Beranda / Fantasi / Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen / Beberapa Rahasia Gelap Negeri Elemen

Share

Beberapa Rahasia Gelap Negeri Elemen

Penulis: ATua
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-02 16:49:04

“Aku tidak pernah mendengar topik ini diungkit juga di luar sana,” sahut Jimmy Ferry.

“Berarti sama dengan apa yang diceritakan oleh si Kendrick Husein itu ya… Ada banyak rahasia gelap Negeri Elemen ini yang tidak kita ketahui ya…” celetuk Robert Martin.

“Yang paling membuatku penasaran adalah, di mana Raja Howard Alex dulu menyembunyikan dua pusaka sisanya? Masa sampai Ratu Surgawi dan Pak Reynold tidak tahu di mana Raja Howard Alex menyembunyikannya. Raja Howard Alex menyembunyikannya seorang diri, tidak memberitahu siapa-siapa, dan membawa rahasia tersebut bersama-sama dengan kematiannya. Berarti lima pusaka itu sangat berharga ya… Jadi penasaran aku ingin melihat kelima pusaka itu dari jarak dekat.” Tampak Josh Kian sedikit termenung.

“Yang pastinya adalah disembunyikan di dua tempat dalam negeri ini – dua tempat yang tidak disangka-sangka siapa pun…” Junaidy juga tampak sedang merenung.

“Jadi besok kita akan membantu Ratu Surgawi mengadakan inspeksi besar-besaran di istana pusat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Rencana Sebenarnya Gisella Clarissa

    Untuk beberapa menit lamanya tangisan Josh Kian mengalun dalam dekapan sang abang sulung. Tampak Junaidy menenangkan tangisan adik bungsunya seperti menenangkan tangisan seorang bayi kecil.Detik-detik berlalu. Gemuruh petir sudah disertai dengan sedikit angin kencang yang berhembus. Memang jelas langit menunjukkan tanda-tanda akan hujan malam itu. Junaidy menengadahkan kepalanya ke langit dan ia melihat awan mendung sudah berarak di cakrawala malam.“Kau sudah merasa baikan?” tanya Junaidy lemah lembut.Masih terdengar isakan-isakan tangis kecil dari Josh Kian. Ia melepaskan diri dari dekapan sang abang sulung dan mulai berucap,“Aku sungguh panik tadi. Sungguh tidak habis pikir selama ini Gisella didekati oleh seekor siluman lipan. Sungguh tidak habis pikir dia mengacuhkan dan mendiamkan aku ketika aku menengoknya di alam manusia itu adalah demi mendekati siluman lipan ini. Dia tidak tahu siluman lipan ini hanya ingin memperalatnya dalam menghadapiku. Siluman lipan ini hanya menggun

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Rahasia dari Gisella Clarissa

    Sorry sekali lagi, Beb… Kan aku sudah pernah mengatakannya dengan jelas kepadamu… Untuk saat ini, dan untuk selamanya nanti, laki-laki yang menempati posisi yang spesial di hatiku tetap adalah Josh. Aku tidak pernah menggantung harapan dan perasaanmu sejak awal karena di detik-detik pertama kau ingin berkenalan denganku, aku sudah menegaskan posisi dan perasaanku. Tampak Gisella Clarissa mengetik panjang lebar dengan cepat nan lancar dan mengirimkan balasannya kepada Bebilonio Bondan.Bebilonio Bondan di seberang hanya membaca dan tidak membalas apa-apa lagi. Bisa diduga, Bebilonio Bondan langsung membanting ponselnya ke dinding hingga ponsel tersebut hancur berantakan di lantai.Tidak pernah ada yang menolak dan menghinaku dengan serendah ini! Aku tidak pernah merasa terhina seperti ini sebelumnya! Awas kau, Gisella Clarissa Hans! Awas kau, Josh Kian Junos! Kalian akan membayar dua kali lipat atas penghinaan kalian terhadapku hari ini!“Hebat sekali kau, Gis… Kau langsung menolaknya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Persahabatan di Tepi Danau

