dititipkan pada Kak Alma.Tak lama kemudian Kak Virda pun datang dengan raut wajah cemasnya."Assalamualaikum, Ya Allah Lila! Kenapa semua bisa terjadi seperti ini?huhuhu," Kak Virda pun langsung menghampiri Lila dan mereka pun saling berpelukan dalam isak tangis kesedihan. Tak pernah sedikitpun ada dendam di hati Lila un
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (31)POV 3"Kembalilah, Anakku. Dan kembalikan hak Lila yang telah kau rampas, Ayah dan Ibu ingin sekali melihat kalian semua menjadi Saudara yang akur dan saling menyayangi." Majid menangis sejadi-jadinya saat mendengar ucapan dari Ayah dan Ibunya itu.🌼🌼🌼🌼Kini semua tim kepolisian dan juga Lila dan Arham telah sampai di lokasi tempat penyekapan Bang Majid.Tim kepolisian segera berpencar untuk mengepung para penjahat yang sedang berada di dalam. Sedangkan Lila dan Arham disuruh bersembunyi terlebih dahulu di balik pepohonan yang rindang yang berada tak jauh dari rumah tersebut, agar tak ketahuan oleh para penja