    Kembali ke Negeri Elemen sebentar dulu… Malam sudah larut di sana. Hujan rintik-rintik sudah berubah menjadi hujan deras di luar. Tampak Yongki, Robert Martin, Junaidy dan Ray Wish sudah terlelap dalam alam mimpi masing-masing. Hanya Vritz dan Josh yang belum tidur. Keduanya tampak begitu khawatir karena hujan begitu deras di luar dan Jimmy Ferry belum balik.Vritz dan Josh Kian sama-sama membuka pintu kamar dan keluar dari kamar. Alhasil, keduanya berpapasan di koridor utama yang menuju ke ruang tamu utama di bagian depan. Tatkala mata keduanya saling bertemu pandang, keduanya tampak membisu dan tidak tahu harus memulai percakapan dari mana.“Aku… Aku…” Dan kedua-duanya memulai pembicaraan mereka pada saat yang bersamaan.“Kau duluan…” kata Vritz merasa sedikit salah tingkah.“Aku… Aku khawatir dengan Pak Jimmy. Hujan begitu deras di luar jam-jam begini; ia belum kembali juga.” Josh Kian memandang ke arah lain. Ia tidak bisa menatap mata Vritz Victor lama-lama. Ia akan semakin merasa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Ditawan di Negeri Pusaran Lautan (bagian 1)

    Sinar perak muncul di hadapan Josh yang basah kuyup karena kehujanan. Sinar perak berubah menjadi sosok Jimmy Ferry di depan Josh Kian.“Josh… Josh…” Jimmy Ferry meraih sang adik bungsu ke dalam pelukannya.“Sorry, Pak Jimmy… Sorry karena aku tidak bisa mengendalikan kemarahan dan emosiku tadi. Begitu aku melihat Gisella menjadi tawanan siluman lipan itu, aku sungguh tidak bisa berpikir jernih lagi.” Air mata Josh Kian berbaur dengan air hujan yang mengguyur bebas dan berjatuhan butir demi butir.“Aku tidak pernah menyalahkanmu, Josh. Aku hanya sedih aku tidak cukup dekat denganmu untuk bisa ikut berbagi semua keluh kesah dan masalahmu. Aku ingin kita lebih dekat layaknya saudara kandung, bukan hanya sesama rekan pengawal tertinggi di negeri ini, Josh. Ketika aku tidak bisa mendekatkan diriku padamu, aku merasa sedih sekali…”Air mata Jimmy Ferry juga bercampur dengan air hujan dan berjatuhan butir demi butir.Seberkas sinar hijau muncul di tempat tersebut dan berubah menjadi sosok Vr

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Ditawan di Negeri Pusaran Lautan (bagian 2)

    Gisella Clarissa menggesekkan satu lagu melalui biolanya. Melodi yang tenang, namun sedikit suram nan gelap mengalun ke seisi ruangan penjara mereka. Sungguh suatu melodi yang membuai saraf pendengaran.Lagu selesai. Tampak Julinda Kimarta bertepuk tangan dengan penuh semangat.“Hebat sekali permainan biolamu, Gis… Dengan kemampuan yang seperti ini terus, aku yakin kelak kau akan menjadi seorang biolis yang terkenal di seluruh dunia…”“Dunia apa?” Gisella memancing dengan sedikit pertanyaan yang menjebak.“Dunia manusia tentu saja…” sambung Julinda Kimarta sedikit kikuk.“Thanks deh untuk motivasimu, Jul… Namun, seandainya saja aku berhasil menjadi seorang biolis suatu hari nanti, aku hanya ingin terkenal di beberapa tempat dan negara saja. Aku tak ingin menjadi seorang biolis yang terkenal sampai ke seluruh dunia. Buat apa? Toh tidak ada gunanya…” kata Gisella Clarissa dengan santai.Mendengar kalimat itu, tentu saja Julinda Kimarta terheran-heran.“Benaran selama ini aku tidak begit

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Sederetan Pesan Hologram

    Fajar sudah datang menyingsing… Meski matahari belum menyembulkan diri di ufuk timur, tampak ketujuh pengawal sudah menghadap Ratu Surgawi di istana pusat, ditemani oleh Pak Reynold.“Aku percaya kalian bisa mengalahkan Raja Orlando Sean dan kembali dengan selamat. Jika memungkinkan kalian akan membawa kembali gong naga dan simbal naga kecil yang ada di Negeri Pusaran Lautan. Aku percaya kalian bisa melewati semua rintangan ini karena kalian adalah ketujuh pengawal tertinggi yang telah ditakdirkan untuk menjaga dan melindungi negeri ini.” Ratu Surgawi tampak belum baikan sama sekali, apalagi setelah sekarang Beliau mengetahui ketujuh pengawal tertingginya akan berangkat ke medan perang.“Apakah… Apakah aku perlu menemani kalian ke sana, Tujuh Pengawal?” tanya Pak Reynold dengan raut muka cemas yang mendalam.“Jika kami ke sana bersama-sama dengan Pak Reynold, Raja Orlando Sean akan tahu kami melakukan sesuatu di belakangnya. Kami tidak ingin mengambil risiko apa pun dan akhirnya memba

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-03
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Penyamaran Sang Siluman

    “Kau yakin pesan telepati itu sudah sampai ke abangku dan Josh? Kau tidak salah kirim dan akhirnya malah nyasar ke salah satu prajurit siluman sini kan, Gis?” tanya Julinda Kimarta dengan raut wajah khawatir.“Kau meragukan kekuatan konsentrasi dan pikiranku? Asal kau tahu saja ya, Jul… Kalau kekuatan konsentrasiku selama ini diragukan, aku sudah tidak bisa main biola ya. Main musik itu membutuhkan konsentrasi yang total nan menyeluruh ya,” kata Gisella Clarissa sedikit bersungut-sungut dengan keraguan sang sahabat terhadap konsentrasi dan perhatiannya.“Lalu mengapa sampai sekarang mereka belum balas sih?” Masih tampak raut wajah cemas di wajah Julinda Kimarta.“Jangan-jangan sedang dalam pertempuran melawan para siluman lagi…” Tampak Gisella Clarissa mengernyitkan dahinya dalam-dalam.“Bagaimana dengan siluman bunglon di depan sana, Siluman Lipan?” tanya Raja Orlando Sean kepada siluman lipan dengan senyuman penuh kepuasan.“Ilmu penyamaran siluman bunglon tentu saja merupakan ilmu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-03
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Siluman Bunglon dan Batu Kata Kerja

    “Akhirnya kau menunjukkan kepribadianmu yang sebenarnya, Siluman…” kata Josh Kian dengan sebersit senyuman sinis yang menghiasi wajahnya yang tampan.Mendengar itu, siluman bunglon kontan terperanjat kaget.“Kami menunggu lama sekali baru kau menunjukkan kepribadianmu yang asli. Kenapa tidak dari tadi saja sih?” tukas Vritz Victor dengan sedikit seringai nakal menggelantung pada wajahnya yang tampan.Siluman bunglon merasa panik seketika. Ia ingin melarikan diri tatkala ia menyadari dirinya sudah terkepung. Tujuh Pengawal kontan memancarkan gelombang energi masing-masing yang dipusatkan mereka ke dirinya yang berdiri di tengah. Terdengarlah jeritan siluman bunglon yang tidak berdaya. Dua bayangan menyatu menjadi satu sosok dan kemudian berubah lagi menjadi seekor bunglon raksasa warna hijau kekuningan. Si bunglon tercampak beberapa meter, berubah kembali menjadi sosok manusia – sosok seorang lelaki kira-kira akhir tiga puluhan. Tampak siluman bunglon mengeluarkan beberapa tetesan dara

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-03

Bab terbaru

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Bertanya pada Bola Kristal Peramal

    Pak Reynold berdiri di depan bola kristal peramal dan mulai mengajukan pertanyaannya, “Apa yang akan terjadi pada ketujuh pangeran Negeri Elemen di masa depan?” Begitu pertanyaan tersebut dilontarkan, mendadak saja bola kristal peramal mengeluarkan semacam kabut asap ke seisi ruangan kerja Pak Reynold. Kabut asap kian lama kian tebal dan akhirnya menghalangi jarak pandang Pak Reynold dan Rafael Sahah. Antara tersadarkan dan tidak, keduanya seakan-akan terlempar ke sebuah dunia yang benar-benar asing bagi mereka. Di dunia itu, mereka hanya bisa menyaksikan apa-apa saja yang terjadi, namun mereka tidak bisa menyentuh apa pun yang ada dalam dunia itu ataupun berinteraksi dengan orang-orang yang ada dalam dunia itu. Tampak seorang pemuda pertengahan dua puluhan sedang duduk sendirian di sebuah coffee shop. Coffee shop tersebut berada di tengah-tengah pusat kota yang ramai dan sibuk. Tampak sedikit antrean pembeli di bagian depan. Tampak ada beberapa pengunjung yang memilih menghabiskan

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Segala Persiapan (bagian 3)

    “Aku mengalami hari-hari yang buruk akhir-akhir ini karena sang dewa yang aku cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanku dan sama sekali tidak menghiraukan cinta dan perhatianku. Namun, melalui perjuangan-perjuangan Tujuh Pangeran selama ini, aku bisa belajar bagaimana mencintai diri sendiri dan menunjukkan cintaku yang tidak terbatas kepada dewa-dewi yang ada di sampingku. Sang dewa yang aku cintai akhirnya menyadari keberadaanku dan cintaku terhadapnya selama ini. Kemarin aku memberanikan diri menyatakan perasaan padanya dan dia menerimanya. Kami telah jadian sekarang. Terima kasih kepada Tujuh Pangeran atas segala motivasi dan semangat yang dipancarkan selama ini… Kami akan selalu menunggu kalian kembali…” kata salah seorang dewi junior yang lain, yang diiringi sorak-sorai dan tepuk tangan riuh seisi auditorium.“Aku berkali-kali gagal ujian saringan masuk ke perguruan tinggi di Negeri Elemen sini. Setelah itu, pacarku juga memutuskan hubungan kami dengan alasan dia telah menc

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Segala Persiapan (bagian 2)

    Panglima Christian Aquila mendesah napas panjang dalam diam. Howard… Novi… Kini kalian sudah bisa tenang di sana. Ketujuh pangeran sudah tumbuh dewasa sekarang dan kelak pasti akan bisa menjadi tujuh raja yang arif dan bijaksana.“Kita akan berpindah ke ruangan auditorium di lantai bawah dulu, Tujuh Pangeran. Rakyat Negeri Elemen ingin mengucapkan salam perpisahan secara langsung kepada Tujuh Pangeran,” celetuk Pak Reynold.Tujuh Pangeran saling berpandangan untuk sesaat. Mereka tersenyum penuh arti dan kemudian mengangguk mengiyakan.“Oke… Kita akan berpindah ke ruangan auditorium di lantai bawah…” tukas Josh santai.Satu per satu menteri dan staff kenegaraan tampak meninggalkan ruang rapat.***“Tujuh Pangeran akan berangkat ke alam brahma hari ini. Ketujuh putri yang menemani dan mencintai mereka pasti akan sangat sedih…”“Iya ya… Kasihan ya ketujuh putri itu… Apakah mereka bisa bertahan sampai dengan Tujuh Pangeran kembali ke alam dewa naga dan alam manusia nanti?”“Yang namanya c

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Segala Persiapan (bagian 1)

    “Apa itu?” tanya Yongki dan Ray Wish berbarengan.“Persahabatan, persaudaraan, dan kekerabatan kita tetaplah sama. Mungkin pada waktu 20 tahun mendatang, kita akan datang ke sini membongkar kotak kenangan ini bersama-sama dengan istri dan anak-anak kita. Iya nggak?” Junaidy menyeringai lebar.Keenam saudara yang lain juga tampak meringis lebar.“Dan aku akan bilang pada anak-anakku bahwa mereka memiliki enam paman yang sangat aku sayangi…” kata Vritz.“Dan aku akan bilang pada anak-anakmu dulu aku pernah beradu mulut dengan ayah mereka,” sahut Josh dan meledak dalam tawa ringannya.“Terserah apa yang mau kaubicarakan dengan mereka, Josh…” Vritz tampak meringis lebar. “Kurasa itu akan sangat menyenangkan… Kita datang ke sini membongkar kapsul waktu ini, mengenang masa-masa silam. Dan pada saat itu kita akan cerita lagi tentang hari ini, ditemani segelas teh hangat dan beberapa cemilan ala kadarnya di sore hari.”“Akan terasa suasana yang begitu hangat dan sejuk di hati ya…” kata Jimmy.

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Sebuah Kotak Kenangan

    “Kenapa bisa begitu?” tanya sang putri lemah lembut, masih merebahkan kepalanya ke bahu sang pangeran, dan masih menelusuri pemandangan di luar dengan sorot mata menerawang.“Biarpun mereka memperoleh seluruh semesta ini sekalipun, mereka tetap takkan merasa bahagia dan gembira. Hanya ada kenihilan, kehampaan, dan kekosongan di sana. Karena sebenarnya yang mereka butuhkan dan inginkan sangat… sangatlah sederhana. Mereka hanya membutuhkan cinta dari orang-orang yang mereka sayangi; mereka hanya membutuhkan perhatian dari orang-orang yang mereka cintai. Sederhana sekali, tapi justru itulah yang tidak mereka dapatkan selama ini. Beginilah akibatnya jika hidup di dunia tanpa cinta…”“Menurutmu cinta bisa mengalahkan segalanya?”Sang pangeran kembali menganggukkan kepalanya dengan mantap.“Itulah yang membuatku tetap bertahan sampai sekarang, Sayang. Ada cinta darimu… Ada cinta dari kedua orang tuaku yang terdahulu… Ada cinta dari kedua orang tuaku yang di alam manusia sana… Dan, ada cinta

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Perpisahan Tujuh Putri

    Tujuh Pangeran membawa tujuh putri pujaan masing-masing ke restoran termahal dan termewah baik di alam dewa naga maupun di alam manusia. Semuanya membawa putri pujaan masing-masing menyantap makanan lezat di restoran yang super mewah, kecuali Vritz yang membawa si gadis kelinci terbang ke puncak gunung tertinggi di alam dewa naga. Si gadis kelinci sendiri tidak menginginkan makanan super lezat di restoran super mewah. Dia bilang dia hanya menginginkan sedikit waktu yang semakin terasa berharga untuk dihabiskannya bersama-sama dengan Vritz.Terdengarlah beberapa percakapan penting nan penuh arti antara ketujuh putri pujaan hati dengan ketujuh pangeran.“Kenapa tidak dimakan?” tanya sang pangeran.“Karena aku tidak berselera…” jawab sang putri masih menatap dingin ke makanan dan minuman yang terhidang di hadapannya. Sayup-sayup terdengar suara background music yang melankolis mengalun ke seisi restoran.“Makanlah… Habis itu, kita akan jalan-jalan ke taman hiburan.” Sang pangeran berusah

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Mengingat Kehidupan Lampau

    Jimmy menggaruk-garuk kepalanya dengan kikuk. Vritz hanya memandanginya dengan sinar mata ganjil yang nakal nan penuh arti.“Aduh, Bang Ray Wish… Jelas-jelas kau tahu waktu itu aku masih belum bisa mengingat kehidupan lampauku…”Kelima saudara yang lain meledak dalam tawa geli mereka.“Tapi, aku tahu Vritz pasti akan memaafkanku karena dia adalah saudara belahan jiwaku yang baik hati…” Kembali Jimmy meraih diri Vritz ke dalam dekapan hangatnya.“Oke deh… Sudah saatnya kita siap-siap… Ada segudang salam perpisahan yang harus kita katakan pada putri-putri kita hari ini…” kata Junaidy.“Iya… Aku akan menghadapi amarah Gisella dan omelan-omelannya sepanjang hari ini. Aku akan pulang ke penginapan lebih malam hari ini ya, Brothers…” kata Josh sedikit tersenyum simpul.“Kita akan terlelap lagi dalam kristal warna kuning emas itu. Namun entah mengapa, kali ini aku tidak merasa begitu tersiksa dan tertekan lagi. Aku lebih tenang dan lebih siap mental menghadapinya sekarang…” kata Jimmy dengan

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Pengaruh Pancaran Kekuatan Kedua Lonceng Duplikat

    Vritz menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia berusaha menggerakkan tubuhnya supaya dia bisa menjauh dari Ratu Surgawi yang jahat nan kejam itu, tapi dia sama sekali tidak berdaya.“Tidak ada yang boleh menolak cinta dan pengorbananku! Ayahandamu sungguh kejam karena ia tidak bisa menghargai cinta dan penantianku yang begitu besar untuknya sejak aku masih kecil sampai dengan sekarang! Aku tidak pernah berhenti mencintainya! Aku tidak pernah berhenti merindukannya setiap malam! Namun, apa balasannya terhadapku! Apa balasannya terhadap seluruh cinta dan pengorbananku! Dia malah mengkhianati, mencampakkan dan menginjak semua cinta dan ketulusanku! Dia jatuh cinta dengan ibundamu, saudara kembarku sendiri! Jangan salahkan aku ya… Jangan salahkan aku… Salahkan ayahanda dan ibunda kalian… Karena mereka, kalian terpaksa harus mengalami nasib nahas seperti ini. Kalian akan menyaksikan dengan mata kepala kalian sendiri Putra Mahkota Kevin Husein naik takhta sebagai raja menggantikan kalian d

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Balas Dendam Terindah Sepanjang Masa

    “Peduli apa! Dia memang tidak pantas mendapatkan piala dan piagam juara dua ini kok!”“Iya… Kita injak saja!”“Supaya lain kali kalau dia masih mau mengikuti perlombaan menyanyi dengan suaranya yang cempreng itu, dia akan berpikir dua tiga kali…”Terdengar derai tawa mengejek nan melecehkan dari beberapa anak yang menginjak-injak hadiah-hadiah Vritz itu. Mereka berlalu begitu saja.Tampak Vritz kembali meneteskan air mata kepedihan dan kegetiran sendirian. Mobil Jimmy mulai digas dan berlalu meninggalkan tempat parkir gedung serbaguna itu.“Vritz! Vritz! Vritz!” jerit si ibu begitu ia tiba di gedung serbaguna dan melihat apa yang tengah terjadi pada anaknya. “Apa yang terjadi? Kenapa jalannya tidak hati-hati? Aduh! Ada yang terluka?”Si ibu memeriksa kondisi sekujur badan anaknya. Untunglah tidak ada luka yang serius.Si ayah juga tampak sangat panik. Kedua suami istri itu memberdirikan si anak dan membantu mengambilkan hadiah-hadiahnya yang berceceran di jalan setapak di depan gedung

DMCA.com Protection Status